Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian

24 kecuali, baik perusahaan tersebut merupakan suatu perusahaan kecil, perusahaan menengah, maupun perusahaan besar. Namun cara pengendalian dan pendistribusian persediaan bahan baku akan berbeda – beda untuk setiap perusahaan – perusahaan, baik dalam jumlah hal unit dari persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan, maupun manajemen pengelolahan dari persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan dalam hal ini selalu megadakan perbaikan – perbaikan pada sistem pengendalian dan pendistribusian bahan baku sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal perbaikan selalu meliputi pengaturan bahan baku, identifikasi, pendistribusian pemesanan, pengawasan pengeluaran dan pemasukan bahan baku. Sehingga persediaan bahan baku yang ada di dalam perusahaan akan dapat menunjang pelaksanaan proses produksi dengan seefektif dan seefesien mungkin. Sistem pengendalian dan pendistribusian bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting pada perusahaan perakitan mobil, dalam pendistribusian persediaan bahan baku ini akan diusahakan agar bahan baku yang ada di dalam perusahaan tidak terlalu besar jumlahnya, karena biaya penyimpanan atau pergudangan akan menjadi tanggungan perusahaan menjadi semakin besar. Bahan baku yang terlalu sedikit juga akan merugikan perusahaan bersangkutan seperti kehabisan persediaan bahan baku serta pendistribusian bahan baku yang terhambat di line proses assembly yang akan megakibatkan proses produksi terganggu atau sampai terhenti line stop. Permasalahan yang ada pada saat melakukan penelitian di line proses trimming 1 assembly yaitu persediaan part yang terlalu banyak dan ada yang sangat minim. Perbaikan yang harus dilakukan sekarang ini adalah mengendalikan persediaan part pada pedal brake yang menyebabkan keterlambatan dalam pendistribusian, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka, permasalahan adalah tidak terkendalinya persediaan part yang terlalu banyak dan ada juga yang sangat minim, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pendistribusian part ke dalam line proses trimming 1 assembly, seperti halnya yang terjadi pada part pedal brake pada waktu penelitian terjadi kekurangan. 25

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dalam pembuatan tugas akhir maka batasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan hanya membahas pengendalian dan pendistribusian part pedal brake pada produksi perakitan mobil kijang inova dalam line proses trimming 1 assembly di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. 2. Masalah yang ada hanya pada saat penelitian melakukan Job Training pada tanggal 01 sd 26 September 2008.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah : Mencari solusi kekurangan part pedal brake di line proses trimming 1 assembly sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.

1.5. Metodologi Penelitian

Penulis dalam memperoleh data – data yang diperlukan untuk bahan tulisan tugas akhir ini adalah: 1. Wawancara interview, yaitu pengumpulan data dan informasi diperoleh dengan meminta penjelasan langsung kepada narasumber. 2. Pengamatan Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat. 3. Kesusastraan Literature, yaitu pengumpulan data dengan membaca buku – buku yang berkaitan permasalahan yang akan dibahas. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Dari Persediaan Part pengertian persediaan part yang lebih dikenal dengan nama persediaan bahan baku ini memiliki arti bila dilihat dari kata yang dibentuknya menurut kamus besar Indonesia sebagai berikut:  Persediaan adalah barang–barang yang telah tersedia.  Part atau bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi barang yang nantinya akan mempunyai nilai tambah. Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari persediaan part adalah merupakan barang yang telah tersedia untuk diolah menjadi barang jadi dimana barang tersebut nantinya akan memiliki nilai tambah.

2.2. Sistem Produksi Toyota Dalam pelaksaan proses di logistik,