Hubungan kohesivitas klik dengan perilaku konsumtif mahasiswa di Jogja.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KOHESIVITAS KLIK DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DI JOGJA

Yashinta Wulansari Kondoy Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Hubungan Kohesivitas Klik dengan Perilaku Konsumtid Pada Mahasiswa Di Jogja. Klik adalah sebuah kelompok yang kecil dimana anggotanya merasa mengenal satu sama lain dan saling menghargai lebih baik dari pada orang lain di luar klik. Kohesivitas kelompok adalah derajat sejauh mana anggota-anggota kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap tinggal dalam kelompok. Perilaku konsumtid merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal. Penelitian dilakukan pada 9. mahasiswa tingkat pertama di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja. Reliabilitas kedua skala di estimasi menggunakan tehnik Alpha Cronbach. Koedisien reliabilitas untuk skala kohesivitas klik adalah 0,822 dan untuk skala perilaku konsumtid adalah 0,830. Analisis data dilakukan dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan korelasi sebesar 0.660, p = 0.000 (p<0.01), yang berarti terdapat hubungan yang signidikan antara kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid pada mahasiswa tingkat pertama di Jogja.

Kata kunci : kohesivitas klik, perilaku konsumtif


(2)

ABSTRACT

THEBCORRELATIONBBETWEENB

THEBCLICKBCOHESIVENESSBWITHBTHEBCONSUMERBBEHAVIOURB INBUNIVERSITYBSTUDENTBATBYOGYAKARTA

Yashinta Wulansari Kondoy Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Current research was aimed to knowing correlation between click cohesiveness with consumtive behaviour od university student in Jogja. Click is a small group in which the members know and respect each others better than other people out od click. Group cohesiveness are some degree od how dar the member od the group attracted one, another and deel motivated to stay in group. Consumer behaviour is a desire to consume some studd which is not necessary in large amount to reach highly satisdaction. Data was collected drom 9. university student od their dirst year at Yogyakarta. The hypothesis was there are relationship between the click cohesiveness with the consumer behaviour at university student in Yogyakarta.The reliability od both scale was estimated using Alpha Cronbach, with reliability coeddicient dor click cohesiveness scale was 0,822 and reliability coeddicient dor consumer behaviour scale was 0,830. The data analysis was using Pearson’s modul moment corelation.The correlation was 0.660, p = 0.000 (p<0.01), which that mean is a signidicant correlation between click cohesiveness and consumer behaviour in university student od the dirst year in Yogyakarta.

Keyword: click cohesiveness, consumer behaviour


(3)

HUBUNGANBBKOHESIVITASBBKLIKBDENGAN PERILAKUBKONSUMTIFBPADABMAHASISWABDIBJOGJA

SKRIPSI

DiajukanBUntukBMemenuhiBSalahBSatuBSyarat MemperolehBGelarBSarjanaBPsikologi

ProgramBStudiBPsikologi

OlehB

YashintaBWulansariBKondoy NIMB:B019114050

PROGRAMBSTUDIBPSIKOLOGIBJURUSANBPSIKOLOGI FAKULTASBPSIKOLOGI

UNIVERSITASBSANATABDHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

SebuahBkaryaBsederhanaBiniBkupersembahkanBuntukBorang-orangB

hebatBdalamBhidupkuB:B

Ibu Harry Purwanti, yang telah memberiku kehidupan, Memberiku cinta dan dukungan dengan sepenuh hati,

Dan yang telah memberiku keleluasaan Untuk menjalani hidup sesuai keinginanku,

Mama benar-benar ‘my wonder woman’!! Carlo Denny M, tunanganku,

Yang selalu ada dan mendukung setiap langkahku. Monika Andjarsari, kakakku tercinta,

Yang selalu menghiburku,

Dan memberiku banyak pelajaran berharga tentang hidup. Ant. Krisna A. & Wiwuk P, adikku,

Kalian berdua telah mengajariku tentang pengorbanan dalam hidup. Lalang, Adit, Imel, keponakanku tercinta,

Kalian telah membuatku belajar untuk lebih dewasa lagi. Mbak Noor, sahabat sekaligus guruku,

Dan semua sahabatku,

Kalian membuat hidupku jadi lebih berwarna…

tiapBdetikBkebersamaanByangBkudapatBbersamaBkalianBbegituB

berhargaBdanBtakBakanBtergantikanBolehBapapun…

…BAndBthere’sBaBheroBcomesBalong,BwithBtheBstrengthBtoBcarryBon, andByouBcastByourBfearBaside,BandByouBknowByouBcanBsurvive soBwhenByouBfellBlikeBhopeBisBgone,BlookBinsideByouBandBbeBstrong, andByou’llBfindBandBseeBtheBtruth thatBaBHEROBliesBinByou…B(MariahBCarey)


(7)

PERNYATAANBKEASLIANBKARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dadtar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

v

Yogyakarta, 29 Juli 2009 Penulis,


(8)

ABSTRAK

HUBUNGAN KOHESIVITAS KLIK DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DI JOGJA

Yashinta Wulansari Kondoy Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Hubungan Kohesivitas Klik dengan Perilaku Konsumtid Pada Mahasiswa Di Jogja. Klik adalah sebuah kelompok yang kecil dimana anggotanya merasa mengenal satu sama lain dan saling menghargai lebih baik dari pada orang lain di luar klik. Kohesivitas kelompok adalah derajat sejauh mana anggota-anggota kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap tinggal dalam kelompok. Perilaku konsumtid merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal. Penelitian dilakukan pada 9. mahasiswa tingkat pertama di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja. Reliabilitas kedua skala di estimasi menggunakan tehnik Alpha Cronbach. Koedisien reliabilitas untuk skala kohesivitas klik adalah 0,822 dan untuk skala perilaku konsumtid adalah 0,830. Analisis data dilakukan dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan korelasi sebesar 0.660, p = 0.000 (p<0.01), yang berarti terdapat hubungan yang signidikan antara kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid pada mahasiswa tingkat pertama di Jogja.

Kata kunci : kohesivitas klik, perilaku konsumtif


(9)

ABSTRACT

THEBCORRELATIONBBETWEENB

THEBCLICKBCOHESIVENESSBWITHBTHEBCONSUMERBBEHAVIOURB INBUNIVERSITYBSTUDENTBATBYOGYAKARTA

Yashinta Wulansari Kondoy Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Current research was aimed to knowing correlation between click cohesiveness with consumtive behaviour od university student in Jogja. Click is a small group in which the members know and respect each others better than other people out od click. Group cohesiveness are some degree od how dar the member od the group attracted one, another and deel motivated to stay in group. Consumer behaviour is a desire to consume some studd which is not necessary in large amount to reach highly satisdaction. Data was collected drom 9. university student od their dirst year at Yogyakarta. The hypothesis was there are relationship between the click cohesiveness with the consumer behaviour at university student in Yogyakarta.The reliability od both scale was estimated using Alpha Cronbach, with reliability coeddicient dor click cohesiveness scale was 0,822 and reliability coeddicient dor consumer behaviour scale was 0,830. The data analysis was using Pearson’s modul moment corelation.The correlation was 0.660, p = 0.000 (p<0.01), which that mean is a signidicant correlation between click cohesiveness and consumer behaviour in university student od the dirst year in Yogyakarta. Keyword: click cohesiveness, consumer behaviour


(10)

LEMBARBPERNYATAANBPERSETUJUAN

PUBLIKASIBKARYABILMIAHBUNTUKBKEPENTINGANBAKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yashinta Wulansari Kondoy

NIM : 0191140.0

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HubunganBKohesivitasBKlikBdenganBPerilakuBKonsumtifB PadaBMahasiswaBDiBJogja”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media cetak lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Juli 2009 Yang menyatakan,

(Yashinta Wulansari Kondoy)


(11)

KATABPENGANTAR

Puji dan syukur pada Tuhan Yesus Kristus atas kesempatan, berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kohesivitas Klik dengan Perilaku Konsumtid Pada Mahasiswa Di Jogja”.BSkripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi, Program Studi Psikologi.

Skripsi ini tersusun atas bantuan serta dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, penyemangat dan kekuatan dalam setiap nadasku.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Pak Agung, selaku Dosen Pembimbing yang sabar membimbing, membantu, mendukung, dan selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bu Sylvi, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga sempat menjadi

dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih atas perhatian, bantuan (yang tanpa henti) dan masukkan dari awal kuliah hingga sekarang.

.. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi, terima kasih atas ilmu dan bimbingannya selama penulis menimba ilmu di Fakultas Psikologi.

6. Mas Gandung, Mas Doni, Mas Muji, Bu Nanik, Pak Gie. Terima kasih buat semua dukungan dan bantuannya selama ini. Terima kasih buat kesabarannnya dalam menjawab semua pertanyaan, dll. Makasih...


(12)

7. Mama. My supermom… Terima kasih atas cinta, ketulusan, doa, dukungan dan pengorbanan yang sudah diberikan dan tidak pernah bosan untuk selalu memberikan untukku. Semoga karyaku yang sederhana ini dapat membuatmu tersenyum bangga.

8. Mb’ Monik, Dimas, Wiwuk. Terima kasih buat semua masukkan, dukungan, dan penghiburan tanpa henti. Aku cinta kalian saudaraku...

9. Anak-anak Lonchie. Vera, Ita, Cintoel, Tyas, Ul-ul, Ani; akhirnya aku nyusul juga...!!!!; dan Mira, ayo mi, kamu bisa!!! Kita selalu bareng di kampus dan nongkrong (sayang lulusnya ga bareng juga. Hehehe). Terima kasih buat semua masukan, saran, dan dukungan tanpa henti. I Love You All Sis.... Akhirnya selese juga niy. Horee...

10. Pupung, piggykuw (hahaha...), terima kasih ya om gendut. Karena ada kamu hidupku jadi lebih bahagia. Hehehe...

11. Benny, mbak Mia, Kristo, Uwee, Mas Kari, Nana & Didiet. Terima kasih, karena kalian sudah banyak menghibur dan menemaniku ketika aku lagi suntuk dan jenuh.

12. Sony, terima kasih buat semua kerepotanmu ‘demi’ aku. “apa sih yang ga buat aku?” hehehe...

13. Aan ‘Achong’, terima kasih buat semua dukunganmu di detik-detik terakhir. Telponmu bener-bener memberi ‘semangat’!!!!

14. Fika, Dhianing, Anton, Arya, Adhe, Angga dll. Terima kasih!!!!! Dengan semua ejekan dan hinaan dari kalian, aku jadi terpacu untuk terus menjalankan ini semua. Terima kasih...


(13)

1.. Anak-anak di kos Delima. Mbak Biru, Yani, Mbak Aix, Tyas,Cintul, & Ita; terima kasih!!! Hari-hari yang kita lewati di kos itu bener-bener pengalaman yang menyenangkan. Seneng banget bisa ketemu dan menjadi sahabat kalian. Terima kasih buat semuanya. I Love You!!!

16. Mb’ Noor. Terima kasih buat semuanya mbak. Dengan dukungan dari mbak, aku bisa tetep semangat jalanin semua ini. Kayaknya ga ada kata-kata yang tepat buat gambarin peran mbak buat aku. Terima kasih mbak.

17. Semua pihak, teman atau kenalan yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semuanya.

18. Dan terakhir,

Denny, tunanganku. Terima kasih buat semua cinta dan dukungan yang selalu membuatku kuat dan tegar menjalani ini semua. Semua yang ada di aku sekarang adalah karena bimbinganmu. Terima kasih. Semoga karya sederhana ini juga dapat membuatmu bangga. I Love You...

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukkan yang membangun baik bagi penelitian ini maupun bagi penulis pribadi. Semoga skripsi ini dapat bermandaat bagi semua pihak.

xi


(14)

DAFTARBISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Mandaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kohesivitas Klik Pada Remaja ... 9

1. Klik Pada Remaja ... 9

2. Kohesivitas Kelompok ... 13

3. Kohesivitas Klik Pada Remaja ... 17


(15)

B. Perilaku Konsumtid ... 19

1. Dedinisi ... 19

2. Aspek-Aspek Perilaku Konsumtid ... 22

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtid 23

C. Hubungan antara Kohesivitas Klik Dengan Perilaku Konsumtid ... 2.

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Variabel Penelitian ... 31

C. Dedinisi Operasional ... 31

D. Subjek Penelitian ... 33

E. Prosedur Penelitian. ... 33

F. Metode Pengumpulan Data ... 34

G. Uji Coba Penelitian ... 37

H. Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pelaksanaan Penelitian ... 41

B. Analisa Data dan Hasil penelitian ... 41

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Linearitas ... 42

C. Uji Hipotesis ... 42

D. Pembahasan ... 43


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran-saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 48


(17)

DAFTARBTABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skla Kohesivitas Klik ... 3.

Tabel 3.2 Blue Print Skla Perilaku Konsumtid... 36

Tabel 3.3 Penyebaran Item Skala Kohesivitas Klik Setelah Uji Coba ... 37

Tabel 3.4 Penyebaran Item Skala Perilaku Konsumtid Setelah Uji Coba ... 39


(18)

DAFTARBLAMPIRAN

Lampiran A. Skala Kohesivitas dan Skala Perilaku Konsumtid try out ... .0

Data try out ... .6

Perhitungan Seleksi Item dan Reliabilitas Skala Kohesivitas Klik dan Skala Perilaku Konsumtid... .9

Lampiran B. Skala Kohesivitas Klik dan Perilaku Konsumtid ... 74

Data Penelitian ... 78

Uji Normalitas ... 83

Uji Linearitas ... 83

Uji Hipotesis ... 84


(19)

BABBI PENDAHULUAN

A.BBBLatarBBelakangBMasalah

Istilah konsumtid biasanya digunakan untuk menunjuk pada perilaku konsumen yang memandaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Berkenaan dengan perilaku konsumtid pada remaja sebenarnya dapat dimengerti apabila melihat usia remaja sebagai usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan sekitar melalui penampilan disik yang berbeda dari sebelumnya. Keinginan remaja agar dapat diterima oleh teman sebaya pada akhirnya setiap remaja berusaha untuk mengikuti berbagai mode yang sedang trend.

BRemaja ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang selalu berubah setiap saat. Namun seiring dengan terjadinya arus globalisasi yang mengarah pada perubahan perekonomian, terjadi pula perubahan dalam perilaku membeli pada remaja saat ini. Terkadang remaja membeli sesuatu tidak berdasarkan kebutuhan ataupun dungsinya. Perilaku membeli ini hanya dilakukan semata-mata karena kesenangan ataupun kepuasan semata, sehingga menyebabkan remaja menjadi boros.

Remaja dianggap menjadi salah satu pasar yang potensial bagi para penghasil produk karena karena perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri sehingga siap menawarkan


(20)

beragam produk untuk membentuk atau melengkapi identitas remaja. Namun di lain pihak, berdasarkan sebuah riset, remaja sebagai konsumen cenderung memiliki karakteristik mudah terpengaruh, mudah terbujuk iklan, tidak berpikir hemat, dan kurang realistis. Karena itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sidat-sidat remaja inilah yang dimandaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja (Tambunan, 2001).

Salah satu perubahan terjadi dalam perilaku konsumtid remaja guna menunjukkan identitas pribadi dalam kelompoknya. Bagi kebanyakan remaja, menganut gaya hidup seperti ini merupakan cara yang paling tepat untuk dapat ikut masuk ke dalam kehidupan kelompok sosial yang diidamkan. Remaja merupakan objek yang menarik untuk diminati oleh para ahli pemasara dan alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja (Tambunan, 2001).

Hurlock (1990) menyatakan salah satu ciri masa adalah masa yang tidak realistik. Pada masa ini, umumnya remaja memandang kehidupan sesuai dengan sudut pandangnya sendiri, yang mana pandangannya itu belum tentu sesuai dengan pandangan orang lain dan juga dengan kenyataan. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatunya bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandangannya terhadap suatu objek psikologis. Sulitnya, emosi remaja umumnya belum stabil. Secara psikososial terlihat


(21)

perkembangan remaja pun memandang dan menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan peran mereka sebagai konsumen.

Seiring perkembangan biologis, psikologis, sosial ekonomi tersebut, remaja memasuki tahap dimana sudah lebih bijaksana dan sudah lebih mampu membuat keputusan sendiri (Steinberg, 1993). Hal ini meningkatkan kemandirian remaja, termasuk juga posisinya sebagai konsumen. Remaja memiliki pilihan mandiri mengenai apa yang hendak dilakukan dengan uangnya dan menentukan sendiri produk apa yang ingin di beli. Namun di lain pihak, remaja sebagai konsumen memiliki karakteristik mudah terpengaruh, mudah terbujuk iklan, tidak berpikir hemat, kurang realistis.

Masa remaja adalah periode penting terhadap perkembangan disik dan psikis individu. Masa ini penuh dengan stress disebabkan banyaknya aktivitas dan penyesuaian diri dari lingkungan. Berbagai aktivitas memaksa remaja untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Permasalahan ini tentu menimbulkan stress dan semakin memuncak dengan adanya kondlik peran dan identitas yang merupakan salah satu ciri khas dalam pergaulan remaja (Hurlock, 1990).

Dalam kaitannya dengan perilaku remaja dalam mengkonsumsi berbagai produk yang seharusnya bersidat tersier dan sebagian besar tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi ternyata mereka memiliki pengeluaran yang cukup besar. Namun, para pemasar tahu bahwa sebenarnya pendapatan


(22)

mereka tidak terbatas, dalam arti bisa meminta uang kapan saja pada orang tuanya (Steinberg, 1993).

Pada akhirnya remaja lebih mudah terpengaruh teman sebaya dalam hal memilih dan membeli sesuatu tanpa memikirkan mandaatnya. Remaja kurang selektid dalam memilih kebutuhan yang pokok dan mana kebutuhan yang kurang penting. Remaja membuat pertimbangan untuk membeli suatu produk menitikberatkan pada status sosial, mode dan kemudahan dari pada pertimbangan ekonomi(Tambunan, 2001).

Menjadi masalah ketika remaja merasa bahwa mengkonsumsi berbagai barang secara berlebihan dianggap sebagai hal yang wajar. Bahkan remaja mengambil keputusan untuk membeli tanpa memikirkan kemampuan diri dan kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Perilaku konsumtid tersebut dapat terus mengakar di dalam gaya hidup setiap remaja, karena dalam perkembangannyaB khususnya yang berada di kota-kota besar dimungkinkan mall sudah menjadi rumah kedua. Kenyataan dapat menjadi pengaruh buruk bagi perkembangan diri remaja karena gejala pengaruh negatid dari budaya konsumtid sudah banyak bermunculan.

Budaya konsumtid dianggap dapat memberikan kebahagiaan dan membuat dirinya dikenal oleh teman sebaya. Pergaulan dengan teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama tempat remaja belajar hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. dalam satu kelompok baru ini memiliki ciri, norma, kebiasaan yang jauh berbeda dengan lingkungan


(23)

keluarganya. Kelompok remaja mempunyai hirarki berdasarkan pada keterikatan antara anggotanya yang berbeda satu dengan lainnya (Astuti dalam Salim, Pratiwi, 200.).

Berkaitan dengan hal tersebut maka kebutuhan remaja sebagaimana dengan kelompok sosial lain akan dipengaruhi oleh latar belakang sosio ekonomi dan budaya. Adanya karakter sosio ekonomi yang berbeda maka kebutuhan setiap remaja pun berbeda. Remaja membutuhkan petualangan, persahabatan, kesempatan berkreasi, kegembiraan dan bebas dari tekanan, prestasi, status dan pengakuan sosial (Astuti dalam Suparti dan Wiwik, 200.). Keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari keterikatan dengan orang tua membuat remaja mencari dukungan sosial melalui teman sebaya. Kelompok sebaya menjadi suatu sarana sekaligus tujuan dalam pencarian jati diri yang pada akhirnya banyak ditemukan kasus perilaku remaja yang disebabkan pengaruh buruk dari kelompok teman sebaya ini. Pada dasarnya tidak mudah bagi remaja untuk mengikatkan diri pada suatu kelompok karena suatu kelompok memiliki tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung (Zebua dan Nurdjayadi, 2001).

Pada dasarnya tidaklah mudah bagi remaja untuk mengikatkan diri mereka pada suatu kelompok karena suatu kelompok memiliki tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung. Sikap dan penampilan remaja dalam kelompok sebaya dapat memberikan pengaruh terhadap tingkah laku anggota lainnya khususnya bagi remaja yang gemar


(24)

berbelanja. Kebiasaan para anggota dalam kelompok sebaya disinyalir memiliki kesamaan yang dilakukan secara rutin.

Dalam kelompok sebaya remaja mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sebagai identitas diri seperti cara berpakaian, cara berdandan, gaya rambut, cara bersikap khususnya dalam membelanjakan uangnya demi kesenangan. Kaum remaja merupakan pembeli potensial untuk produk-produk seperti pakaian, sepatu, kosmetik bahkan sampai makanan (Monks, 2001). Remaja mempunyai kepekaan terhadap apa yang sedang trend dan remaja cenderung mengikuti mode yang beredar karena takut dibilang ketinggalan jaman.

Hirarki tersebut memberikan makna tentang kesetiaan terhadap kelompok teman sebaya sepertti klik, klub, organisasi dan tim menghasilkan kontrol yang kuat atas kehidupan banyak remaja. Identitas kelompok sering berperan daripada identitas pribadi, bentuk panggilan antara anggota melambangkan intensitas ikatan antar anggota dan menunjukkan status yang lebih tinggi dalam keanggotan kelompok (McLellan et al dalam Santrock, 2003). Kekuatan dalam kelompok dapat memberikan dampak bagi anggota, hal tersebut muncul akibat dari peraturan yang di ciptakan oleh kelompok untuk memberi tahu anggota bagaimana mereka seharusnya berperilaku. Kepatuhan pada peraturan merupakan kondisi guna mendapatkan status dan penghargaan lain yang dikontrol oleh kelompok (Baron, Byrne, 200.).


(25)

Pengakuan teman-teman sebaya terhadap status sosial kelompok remaja tertentu dapat mempengaruhi perilaku remaja bahkan dapat mengakibatkan perubahan dratis pada tingkah laku remaja bersangkutan. Demi pengakuan tersebut, remaja seringkali bersedia melakukan berbagai upaya meskipun hal itu bukan sesuatu yang diperlukan atau berguna bagi mereka bila yang melihat adalah orang tua atau orang dewasa lainnya. Dengan demikian apabila remaja membeli barang hanya untuk memperoleh pengakuan dari orang lain tanpa pertimbangan yang rasional, maka remaja akan semakin terjerat dalam perilaku konsumtid. Berdasarkan denomena-denomena diatas mengenai kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid pada remaja, maka penulis ingin membahas lebih jauh tentang hubungan kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja.

B.BBBRumusanBMasalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian adalah : apakah terdapat hubungan antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja?"

C.BBBTujuanBPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja.


(26)

D.BBManfaatBPenelitianB

a.BBBMandaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan rederensi dan masukan terhadap disiplin ilmu pengetahuan terutama tentang kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada remaja.

b. Mandaat Praktis

Sebagai rederensi bagi masyarakat luas khususnya remaja (mahasiswa) mengenai pergaulan terhadap perilaku konsumtid pada mahasiswa di Yogyakarta.


(27)

BAB II

TINJAUANBPUSTAKA

A. KohesivitasBKlikBPadaBRemaja 1. KlikBPadaBRemaja

a. DefinisiB

Klik merupakan kelompok dengan jumlah yang lebih kecil, melibatkan keakraban yang lebih besar di antara anggota dan lebih kohesid dari pada kerumunan serta memiliki ukuran yang lebih kuat dari persahabatan (Santrock, 2003). Klik dipandang sebagai sesuatu yang memainkan peran yang penting dalam usaha remaja untuk mempertahankan harga diri dan perkembangan dari identitasnya (Coleman, Erikson dalam Santrock, 2003).

Klik adalah sebuah grup kecil yang terdiri dari 2-12 individu, dan jumlah rata-rata dalam klik adalah . atau 6 orang remaja (Steinberg, 1993). Klik adalah sebuah kelompok yang kecil dimana anggotanya merasa mengenal satu sama lain dan saling menghargai lebih baik dari pada orang lain di luar klik. Anggota dari klik dapat ditetapkan dari aktivitas bersama atau persahabatan.

Klik merupakan hal yang penting karena menyediakan konteks sosial yang utama tempat remaja berinteraksi dengan yang lainnya, tempat remaja berkumpul dan bergaul, berbicara dengan remaja yang


(28)

lain dan membentuk persahabatan yang dekat (Feldman & Elliott, 1990).

b. KarakteristikBKlikBB

Klik yang kecil dan lebih kohesid memberikan sensasi yang lebih besar akan rasa persahabatan antara teman atau sahabat. Aktiditas dalam klik lebih condong ke percakapan daripada ke orientasi aktiditas sosial berbagi ide, keprihatinan, pandangan, evaluasi, dan lain-lain. Menurut Dunphy (1963) dalam Berzonsky (1981) mengatakan bahwa klik sesungguhnya mengembangkan pembentukan dan perluasan dari kontak sosial lain dalam 2 cara :

1. Menyediakan perasaan aman bagi pribadi.

2. Kaum muda membentuk teman pribadi yang dapat memajukan atau membuatnya lebih baik dihadapan remaja lain diluar klik.

Menurut Judith bahwa anak-anak disosialisasikan tentang banyak hal dalam kebudayaannya dengan dipengaruhi oleh kelompok sebaya dan merupakan tempat untuk menemukan tim kelompok yang cocok, mengembangkan rasa komitmen dan saling berbagi dalam mencapai tujuan dan belajar tentang banyak. Kelompok sebaya diartikan sebagai kelompok kecil yang terdiri dari teman-teman dekat yang disebut sebagai clique dan biasanya terdiri dari 4-6 orang dengan jenis kelamin yang sama serta mempunyai pandangan dan aktivitas yang sama (Parent Guide, 2008).


(29)

Pembentukan klik diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok. Pembentukan klik dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota).

Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (kondlik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersidat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut sehingga setiap anggota berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Dengan demikian ciri-ciri dalam kelompok sebaya yaitu :

1. Ukuran klik lebih kecil dari crowd.

2. Klik terdiri dari 3-9 remaja (rata-rata terdiri dari 6 anggota).

3. Klik remaja yang terisolasi biasanya juga mengisolasi seorang remaja yang cenderung ingin eksis.

Asosiasi kelompok sebaya pada masa remaja awal meliputi klik dengan remaja yang mempunyai jenis kelamin sama. Asosiasi ini memberikan dungsi penting dimana kaum muda mempunyai teman untuk bersama dan berbicara. Dengan bertemu teman baru dan membentuk relasi yang dekat dengan beberapa orang sahabat, kaum muda mendapatkan pandangan mengenai diri mereka sendiri secara


(30)

lebih realistik dan jernih atas sebuah keputusan yang valid dari banyak konsep dan ide yang dipegang selama terjadi perubahan interpersonal (Steinberg,1993). Dengan demikian, setiap anggota kelompok dapat menuangkan pendapat dan ide demi kepentingan bersama dan kegiatan yang dilakukan oleh anggota kelompok agar kelompoknya dapat menjadi sorotan teman-teman sebaya lainnya.

c. DinamikaBKlikB

Aktivitas kelompok sebaya (klik) terbentuk ketika masing-masing anggota saling membutuhkan dan mempercayai berbagai hal yang sama demi kepentingan kelompok serta mempengaruhi komposisi kelompok sebaya (klik) (Steinberg,1993). Salah satu persamaan antara anggota dalam kelompok sebaya terletak pada usia. Anggota kelompok sebaya (klik) cenderung terdiri dari remaja dengan jenis kelamin yang sama. Namun ketika terjadi perpecahan diantara anggota kelompok dapat mempengaruhi pribadi anggota lain yang pada akhirnya anggota tersebut memutuskan untuk bergabung dengan remaja lain mesikpun berbeda jenis kelamin.

Remaja juga cenderung untuk membentuk klik dengan remaja lain yang mempunyai kelas sosial yang sama. Indikator seperti pendapatan, tempat tinggal dan reputasi dalam komunitas telah digunakan untuk membedakan macam orang ke dalam . kelas sosial.


(31)

Persamaan terakhir antara anggota klik adalah persamaan ras yang terjadi karena kebutuhan, kemampuan bergaul dan tingkah laku.

Terdapat perbedaan antara kelompok sebaya (klik) dengan crowd

yaitu crowd memiliki jumlah anggota yang lebih banyak dari klik. kekuatan dalam crowd tidak didasarkan pada persahabatan antar anggota dan crowd menyediakan sebuah tempat untuk kepentingan anggotanya. Dalam kelompok crowd memberikan arah kepada anggota untuk menentukan nilai agar dapat mengukur kemampuan para anggotanya (Brown dalam Feldman & Elliott,1990).

Remaja mempunyai persamaan kebutuhan dalam setiap kelompok sebaya (klik) karena mempunyai hubungan yang signidikan serta konsep diri lebih tinggi dibandingkan dengan remaja tanpa persahabatan. Menurut Mannarino (1978) dalam Berzonsky (1981), ketika 2 remaja berkomunikasi secara terbuka maka salah satu remaja diantaranya menyadari bahwa mereka membagi ide dan perasaan tertentu dengan sehabatnya dan mulai untuk menghargai setiap. Dapat menerima setiap pendapat sebagai sesuatu yang unik dan menerima perbedaan pendapat antara dirinya dengan anggota lain.


(32)

2. KohesivitasBKelompokB a. Definisi

Kohesivitas kelompok adalah derajat sejauh mana anggota-anggota kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap tinggal dalam kelompok. Robbins (1996) mendedinisikan Group Cohesiveness merupakan suatu tingkat yang menggambarkan para anggotanya tertarik satu sama lain dan dimotivasi untuk tetap berada di dalam kelompok. Tingkat Kohesivitas dipengaruhi oleh jumlah waktu yang dihabiskan bersama oleh para anggota kelompok, tingkat kesulitan dari penerimaan anggota baru ke dalam kelompok, ukuran kelompok, ancaman eksternal yang mungkin, dan sejarah keberhasilan dan kegagalan kelompok di masa lalu. Semakin besar kesempatan bagi para anggota kelompok untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain, maka lebih besar juga kesempatan bagi anggota untuk menemukan minat yang sama dan menjadi tertarik satu sama lain. Semakin sulit untuk diterima menjadi anggota kelompok maka para anggotanya semakin menghargai keanggotaan yang mereka miliki (Ikhsan dkk, 200.).

Kohesivitas kelompok dapat didedinisikan sebagai tingkat yang menggambarkan suatu kelompok yang anggotanya mempunyai pertalian dengan anggota lainnya dan keinginan untuk tetap menjadi bagian dari kelompok tersebut (Kidwell, Mossholder dan Bennett dalam Kim dan Taylor, 2001). Kelompok dengan tingkat kohesivitasnya tinggi


(33)

menyebabkan individu cenderung lebih sensitid kepada anggota lainnya dan lebih mau untuk membantu dan menolong mereka (Scachter, Ellertson, McBride, dan Gregory dalam Kim dan Taylor, 2001).

Menurut Kreitner & Kinicki (2006) bahwa kelompok yang kohesid akan terbentuk suatu group think, dimana semua kelompok memiliki persamaan persepsi. Terbentuknya group think akan didukung oleh anggota kelompok karena akan lebih mengutamakan tujuan kelompok dan lebih menyenangi jika identitas kelompok dikenal. Kelompok yang kohesid memiliki kesamaan pemikiran dan pandangan antar anggota sangat diperlukan. Kohesivitas dalam kelompok akan memunculkan perasaan kesatuan/keterpaduan antar anggota kelompok sehingga akan menyatukan pribadi anggota. Semakin kohesid maka akan memelihara group think karena disamping pendapat-pendapat yang kritis, keinginan untuk maju didukung oleh anggota kelompok (Kesipahada, 2009).

Kohesivitas kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap konsisten terhadap kebersamaan dengan anggota kelompok dan mencegahnya dari pengaruh kelompok lainnya (Collins & Raven dalam Klara, 200.). Kohesivitas dalam kelompok terjadi karena adanya ketertarikan antar interpersonal dalam kelompok, ketertarikan anggota pada berbagai kegiatan dan ketertarikan setiap anggota kelompok karena mempunyai persamaan guna memuaskan


(34)

kebutuhannya. Semakin meningkatnya kepuasan maka anggota merasa aman dan terlindungi karena adanya komunikasi yang lebih edektid, bebas, terbuka dan terjadi interaksi sehingga anggota makin mudah tunduk pada norma kelompok dan tidak memberikan toleransi pada orang lain (Mc David dan Harary dalam Klara, 200.).

b. Faktor-faktorByangBmempengaruhiBkohesivitasBkelompok

Kelompok sebaya dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap anggota-anggotanya dan daktor-daktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok adalah : (Hare dalam Klara, 200.)

1. Faktor Situasional yang terdiri dari :

a). Ukuran kelompok, yaitu edektid berjumlah . orang) karena b). Jaringan komunikasi, yaitu adanya interaksi diantara anggota. c). Kohesi kelompok, yaitu kekuatan yang mendorong anggota untuk

tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok

2. Faktor Personal yang terdiri dari :

a). Proses interpersonal : keterbukaan, percaya, simpati b). Kebutuhan interpersonal : inklusi, kontrol, adeksi

c. Aspek-AspekBkohesivitasBkelompok

Menurut Collins et all (1964) dalam Gibson (1993), kohesivitas kelompok (klik) yaitu kekuatan yang mendorong anggota kelompok


(35)

untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok dan kohesivitas kelompok (klik) diukur dari aspek-apsek : a.Ketertarikan satu sama lain secara interpersonal

b.sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan anggotanya

Kelompok sebaya dapat memiliki kedekatan atau kesamaan dalam sikap, perilaku, dan prestasi yang disebut Group Cohesiveness

dan umumnya dikaitkan dengan dorongan anggota untuk tetap bersama dalam kelompoknya dibanding dorongan untuk mendesak anggota keluar dari kelompok (Gibson, 1993).

Kohesivitas kelompok dipengaruhi oleh beberapa daktor yaitu : (Lewin dalam Klara: 200.)

1. Tujuan, yaitu mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.

2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan

3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota tanggung jawab dan semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap kebutuhan kelompok dan puas terhadap sumber daya keanggotaan (potensi anggota dimandaatkan) dalam meningkatkan kohesivitas kelompok.


(36)

4. Prosedur pengambilan keputusan yaitu tepat dan dleksibel .. Kekuasaan dan pengaruh, yaitu keahlian kemampuan

6. Kondlik, yaitu kontroversi ide/opini dan pemicunya berupa kebutuhan, kelangkaan sumber daya (uang, power), persaingan. 7. Kohesivitas meningkat yaitu saling menyukai, ingin terus menjadi

bagian kelompok, puas terhadap keanggotaan, tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat

8. Kemampuan memecahkan masalah yaitu merasakan adanya masalah mencari dan menetapkan solusi dan mengevaluasi edektivitas solusi.

3. KohesivitasBKlikBPadaBRemaja

Ketika memahami tentang pengaruh kelompok sebaya maka remaja akan mendapat pesan bahwa kelompok yang homogen pada remaja dapat menjadi terkenal. Keberadaan kelompok sebaya secara umum telah memberikan konsep yang berbeda-beda, misalnya kebudayaan kaum muda (Burlingame, 1970). Masyarakat remaja (Coleman, 1961) dalam Berzonsky, 1981) pada kenyataannya kelompok sebaya melibatkan anggota dengan beragam hal guna meningkatkan kualitas pertemanan yang ditunjukkan dalam ukuran dan derajat kelekatan kohesidnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Dunphy (1963) dalam Berzonsky (1981) terhadap 300 remaja yang mendapatkan indormasi mengenai hal-hal


(37)

yang cenderung dibentuk oleh kelompok sebaya yaitu mengenai tipe, perbedaan, tujuan dan sidat struktural. Studi tersebut menunjukkan bahwa klik sebagai kelompok ssebaya memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan sosialisasi heteroseksual pada anggotanya. Klik sebagai kelompok sebaya berdungsi sebagai penasehat atau bahkan perencana sosial ketika dibutuhkan seperti menyediakan sarana dimana kaum muda dapat memperoleh status (Ausubel, 19.4; Burlingame, 1970; Dunphy, 1963). Dengan demikian remaja harus menghasilkan penerimaan kelompok sebaya dan harus menyesuaikan diri pada harapan kesesuaian dalam upaya untuk memelihara penerimaan yang berkesinambungan.

Klik sebagai salah satu bentuk kelompok sebaya dapat menjadi teman berdiskusi tentang sesuatu masalah. Dalam klik maka para remaja dapat menemukan sesuatu yang tidak dapat ditemukan di rumahnya. Interasksi sosial khususnya bersidat pribadi dapat mempengaruhi seseorang mencurahkan isi hatinya kepada teman-temannya baik sesuatu yang menyenangkan atau sesuatu yang menyedihkan. Oleh karena itu remaja sering meninggalkan rumah dalam waktu yang berjam-jam lamanya.

Kelompok sebaya mempunyai karakteristik yaitu jumlah anggotanya kecil, terdapat kepentingan yang bersidat umum namun terbagi secara langsung, adanya kerja sama guna kepentingan yang diharapkan, setiap pribadi saling memiliki hubungan yang erat dan pengertian di antar anggota dalam kelompok meskipun terjadi pertentangan. Dalam sebuah


(38)

kelompok sering terjadi tukar-menukar pengalaman, kerja sama, tolong-menolong, tenggang rasa antar sesama anggota kelompok sebaya. Terjadinya antipati dalam kelompok disebabkan oleh adanya ketidak cocokan antara individu sehingga tenjadi pertentangan dan percecokan antar anggota sehingga kohesivitas dalam sebuah kelompok sebaya tidak bersidat netral maka perlu mengubah nilai-nilai kelompok agar kohesivitas kelompok menuju ke arah yang tepat.

B. PerilakuBKonsumtif 1. DefinisiB

Perilaku konsumtid merupakan tindakan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal (Tambunan, 2001). Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumtid dapat didedinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakanBbarang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Fromm (199.) menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtid seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang


(39)

untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan, meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersidat semu.

Pendapat di atas berarti bahwa perilaku membeli yang berlebihan tidak lagi mencerminkan usaha manusia untuk memandaatkan uang secara ekonomis namun perilaku konsumtid dijadikan sebagai suatu sarana untuk menghadirkan diri dengan cara yang kurang tepat. Perilaku tersebut menggambarkan sesuatu yang tidak rasional dan bersidat kompulsid sehingga secara ekonomis menimbulkan pemborosan dan inedisiensi biaya. Sedangkan secara psikologis menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman (Tambunan, 2001).

Konsumen dalam membeli suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata-mata, tetapi juga keinginan untuk memuaskan kesenangan. Keinginan tersebut seringkali mendorong seseorang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat dari pembelian produk oleh konsumen yang bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata tetapi juga keinginan untukBmeniru orang lain yaituBagar mereka tidak berbeda dengan anggota kelompoknya atau bahkan untuk menjaga gengsi agar tidak ketinggalan jaman. (Tambunan, 2001).

Keputusan pembelian yang didominasi oleh daktor emosi menyebabkan timbulnya perilaku konsumtid. Hal ini dapat dibuktikan dalam perilaku konsumtid yaitu perilaku membeli sesuatu yang belum


(40)

tentu menjadi kebutuhannya serta bukan menjadi prioritas utama dan menimbulkan pemborosan Mangkunegara (2002).

Remaja dalam masa peralihan dari masa kanak-kanak dengan suasana hidup penuh ketergantungan pada orang tua menuju masa dewasa yang bebas, mandiri dan matang. Termasuk bagaimana individu menampilkan diri secara disik, hal ini agar sesuai dengan komunitas mereka. Atau bisa juga dengan pengaruh iklan, karena akan timbul keinginan untuk berbelanja seperti halnya iklan yang ditayangkan di televisi. Keinginan ini mendorong remaja untuk cenderung berperilaku konsumtid. (Tambunan, 2001).

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumtid adalah tindakan guna mendapatkan, menggunakan dan mengambil keputusan dalam memilih sesuatu barang yang belum menjadi kebutuhannya serta bukan menjadi prioritas utama hanya karena ingin mengikuti mode, mencoba produk baru, bahkan hanya untuk memperoleh pengakuan sosial dengan dominasi daktor emosi sehingga menimbulkan perilaku konsumtid. (Tambunan, 2001).

2. Aspek-aspekBPerilakuBKonsumtifB

Perilaku konsumtid menjelaskan tindakan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Berdasarkan dedinisi di atas, maka


(41)

terdapat aspek-aspek kecenderungan berperilaku konsumtid yaitu : (Tambunan, 2001)

a. Impulsid, yaitu menunjukkan bahwa sikap konsumtid terjadi semata-mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba/keinginan sesaat. Dilakukan tanpa terlebih dahulu membuat perencanaan dan pertimbangan, tidak memikirkan apa yang akan terjadi kemudian, serta biasanya bersidat emosional.

b. Pemborosan, yaitu salah satu indikator yang paling menonjol di aspek ini adalah berlebih-lebihan, selain itu aspek ini menjabarkan sikap konsumtid sebagai perilaku membeli yang menghambur-hamburkan banyak dana.

c. Mencari kesenangan (Pleasure seeking), yaitu suatu perilaku membeli apa yang dilakukan semata-mata untuk mencari kesenangan.

d. Mencari kepuasan (Satisfaction seeking), yaitu memperlihatkan bahwa sikap konsumtid didasari pada keinginan untuk selalu lebih dari yang lain, selalu ada ketidakpuasan dan usaha untuk memperoleh pengakuan, serta biasanya diikuti oleh rasa bersaing yang tinggi.

3. Faktor-faktorByangBmempengaruhiBperilakuBkonsumtifB

Faktor-daktor yang mempengaruhi perilaku konsumen seseorang ditentukan oleh : (Tambunan, 2001)


(42)

a. Faktor kebudayaan

Peranan setiap anggota keluarga dalam membeli berbeda-beda menurut barang yang dibelinya. Pertumbuhan setiap anak di dalam lingkungan masyarakat akan mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan intitusi penting lainnya. Manusia dengan kemampuan akal budaya telah mengembangkan berbagai macam sistem perilaku demi keperluan hidupnya (Kotler, 2000).

b. Faktor kelas sosial

Kelas sosial berpengaruh dalam kecenderungan perilaku konsumtid seseorang yang ditunjukkan melalui pemilihan produk dan merek tertentu seperti pakaian, peralatan rumah tangga, kegiatan di waktu senggang dan mobil. Kelas sosial dapat ditunjukkan dengan gaya hidup seseorang yang menampilkan pola perilaku seseorang dan interaksinya di dunia (Lina & Rosyid, 1997).

c. Faktor kelompok rederensi

Kelompok acuan (groups reference) berdungsi berbagai titik banding baik langsung maupun tidak langsung yang membentuk sikap atau perilaku konsumtid seseorang. Perilaku konsumsi yang berlebihan sangat ditentukan oleh sikap mudah terpengaruh oleh kelompok rederensi. Remaja sebagai konsumen yang masih dalam masa transisi


(43)

mempunyai karakteristik mudah dipengaruhi oleh kelompok sebaya dan kelompok rederensinya (Loudon & Bitta, 1984).

d. Kohesivitas kelompok

Remja yang bergabung dalam kelompok karena bagi masing-masing anggota dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu seperti pemuasan kebutuhan-kebutuhan psikologis (rasa aman, cinta), dapat meningkatkan ketahanan yang adaptid dan kebutuhan akan indormasi (Forsyth dalam Collins & Raven, 1964). e. Faktor kepribadian

Kepribadian yang berbeda dapat mempengaruhi perilaku membeli seseorang. Remaja yang sedang mengalami perkembangan kepribadian memasuki tahap pencarian identitas diri, dimana harapan dan peran teman berpengaruh pada setiap keputusannya. Konsep diri yang dimiliki remaja juga turut membantu dalam usaha pencarian identitas diri. Dasar pemikiran konsep diri adalah apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi dan mencerminkan identitas “kita adalah apa yang kita punya” (Mahendra, 2002).

d. Faktor motivasi

Motid (dorongan) merupakan suatu kebutuhan yang dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya. Seseorang pertama kali mencoba memenuhi kebutuhan yang paling pengting dan ketika kebutuhan terpenuhi maka tidak akan menjadi motivator namun


(44)

akan mencoba memenuhi kebutuhan terpenting selanjutnya (Kotler & Amstrong, 2001).

g. Faktor proses belajar dan keyakinan

Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Proses belajar berlangsung melalui drive

(dorongan), stimuli (rangsangan), clues (petunjuk), responses

(tanggapan), dan reinforcement (penguatan) yang saling mempengaruhi.

B

C. HubunganBAntaraBKohesivitasBKlikBDenganBPerilakuBKonsumtif

Hurlock (1991) menyatakan salah satu ciri masa remaja adalah masa yang tidak realistik, karena umumnya remaja memandang kehidupan sesuai dengan sudut pandangnya sendiri. Pandangan remaja tersebut berbeda dengan pandangan orang lain bahkan mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian, sebagian besar remaja menghabiskan lebih banyak waktunya bersama kelompok sebaya khususnya dengan sebuah kelompok kecil (klik) yang merupakan teman-teman terdekat mereka dari pada berkumpul bersama orang tua, saudara kandung atau agen sosialisasi yang lainnya karena mempunyai pandangan dan aktivitas yang sam, tempat bagi remaja untuk menemukan tim kerja kelompok yang cocok, mengembangkan rasa komitmen dan kesetiaan untuk saling berbagi dalam mencapai tujuan dan belajar tentang banyak hal seperti organisasi sosial(Tambunan, 2001).


(45)

Hubungan pertemanan antara remaja yang tergabung dalam klik dapat saling memberikan kontribusi dan pada akhinya muncul untuk meningkatkan identitas diri kelompok tersebut. Sekelompok remaja tersebut akan berusaha mempopulerkan diri mereka agar dipandang sebagai kelompok remaja yang paling menonjol diantara teman sebayanya. Demi meningkatkan kualitas hubungan diantara remaja dalam sebuah klik maka remaja tersebut berusaha untuk mengubah berbagai penampilan diri secara bersama-sama sesuai dengan situasi kondisi serta kebutuhan karena hal tersebut dapat meningkatkan popularitas kelompok remaja bahkan mereka memandang atribut yang superdisial sangat penting bila dibandingkan dengan substansi.

Perubahan perilaku remaja sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok sebaya, merupakan tuntutan kebutuhan kelompok teman sebaya terhadap anggotanya bahkan pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku-perilaku tertentu pada remaja anggota kelompok tersebut. Kohesevitas klik mempengaruhi berbagai aspek kehidupan remaja khususnya dalam berperilaku konsumtid. Kekuatan personal yang terdapat dalam kelompok sebaya terdiri atas keinginan untuk melibatkan diri dalam memenuhi kebutuhan yaitu seperti berpakaian seperti teman-teman dan keinginan untuk meluangkan waktu dengan anggotanya (Santrock, 2002).

Menurut Hurlock (1999), karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka


(46)

pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku terkadang lebih besar daripada pengaruh keluarga. Kebanyakan remaja berharap menjadi anggota kelompok klik yang memiliki komitmen demi kepentingan kelompok agar dengan tujuan agar dikenal oleh teman sebaya dilingkungannya.

Setiap anggota klik mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama dan menjadikan kebutuhan sebagai identitas kelompoknya. Dalam mengikuti perkembangan tersebut, anggota kelompok remaja sering mencari berbagai indormasi mengenai produk yang menjadi tujuan bersama. Klik merupakan salah satu media dalam memberikan indormasi bagi remaja-remaja dilingkungannya. Semakin sering para anggota klik menikmati kegiatan berbelanja bersama dengan teman-temannya maka semakin sering pula mereka melakukan kegiatan berbelanja.

Salah satu cara yang dilakukan oleh kelompok sebaya adalah mengkoleksi berbagai kebutuhan seperti membeli berbagai barang akan dilakukan demi kelangsungan identitas diri kelompoknya bahkan akan menjadi sebuah kewajiban bagi mereka dalam mengkoleksi barang-barang yang sebenarnya tidak penting untuk dikonsumsi, akan tetapi para remaja tersebut tetap melakukan apa yang menurut mereka benar. Kecenderungan klik remaja dalam berperilaku konsumtid dapat mempengaruhi pola pemikirannya dalam bergaul dilingkungan sekitar. Hal demikian dapat terjadi karena kelompok klik yang dibentuk oleh para remaja tersebut dapat


(47)

membentuk sebuah karakter diri yang kuat karena adanya ikatan batin diantara mereka, sehingga dalam setiap gerak langkahnya para remaja yang tergabung dalam kelompok klik secara otomatis akan saling mendukung satu dengan yang lain.

Perilaku konsumtid adalah tindakan remaja sebagai konsumen dalam mendapatkan, menggunakan, dan mengambil keputusan dalam memilih sesuatu barang yang belum menjadi kebutuhannya serta bukan menjadi prioritas utama, hanya karena ingin mengikuti mode, mencoba produk baru, bahkan hanya untuk memperoleh pengakuan sosial dengan dominasi daktor emosi sehingga menimbulkan perilaku konsumtid. Perilaku konsumtid merupakan suatu denomena yang banyak melanda kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan.

Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat perilaku konsumtid juga banyak melanda kehidupan remaja kota-kota besar yang sebenarnya belum memiliki kemampuan dinansial untuk memenuhi kebutuhannya. Remaja memang sering dijadikan target pemasaran berbagai produk industri, antara lain karena karakteristik mereka yang labil, spesidik dan mudah dipengaruhi sehingga akhirnya mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar.

Remaja yang tergabung dalam klik menganggap perilaku konsumtid dilakukan karena memang dibutuhkan seperti mengikuti arus mode, mencoba produk baru, memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya. Remaja banyak


(48)

dijadikan target pemasaran berbagai produk industri, karena karakteristik remaja yang cenderung labil dan mudah dipengaruhi sehingga mendorong munculnya berbagai gejala perilaku konsumsi yang tidak wajar (Zebua dan Nurdjayadi, 2001).

Perilaku konsumtid dikalangan remaja dapat menjadi ajang pemborosan biaya jika didasarkan pada daktor-daktor di atas, karena selain remaja masih dalam pengawasan orang tua mereka juga mendapat sumber dana masih dari orang tua. Dengan kata lain remaja belum memiliki penghasilan sendiri dan melakukan pembelian secara berlebihan dari uang yang diberikan (Tambunan, 2001).

Remaja cenderung menilai rekannya berdasarkan barang bermerk yang dikenakannya dan remaja membutuhkan pertimbangan teman dalam memutuskan barang yang akan dibeli. Remaja dengan sidat-sidatnya tersebut merupakan sasaran pasar yang harus diperhatikan antara lain remaja bisa dipandang sebagai konsumen langsung, karena sejumlah uang yang dapat membeli kebutuhan sehari-hari. Pernyataan tersebut menandakan bahwa remaja mempunyai kecenderungan perilaku konsumtid seperti yang dikemukakan Kartono (1990) bahwa pada masa remaja menjadi besarlah minat terhadap penampilan dirinya.

Lingkungan dalam kelompok sebaya sangat berpengaruh dalam berperilaku konsumtid. Karena pada masa remaja penampilan secara disik seperti bentuk tubuh, cara berbusana dan kesenangan erat kaitannya dengan


(49)

kesan penilaian orang lain. Dalam membelanjakan uangnya kadangkala remaja dinilai kurang edisien, karena pembelian barang yang dilakukan oleh remaja bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata, tetapi karena keinginan untuk meniru orang lain, mencoba produk baru atau memperoleh pengakuan sosial. Produk-produk yang dipandang sebagai lambang atau simbol status dikalangan remaja sangat mempengaruhi kebutuhan dan perilaku hidup mereka.

Sebagai bagian dari masyarakat yang orientasinya tinggi, remaja semakin sadar akan produk-produk baru dan bermerk. Remaja akan cenderung meniru model-model baru dan hal ini diperkuat dengan maraknya majalah remaja, iklan dan media lain yang langsung maupun tidak langsung mengeksploitasi gaya hidup mewah dan mencolok. Tanpa disadari hal tersebut mendorong seseorang untuk membeli dan membeli terus sehingga menyebabkan remaja semakin terjerat dalam pola hidup yang konsumtid.

D.BBHipotesis

Berdasarkan uraian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positid antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa di Jogja.


(50)

BBABBIII METODEBPENELITIAN

A. JenisBPenelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatid dengan jenis eksplanatid yaitu bertujuan menjelaskan hubungan di antara variabel-variabel dalam penelitian dan pengujian (Singarimbun, 1987). Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Jenis penelitian korelasi merupakan jenis penelitian yang berbentuk hubungan antara dua variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koedisien korelasi (Azwar, 1999). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu kohesivitas klik dan perilaku konsumtid.

B. VariabelBPenelitian

Variabel-variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (X) : Kohesivitas Klik

2. Variabel tergantung (Y) : Perilaku Konsumtid

C.BBBDefinisiBOperasional

1. Kohesivitas Klik

Kohesivitas Klik merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok menjadi tertarik untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya


(51)

meninggalkan kelompok. Kohesivitas klik diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan Collins et all (1964)Bdalam Gibson (1993), terdiri dari :

a. Ketertarikan satu sama lain secara interpersonal.

b. Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan anggotanya.

Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi kohesivitas kliknya. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah pula kohesivitas kliknya.

2. Perilaku Konsumtid

Perilaku konsumtid merupakan tindakan setiap individu yang menginginkan suatu benda dan memaksakan untuk memiliki dengan cara membeli. Perilaku konsumtid akan diukur dengan menggunakan skala menurut Tambunan (2001) aspek-aspek tersebut adalah :

a. Impulsid, yaitu hasrat yang muncul tiba-tiba/keinginan sesaat, dilakukan tanpa membuat perencanaan dan pertimbangan serta bersidat emosional.

b. Pemborosan, yaitu aspek ini menjabarkan perilaku menghambur-hamburkan banyak dana.

c. Mencari kesenangan (Pleasure seeking), yaitu suatu perilaku membeli apa yang dilakukan semata-mata untuk mencari kesenangan.


(52)

d. Mencari kepuasan (Satisfaction seeking), yaitu keinginan untuk selalu lebih dari yang lain, ada ketidakpuasan dan usaha untuk memperoleh pengakuan, serta biasanya diikuti oleh rasa bersaing yang tinggi.

Skor yang tinggi menunjukkan tingkat perilaku konsumtid yang tinggi, dan skor yang rendah menunjukkan tingkat perilaku konsumtid yang rendah pula pada subjek penelitian.

D. SubjekBPenelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri dengan batasan usia antara 18-20 tahun yaitu mahasiswa tingkat pertama berbagai universitas di Yogyakarta karena penulis mudah untuk melakukan komunikasi dan dengan usia tersebut merupakan masa transisi dari pergaulan masa sekolah menengah yang sedang menunjukan rasa ingin tahu dalam pergaulan ke perguruan tinggi yang dituntut untuk mandiri. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di beberapa tempat di Yogyakarta karena peneliti mendapatkan jawaban yang beragam dan objektid dari setiap mahasiswa yang berbeda di antara universitas.


(53)

E. ProsedurBPenelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat angket tentang kohesivitas klik dan perilaku konsumtid yang

akan diujicobakan sehingga mendapatkan hasil yang valid dan reliabel se-belum diberikan kepada responden sesungguhnya.

2. Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria, kemudian re-sponden mengisi mengisi angket yang telah di rancang oleh penulis. 3. Menganalisis data yang masuk dengan menggunakan korelasi product

moment untuk melihat adanya hubungan antara kohesivitas klik dengan perilaku konsumtid pada mahasiswa tingkat pertama.

4. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.

F. MetodeBPengumpulanBData

1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket mengenai kohesivitas klik dan perilaku konsumtid.

a. Skala kohesivitas klik disusun dengan mengacu pada aspek-aspek ko-hesivitas klik menurut Collins et all (1964) dalam Gibson (1993). As-pek-aspek tersebut adalah ketertarikan satu sama lain secara interper-sonal, dan anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas ke-butuhan anggotanya.


(54)

b. Skala perilaku konsumtid disusun dengan mengacu pada aspek-aspek menurut Tambunan (2001). Aspek-aspek tersebut adalah impulsid, pemborosan, mencari kesenangan dan mencari kepuasan.

2. Skala Kohesivitas klik dan skala perilaku konsumtid, menggunakan model penskalaan Likert atau metode rating yang dijumlahkan (Gable dalam Azwar, 1999). Untuk setiap skala diberikan kategori empat jawaban. Masing-masing item akan diberi penilaian 4, 3, 2, 1 untuk SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) untuk jawaban subjek pada item yang bersidat favorabel. Sebaliknya, untuk pernyataan yang bersidat unfavorabel akan digunakan penilaian 1, 2, 3, 4 untuk STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

3. Untuk mengungkapkan aspek-aspek kohesivitas klik dan aspek-aspek perilaku konsumtid maka dibuat pernyataan-pernyataan yang mengidentidikasikan kohesivitas dan perilaku konsumtid. Pernyataan-pernyataan tersebut berbentuk item-item yang bersidat davorabel dan undavorabel. Item yang bersidat davorabel adalah item yang mendukung atau menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan diukur. Sedangkan item yang bersidat undavorabel adalah item yang tidak mendukung atau menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan diukur. Berdasarkan aspek-aspek tersebut maka dibuat 40 untuk aspek kohesivitas dengan spesidikasi 20 item bersidat davorabel dan 20 item bersidat undavorable dan 80 item


(55)

untuk aspek perilaku konsumtid dengan spesidikasi 40 item bersidat davorabel dan 40 item bersidat undavorabel. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam blue print berikut :

Tabel 3.1

Blue Print Skala Kohesivitas Klik Aspek-aspek

Jumlah Item Favorabel Unfavorabe

l

Jumlah 1. Ketertarikan interpersonal 10 10 20 2. Anggota tertarik pada

kelompok karena sebagai pemuas kebutuhan anggota

10 10 20

Jumlah 20 20 40

Tabel 3.2

Blue Print Skala perilaku Konsumtid Aspek-aspek

Jumlah Item

Favorabel Unfavorabel Jumlah

1. Implusid 10 10 20

2. Pemborosan 10 10 20

3. Mencari Kesenangan 10 10 20

4. Mencari Kepuasan 10 10 20

Jumlah 40 40 80

4. Estimasi Validitas dan Reliabilitas a. Validitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan dungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Validitas skala kohesivitas dan perilaku konsumtid akan diuji dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauhmana item-item dalam tes mencakup keseluruhan isi yang


(56)

hendak diukur oleh tes tersebut. Validitas isi diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

professional judgement (Azwar, 1999). b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dianggap memuaskan bila koedisiennya mencapai 0,900. Tetapi koedisien yang tidak setinggi masih dianggap cukup memuaskan (Azwar, 1999). Estimasi reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik dormula Alpha dari program SPSS versi 13.00.

G. UjiBCobaBPenelitian 1. PelaksanaanBUjiBCoba

Uji coba pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni sampai . Juni 2009. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kohesivitas klik dan angket perilaku konsumtid kepada mahasiswa tingkat pertama yang berusia 18 – 20 tahun di beberapa tempat di Yogyakarta.

2. HasilBUjiBCoba

Berikut ini disajikan hasil dari uji coba dua alat penelitian, yakni skala kohesivitas klik dan skala perilaku konsumtid yang dianalisis meng-gunakan SPSS for Windows versi 13.0.


(57)

a. Skala kohesivitas klik 1) Analisis item

Analisis item merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk item skala. Jumlah item dalam skala kohesivitas adalah 40 pernyataan yang terdiri dari 20 item favorabel dan 20 item unfavorabel. Penyebaran item sete-lah uji coba adasete-lah :

Tabel 3.3

Penyebaran Item Skala Kohesivitas Klik Setelah Uji Coba

Indikator

Nomor Item

Favorabel Undavorabel Jumlah Ketertarikan satu sama

lain secara interpersonal

1,2,3,4,., 6*,7,8,9,10* 11,12,13,14*,1.*, 16*,17*,

18*,19*,20*

11

Anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan

21,22*,23*,24*,2., 26*,27*,28*,29,30

31,32,33,34,3.*, 36,37*,38*,39,40*

10

Jumlah 12 9 21

Keterangan : * item yang gugur

Untuk uji rix butir kohesivitas klik, peneliti menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30 dan program SPSS versi 13.0. Terdapat 19 item yang gugur dari 40 item yang diuji. Sehingga untuk skala kohesivitas klik terdapat 21 item yang sahih. Bobot pada setiap aspek kohesivitas klik sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua item yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan dalam skala kohesivitas klik sebenarnya dan digunakan untuk penelitian.


(58)

2) Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 13.00. Pada skala kohesivitas klik diperoleh reliabilitas sebesar 0,822.

b. Skala perilaku konsumtid 1) Analisis item

Analisis item merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk item skala. Jumlah item dalam skala perilaku konsumtid adalah 80 pernyataan yang terdiri dari 40 item favorabel dan 40 item unfavorabel. Penyebaran item setelah uji coba adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Penyebaran Item Skala Perilaku konsumtid Setelah uji Coba

Indikator

Nomor Item

Favorabel Undavorabel Jumlah Impulsid 1,2*,3,4,., 6*,7,8*,9,10 11,12,13,14,1., 16*,17*, 18*,19*,20* 11 Pemborosan 21,22*,23,24*,2.*, 26*,27,28*,29*,30 31,32*,33*,34,3., 36,37,38*,39*,40* 9 Mencari kesenangan 41,42,43,44,4.*, 46,47*,48*,49*,.0* .1,.2,.3,.4,.., .6,.7,.8*,.9,60, 14

Mencari kepuasan 61,62,63,64*,6.*, 66*,67,68,69,70*,

71,72*,73*,74*,7.*, 76*,77*,78,79,80

10

Jumlah 22 22 44

Keterangan : *Bitem yang gugur

Untuk uji rix butir perilaku konsumtid, peneliti menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30 dan program SPSS versi 13.0. Terdapat


(59)

36 item yang gugur dari 80 item yang diuji. Sehingga untuk skala perilaku konsumtid terdapat 44 item yang sahih. Bobot pada setiap aspek perilaku konsumtid sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua item yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan dalam skala perilaku konsumtid sebenarnya dan digunakan untuk penelitian dengan pertimbangan bahwa item-item tersebut layak untuk di telaah melalui jawaban yang diberikan responden.

2) Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 13.00. Pada skala perilaku konsumtid diperoleh reliabilitas sebesar 0,830.

H. MetodeBAnalisisBData

Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Intensitas hubungan antara kohesivitas klik dan perilaku konsumtid dinyatakan dalam koedisien korelasi, sedankan uji statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 13.0.


(60)

BABBIV

PENELITIANBDANBPEMBAHASAN

A. PelaksanaanBPenelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis yaitu pada tanggal 8 sampai 11 Juni 2008 di Yogyakarta.Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat pertama dari berbagai universitas yang ada di Yogjakarta dengan jumlah 100 orang. Dari 100 eksemplar yang telah diisi, terdapat . skala yang tidak memenuhi syarat untuk disertakan dalam analisis data, sehingga hanya 9. eksemplar yang disertakan dalam analisis data.

B. AnalisisBDataBdanBHasilBPenelitian

Sebelum dilakukan analisis data dengan korelasi Product Moment Pearson, terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat, yaitu melakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua variabel dalam penelitian ini normal atau tidak. Bila sebaran variabel tidak normal maka tidak dapat dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi

Product Moment Pearson. Untuk sebaran variabel normal dapat digunakan teknik Product Moment Pearson (Sugiyono, 200.).


(61)

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel bersidat linear atau tidak. Uji normalitas sebaran dan uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13 dengan hasil sebagai berikut :

1.BBUjiBNormalitas

Uji normalitas sebaran ini adalah untuk mengetahui apakah sebaran variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid normal, yaitu :

a. Sebaran variabel kohesivitas klik

Sebaran variabel kohesivitas klik memiliki probabilitas 0,12. atau mempunyai probabilitas lebih dari 0,0. (p > 0,0.). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel kohesivitas klik adalah normal.

b. Sebaran variabel perilaku konsumtid mempunyai probabilitas 0,129 atau memiliki probabilitas lebih dari 0,0. (p > 0,0.). Hal itu menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel perilaku konsumtid adalah normal.

2.BBUjiBLinearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang linear antara variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 0,.94, F linear sebesar 34,913 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,0. (p < 0,0.). Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear antara variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid.


(62)

C. UjiBHipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik

Product Moment Pearson dari SPSS versi 13.00 dengan menggunakan tarad signidikansi .% (0,0.). Artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis yang benar adalah . di antara 100, atau dengan kata lain adanya kepercayaan terhadap kebenaran hipotasis sebesar 9.% (Hadi, 1991). Tarad signidikansi di tes dengan menggunakan uji satu ekor (1- tailed). Hipotesis yang sudah memiliki arah menurut Hadi (1991) diuji dengan menggunakan uji satu ekor (1-tailed). Hasilnya menyatakan bahwa koedisien korelasi (r) antara kohesivitas klik dan perilaku konsumtid adalah 0,660 pada tarad signidikan 0,0. dengan probabilitas 0,000 (p<0,0.) yang berarti bahwa kedua variabel saling berkorelasi secara signidikan.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis analisis dengan menggunakan teknik

Product Moment Pearson, maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan yang berarah antara kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid remaja diterima. Hal ini berarti kelompok remaja memberikan kontribusi yang besar bagi kualitas pertemanan. Remaja berusaha meningkatkan kualitas pertemanan dalam kelompok khususnya dalam hal berperilaku konsumtid demi menunjukkan identitasnya di hadapan teman sebaya. Hal tersebut dilihat


(1)

81 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2

82 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3

1

83 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3

2

84 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4

2

85 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4

4

86 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4

2

87 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2

3

88 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 4

3

89 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3

3

90 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3

4

91 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3

92 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4

2

93 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3

94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

4

95 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4

2

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Σ

3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3

29

3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3

31

4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3

34

2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 2 2 3 3 4

29

4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3

33

2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4

33

3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3

29

3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2

27

2 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4

30

4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4


(2)

2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 31

4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3

33

2 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 3 4

28

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3

30

2 2 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 1 3 3

29

2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3

31

2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4

31

3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4

34

4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2

34

4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3

28

3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2

31

4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 4

30

4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4

32

4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2

35

2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3

29

4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3

28

4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3

29

3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3

31

3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3

36

4 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4

27

4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3

33

2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4

33

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

30

3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2

30

3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4

33

4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 4

31

1 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4

33

4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3

32

4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 4

28

3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3

29

1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 3

30


(3)

4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 32

3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4

33

4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2

34

4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3

31

4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2

27

3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4

36

4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 3 3

29

3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3

31

3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 3

33

2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4

32

4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3

33

3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 4

33

3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3

34

3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2

27

2 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4

30

3 2 4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4

34

3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4

31

4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3

31

3 3 4 3 4 4 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4

28

3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

29

3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3

32

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

30

3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4

32

3 3 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4

34

4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2

31

2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

29

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

28

3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4

29

4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4

30

2 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 2

32


(4)

4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4

28

3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4

29

3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4

29

3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3

29

3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2

29

3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4

31

4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4

29

2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 2 3 4

31

3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3

27

2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4

32

2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 3 3

27

4 2 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3

31

3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 1 3 3

28

4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4

31

4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4

34

3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2

34

3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3

28

4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2

30

4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4

32

4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4

34

2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2


(5)

Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kohesifitas klik

Perilaku

Konsumtif

N

95

95

Normal Parameters(a,b)

Mean

31.1158

30.8211

Std. Deviation

2.21149

2.22165

Most Extreme

Differences

Absolute

.121

.120

Positive

.121

.120

Negative

-.119

-.100

Kolmogorov-Smirnov Z

1.178

1.171

Asymp. Sig. (2-tailed)

.125

.129

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Uji Linearitas

Oneway

ANOVA Table

kohesif

Sum of

Squares

df

Mean

Square

F

Sig.

Between

Groups

(Combined)

240.346

9

26.705

10.347

.000

Linear Term

Unweighted

54.229

1

54.229

21.011

.000

Weighted

200.462

1

200.462

77.670

.000

Deviation

39.884

8

4.986

1.932

.066

Within Groups

219.380

85

2.581


(6)

Oneway

ANOVA Table

perilaku

Sum of

Squares

df

Mean

Square

F

Sig.

Between

Groups

(Combined)

220.880

9

24.542

8.582

.000

Linear Term

Unweighted

99.842

1

99.842

34.913

.000

Weighted

202.307

1

202.307

70.743

.000

Deviation

18.573

8

2.322

.812

.594

Within Groups

243.078

85

2.860

Total

463.958

94

Analisis Korelasi

Correlations

Correlations

Kohesivitas Klik

Perilaku Konsumtif

Kohesivitas Klik

Pearson Correlation

1

.660(**)

Sig. (1-tailed)

.000

N

95

95

Perilaku Konsumtif

Pearson Correlation

.660(**)

1

Sig. (1-tailed)

.000

N

95

95


Dokumen yang terkait

PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA(Studi Mengenai Perilaku Konsumtif Di Kalangan Mahasiswa Di KotaMataram - NTB)

0 5 1

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

0 5 67

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI HARGA BARANG DENGAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA

1 11 12

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Self Monitoring Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK REFERENSI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Kelompok Referensi dengan Perilaku Konsumtif.

1 7 13

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DALAM Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa dalam Menggunakan Produk Fashion Bermerek.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa dalam Menggunakan Produk Fashion Bermerek.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA.

0 0 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA.

0 0 10

HUBUNGAN KOHESIVITAS KLIK DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DI JOGJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 110