Landasan Teori Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

5. Linearity rentang kelurusan

Rentang kelurusan yaitu suatu rentangan kadar yang terendah sampai kadar tertinggi yang ditentukan dengan kadar dan direlasikan dengan serapan pada spektrofotometri dengan koefisien korelasi yang mendekati satu Mulya dan Suharman, 1995. Linearitas dinyarakan sebagai variansi di sekitar garis regresi yang dihitung dari data hasil uji analit pada berbagai konsentrasi menggunakan persamaan matematik. Persamaan matematik dalam penentuan linearitas adalah melalui persamaan garis lurus dengan metode kuadrat terkecil antara hasil uji dengan konsentrasi analit Harmita, 2004.

K. Landasan Teori

Radikal bebas merupakan senyawa yang tidak stabil karena memiliki satu elektron yang tidak berpasangan. Radikal bersifat sangat reaktif untuk menstabilkan kekurangan elektronnya dengan menyerang elektron pada molekul di sekitarnya, namun dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga timbul penyakit- penyakit degeneratif. Dengan demikian, diperlukan adanya senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas yang disebut sebagai antioksidan. Buah cabai rawit putih memiliki kandungan kapsaisin yang telah diteliti dapat digunakan sebagai antioksidan. Kapsaisin memiliki gugus fenolik yang dapat menangkap radikal bebas dengan cara mendonorkan atom hidrogen kepada radikal bebas sehingga menurunkan aktivitas radikal bebas. Karena kapsaisin merupakan senyawa alami, maka aman untuk digunakan. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan adalah metode DPPH. DPPH merupakan radikal bebas yang memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm. Senyawa antioksidan akan berpasangan dengan elektron bebas DPPH yang menyebabkan penurunan absorbansi. Dari nilai perubahan absorbansi dapat dihitung IC 50 yang merupakan parameter kemampuan aktivitas dari antioksidan tersebut yang dapat menghambat 50 senyawa radikal. Kapsaisin yang merupakan senyawa dalam cabai rawit yang mempengaruhi aktivitas antioksidan, maka perlu ditetapkan kadar kapsaisin dalam cabai rawit putih. Kadar kapsaisin ditetapkan secara kromatografi lapis tipis – densitometri. Dari bercak yang dihasilkan, dapat ditetapkan kadarnya dengan scanning bercak menggunakan densitometri.

L. Hipotesis

1. Ekstrak etanol buah cabai rawit putih mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat dinyatakan sebagai IC 50 menggunakan metode DPPH. 2. Kadar kapsaisin dalam ekstrak etanol buah cabai rawit putih perlu ditetapkan secara kromatografi lapis tipis – densitometri karena mempengaruhi aktivitasnya sebagai antioksidan. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian aktivitas antioksidan pada cabai rawit putih ini merupakan jenis penelitian eksperimental karena adanya perlakuan terhadap subyek uji dan menggunakan rancangan deskriptif.

B. Variabel

1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak etanol cabai rawit putih. 2. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH IC dan kadar kapsaisin dalam ekstrak etanol cabai rawit putih. 3. Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah lokasi pengambilan sampel, umur tanaman, bobot sampel tanaman yang digunakan, dan waktu pemanenan. 4. Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah cuaca, curah hujan, cahaya matahari, dan kelembaban ruangan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)

4 28 24

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

4 17 105

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

3 8 87

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah dengan metode DPPH dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

0 2 103

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri - USD Repository

0 1 117