Tes Daya Tahan Kardiorespirasi

memungkinkan peningkatan pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Guyton Hall, 2007. - Pengaruh Latihan terhadap Kapasitas Difusi Oksigen Peningkatan kapasitas difusi beberapa kali lipat antara keadaan istirahat dan keadaan latihan maksimum. Darah yang melalui banyak kapiler paru- paru mengalir sangat lambat atau bahkan diam pada keadaan istirahat, sedangkan pada latihan maksimum peningkatan aliran darah melalui paru- paru menyebabkan semua kapiler paru-paru mendapat perfusi pada tingkat maksimum, sehingga menyediakan daerah permukaan yang jauh lebih besar tempat oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru-paru Guyton Hall, 2007. - Pengaruh Latihan terhadap VO 2 max Kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme aerob maksimum disingkat menjadi VO 2 max. Seseorang yang terlatih yang memiliki frekuensi latihan yang rutin memiliki kira-kira 45 lebih besar dari VO 2 max orang yang tidak berlatih. Sehingga seorang atlet yang melakukan latihan selama bertahun-tahun memiliki VO 2 max lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berlatih Guyton Hall, 2007.

2.2.6 Tes Daya Tahan Kardiorespirasi

Dalam proses menentukan besarnya kemampuan kardiorespirasi diperlukan pengukuran oksigen yang digunakan maksimal ambilan oksigen maksimal atau VO 2 max secara langsung dalam beraktivitas Uliyandari, 2009. Untuk dapat mengetahui daya tahan kardiorespirasi seseorang maka harus dapat diketahui konsumsi oksigen maksimal atau kapasitas VO 2 max. VO2max merupakan jumlah maksimum oksigen dalam mililiter ml yang digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan Maqsalmina, 2007. Salah satu tes untuk mengetahui daya tahan kardiorespirasi seseorang adalah Cooper 12 minute run test CRT. Cooper 12 minute run test CRT merupakan tes yang sering digunakan karena tes ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat khusus. Menurut penelitian yang dilakukan Amit Bandyopadhyay, Cooper 12 minute run test adalah tes yang direkomendasikan dalam mengevaluasi daya tahan kardiorespirasi, karena metode ini valid dan tepat dalam menentukan tinggi rendahnya VO 2 max Bandyopadhyay, 2014. Cooper 12 minute run test dilakukan dengan cara berlari atau berjalan tanpa henti selama 12 menit. Tujuan dari Cooper 12 minute run test adalah untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi dengan menentukan nilai VO 2 max, dengan metode mengukur jarak tempuh yang dapat dicapai selama berlari atau berjalan 12 menit dengan tanpa henti dan tanpa paksaan Febry, 2013. Setelah mendapatkan jarak tempuh, selanjutnya dihitung kemampuan VO 2 max masing-masing peserta, dengan menggunakan rumus Cooper, 1968 : �� ��� = Jarak yang ditempuh dalam meter − 0 ,9 ,7 Prinsip pelaksanaannya Cooper, 1968 : 1. Pada tes ini peserta harus berlari atau berjalan tanpa berhenti dan tanpa paksaan untuk mencapai jarak semaksimal mungkin sesuai kemampuan masing-masing peserta. Jika peserta merasa lelah, peserta dapat berjalan namun tidak berhenti. 2. Setelah berlari selama 12 menit, jarak yang berhasil dicapai kemudian dicatat untuk selanjutnya dimasukkan ke rumus VO 2 max. 3. Setelah mendapatkan nilai VO 2 max, cocokkan hasil tersebut pada tabel klasifikasi kebugaran fungsi kardiorespirasi kategori VO 2 max yang telah dicapai. Tabel 2.3 Nilai Standar VO 2 max pada wanita Pengambilan O 2 maksimum mlkgmin Power Howley, 2013 Kategori Usia Tahun 13-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60+ Sangat Rendah 25.0 23,6 22,8 21,0 20,2 17,5 Rendah 25.0-30,9 23,6-28,9 22,8-26,9 21,0-24,4 20,2-22,7 17,5-20,1 Sedang 31,0-34,9 29,0-32,9 27,0-31,4 24,5-28,9 22,8-26,9 20,2-24,4 Baik 35,0-38,9 33,0-36,9 31,5-35,6 29,0-32,8 27,0-31,4 24,5-30,2 Sangat Baik 39,0-41,9 37,0-40,9 35,7-40,0 32,9-36,9 31,5-35,7 30,3-31,4 Tinggi 42,0 41,0 40,1 37,0 35,8 31,5

2.3 Hubungan Berat Badan dengan Daya Tahan Kardiorespirasi

Dokumen yang terkait

TEKNIK SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN JANTUNG PARA PESERTA SENAM JANTUNG SEHAT LANSIA DI KOTA MEDAN.

0 1 18

PERBANDINGAN DAYA TAHAN JANTUNG-PARU LANSIA PESERTA SENAM JANTUNG SEHAT DENGAN LANSIA PESERTA SENAM PERKASA.

1 3 28

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KELEBIHAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA PROGRAM A 2011 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS.

0 1 13

HUBUNGAN STRES PSIKOLOGIS TERHADAP SINDROM PRAMENSTRUASI (PMS) PADA MAHASISWI SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 30

SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

1 2 51

PERBANDINGAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN 2013 DENGAN MAHASISWA D1 BEA CUKAI SEKOLAH TINGGI AKUTANSI NEGARA DENPASAR ANGKATAN 2013.

0 0 9

PEMBERIAN SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN LEBIH MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK SUBKUTAN DIBANDINGKAN INTENSITAS SEDANG PADA MAHASISWI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 1 10

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 14

Dampak Kebiasaan Merokok Terhadap Pergau (1)

0 0 19

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYA

0 0 11