N. Pengujian Aktivitas Antimikroba
Menurut Pelzcar dan Chan 1986 terdapat dua cara pengujian antibakteri, yaitu teknik dilusi dan teknik difusi. Teknik dilusi yaitu dengan mencampur zat
antibakteri dengan medium yang kemudian diinokulasi dengan bakteri uji. Dasar pengamatannya adalah dengan melihat tumbuh tidaknya bakteri uji tersebut. Ada
2 cara teknik dilusi, yaitu cara penipisan lempeng agar dan cara pengenceran tabung. Pada teknik difusi, zat yang akan ditentukan aktivitas antibakterinya
berdifusi pada lempeng agar yang telah ditanami bakteri. Dasar pengamatannya adalah ada atau tidaknya zona hambatan pertumbuhan bakteri. Teknik difusi ini
ada 3 macam cara, yaitu cara parit
ditch
, cara lubangcawan
holecup
dan cara cakram
disc
. Todar 1997 mengemukakan bahwa ketentuan kekuatan antibiotik-
antibakteri antara lain, daerah hambatan 20 mm atau lebih berarti sangat kuat, daerah hambatan 10 sampai 20 mm berarti kuat, daerah hambatan 5 sampai 10
mm berarti sedang, dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berarti lemah.
O. Landasan Teori
Selulosa bakteri dapat dibuat dari bahan dasar limbah ketela rambat melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri
Actobacter xylinum.
Selulosa bakteri ini memiliki sifat bioaktif dimana dapat digunakan sebagai perawatan sementara untuk luka bakar. Kelemahan selulosa bakteri ini adalah
mudah menyerap air dari lingkungan sekitar sehingga kemungkinan bakteri lain tumbuh pada biomaterial ini sangat besar. Oleh karena itu dilakukan suatu
modifikasi pada selulosa bakteri dengan menambahkan bahan lain tertentu, salah satunya adalah kitosan.
Kitosan sendiri ini bersifat sebagai bakteriostatik serta mempercepat regenerasi sel pada kulit yang rusak. Penambahan kitosan ini diharapkan dapat
meningkatan sifat bioaktif dari selulosa bakteri. Untuk mengetahui karakterisasi membran yang terbentuk maka dilakukan analisis karakteristik membran yang
meliputi analisis gugus fungsi, serta analisis permukaan membran. Untuk mengetahui
nilai aktivitas
antimikroba dari
membran selulosa,
selulosa+kitosan+gliserol, kitosan maka dilakukan pengujian dengan metode difusi cakram disk, sehingga dapat memberikan nilai aktivitas antimikroba
selulosa bakteri terhadap
Staphylococcus aureus
yang dapat teramati dari daya hambat.
P. Hipotesis