Evaluasi Normalitas Evaluasi Model One – Step Approach to SEM

52 Tabel 4.6. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X1 0.485 0.235 0.765 X2 0.088 0.008 0.992 X3 0.292 0.085 0.915 X4 0.268 0.072 0.928 Store Image X5 0.386 0.149 0.851 0.341 0.110 Y1 0.868 0.753 0.247 Y2 0.294 0.086 0.914 Y3 0.020 0.000 1.000 Satisfction Y4 -0.127 0.016 0.984 0.261 0.214 Z2 0.123 0.015 0.985 Loyalty Z2 0.999 0.998 0.002 0.561 0.507 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Zlebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Tabel 4.7. Assessment of normality Variable min max kurtosis c.r. X1 2 7 -0.313 -0.699 X2 2 7 -0.344 -0.768 X3 2 7 0.346 0.775 X4 1 7 -0.662 -1.480 X5 2 7 -0.554 -1.240 Y1 2 7 -0.448 -1.003 Y2 2 7 -0.229 -0.513 Y3 3 7 1.272 2.843 Y4 3 7 0.924 2.065 Z2 2 7 -0.204 -0.456 Z3 2 7 -0.324 -0.725 Multivariate 23.685 7.671 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Store Image, Satisfaction, Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model Loyalty 1 Store Image Z1 er_1 1 1 X1 er_4 1 X2 er_5 1 Saisfaction Y1 er_9 Y2 er_10 1 1 1 0,005 d_st 1 Y3 er_11 1 Z2 er_2 1 X3 er_6 1 X4 er_7 1 Z3 0,005 er_3 1 Y4 er_12 1 X5 er_8 1 0,005 d_lo 1 Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 4.142 ≤ 2,00 kurang baik Probability 0.000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.162 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0.788 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.693 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.387 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.499 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach - Modifikasi MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Store Image, Satisfaction, Loyalty Unstandardized estimates : One Step Approach - Elimination Modification Model Loyalty 1 Store Image X1 er_4 1 X2 er_5 1 Saisfaction Y1 er_9 Y2 er_10 1 1 1 0,005 d_st 1 Y3 er_11 1 Z2 er_2 1 1 X3 er_6 1 X4 er_7 1 Z3 0,005 er_3 1 Y4 er_12 1 X5 er_8 1 0,005 d_lo 1 Sumber : Lampiran Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1.065 ≤ 2,00 baik Probability 0.363 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.023 ≤ 0,08 baik GFI 0.948 ≥ 0,90 baik AGFI 0.907 ≥ 0,90 baik TLI 0.989 ≥ 0,95 baik CFI 0.993 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56 Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat dibawah ini.

4.3.7. Uji Kausalitas