Fuzzy Linear Programming FLP Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK

2.5 Fuzzy Linear Programming FLP

Pada umumnya, model linear programming klasik berupa sebuah kasus maksimasi atau minimasi terhadap suatu fungsi tertentu dengan ditetapkannya batasan-batasan. Jika diasumsikan bahwa keputusan linear programming akan dibuat pada lingkungan fuzzy, maka model tersebut akan mengalami sedikit perubahan, yakni sebagai berikut. 1 Bentuk imperatif suatu bentuk perintah yang menyatakan larangan atau keharusan pada fungsi obyektif tidak lagi benar- benar “maksimum” atau “minimum”, karena adanya beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam suatu sistem. 2 Tanda ≤ pada kasus maksimasi dan tanda ≥ pada kasus minimasi dalam batasan tidak lagi bermakna crisp tegas secara matematis, namun sedikit mengalami pelanggaran makna. Hal ini juga disebabkan karena adanya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam sistem yang mengakibatkan batasan tidak dapat didekati secara tegas. Menurut Klir Yuan 1995, permasalahan fuzzy linear programming dapat dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut. � ∑ = dengan batasan ∑ = = , , , … , = , , , … , Dimana x j adalah variabel ke-j, c j adalah koefisien-koefisien fungsi objektif, A ij adalah koefisien-koefisien kendala, dan B ij adalah koefisien nilai ruas kanan. Masalah program linear fuzzy dapat diubah menjadi masalah program linear tegas yang ekuivalen dengan masalah semula. Hasil akhir dari masalah program linear fuzzy adalah suatu nilai optimum maksimum atau minimum bernilai real yang menggambarkan hasil optimum dan toleransi dari berbagai kendala atau batasan yang ada.

2.6 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan SPPK atau Decision Support System DSS, menurut Alter 2002, berupa sebuah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem tersebut digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang semi- terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur. SPPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau mengevaluasi suatu peluang. Sistem ini tidak dapat mengotomatisasikan pengambilan keputusan melainkan memberikan kemungkinan-kemungkinan kepada sang pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia. Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Pada umumnya, dalam membuat sebuah keputusan, terdapat langkah- langkah, yakni 1 identifikasi masalah, 2 pemilihan metode pemecahan masalah, 3 pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut, 4 mengimplementasikan model tersebut, 5 mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada, dan 6 melaksanakan solusi terpilih. Ada banyak metode pengambilan keputusan, salah satunya yakni seperti yang penulis gunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode Linear Programming khususnya Fuzzy Linear Programming.

2.7 Evaluasi Kinerja pada Lingkungan Fuzzy