2. Komposisi madu
Madu merupakan sumber makanan utama, mengandung berbagai jenis gula, seperti fruktorsa dan glukosa serta berbagai jenis mineral, seperti
magnesium, potasium, kalsium, klorid, sodium, belerang, zat besi, dan juga fosfor. Kejernihan madu tergantung pada komposi kadar nektar dan putik yang
dikandungnya Sulaiman, 2010. Selain itu, mengandung pula vitamin A, B
1
, B
2
, B
3
, B
5
, B
6
, C, D, E, K, beta karoten, flavonoid, asam fenolik, asam urat dan asam nikotinat. Mineralnya diperlukan tubuh agar tetap segar, vitaminnya berperan
dalam metabolisme protein dan mencegah penyakit kulit seperti eksim dan herpes. Kandungan fruktosa madu berperan dalam mempercepat proses oksidasi alkohol
pada hati, sehingga dapat membantu menanggulangi kerusakan hati pada peminum minuman beralkohol Parwata dan Ratnayani, 2010.
Beberapa senyawa organik yang telah terindentifikasi di dalam madu antara lain seperti polifenol, flavonoid, dan glikosida. Madu juga mengandung
berbagai jenis enzim, antara lain enzim glukosa oksidase dan enzim invertase Aljady, Kamaruddin, Jamal, dan Yassim, 2000.
Menurut Kusmardi, Kumala, dan Triana cit., Kasih, 2012, flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah kanker dan
melindungi sel. Hal inilah yang menyebabkan flavonoid sebagai zat yang sangat kuat menetralisir radikal bebas, mendukung sistem kekebalan tubuh alami
manusia pada tingkat seluler dan membantu regenerasi sel. Berdasarkan penelitian Siddiqa 2008, madu kelengkeng memiliki pH 4,48; kadar gula 35,36; kadar air
sebesar 17, mengandung flavonoid dan asam butirat.
Madu juga mengandung dekstrosa gula yang ditemukan dalam tumbuhan, lilin, gen pembiakan, dan asam formik Hariyati, 2010. Jenis gula
yang dominan dalam hampir semua madu adalah levulosa dan hanya sebagian kecil madu yang kandungan dekstrosanya lebih tinggi dari levulosa, yaitu
mencakup 85 – 90 persen dari karbohidrat yang terdapat dalam madu dan sebagian kecil oligosakharida dan polisakarida Sihombing, 2005. Kadar gula
yang tinggi inilah yang memberikan rasa manis pada madu Sulaiman, 2010.
3. Manfaat madu
Madu memiliki berbagai manfaat yang telah diketahui manusia sejak dahulu. Madu telah menjadi makanan yang istimewa bagi setiap orang di
sepanjang masa Hamad, 2007. Madu bermanfaat sebagai makanan kesehatan yang dapat meningkatkan stamina tubuh sebagai energi seketika. Selain itu, madu
juga dapat digunakan sebagai pengganti gula atau suplementasi nutrisi Hariyati, 2010. Madu merupakan obat terbaik karena ia adalah sumber nutrisi alami yang
memiliki dekstrosa dan tidak seperti umumnya obat yang menyebabkan efek samping berbahaya Sulaiman, 2010. Riset-riset ilmiah mengisyaratkan bahwa
khasiat-khasiat secara fisika dan kimia madu seperti kadar asam dan efek-efek osmosis memainkan peranan penting dalam keefektifannya membunuh kuman.
Di samping itu madu juga memiliki khasiat anti-infeksi dan mendorong respon - respon sistem imun di dalam luka. Khasiat madu yang mengandung anti-
infeksi dapat meringankan rasa sakit luka dengan cepat, sebagaimana ia juga dapat mengurangi penumpukan cairan yang terdapat di sekitar luka dan keluarnya