Flow Production Kaizen Sistem Produksi Toyota Tentang Standarisasi Dan Kaizen

28 f Meningkatnya standarisasi. g Biaya per unit turun. h Penurunan design time. i Sistem transportasi meningkat. j Menurunnya ruang produksi. k Fleksibilitas meningkat. l Energi turun. Prinsip harga dan biaya menurun JIT adalah : Profit = [ Harga – Biaya ] x Volume Dalam perhitungan dari prinsip harga dan biaya diatas sering kali menjadi pertanyaan setiap perusahaan yaitu bagaiman cara untuk meningkatkan profit? Ada beberapa cara untuk meningkatkan profit yaitu : 1. Meningkatkan harga. 2. Meningkatkan volume. 3. Menurunkan biaya.

2.3. Sistem Produksi Toyota Tentang Standarisasi Dan Kaizen

Falsafah dari sistem produksi Toyota adalah :  Menekan biaya dengan menghilangkan wastepemborosan.  Menekan seminimum mungkin biaya peralatan, material, part dan waktu kerja.  Mengembangkan kemampuan karyawan sepenuhnya.

2.3.1. Flow Production

Flow dengan JIT dapat mempercepat proses pemesanan, pengiriman, pemprosesan produksi melalui part yang diantar oleh logistik. Manfaat dari Flow in Production yaitu menekan penanganan material, mengurangi WIP Inventory, menekan lead time produksi, mengurangi tempat penyimpanan. Manfaat ini harus dibandingkan dengan kerugian yang disebabkan karena kurangnya pemanfaatan mesin.

2.3.3. Kaizen

KAIZEN adalah suatu semangat atau jiwa untuk terus memperbaiki apa yang telah dicapai secara terus menerus. Kaizen merupakan improvement yang bersifat “Small step and Long term”. Syarat – syarat melakukan kaizen yaitu adanya kesadaran kaizen, memiliki keahlian teknik, memahami proses kaizen. 6 Tahap Kaizen diantaranya : 1. Mendapat point penting kaizen A. Kesadaran terhadap masalah  Semangat terhadap pekerjaan.  Selalu bertanya. B. Macam – macam point penting kaizen  Masalah kronis.  Informasi dari bagian lain.  Masalah tersembunyi. C. Cara mendapatkan point penting kaizen 29 1. Memperjelas tujuan  Tujuan target.  Kebiasaan. 2. Menemukan muda  Tanya pada diri sendiri.  7 macam muda. 3. Papan kontrol produksi  Tetapkan kapasitas produksi.  Analisa produksi per jam. 4. Line stopstagnasi  Trouble mesin.  Pemeriksaan.  Pengangkutan. 5. Sikap pengawas pada saat pengamatan  Tinjau kondisi sekarang.  Amati secara keseluruhan.  Bersikap teliti dan tidak tergesa – gesa. 2. Analisa kondisi yang ada A. Sikap mental saat menganalisa  Memperhatikan fakta yang ada.  Tidak ada yang terlewat.  Secara seksama dengan cara : Kuantitatif, Klasifikasi, Detail. B. Cara menganalisa 1. Analisa kerja  Factor kerja.  Pengelompokan. 2. Analisa pekerjaan 3. Analisa gerakan  Dilakukan setelah analisa metode kerja.  Teori Threblig.  Perhatikan secara detail. 3. Mengeluarkan ide –ide A. Kreativitas - Menurut Edison : “Penemuan dihasilkan dari 99 usaha dan 1 genius”. - Menurut Sakichi Toyoda : “Saya tidak berarti memiliki kreativitas yang lebih banyak dari orang lain, semua itu hasil usaha saya. Orang lain tidak menilai usaha saya, tetapi hanya mengatakan bahwa saya genius”. B. Cara berfikir untuk mendapatkan inspirasi 1. Inspirasi berbeda dengan pertimbangan 2. Hasilkan sebanyak mungkin 3. Berfikir dari segala sudut pandang 4. Bantuan analisa 5. Merangkum ide – ide sendiri 6. Menggabungkan inspirasi orang lain C. Cara memperoleh inspirasi 1. Prinsip penyederhanaan gerakan - Prinsip penggunaan anggota badan  Menggerakan kedua tangan bersamaan.  Perkecil gerakan kedua tangan. 30  Gunakan lengan depan dan tangan, bukan lengan atas dan pundak.  Hindari perubahan arah secara tiba- tiba.  Gerakan bebas, tidak dibatasi.  Hindari naik turunnya badan membungkuk.  Pekerjaan yang bisa dilakukan dengan kaki atau anggota badan lainnya sebaiknya tidak dilakukan dengan tangan. - Prinsip layout dan peralatan  Tool dan material disimpan pada tempatnya 5S.  Tool dan material ditempatkan sedekat mungkin dengan operator.  Hindarkan gerakan atas – bawah untuk memindahkan benda, pindahkan secara horizontal.  Manfaatkan gaya berat benda untuk memindahkannya.  Sesuaikan tinggi meja dengan tinggi operator dan sifat pekerjannya.  Berikan cahaya yang sesuai dengan sifatnya. 2. 5 Why mengapa? Makin banyak pertanyaan, semakin dalam akar permasalahan yang akan ditemukan. 3. Point – point untuk mendapatkan ide kaizen  Keseimbangan pekerjaan antar operator.  Mengecilkan jarak berjalan.  Meninjau kembali standar stock didalam proses.  Memisahkan pekerjaan mesin dan pekerjaan manual.  Kaizen untuk gerakan dalam pekerjaan, misalnya posisi badan, tangan, dan kaki melihat fokus.  Fluktuasi waktu pengoperasian mesin. 4. Membuat rencana kaizen A. Pertimbangan dalam membuat rencana  Pertimbangan tujuh dengan langkah yang diambil.  Periotaskan kaizen pekerja baru kaizen peralatan.  Meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.  Tidak berdampak buruk pada safety biaya dll. B. 5 target Kaizen  Memperbaiki kualitas Quality = Q .  Memperbaiki biaya Cost = C .  Memperbaiki safety Safety = S .  Memperbaiki lead time produksi Delivery = D. 31  Meningkatkan Moral kerja Moral = M. C. Arah Kaizen  Eliminasi.  Merubah kombinasi.  Optimasi menaikan batas kemampuan.  Standarisasi.  Sinkrinisasi. 5. Pelaksanaan Kaizen A. Kerja sama dengan bagian dan orang terkait. B. Bimbingan kepada anak buah.  Tidak cukup hanya mengerti, praktekan.  Pekerjaan yang belum terbiasa akan menyulitkan.  Kaizen pekerjaan memerlukan waktu untuk lancer.  Gunakan kata-kata yang mudah dipahami. C. Membuat suasana perubahan yang menyenangkan. 6. Evaluasi  Lakukan evaluasi check secara visual.  Bandingkan hasil aktual dan hasil yang diharapkan.  Temukan point penting untuk kaizen berikutnya.  Perbaharui standar kerja yang ada.  Cegah agar tidak kembali pada kondisi semula.

2.3.4. Standar Kerja Menurut JIT