E. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data yang telah didapat, maka langkah selanjutnya adalah Analisis Data. Dalam kesempatan ini penulis
menggunakan teknik Content Analysis atau analisis isi. Dimana pengertiannya ialah suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi dan mengolah pesan atau
suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Sedangkan menurut Berelson yang kemudian
diikuti oleh Kerlinger, menyatakan analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang
tampak
94
. Lexy J Moleong menyatakan bahwa pada prinsipnya, data merupakan
perkataan, kalimat-kalimat, paragraf yang dinyatakan dalam bentuk narasi yang mendeskripsikan tentang situasi, peristiwa, dan menyusun, mengurutkan,
mengelompokkan, mengatur, membuat kode, dan mengkategorikannya yang bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja
95
. Ada beberapa teknik analisis data yang dapat dilakukan guna memperoleh
hasil penelitian yang di inginkan. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis induktif dan analisis komperatif
96
: a.
Analisis Induktif adalah teknik pengolahan data yang diambil dari hal- hal yang bersifat umum kemudian menuju ke khusus yang lebih
sempit. b.
Analisis Kompetitif adalah pengolahan data yang dilakukan dengan cara membandingkan antara satu data yang didapat dengan data yang
lain. Untuk melihat perbedaan dan persamaannya, yang nantinya akan diperoleh hasil untuk menarik kesimpulan.
94
Sugiyo, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R D, cet 13 Bandung: Alfabeta 2011, h. 2.
95
Lexy J, Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, h.211
96
Sugiyono, Ibid, h. 247
BAB IV PEMBAHASANDANHASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil dan Sejarah Kecamatan Talawi
Kecamatan Talawi merupakan salah satu dari 7 tujuh Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Batubara, yang terdiri dari 1 satu Kelurahan dan 19
sembilanbelas Desa, 149 seratus empat puluh sembilan Dusun dan 8 DelapanLingkungan dengan luas wilayah ± 9.156 Hektar. Sejarah
perkembangan peradaban dan Pemerintahan telah berlangsung sejak lama diawali sejak berlabuhnya sebuah Kapal yang bernama Gajah Ruku yang berasal dari
kerajaan Pagaruyung. Konon ceritanya Kapal tersebut diawaki oleh 5 lima orang dengan seorang nahkoda. Kapal berlayar dari pagaruyung menuju tempat
daerah yang tidak diketahui sasarannya. Entah mengapa, nakhoda membelokkan
Kapalnya ke arah satu sungai Batubara Kanan dan berhenti pada suatu tempat.
Ditempat tersebutlah mereka berpencar untuk mencari sesuatu yang dimaksud dengan sasaran yang berbeda, sehingga masing-masing bertemu dengan
penduduk asli. Di tempat yang disinggahi, mereka merasa betah untuk bertempat tinggal sehingga mendirikan kerajaan-kerajaan, dan kerajaan-kerajaan yang
didirikan inilah yang erat dengan hubungannya dengan nama Kerajaan Lima Laras, Kerajaan Pesisir Indrayaman, Kerajaan Lima Puluh, Kerajaan Indrapura
dan Kerajaan Tanah Datar. Kelima Kerajaan tersebut melaksanakan Roda Pemerintahan di bawah pimpinan dan pengawasan Kesultanan Siak Indragiri.
Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda kelima kerajaan di Batubara berada di bawah pengawasan Controleur Van Batubara yang berkedudukan di Labuhan
Ruku dan pada masa pendudukan Jepang Controleur digantikan oleh seorang Kapitan yang bernama Tuan Kato. Setelah Proklamasi Kemerdekaan semua
Kerajaan yang ada di Sumatera Timur berakhir masa kekuasaannya, tidak terkecuali Kerajaan-Kerajaan di Batubara. Pada waktu itulah kepresidenan
Sumatera Timur bersama Wakil Pemerintahan Asahan mengangkatmenghunjuk Umar Pane sebagai Wadana yang berkedudukan di Labuhan Ruku dengan
membawahi 5 lima Asisten Wedana: Asisten Wedana Tanjung Tiram, Asisten