Karakteristik Ibu Analisis Univariat

8. Tenaga Gizi : 19 Orang 9. Sanitasi : 39 Orang 10. Analis : 26 Orang

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi atau besarnya proporsi variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisis ini dilakukan dengan cara mendistribusikan frekuensi subjek penelitian ke dalam variabel-variabel yang diamati untuk menilai kesebandingan karakteristik yang diteliti antara kasus dan kontrol.

4.2.1 Karakteristik Ibu

Karakteristik ibu dalam penelitian ini meliputi pendidikan, pekerjaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Ibu di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2014 Karakteristik Kasus Kontrol Total p n n n 1. Pendidikan Ibu 0,107 Tamat SD 0,0 3 5,8 3 2,9 Tamat SMP Sederajat 15 28,8 22 43,3 37 35,6 Tamat SMA Sederajat 24 46,2 19 36,5 43 41,3 DIII, S1 dan S2 13 25 8 15,4 21 20,2 2. Pekerjaan Ibu Ibu rumah tangga 37 71,2 27 51,9 64 61,5 0,334 Petani 6 11,5 11 21,2 17 16,3 Pedagang 2 3,8 5 9,6 7 6,7 Pegawai Swasta 3 5,8 4 7,7 7 6,7 Pegawai Negeri Sipil 4 7,7 5 9,6 9 8,7 Universitas Sumatera Utara Tingkat pendidikan pada kontrol yang terbesar ada pada tingkat tamat SMP sederajat 43,3, sedangkan kelompok kasus Tingkat pendidikan yang terbesar ada pada tingkat tamat SMA sederajat 46,2. Berdasarkan nilai p 0,107 tidak terdapat perbedaan proporsi pendidikan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol. Untuk pekerjaan pada kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga 51,9, pada kelompok kontrol mayoritas ibu rumah tangga 71,2. Berdasarkan nilai p 0,334 tidak terdapat perbedaan proporsi pekerjaan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol. Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Ibu Berdasarkan Riwayat Penyakit Ibu, Pemeriksaan Antenatal, Penolong Persalinan dan Penyebab Kematian Neonatal Dini di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2014 Karakteristik Kasus Kontrol Total p n n n 1. Riwayat Penyakit Ibu 0,001 Tidak Menderita 29 55,8 47 90,4 76 73,1 Anemia 6 11,5 3 5,8 9 8,7 Preeklamsi Eklamsia 8 15,4 0,0 8 7,7 Perdarahan Selama Kehamilan 4 7,7 2 3,8 6 5,8 Ketuban Pecah Dini 5 9,6 5 4,8 2. Pemeriksaan Antenatal Lengkap 34 65,4 24 46,2 58 55,8 0,048 Tidak Lengkap 18 34,6 28 53,8 46 44,2 3. Penolong Persalinan Dukun Bayi 1 1,9 0,0 1 1,0 0,147 Perawat 1 1,9 0,0 1 1,0 Bidan 46 88,5 45 86,5 91 87,5 Dokter Umum 2 3,8 0,0 2 1,9 Dokter Spesialis Kandungan 2 3,8 7 13,5 9 8,7 4. Penyebab Kematian Neonatal Asfiksia 17 32,7 - - 17 BBLR 24 46,2 - - 24 Prematur 11 21,2 - - 11 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.2 diketahui, berdasarkan riwayat penyakit pada kelompok kasus yang tidak menderita penyakit sebesar 55,8 dan yang menderita penyakit sebesar 44,2, bila dibandingkan dengan dengan yang menderita penyakit pada kelompok kontrol hanya sebesar 9,6. Jenis penyakit terbanyak yang diderita ibu pada kelompok kasus adalah preeklamsia dan eklamsia 34,8. Nilai p 0,001 dapat kita ketahui terdapat perbedaan proporsi penyakit antara ibu ada pada kelompok kasus dan ibu yang ada pada kelompok kontrol. Perbedaan proporsi penyakit pada kontrol dikarenakan tidak diperolehnya keterangan yang lengkap tentang riwayat penyakit ibu di dalam buku kia. Riwayat pemeriksaan antenatal yang lengkap pada kelompok kasus 65,4 lebih besar dibandingkan pada kelompok kontrol 46,2, sedangkan untuk pemeriksaan antenatal yang tidak lengkap kelompok kontrol mencapai 53,8 lebih besar dibanding kelompok kasus 34,6. Terdapat perbedaan proporsi pemeriksaan antenatal antara ibu yang ada pada kelompok kasus dan ibu yang ada pada kelompok kontrol dengan nilai p 0,048. Perbedaan proporsi tersebut dikarenakan sebahagian ibu pada kelompok kontrol memeriksakan diri di dokter spesialis kandungan dan buku kia tidak di isi. Distribusi jumlah ibu yang melahirkan dengan bidan lebih besar dibandingkan penolong persalinan dokter kandungan. Penolong persalinan yang terbesar pada kelompok kasus adalah tenaga kesehatan 50,5 , untuk kontrol seluruhnya ditolong oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil nilai p 0,147 diketahui bahwa tidak Universitas Sumatera Utara terdapat perbedaan proporsi antara penolong persalinan antara kelompok kontrol dengan kelompok kasus. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi yang mengalami kematian neonatal dini kasus sebesar 100. Dari 100 yang mengalami kematian neonatal dini diketahui beberapa penyebabnya, antara lain kematian neonatal dini disebabkan oleh asfiksia sebesar 32,7 , BBLR sebesar 46,2 , Prematur sebesar 21,2 .

4.2.2 Uji Normalitas untuk Variabel Umur, Paritas dan Jarak Kelahiran