Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA

Sumber: Rangkuti 2001 Keterangan: 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran KWT, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebersar-besarnya. 2. Strategi ST Strategi ST merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki KWT untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Strategi WO dibuat berdasarkan untuk meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahaan yang ada serta menghindari ancaman.

2.7 Kacang Tanah

Kacang tanah atau yang dikenal dengan nama latin Arachis hypogaea L, merupakan tumbuhan yang dimasukkan dalam daftar kekerabatan polong-polongan atau Fabaceae. Kacang tanah pada permulaannya ditanam secara luas oleh suku Indian. Kacang tanah telah dibudidayakan hampir di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Menurut statistik jumlah, pemasok kacang tanah terbesar saat ini adalah Brasil. Kacang tanah memiliki rasa serta aroma yang khas, karena itu tak heran jika banyak yang menggemarinya. Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, klasifikasi kacang tanah cukup kompleks. Meski secara awam kita menandai kacang tanah tak lebih dari satu jenis, namun pada faktanya, kacang dengan cangkang unik ini dibagi lagi ke dalam beberapa varians. Suryana, 2006 Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm 1 hingga 1½ kaki dan mengeluarkan daun-daun kecil. Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Suryana, 2006 Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Kacang-kacangan dan biji- bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut Suryana, 2006. Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur aflatoksin sehingga mudah menjadi layu dan busuk, mengatasi masalah ini bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai PPPTP IPB, 1981 Kacang asin merupakan makanan ringan dengan bahan baku kacang tanah yang diawetkan dengan garam. Mengolah kacang tanah ini menjadi kacang asin memerlukan bahan baku kacang tanah, garam, dan bahan-bahan lainnya sebagai bahan penunjang seperti bumbu bawang putih, dan penyedap, atau barang penolong yang dipergunakan dalam proses penyangraian supaya kacang matang dengan rata dan untuk pemasaran biasanyanya di pasarkan pada warung-warung atau pasar tradisional di Klungkung dan Gianyar.

2.8 Penelitian Terdahulu