50
4.3.2. Uji Reliabilitas
Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu
item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien
Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha X1 0.668
X2 0.526 X3 0.620
X4 0.596 Store Image
X5 0.654 0.581
Y1 0.714 Y2 0.726
Y3 0.412 Satisfction
Y4 0.246 0.274
Z1 0.342 Z2 0.726
Loyalty Z3 0.753
0.320
Sumber: Lampiran
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena
nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien
Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
4.3.3. Uji Validitas Tabel 4.5. Standardize Faktor Loading dan Construct dengan
Confirmatory Faktor Analysis
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X1 0.485
X2 0.088 X3 0.292
X4 0.268 Store Image
X5 0.386 Y1
0.868 Y2
0.294 Y3
0.020 Satisfction
Y4 -0.127
Z2 0.123
Loyalty Z2
0.999
Sumber: Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.
4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s
Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi
internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang
sama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
Tabel 4.6. Construct Reliability dan Variance Extracted
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [ εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
X1 0.485 0.235
0.765 X2 0.088
0.008 0.992
X3 0.292 0.085
0.915 X4 0.268
0.072 0.928
Store Image X5 0.386
0.149 0.851
0.341 0.110 Y1 0.868
0.753 0.247
Y2 0.294 0.086
0.914 Y3 0.020
0.000 1.000
Satisfction Y4 -0.127
0.016 0.984
0.261 0.214 Z2 0.123
0.015 0.985
Loyalty Z2 0.999
0.998 0.002
0.561 0.507
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya
bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik
yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.3.5. Evaluasi Normalitas