Fungsi Evaluasi Kinerja Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Evaluasi Kinerja

a Suatu usaha untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu pekerjaan tertentu dengan nilai pekerjaan lain yang terdapat dalam suatu organisasi. b Suatu proses analisa dan penilaian pekerjaan tertentu untuk menentukan besarnya balas jasa yang wajar sehingga tersusun struktur upah yang adil. c Suatu metode yang digunakan untuk menyusun peringkat ranking pekerjaan secara keseluruhan guna dijadikan dasar penentuan balas jasa. d Penilaian pekerjaan guna menentukan pekerjaan tertentu dalam suatu hirarki pekerjaan. e Menentukan nilai relatif pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi, dengan cara yang logis dan disepakati bersama. f Suatu metode untuk membandingkan berbagai pekerjaan dengan menggunakan prosedur-prosedur formal dan sistematis untuk menentukan suatu urutan tingkat pekerjaan tertentu, dan dengan demikian memberikan dasar untuk suatu sistem balas jasa yang adil. Dari definisi-definisi di atas dapat dirumuskan bahwa evaluasi pekerjaan adalah usaha menentukan peringkat pekerjaan secara sistematis dan melalui prosedur- prosedur tertentu. Usaha menentukan peringkat pekerjaan ini dimaksudkan untuk dapat menyusun tingkat balas jasa yang dirasa adil sesuai dengan bobot pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan Ranupandojo, 1985

2.1.2 Fungsi Evaluasi Kinerja

Hasil evaluasi kerja berupa informasi mengenai kinerja ternilai. Informasi tersebut berupa kekuatan dan kelemahan kinerja ternilai dalam kaitannya dengan standar kinerjanya. Informasi mengenai kinerja ternilai digunakan sebagai alat manajemen kinerja karyawan dan pengambilan keputusan manajemen SDM organisasi. Fungsi evaluasi kinerja antara lain sebagai berikut Wirawan, 2009. 1. Memberikan balikan kepada pegawai ternilai mengenai kinerjanya. 2. Alat promosi dan demosi. 3. Alat memotivasi ternilai. 4. Sebagai alat pemutusan hubungan kerja dan merampingkan organisasi. 5. Menyediakan alasan hukum untuk pengambilan keputusan personalia. 6. Penentuan dan pengukuran tujuan kinerja. 7. Konseling kinerja buruk. 8. Mendukung perencanaan sumber daya manusia. 9. Menentukan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia. 10. Merencanakan dan memvalidasi perekrutan tenaga baru. 11. Alat manajemen kinerja organisasi. 12. Pemberdayaan pegawai. 13. Menghukum anggota. 14. Penelitian.

2.1.3 Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Evaluasi Kinerja

Mangkunegara 2007 mengemukakan bahwa terdapat keuntungan dan kerugian dalam menggunakan sistem evaluasi kinerja. Keuntungan menggunakan sistem evaluasi kinerja, yakni sebagai berikut. a Mempermudah hubungan antara tujuan perorangan dan tujuan unit kerja. b Mengurangi kemungkinan terjadinya ketidaksepakatan selama pertemuan evaluasi berjalan sesuai proses perencanaan kinerja. c Lebih memungkinkan menempatkan manajer dan karyawan di pihak yang sama, tidak seperti sistem penilaian maupun peringkat. d Merupakan pendekatan terhadap evaluasi kinerja yang paling mudah dibela secara hukum. Adapun kerugian dari penggunaan sistem evaluasi kinerja, yakni sebagai berikut. a Memakan waktu yang relatif banyak, karena perlunya menginvestigasikan waktu di muka untuk melakukan perencanaan kinerja. b Meminta manajer dan pegawai mengembangkan keahlian dalam menuliskan tujuan serta standar yang penting dan dapat diukur. c Dapat menimbulkan lebih banyak pekerjaan administrasi ketimbang sistem penilaian maupun sistem peringkat. d Dapat disalahgunakan atau digunakan sambil lalu saja oleh para manajer.

2.1.4 Standar Kinerja