4. Prosedur pengambilan keputusan yaitu tepat dan dleksibel .. Kekuasaan dan pengaruh, yaitu keahlian kemampuan
6. Kondlik, yaitu kontroversi ideopini dan pemicunya berupa
kebutuhan, kelangkaan sumber daya uang, power, persaingan. 7. Kohesivitas meningkat yaitu saling menyukai, ingin terus menjadi
bagian kelompok, puas terhadap keanggotaan, tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah yaitu merasakan adanya masalah mencari dan menetapkan solusi dan mengevaluasi
edektivitas solusi.
3. KohesivitasBKlikBPadaBRemaja
Ketika memahami tentang pengaruh kelompok sebaya maka remaja akan mendapat pesan bahwa kelompok yang homogen pada remaja dapat
menjadi terkenal. Keberadaan kelompok sebaya secara umum telah memberikan konsep yang berbeda-beda, misalnya kebudayaan kaum muda
Burlingame, 1970. Masyarakat remaja Coleman, 1961 dalam Berzonsky, 1981 pada kenyataannya kelompok sebaya melibatkan
anggota dengan beragam hal guna meningkatkan kualitas pertemanan yang ditunjukkan dalam ukuran dan derajat kelekatan kohesidnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dunphy 1963 dalam Berzonsky 1981 terhadap 300 remaja yang mendapatkan indormasi mengenai hal-hal
18
yang cenderung dibentuk oleh kelompok sebaya yaitu mengenai tipe, perbedaan, tujuan dan sidat struktural. Studi tersebut menunjukkan bahwa
klik sebagai kelompok ssebaya memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan sosialisasi heteroseksual pada anggotanya. Klik
sebagai kelompok sebaya berdungsi sebagai penasehat atau bahkan perencana sosial ketika dibutuhkan seperti menyediakan sarana dimana
kaum muda dapat memperoleh status Ausubel, 19.4; Burlingame, 1970; Dunphy, 1963. Dengan demikian remaja harus menghasilkan penerimaan
kelompok sebaya dan harus menyesuaikan diri pada harapan kesesuaian dalam upaya untuk memelihara penerimaan yang berkesinambungan.
Klik sebagai salah satu bentuk kelompok sebaya dapat menjadi teman berdiskusi tentang sesuatu masalah. Dalam klik maka para remaja
dapat menemukan sesuatu yang tidak dapat ditemukan di rumahnya. Interasksi sosial khususnya bersidat pribadi dapat mempengaruhi seseorang
mencurahkan isi hatinya kepada teman-temannya baik sesuatu yang menyenangkan atau sesuatu yang menyedihkan. Oleh karena itu remaja
sering meninggalkan rumah dalam waktu yang berjam-jam lamanya. Kelompok sebaya mempunyai karakteristik yaitu jumlah anggotanya
kecil, terdapat kepentingan yang bersidat umum namun terbagi secara langsung, adanya kerja sama guna kepentingan yang diharapkan, setiap
pribadi saling memiliki hubungan yang erat dan pengertian di antar anggota dalam kelompok meskipun terjadi pertentangan. Dalam sebuah
19
kelompok sering terjadi tukar-menukar pengalaman, kerja sama, tolong- menolong, tenggang rasa antar sesama anggota kelompok sebaya.
Terjadinya antipati dalam kelompok disebabkan oleh adanya ketidak cocokan antara individu sehingga tenjadi pertentangan dan percecokan
antar anggota sehingga kohesivitas dalam sebuah kelompok sebaya tidak bersidat netral maka perlu mengubah nilai-nilai kelompok agar kohesivitas
kelompok menuju ke arah yang tepat.
B. PerilakuBKonsumtif 1. DefinisiB
Perilaku konsumtid merupakan tindakan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk
mencapai kepuasan maksimal Tambunan, 2001. Engel dalam Mangkunegara, 2002 mengemukakan bahwa perilaku konsumtid dapat
didedinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakanB barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Fromm 199. menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah
kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtid seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang
20