Wanita dan Pria LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Wanita dan Pria

1. Perbedaan Wanita dan Pria Manusia dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu wanita dan pria. Jenis kelamin yang berbeda ini merupakan salah satu contoh perbedaan yang ada pada manusia. Perbedaan yang ada pada wanita dan pria menjadi perhatian para ahli, berikut beberapa penjelasan mengenai perbedaan wanita dan pria : a. Ciri-ciri Biologis Ciri-ciri biologis yang paling nampak membedakan wanita dan pria adalah perbedaan alat reproduksi yang dimiliki. Perbedaan yang tampak diluar adalah alat kelamin berupa vagina dan testis sedangkan fungsi organ dalam seperti rahim pada wanita untuk mengandung janin menjadi faktor pembeda lainnya. Ciri biologis lain yang mulai berkembang pada masa remaja antara lain pada anak wanita mulai tumbuh bulu-bulu halus ditempat-tempat tertentu, payudara mulai berkembang, pinggul mulai membentuk lekuk tubuh, dan menstruasi sebagai tanda kematangan fisik. Pada anak laki-laki mulai tumbuh bulu- bulu di beberapa tempat seperti di kaki, tumbuh jakun, dan dada mulai melebar atau menjadi bidang. Perbedaan bentuk tubuh antara wanita dan pria sepertinya menunjukkan perbedaan kekuatan juga. Pria lebih kuat dan besar dari wanita secara rata-rata, meskipun ada juga wanita yang lebih kuat dari beberapa pria atau ada pula wanita yang lebih besar daripada pria. Perlu kita ingat ini hanyalah penghitungan secara rata-rata Stephan dan Stephan, 1985. b. Kemampuan Intelektual Perbedaan kemampuan intelektual wanita dan pria secara biologis biasanya melibatkan hal-hal seperti kromosom, hormon, proses hemisfer di otak dan kemasakan, atau beberapa kombinasi dari hal tersebut Basow dalam Stephan dan Stephan, 1985, namun fakta-fakta untuk penjelasan ini cenderung lemah. Satu akibat yang jelas dari kromosom dalam perbedaan jenis kelamin dalam IQ, yaitu kelebihan satu kromosom X atau Y pada manusia menyebabkan IQ-nya cenderung rendah Hoyenga dan Hoyenga dalam Stephan dan Stephan, 1985. Pada manusia yang struktur kromosomnya normal, belum ada akibat yang diketahui dari kromosom terhadap perbedaan jenis kelamin dalam kemampuan intelektual. Bagi Maccoby dan Jacklin dalam Stephan dan Stephan, 1985 perbedaan jenis kelamin dikelompokkan menjadi tiga hal dalam kemampuan intelektual, yaitu : 1 Pria memiliki kemampuan matematika yang lebih tinggi dibanding wanita, yang dimulai sejak usia 11 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pria juga memiliki kemampuan mengenai ruang yang lebih baik dari wanita yang dimulai sejak usia remaja. Kemampuan mengenai ruang yang dimaksud adalah kemampuan atau kapasitas untuk mem- visualisasi objek dalam ruang tiga dimensi. 3 Wanita memiliki kemampuan verbal yang lebih baik daripada pria, yang dimulai sejak usia 11 tahun. Wanita pun lebih superior dari pria dalam kemampuan kosakata, tata bahasa, ejaan, pemahaman dan menulis. Secara keseluruhan tidak ada perbedaan antara wanita dan pria dalam IQ maupun kreativitas. c. Sifat kepribadian Penjelasan biologis yang paling umum mengenai perbedaan jenis kelamin dalam sifat kepribadian adalah faktor kromosom dan hormonal Basow dalam Stephan dan Stephan, 1985. Dukungan untuk pejelasan kromosom dan hormonal dalam hal ini sebenarnya kecil, kecuali untuk agresi. Kromosom Y memiliki kemungkinan berhubungan dengan agresi, mungkin pula kaum pria berhubungan dengan sifat agresif ini. d. Perbedaan kemampuan Intuisi Pada percakapan sehari-hari pernah kita temui kata intuisi, ternyata menurut Kartono 1992 intuisi pada wanita dan pria berbeda. Intuisi atau bisa juga disebut logika dari hati atau radar hati wanita lebih tajam dibandingkan pria. Intuisi merupakan suatu proses merasakan hal- hal diluar dirinya tanpa disadari. Ketajaman intuisi sangat bergantung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada simpati dan cinta pada objek yang diminati, dan bergantung pada relasi psikisnya dengan subjek tadi. Intuisi berfungsi sebagai mekanisme pelindung bagi wanita, karena memberikan sinyal-sinyal tanda bahaya dari luar yang mengancam eksistensi dan kemurnian dirinya. e. Perbedaan Karakter Kartono 1992 mengemukakan perbedaan karakter antara wanita dan pria, sebagai berikut : 1 Wanita pada umumnya lebih tertarik pada hal-hal yang praktis daripada yang teoritis. 2 Wanita lebih dekat pada masalah kehidupan yang praktis konkrit, sedangkan pria lebih tertarik pada segi kejiwaan yang abstrak. Misalnya ; wanita sangat menikmati masalah rumah tangga, kehidupan sehari-hari, dan peristiwa lain disekitar rumah tangganya. Pria pada umumnya cuma tertarik jika peristiwa tersebut memiliki latar belakang teoritis untuk dipikirkan lebih lanjut, mempunyai tendensi tertentu, sesuai dengan minatnya, atau berhubungan dengan dirinya sendiri. 3 Wanita pada umumnya sangat bergairah dan penuh vitalitas hidup, sedangkan pria umumnya memiliki sifat lebih lamban, lebih berat mengendap sehingga tampak kurang lincah. Hal ini membuat wanita tampak lebih spontan dan impulsif. 4 Wanita lebih bersifat hetero-sentris dan lebih sosial, mungkin dikarenakan lebih banyak mengalami duka derita lahir batin terutama pada saat melahirkan sehingga ia lebih tertarik pada kehidupan orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lain. Pria bersifat lebih egosentris atau berpusat pada diri, mereka lebih objektif dan mengarah pada hal pokok. 5 Wanita lebih banyak mengarah keluar, kepada subyek lain. Misalnya pada cara berdandan dan berhias, secara pokok wanita mengarahkan aktivitasnya keluar, untuk menarik perhatian pihak lain terutama pria. 6 Kaum pria cenderung lebih egosentris atau self oriented, berperan sebagai pengambil inisiatif untuk memberikan rangsangan dan pengarahan, dan menganggap dunia ini miliknya sebagai ruang untuk berprestasi dan bekerja. Wanita merupakan kebalikannya biasanya mereka tidak agresif, sifatnya lebih pasif, suka melindungi, memelihara, mempertahankan. 7 Pada wanita fungsi sekunderitas atau fungsi dari tanggapan yang mempengaruhi secara sekunder kehidupan kejiwaan kita tidak terletak di bidang intelektual melainkan di perasaan. Nilai perasaan dari pengalaman-pengalamannya jauh lebih lama mempengaruhi struktur kepribadiaannya, jika dibandingkan dengan nilai perasaan kaum pria. 8 Kebanyakan wanita kurang berminat pada masalah-masalah politik, terlebih politik yang menggunakan cara-cara licik, munafik, dan kekerasan. Wanita lebih banyak menunjukkan tanda-tanda emosionalnya, karena itu biasanya wanita memilih bidang dan pekerjaan yang banyak mengandung unsur relasi emosional dan pembentukan perasaan. Misalnya : pekerjaan guru, juru rawat, pekerja sosial, bidan, dokter, dan lain-lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Wanita juga sangat peka terhadap nilai-nilai estetis, hanya saja umumnya mereka kurang produktif. Hal ini terutama disebabkan oleh sangat kurangnya kesempatan untuk memperdalam ketrampilan seni. 10 Seorang wanita bila sudah memilih sesuatu dan telah memutuskan untuk melakukan sesuatu ia tidak banyak berbimbang hati untuk melakukan langkah selanjutnya. Hal ini berbeda dengan kaum pria yang masih saja berbimbang hati dan terombang-ambing diantara pilihan menolak atau menyetujui. Pada umumnya wanita juga lebih antusias memperjuangkan pendiriannya daripada pria. 11 Pada kaum pria terdapat garis pemisah yang jelas antara kehidupan psikis dengan kehidupan nyata, dan antara ketertarikan pribadi dengan tugas kewajiban yang formal. Wanita sebaliknya memandang kehidupan ini sebagaimana adanya. 12 Totalitas dari tingkah laku wanita bukan terletak pada kesadaran obyektif menuju pada satu tujuan, tetapi lebih terletak pada kehidupan perasaannya, yang didorong oleh afek-afek dan sentimen-sentimen yang kuat. Misalnya ; jika seorang wanita tidak menyukai seseorang ia cenderung menolak, menghukum dan mengadili semua tingkah laku serta pribadi orang yang dibencinya. 13 Wanita pada umumnya lebih akurat dan lebih mendetil. Contohnya para mahasiswa puteri akan membuat catatan dan diktat perkuliahan yang lebih lengkap dan teliti dari para mahasiswa putera, tetapi pada umumnya catatan tersebut kurang kritis karena mahasiswa puteri kurang mampu membedakan bagian yang penting dengan bagian yang kurang pokok. 14 Perbedaan lain dalam hal aktivitas adalah wanita lebih suka menyibukkan diri dengan pekerjaan ringan, seperti bercocok tanam, menyulam, membuat kue, dan lain-lain. Kaum pria lebih suka istirahat, tidur, atau bersantai sejenak. 2. Stereotipe terhadap Wanita dan Pria Sejumlah ciri kepribadian yang lain merupakan stereotype masyarakat terhadap wanita dan pria. Maccoby dan Jacklin dalam Stephan dan Stephan, 1985 mengemukakan perbedaan lain yaitu pria lebih perhatian pada persoalan kekuasaan dan dominasi daripada wanita. Penelitian Basow dalam Stephan dan Stephan, 1985 pada anak-anak hingga orang dewasa yang berkuasa mengenai tipe perilaku dominan, seperti misalnya dominasi terhadap percakapan dan bidang fisik, serta peran kepemimpinan dalam kelompok memberi kesan bahwa pria juga tinggi dalam dominasi dibandingkan wanita. Wanita terstereotipe sebagai pribadi yang lebih suka menolong, memelihara, selalu mengalah, bergantung, dan mudah menyesuaikan diri daripada pria. Pria dikatakan lebih kompetitif daripada wanita, tapi ternyata data laboratorium mengenai tes perilaku wanita dan pria tidak menunjukkan hal itu Maccoby dan Jacklin dalam Stephan dan Stephan, 1985. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Maccoby dan Jacklin dalam Stephan dan Stephan, 1985 kembali menjelaskan bahwa wanita lebih suka berkumpul dibandingkan pria, dimana perkumpulan itu diartikan sebagai perhatian terhadap hubungan dengan yang lain. Perbedaan yang lain adalah perbedaan dalam ciri locus of control, wanita merasa faktor eksternal lebih mengendalikan hidup mereka dan faktor personal sedikit dalam mngendalikan hidup mereka, sedangkan bagi pria hal itu relatif Stephan dan Stephan, 1985. Kesimpulan dari berbagai penjelasan di atas adalah perbedaan antara wanita dan pria pada dasarnya terletak pada perbedaan struktur biologisnya. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan dalam aktivitas sehari-hari dan perbedaan fungsi sosial di tengah masyarakat. Perbedaan peran dan fungsi sosial tersebut menunjukkan wanita lebih bersifat sosial dan merasa faktor eksternal lebih mengendalikan diri mereka, wanita memiliki ketajaman intuisi, praktis dan lebih banyak menunjukkan tanda-tanda emosinya. Wanita pada umumnya lebih akurat dan mendetil, sedangkan kaum pria lebih suka hal-hal teoritis, bersifat cenderung memikirkan diri sendiri, menganggap dunia sebagai tempat untuk berprestasi dan bekerja, dan bagi pria faktor eksternal maupun pribadi adalah hal yang relatif dalam mengendalikan hidup mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Dewasa Awal