Alat Bahan Pemilihan bahan

9. Analisis struktur morfologi merupakan analisis untuk melihat bentuk morfologikenampakan dari biomaterial baik kenampakan bentuk permukaan maupun kenampakan bentuk melintang

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Spektrofotometer IR IR Shimadzu Prestige-21 , seperangkat instrumen SEM Jeol JSM T300 , fine coat ion sputter Jeol JFC 1100 , alat XRD Rigaku Multiflex 2 kW , pendingin Rigaku , timbangan digital Mettler-Toledo B.V.PC 2000 , oven drying Memmert BE 500 , autoklaf ALP Co.,Ltd. Model KT-40 , magnetic stirrer -hot plate Heidolph MR 2002 , seperangkat alat gelas Pyrex dan Duran , Nampan Lion Star dengan dimensi 230x176x39 mm, spatula, magnetic stirrer, timbangan, pisau, talenan, gunting Han Kwang Korea , blender Moulinex , baskom, cawan petri Pyrex , kain mori, plastik, toples, pH stik Merck, karet, kertas pembungkus, sendok, penggaris skala milimeter.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air limbah ketela rambat yang daging umbinya berwarna putih, kitosan kualitas teknis dari Chemix, urea kualitas teknis dari p.a E.Merck, asam asetat 25 dari p.a.E.Merck, alkohol 70 kualitas teknis, asam asetat glasial kualitas teknis, gliserol kualitas teknis , NaOH kualitas p.a. buatan E.Merck , HCl kualitas p.a. buatan E.Merck , glukosa, supratul, aquades, pH stik buatan E.Merck, Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta, kloramfenikol. media Mueller- Hinton Agar MHA, media Brain Heart Infusion broth BHI broth, starter Bakteri Acetobacter xylinum dari Chemix. E. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi tanaman Determinasi tanaman ketela rambat ini dilakukan dengan bantuan seorang determinator. Cara determinasi dengan membandingkan ciri-ciri tanaman ketela rambat yang ditumbuhkan sendiri dengan ciri-ciri tanaman ketela rambat yang ada dalam web botani resmi www.plantamor.com, serta mencocokkan dengan buku deskripsi tanaman ketela rambat menurut Huaman 1991.

2. Pemilihan bahan

Umbi ketela rambat yang dipilih adalah umbi berwarna putih, kulitnya berwarna kekuningan, serta dengan kondisi yang baik, tidak belubang-lubang. Masa panen 110 hari setelah penanaman. Umbi didapatkan di pasar Klaten. 3. Preparasi Limbah Ketela Rambat Langkah-langkah yang dilakukan yaitu umbi dikupas, lalu dicuci sampai bersih. Kemudian umbi ditimbang sebanyak 500 gram, dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan kedalam blender dan diberi air sebanyak 500 mL perbandingan umbi dengan air adalah 1:1. Lalu diblender hingga menjadi bubur umbi bentuk seperti jus. Lalu bubur umbi ini dimasukkan dalam kain mori untuk disaring dan diperas agar pati lolos dari saringan sebagai suspensi pati. Suspensi pati ini ditampung pada wadah pengendapan lalu bagian cairan hasil penyaringan pertamanya langsung dipindahkan ke dalam botol plastik sambil dibiarkan selama 3 jam agar pati yang belum mengendap ini mengendap di dalam botol plastik. Cairan di atas endapan ini diambil untuk proses pembuatan biomaterial. 4. Pembuatan Kitosan Sebagai Pembanding Sejumlah 2 gram kitosan dilarutkan dalam 100 mL asam asetat 2 di atas hot plate . Pada nampan yang sudah dicuci dengan alkohol 70 dan di oven, kemudian larutan dituang dan diletakkan selama beberapa hari dalam ruangan inkubasi untuk menjamin penguapan solven secara sempurna. Setelah beberapa hari maka akan terbentuk produk membran yang transparan dan fleksibel. Produk ini lalu disimpan dalam toples yang sudah diberi silika gel sebelumnya Eldin, Soliman, Hashem, Tamer, 2008 5. Pembuatan Material Selulosa Bakteri Sebanyak 200 mL air limbah ketela rambat hasil penyaringan dituangkan ke dalam elenmeyer yang telah dilengkapi dengan magnetic stirer , kemudian ditambahkan 20 gram gula pasir dan 1 gram urea, dan diaduk hingga larut. Campuran diasamkan dengan penambahan asam asetat 25 hingga pH = 3-4, diaduk hingga larut. Selanjutnya dituangkan dalam keadaan panas ke dalam nampan yang telah disterilkan dengan alkohol 70 dan ditutup dengan kertas koran dan diplester pada beberapa bagian nampan. Larutan dalam wadah dibiarkan hingga suhu kamar, lalu ditambahkan 50 mL Acetobacter xylinum. Setelah ditambahkan Acetobacter xylinum , nampan diplester pada semua sisi hingga tertutup rapat. Lalu diinkubasi selama 7-14 hari pada suhu kamar. Setelah 7-14 hari, lapisan pelikel yang terbentuk dicuci dengan aquabidest untuk menghilangkan residu media kultur, lalu dengan air panas, lalu lapisan pelikel ini ditimbang dengan timbangan digital. Setelah itu lapisan pelikel direndam dengan natrium hidroksida 3 selama 48 jam. Setelah 48 jam, lapisan pelikel dicuci kembali dengan aquadest, lalu direndam dengan asam klorida 3 selama 15 menit. Setelah 15 menit, lapisan pelikel dicuci kembali dengan aquadest hingga pH netral. Kemudian lapisan pelikel ditimbang, lalu lapisan pelikel dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50 C. Setelah kering, lapisan pelikel ini ditimbang, lalu dimasukkan dalam toples yang sudah diisi silika gel sebelumnya. Chawla, Bajaj, Survase, Singhal, 2008. 6. Pembuatan Material Selulosa Bakteri + Gliserol + Kitosan SGK Sebanyak 200 mL air limbah ketela rambat hasil penyaringan dituangkan ke dalam Elenmeyer yang telah dilengkapi dengan magnetic stirer , kemudian ditambahkan 20 gram gula pasir dan 1 gram urea, dan 1.2 mL gliserol, kemudian diaduk hingga larut. Campuran diasamkan dengan penambahan asam asetat 25 hingga pH = 3-4, diaduk hingga larut. Selanjutnya dituangkan dalam keadaan panas ke dalam nampan yang telah disterilkan dengan alkohol 70 dan ditutup dengan kertas koran dan diplester pada beberapa bagian nampan. Larutan dalam wadah dibiarkan hingga suhu kamar, lalu ditambahkan 50 mL Acetobacter xylinum. Setelah ditambahkan Acetobacter xylinum , nampan diplester pada semua sisi hingga tertutup rapat. Lalu diinkubasi selama 7-14 hari pada suhu kamar. Setelah 7-14 hari, lapisan pelikel yang terbentuk dicuci dengan aquabidest untuk menghilangkan residu media kultur, lalu dengan air panas, lalu lapisan pelikel ini ditimbang dengan timbangan digital. Setelah itu lapisan pelikel direndam dengan natrium hidroksida 3 selama 48 jam. Setelah 48 jam, lapisan pelikel dicuci kembali dengan aquadest, lalu direndam dengan asam klorida 3 selama 15 menit. Setelah 15 menit, lapisan pelikel dicuci kembali dengan aquadest hingga pH netral. Kemudian ditambahkan 2 gram kitosan yang telah dilarutkan dalam 100 mL asam asetat 2 dalam keadaan panas ke dalam wadah yang terdapat pelikelmembran selulosa bakteri. Pelikel kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50 0C . Setelah kering, membran selulosa+kitosan+gliserol ini dimasukkan dalam toples yang berisi silika gel Chawla et al . 2009.

7. Analisis Karakteristik Biomaterial :

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 4 183

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus.

0 6 130

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

0 1 115

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

2 3 114

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 11 181

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus

0 0 128

UJI AKTIVITAS SELULOSA BAKTERI DARI LIMBAH UBI JALAR (Ipomoea batatas Lam.) DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN KITOSAN TERDEPOSISI NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 0 1

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela pohon ( Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus - USD Repository

0 1 112