Kapsaisin Radikal Bebas PENELAAHAN PUSTAKA

karminatif, diaforetik, dan diuretik Sentra Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2005.

B. Kapsaisin

Kapsaisin adalah senyawa yang menimbukan rasa pedas. Kapsaisin trans-8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide, senyawa alkaloid berbentuk kristal, lipofilik, tidak berwarna, dan tidak berbau memiliki formula C 18 H 27 NO 3 . Kapsaisin memiliki kelarutan di dalam lemak, minyak, dan alkohol Escogido, Mondragon, Tzompantzi, 2011. Kapsaisin disintesis secara alami dari plasenta buah cabai dari kondensasi enzimatik vanililamina dan rantai asam lemak yang diperpanjang oleh enzim fatty acid synthase . Penelitian menunjukkan bahwa kapsaisinoid, khususnya kapsaisin memiliki aktivitas biologi dan fisiologi yang bervariasi seperti antioksidan, antikarsinogenik, metabolisme energi dan pengurangan akumulasi lemak, serta antiinflamasi Escogido, Mondragon, Tzompantzi, 2011. Substituen pada posisi 3 dan 4 dari cincin aromatis fenolik khususnya gugus 4-OH fenolik memiliki kemampuan aktivitas agonis. Sifat donor-akseptor ikatan hidrogen pada gugus fenol merupakan kunci aktivitas agonis Escogido, Mondragon, Tzompantzi, 2011. Gambar 1. Struktur senyawa kapsaisin Henderson and Slickman, 1999 Kapsaisin memiliki aktivitas antioksidan dengan menangkap radikal bebas. Gugus fenol pada kapsaisin yang bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan dalam mendonorkan elektron kepada radikal bebas Henderson and Slickman, 1999.

C. Radikal Bebas

Untuk hidup, kita memerlukan oksigen, namun oksigen juga merupakan sumber radikal bebas. Radikal bebas tersebut beberapa di antaranya toksik beracun dan sangat reaktif dapat mempercepat proses penuaan dan kematian Kochar and Rossell, 1990. Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom yang memiliki satu elektron tidak berpasangan. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan berenergi tinggi karena adanya elektron tidak berpasangan Fessenden dan Fessenden, 1982. Awal terjadinya radikal bebas antara lain dari proses reduksi molekul oksigen dalam rangkaian transport dalam mitokondria atau dalam proses-proses lain yang terjadi secara acak dari berbagai proses kimiawi dalam tubuh yang melibatkan senyawa organik maupun inorganik. Radikal bebas yang berupa peroksil anion ini akan bereaksi dengan dua proton 2H + membentuk hidrogen peroksida H 2 O 2 Pratt, 1992. Hidrogen peroksida dapat pula terbentuk dari air H 2 O yang terkena radiasi sinar ß maupun dan karena proses-proses lain. Dengan keberadaan zat besi Fe 2+ hidrogen peroksida tersebut mengalami serangkaian reaksi sehingga terbentuk radikal hidroksil OH yang sangat reaktif. Radikal bebas yang terbentuk ini mempunyai masa paruh yang sangat pendek, tetapi tetap mempunyai potensi besar yang dapat merusak sel. Radikal hidroksil, yang diduga dalam kehidupan kita banyak terbentuk dianggap lebih berbahaya dibanding bentuk radikal bebas yang lain Pratt, 1992.

D. Antioksidan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)

4 28 24

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

4 17 105

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

3 8 87

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah dengan metode DPPH dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

0 2 103

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri - USD Repository

0 1 117