rawat inap, setelah data pasien tersebut didapatkan, selanjutnya peneliti mendatangi ruangan pasien untuk menemui pasien yang menjadi responden pada
peneltian ini. Setelah menemui responden, selanjutnya peneliti menjelaskan pada responden tersebut mengenai tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian
kuisioner, kemudian responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden dan peneliti membagikan kuisioner kepada responden. Selama
proses pengisian kuisioner peneliti mendampingi responden, agar apabila ada pernyataan yang tidak jelas, peneliti dapat menjelaskan kembali dengan tidak
mengarahkan jawaban responden. Selanjutnya peneliti mengumpulkan seluruh
kuisioner. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel tergantung, dengan identifikasi sebagai berikut:
1. Variabel bebas : perilaku caring perawat. 2. Variabel tergantung : kepuasan pasien rawat inap.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Perilaku Caring Perawat
Perilaku caring perawat adalah, 1 caring sebagai human trait mencirikan manusia: suatu komponen esensial dari manusia umumnya dan melekat dalam
diri semua orang, 2 caring sebagai suatu moral imperative bentuk moral : menyangkut pemeliharaan martabat dan respek bagi klien sebagai manusia. 3
caring sebagai suatu affect emosi-kasihan : menggambarkan suatu emosi atau perasaan, dimana perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya
Universitas Sumatera Utara
bisa merawat klien. 4 caring sebagai interaksi interpersonal : meliputi komunikasi perawat-klien, saling percaya penuh hormat dan bertanggung jawab
terhadap satu dan lainnya. 5 caring sebagai suatu intervensi terapeutik : suatu tindakan yang berlainan yang dilakukan perawat dalam memenuhi kebutuhan
klien Morse et al, 1993. Perilaku caring adalah tindakan yang dilakukan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien. Perilaku caring perawat akan diungkap dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun
berdasarkan sepuluh faktor karatif yang dikemukakan oleh Watson 1979, yaitu membentuk sistem nilai humanistic-altruistic, faith-hope menanamkan
kepercayaan-harapan, sensitivity mengembangkan kepekaan diri sendiri dan orang lain, helping-trust hubungan saling percaya, ekspresi perasaan positif dan
negatif ,pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan, proses belajar mengajar interpersonal, lingkungan yang mendukung , pemenuhan kebutuhan
dasar manusia. kekuatan exsistential-phenomenological.
b. Kepuasan Pasien Rawat Inap
Kepuasan pasien adalah ungkapan perasaan senang yang berasal dari pasien setelah menerima pelayanan keperawatan.
Kepuasan pasien rawat inap akan diungkap dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun
berdasarkan tiga faktor perilaku perawat terhadap kepuasan pasien yang dikemukakan oleh Risser 1975, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Praktik profesional Technical-professional yaitu perilaku perawat yang mampu melakukan tindakan mencapai tujuan sesuai dengan standar dan
perannya. 2. Hubungan saling percaya Trusting relationship yaitu kemampuan perawat
untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan baik, sehingga terjalin hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
3. Hubungan pendidikan Educational relationship yaitu pertukaran informasi
antara pasien dan perawat ketika interaksi berlangsung selama pasien dirawat.
3.6. Metode Pengukuran