Pengawasan terhadap Izin Penyelenggaraan Internet Provider

G. Pengawasan terhadap Izin Penyelenggaraan Internet Provider

Dalam suatu negara hukum, pengawasan terhadap tindakan pemerintahan dimaksudkan agar pemerintah dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan norma-norma hukum, sebagai suatu upaya preventif, dan juga dimaksudkan untuk mengembalikan pada situasi sebelum terjadinya pelanggaran norma-norma hukum, sebagai upaya represif. Di samping itu, yang terpenting adalah bahwa pengawasan ini diupayakan dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat. Sarana penegakan hukum itu di samping pengawasan adalah sanksi. Sanksi merupakan bagian penting dalam setiap peraturan perundang-undangan. Sangsi biasanya diletakkan pada bagian akhir setiap peraturan yang dalam bahasa latin dapat disebutin cauda venenum, artinya di ujung suatu kaidah hukum terdapat sanksi. Arti sanksi adalah reaksi tentang tingkah laku, dibolehkan atau tidak dibolehkan atau reaksi terhadap pelanggaran norma, menjaga keseimbanganya dalam kehidupan masyarakat. Dalam Hukum Adminisrasi Negara dikenal beberapa macam sanksi, yaitu: 31 1. Bestururdwang; 2. Penarikan kembali keputusan ketetapan yang menguntungkan; 3. Pengenaan denda administratif 4. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah dwangsom Dwangsom dapat diuraikan sebagai tindakan-tindakan yang nyata dari penguasa guna mengakhiri suatu keadaan yang dilarang oleh suatu kaidah hukum 31 Philipus M. Hadjon, Op.cit. hal 79 Universitas Sumatera Utara Administrasi atau bila masih melakukan apa yang seharusnya ditinggalkan oleh para warga karena bertentangan dengan undang-undang. Penarikan kembali suatu keputusan ketetapan yang menguntungkan. Pencabutan ini dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan baru yang isinya menarik kembali danatau menyatakan tidak berlaku lagi ketetapan yang terdahulu. Penarikan kembali ketetapan yang menguntungkan berarti meniadakan hak-hak yang terdapat dalam ketetapan itu oleh organ pemerintahan. Pengenaan denda adminsitratif dimaksudkan untuk menambah hukuman yang pasti, terutama denda administrasi yang terdapat dalam hukum pajak. Pembuat undang-undang dapat memberikan wewenang kepada organ pemerintah untuk menjatuhkan hukuman yang berupa denda terhadap seseorang yang telah melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan. Pengenaan uang paksa dalam hukum admninistrasi dapat dikenakan kepada seseorang atau warga negara yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, sebagai alternatif dari tindakan paksaan pemerintahan. Kegunaan sanksi adalah sebagai berikut 1. Pengukuhan perbuatan secara norma 2. Alat pemaksa bertindak sesuai dengan norma 3. Untuk menghukum perbuatantindakan diangap tidak sesuai dengan norma 4. Merupakan ancaman hukuman terhadap pelanggaran norma. Dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja, istilah pengawasan itu agaknya tidak terlalu sukar untuk dimengerti, akan tetapi, untuk memberikan suatu definisi atau batasan tentang pengawasan bukan hal yang mudah hal tersebut dapat terlihat dari Universitas Sumatera Utara pendapat para pakar hukum yang tidak mudah untuk ditemukan, selain itu dari banyaknya buku tentang administrasi negara yang memuat uraian tentang pengawasan tidak memberikan batasan mengenai pengawasan itu sendiri. Sebelum mengutarakan atau menguraikan mengenai defenisi pengawasan dari pakar hukum, akan diuraikan defenisi pengawasan dari segi tata bahasa, istilah pengawasan dalam bahasa indonesia asal katanya adalah “awas”, sehingga pengawasan merupakan kegiatan mengawasi saja, dalam arti melihat sesuatu dengan seksama. 32 Tjokroamidjojo seorang pakar administrasi negara menyebutkan defenisi pengawasan yaitu : 33 Selanjutnya S.P. Siagian seorang pakar administrasi negara memberikan defenisi tentang pengawasan sebagai berikut : Bahwa pengawasan adalah proses untuk mengetahui sebab-sebab adanya penyimpangan, kemudian diambil tindakan untuk memberikan masukan seberapa jauh penyimpangan atau masalah tersebut dibandingkan dengan perkara semula. 34 Proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. 32 Victor M. Situmorang, Aspek Hukum Pengawasan Melekat, Jakarta, Rineka Cipta, 1999, hal. 17 33 Tjokroamidjojo, Bintoro, Perencanaan Pembangunan, Jakarta, Masagung, 1993, hal 89 34 S. P. Siagian, Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta, 1990, hal. 107 Universitas Sumatera Utara Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut controlling yang diterjemahkan dengan istilah pengawasan dan pengendalian, sehingga istilah controlling lebih luas artinya dari pengawasan, akan tetapi dikalangan ahli atau sarjana telah disamakan pengertian controlling ini dengan pengawasan. Jadi pengawasan adalah termaksuk pengendalian. Pengendalian berasal dari kata kendali, sehingga pengendalian mengandung arti mengarahkan, memperbaiki kegiatan yang salah arah dan meluruskannya menuju arah yang benar. Akan tetapi ada juga yang tidak setuju akan disamakanya istilah controlling ini dengan pengawasan, karena controlling pengertiannya lebih luas daripada pengawasan dimana dikatakan pengawasan adalah hanya kegiatan mengawasi saja atau hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan saja hasil kegiatan mengawasi tadi, sedangkan controlling adalah disamping melakukan pengawasan juga melakukan kegiatan pengendalian, yakni menggerakkan, memperbaiki dan meluruskan menuju arah yang benar. 35 Dalam suatu negara terutama negara yang sedang berkembang atau membangun, kontrol atau pengawasan sangat penting, yang dalam pelaksanaanya pengawasan dilakukan secara vertikal, horizontal, ekternal, internal, preventif maupun represif agar maksud dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai dan tepat sasaran. 36 35 Victor. M. Situmorang, Op. cit., hal. 18 36 Ibid., Oleh karena itu untuk mencapai tujuan negara atau organisasi, maka Universitas Sumatera Utara dalam hal pengawasan dapat pula diklafikasikan macam-macam pengawasan berdasarkan berbagai hal yakni : 37 1 Pengawasan langsung dan tidak langsung. 1 Pengawasan langsung Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan secara pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri secara langsung ditempat pekerjaan dan menerima laporan secara langsung pula dari pelaksana. 2 Pengawasan tidak langsung Pengawasan tidal langsung diadakan dengan mempelajari laporan-laporan yang diterima dari pelaksana baik lisan maupun tertulis, mempelajari pendapat-pendapat masyarakat dan sebagainya tanpa pengawasan ditempat pekerjaan. 2 Pengawasan preventif dan represif 1 Pengawasan preventif Pengawasan preventif dilakukan melalui preaudit sebelum pekerjaan dimulai. Misalnya dengan melakukan pengawasan terhadap persiapan- persiapan, rencana kerja, rencana anggaran, rencana penggunaan tenaga dan sumber-sumber lainnya. 2 Pengawasan represif 37 Ibid., hal. 46 Universitas Sumatera Utara Adapun pengawasan represif dilakukan melalui post audit dengan pemeriksaan terhadap pelaksanaan ditempat inspeksi, meminta laporan pelaksanaan dan sebagainya. 3 Pengawasan intern dan ekstern 1 Pengawasan intern Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dalam organisasi itu sendiri. Pada dasarnya pengawasan harus dilakukan oleh pucuk pimpinan sendiri, akan tetapi, didalam kenyataannya hal ini tidak selalu dilakukan oleh pimpinan puncak. Oleh karena itu setiap pimpinan unit dalam organisasi pada dasarnya berkewajiban membantu pucuk pimpinan mengadakan pengawasan secara fungsional sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. 2 Pengawasan ekstern Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dari luar organisasi itu sendiri. Seperti halnya pengawasan terhadap kinerja pemerintahan oleh dewan perwakilan rakyat.

H. Peraturan Daerah Yang mengatur Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan)

1 53 87

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

9 112 83

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

Prosedur Perolehan Izin Usaha Pada Rumah Toko Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

6 73 82

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BAB III PENGATURAN IZIN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 10 TAHUN 2002 DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Pe

0 0 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. Pengertian Tempat Hiburan - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 2 16