Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana Pengaturan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider ? 2. Bagaimana Mekanisme Pengurusan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet? 3. Bagaimana prosedur perolehan izin prinsip penyelenggaraan internet service provider ditinjau dari perspektif hukum administrasi Negara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Pengaturan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider. b. Untuk mengetahui Mekanisme Pengurusan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet. c. Untuk mengetahui prosedur perolehan izin prinsip penyelenggaraan internet service provider ditinjau dari perspektif hukum administrasi Negara 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoretis Diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan pengetahuan ilmu hukum, khususnya pengetahuan ilmu hukum keperdataan. Universitas Sumatera Utara b. Secara Praktis Dapat diajukan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan-rekan mahasiswa, masyarakat, praktisi hukum dan pemerintah agar dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Prosedur Perolehan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara, dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan lainnya yang terkait di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini didasarkan oleh ide, gagasan maupun pemikiran penulis serta masukan yang berasal berbagai pihak guna membantu penulisan ini dari awal hingga akhir. Penulis memaparkan suatu “Prosedur Perolehan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara”. Skripsi ini belum pernah dibuat oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sebelumnya.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Perizinan Dengan memberikan izin, penguasa memperkenankan orang yang dalam memohonya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu, ini menyangkut Universitas Sumatera Utara perkenan bagi suatui tindakan yang demi kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya. 6 1 Menurut Utrecht : Perizinan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari pengaturan yang bersifat pengendalaian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dan izin untuk melakuakan suatu tindakan atau kegiatan usaha yang biasanya harus dimiliki atau diperoleh suatu organisasi perusahaan atau seseorang sebelum yang bersangkutan dapat melakukan suatu kegiatan atau usaha. Masalah perizinan merupakan masalah yang sifatnya cukup prinsipal, dilihat dari perkara tidak boleh ditariknya keputusan, tidak boleh dicampur baurkan dengan hal bahwa suatu keputusan tidak lagi penting, artinya setelah beberapa waktu karena maksudnya hanya sebagai izin untuk melakukan suatu perbuatan tertentu saja, karenanya seseorang yang dalam melakukan tindakan berupa kegaiatan haruslah mempunyai izin dan pada dasarnya dapat diubah atau ditarik kembali. Pendapat para ahli mengenai pengertian perizinan diantaranya : Izin adalah bilamana perbuatan tidak pada umumnya melarang suatu perbuatan tetapi masih juga memperkenankan asal saja diadakan 6 Mr. J. B. J.M Ten Berge disuting oleh Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Cetakan I, Penerbit Yuridika, Surabaya, 1993, hal. 2 Universitas Sumatera Utara secara masing-masing hal secara kongkrit maka perbuatan administrasi Negara yang memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin. 7 2 Menurut Prins : Izin vegunning adalah keputusan administrasi negara berupa peraturan tidak umumnya melarang suatu perbuatan tapi masih juga memperkenankan asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing- masing hal yang kongkrit. 8 1 Dispensasi Adapun bentuk-bentuk lain dari perizinan itu sendiri adalah dispensasi, izin, lisensi, dan konsesi. Dalam memberikan pengertian terhadap bentuk-bentuk dari perizinan tersebut disini penulis akan menjelaskan satu persatu dimana bentuk-bentuk perizinan adalah : Dispensasi adalah tindakan pemerintah yang menyebabkan suatu peraturan undang-undang menjadi tidak berlaku lagi bagi suatu hal yang istimewa. 9 Adapun pemberian dispensasi haruslah memenuhi persyaratan tertentu yang diatur didalam peraturan yang berlaku dan agar setiap orang dapat melakukan perbuatan hukum yang dapat menerobos dari peraturan yang telah berlaku, namun hal tersebut tidak terlepas dari peran yang 7 E. Utrecht. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Cet VI, Penerbit dan Balai Buku Ichtiar, Jakarta, 2010, hal. 152. 8 Prins, Hukum Administrasi, Jakarta. 1976. 9 Mr. W. F Prins-R. Kosim Adisapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara,. Pradny Paramitta, Jakarta, 2001, hal. 71 Universitas Sumatera Utara dimiliki kekuasaan yaitu pemerintah untuk memberikan dispensasi yang harus jelas batasnya. 2 Lisensi Nama lisensi nampaknya tepat untuk izin dalam menjalankan suatu usaha, izin tersebut tidak menjamin bahwa yang memperoleh lisensi tidak akan campur tangan dalam perusahaan atau bidang usaha yang dilakukan. Meskipun lisensi memberikan suatu keluasaan terhadap usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara 3 Izin Izin ialah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang- undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan. 10 4 Konsesi Bedanya dangan izin, konsesi senantiasa mengenai pekerjaan yang karena berkaitan dengan kepentingan umum harus benar-benar dilaksanakan. Maka dari itu pemegang konsensi baik oleh undang-undang maupun dengan cara mengadakan persyaratan, pemegang konsensi hamper senantiasa diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan yang diizinkan kepadanya dalam waktu yang tertentu dan dapat dilaksanakan dengan penyelenggaraan yang teratur. Contoh konsesi adalah apabila pihak swasta memperoleh delegasi kekuasaan dari pemerintah untuk melakukan suatu pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh pemerintah. Adapun tugas pemerintah adalah menyelenggarakan kesejahteraan umum. Jadi kesejahteraan atau kepentingan umum harus selalu menjadi persyaratan utama, dan bukan untuk mencari keuntungan semata-mata. Pendelegasiaan wewenang itu diberikan karena pemerintah tidak mempunyai cukup tenaga maupun 10 Phliphus M. Hadjon, Op.cit., hal. 2 Universitas Sumatera Utara fasilitas untuk melakukan sendiri. Konsesi ini dapat diberikan hamper dalam segala bidang. 11 11 Marbun, Moh, Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta, hal. 94-96. Sebagai perbuatan hukum yang sepihak dari pemertintah, perizinan menimbulkan hak dan kewajiban bagi si pemohon yang perlu ditetapkan dan diatur dalam peraturan perundangan agar terdapatnya kepastian serta kejelasan, baik mengenai persyaratan dan juga mengenai prosedur pemberian izin tempat usaha. Masyarakat pada umumnya adalah manusia yang sangat menghendaki suatu keteraturan, maka untuk itulah diperlukan berbagai peraturan agar segala tindakan yang ada didalam masyarakat dapat ditetapkan oleh penguasa atau pemerintah. Hal tersebut merupakan hal yang menerangkan bahwa maksud dari izin itu sendiri adalah suatu tindakan yang pada mulanya dilarang, namun dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan membuat hal yang dilarang itu biar diperbolehkan. Dalam rangka menciptakan iklim usaha yang sehat diberbagai bidang usaha, pemerintah ikut serta sebagai salah satu faktor yang menunjang lancarnya kegiatan usaha yang terdapat didalam masyarakat. Merupakan suatu ketentuan dari pemerintah terhadap masyarakat yang akan mendirikan atau melakukan suatu bidang usaha pada lokasi atau tempat tertentu, untuk dapat terlebih dahulu memperoleh atau mendapatkan izin tempat usaha yang diberikan oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara Izin yang diberikan tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah, yang berarti bahwa pemerintahakan memperbolehkan serta memberikan izin kepada seseorang sebagai pemohon untuk melakukan suatu tindakan atau usaha pada lokasi atau tempat tertentu yang sebelumnya merupakan suatu tindakan yang dilarang. Izin merupakan instrument yang banyak digunakan dalam hukum administrasi. Pemerintah mengeluarkan izin untuk mengatur segala tindakan- tindakan yang terdapat didalam masyarakat, agar tidak bertentangan dengan ketentuan serta perundang-undangan yang berlaku. Menurut E. Utrecht yang dikutip Y. W. Sunindhia dan Ninik Widiawati, pengertian izin atau vergunning yaitu : Bilamana pembuat peraturan tidak umumnya melarang suatu perbuatan tetapi masih juga memperkenankan asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konkrit, maka perbuatan administrasi Negara yang memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin verguning. 12 Izin dapat dibagi menjadi dua bagian : 13 1 Izin dalam arti yang luas yaitu suatu tindakan dilakukan demi kepentingan umum, maksudnya yaitu pemerintah membolehkan pemohon untuk melakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya dilarang. 12 Y. W. Sunindhia, dan Ninik Widianti, Administrasi Negara dan Peradilan Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal 105-106. 13 Mr. J. B. J. M Ten Berge, Op. cit, hal 3 Universitas Sumatera Utara 2 Izin dalam arti yang sempit yaitu bahwa suatu perbuatan mengenai izin pada dasarnya merupakankeinginan dari pembuat undang-undang. Tujuannya untuk mengatur segala tindakan yang dianggap merupakan tindakan yang tercela. Izin merupakan tindakan yang sebelumnya dilarang lalu diperkenankan agar tindakan tersebut dapat diperbolehkan. Merupakan hal yang utama terhadap pengertian izin dalam arti sempit bahwa tindakan yang merupakan tindakan yang dilarang tersebut adalah dengan tujuan agar dalam ketentuan tersebut mendapat persetujuan dalam pelaksanaannya, namun tindakan tersebut masih terdapat didalam ketentuan yang tidak bisa untuk dilanggar. Segala sesuatu yang berbentuk usaha akan memerlukan tempat atau lokasi, dimana nantinya akan dijadikan sebagai tempat yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan atau usaha tersebut, dengan tujuan usaha yang dilakukan itu akan berjalan semestinya. Untuk melakukan kegiatan atau usaha, biasanya para pengusaha akan mencari tempat yang sesuai dan mereka anggap baik untuk melakukan kegaiatan atau usaha yang akan mereka jalankan. Untuk itulah diperlukan izin terhadap tempat usaha tersebut. Untuk melaksanakan kegiatan atau usaha pada lokasi atau tempat tertentu, para pengusaha diwajibkan untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah, dimana para pengusaha tersebut diperbolehkan untuk mendirikan usaha atau kegiatan yang akan mereka jalankan. Universitas Sumatera Utara Karena untuk melakukan usaha pada tempat tertentu tidak bisa dilakukan begitu saja, karena semua itu akan memerlukan persetujuan serta izin tempat usaha dari pejabat yang berwenang, yang nantinya apabila telah memenuhi segala persyaratan yang diajukan, maka tempat atau lokasi untuk melaksanakan kegiatan usaha yang pada mulanya merupakan hal yang belum diizinkan atau dilarang, akan dapat diperbolehkan dengan dikeluarkanya nanti surat izin tempat usaha SITU oleh pemerintah daerah atau pejabat yang berwenang. 2. Unsur-unsur Perizinan Izin adalah perbuatan atau tindakan pemerintah yang bersegi satu untuk diterapkan pada peristiwa konkret menurut prosedur dan persyaratan tertentukhusus. Dari persyaratan tersebut dapat diperoleh unsur-unsur perizinan yaitu : 14 1 Instrument yuridis 2 Peraturan perundang-undangan 3 Organ pemerintah 4 Peristiwa konkret 5 Prosedur dan persyaratan Untuk memperjelas unsur-unsur perizinan tersebut diatas, maka akan diuraikan sebagai berikut : 15 1 Instrumen yuridis 14 Ridwan. HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Cet ke 2, Yogyakarta, 2003, hal 150. 15 Ibid. Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan tugas negara, terdapat perbedaan antara tugas dari negara hukum klasik dan tugas negara hukum modern terutama dalam melaksanakan tugasnya, perbedaan adalah sebagai berikut : 1 Negara hukum klasik Tugas dan kewenangan pemerintah untuk menjaga ketertiban dan keamanan merupakan tugas negara hukum klasik. 2 Negara hukum modern Tugas dan kewenangan pemerintah tidak hanya sekadar menjaga ketertiban dan keamanan tetapi juga mengupayakan kesejahteraan umum. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, pemerintah diberi wewenang dalam bidang pengaturan dengan instrumen yuridis untuk menghadapi peristiwa konkret. Instrument tersebut adalah dalam bentuk ketetapan beschikking. Beschikking adalah instrumen hukum utama dalam penyelenggaraan pemerintah. Salah satu bentuk ketetapan adalah izin. Sesuai dengan jenis-jenis beschikking, izin termaksuk ketetapan konstitutif, yang merupakan ketetapan yang menimbulkan hak baru untuk adresat dalam izin tersebut. Izin disebut pula sebagai suatu ketetapan yang memperkenankan sesuatu yang sebelumnya tidak dibolehkan. 2 Peraturan perundang-undangan Universitas Sumatera Utara Sebagai negara hukum, salah satu prinsipnya adalah pemerintahan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan. Artinya setiap tindakan hukum pemerintah dalam menjalankan fungsi pengaturan dan fungsi pelayanan didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan dan penegakan hukum positif perlu adanya wewenang, karena dengan wewenang dapat melahirkan suatu instrumen yuridis yaitu ketetapan. Namun yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah izin yang diterbitkan harus berdasarkan wewenang yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerima kewenangan tersebut adalah pemerintahorgan pemerintah dari presiden pemerintahan negara tertinggipusat, sampai dengan lurah pemerintahan negara paling dasar. Kewenangan pemerintah dalam menerbitkan izin bersifat bebas, artinya pemerintah diberi kewenangan memberi pertimbangan tersebut didasarkan inisiatif sendiri. Pertimbangan tersebut didasarkan oleh : 1 Kondisi-kondisi dari pemohon yang dimungkinkan untuk dikeluarkan suatu izin. 2 Cara pertimbangan kondisi-kondisi yang ada. 3 Konsekuensi yuridis yang mungkin timbul akibat dari penolakan atau pemberi izin dikaitkan dengan pembatasan perundang- undangan. Universitas Sumatera Utara 4 Prosedur yang harus dilakukan pada saat dan sesudah keputusan diberikan baik penerimaan maupun penolakan pemberian izin. 3 Organ pemerintah Organ pemerintah adalah pihak yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan beschikking, termaksuk yang berbentuk sebagai izin. Dalam hal ini, organ pemerintah yang dimaksud adalah organ yang menjalankan urusan, yaitu di tingkat pusat presiden sebagai administratur pusat sampai pemerintah yang palaing dasar lurah sebagai administratur dasar. Akibat dari banyaknya organ pemerintah yang memiliki wewenang untuk menerbitkan izin, seringkali menghambat aktivitas dari pemohon izin. Hal tersebut dapat terjadi karena keputusan yang dibuat oleh organ pemerintah tersebut memakan waktu yang panjang, yang dapat saja merugikan pemohon izin. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan deregulasi dandebirokratisasi dengan batasan-batasan tertentu. Batasan-batasan tersebut adalah : 1 Deregulasi dan debirokratisasi tersebut tidak menghilangkan esensi dari sistim perizinan tersebut. 2 Deregulasi hanya diterapkan pada hal-hal yang bersifat teknis administratif dan finansial. 3 Deregulasi dan debirokratisasi tidak menghilangkan hal-hal yang bersifat prinsip dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar perizinan. Universitas Sumatera Utara 4 Dergulasi dan debirokratisasi harus memperhatikan asas umum pemerintahan yang layak. Wewenang yang diberikan kepada organ pemerintah tersebut haruslah diperoleh dari peraturan perundang-undangan. 4 Peristiwa konkret Sesuai dengan bentuk dan sifat dari beschikking, maka izin sebagai salah satu jenis dari beshickking memiliki sifat yang konkret, individual, final. Berdasarkan sifat dan bentuk izin, yang dimaksud dengan konkret atau peristiwa konkret adalah peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang tertentu, dan fakta hukum tertentu. Dalam pelaksanaannya, peristiwa konkret yang dimohonkan izinya adalah beragam sesuai dengan perkembangan masyarakat. Selain itu dalam satu peristiwa konkret dapat diterbitkan atau diperlukan beberapa izin, berdasarkan proses dan prosedurnya tergantung dari kewenangan pemberi izin. 5 Prosedur dan persyaratan Untuk mengajukan izin, pihak pemohon izin harus menempuh prosedur tertentu yang ditentukan organ pemerintah yang berkaitan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tertantu yang ditentukan secara sepihak oleh organ pemerintah yang memiliki kewenangan memberi izin. Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan syarat-syarat memperoleh izin, izin memiliki sifat konstitutif dan dan kondisional, maksudnya adalah : 1 Konstitutif adalah terdapat perbuatan atau tingkah laku tertentu perbuatan konkret yang harus terlebih dahulu dipenuhi. 2 Kondisional adalah penilaian dari suatu peristiwa yang akan diterbitkan izin. Meskipun prosedur dan syarat permohonan izin dilakukan sepihak oleh pemerintah, dalam hal ini pemerintah harus menentukanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3. Tujuan perizinan Pemberian izin oleh penguasa atau pemerintah terhadap pemohon izin berarti memberikan serta memperkenankan pemohon tersebut dalam melakukan tindakan tertentu. Secara umum perizinan itu sendiri merupakan perbuatan yang pada mula-mulanya dilarang akan tetapi hal itu diperkenankan setelah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Bagi pemerintah sendiri perizinan mempunyai tujuan untuk melaksanakan peraturan untuk sedapat mungkin menjadikan sebagai peraturan yang sesuai dengan kenyataan nanti dilapangan, dan terhadap msyarakat pada dasarnya perizinan merupakan bentuk dari suatu kepastian hukumyang jelas terhadap sesuatu yang sebelumnya merupakan hal yang pada mulanya dilarang dan akhirnya diperkenankan. 4. Fungsi perizinan Universitas Sumatera Utara Sebagai suatu instrumen yuridis dari pemerintah, izin yang dianggap ujung tombak instrumen hukum berfungsi : 16 1 Pengarah 2 Perekayasa 3 Perancang masyarakat adil dan makmur 4 Pengendali 5 Penertib masyarakat jika berkaitan dengan fungsi hukum modern 5. Bentuk dan isi dari perizinan Untuk kepastian hukum, diterbitkanya suatu izin harus berbentuk tertulis yang secara umum memuat hal-hal berikut ini : 17 1 Organ yang berwenang. 2 Adresat 3 Diktum 4 Ketentuan-ketentuan, pembatasan-pembatasan dan syarat-syarat merupakan subtansi yang diputuskan dalam suatu izin. 5 Pemberian alasan berkaitan dengan pertimbangan-pertimbangan yang harus sesuai dengan kondisi objektif dari peristiwafakta serta subjek hukum. 6 Tambahan dapat berisi tentang kemungkinan sanksi, kebijaksanaan, kebijakan yang akan dikeluarkan. 16 Ridwan. HR, Op. cit.., hal. 150 17 Ibid.,hal. 151 Universitas Sumatera Utara

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan)

1 53 87

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

9 112 83

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

Prosedur Perolehan Izin Usaha Pada Rumah Toko Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

6 73 82

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BAB III PENGATURAN IZIN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 10 TAHUN 2002 DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Pe

0 0 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. Pengertian Tempat Hiburan - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 2 16