3.3.6 Bahan untuk Rotor
Rotor adalah tempat dari dudukan sudu. Rotor dibentuk sedemikian rupa dari bahan triplek berlapis seng tipis untuk menguatkan performa dalam
menopang sudu saat dirakit pada rotor. Rotor dalam penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rotor Kincir Angin 3.3.7
Bahan Penyambung, Pengikat dan Lain-Lain
1 Baut–baut berdiameter 4 mm dan 6 mm dengan pasangan mur yang
sesuai serta ring.
2 Pipa alumunium berdiameter ½ inci sebagai poros penghubung rotor dan
mekanisme pengereman.
3
Paku ½ inci dan 1 inci.
4
Lem dan serbuk kayu.
3.4 Alat Permesinan
Pembuatan kincir angin memerlukan mesin untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas dari kincir angin yang akan dibuat. Beberapa mesin dan
alat yang dipakai antara lain: 1.
Mesin bubut 2.
Mesin bor 3.
Gergaji
3.5 Alat Pendukung
Alat pendukung dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam pengujian. Beberapa alat pendukung dalam penelitian adalah sebagai berikut:
3.5.1 Terowongan Angin wind tunnel
Terowongan angin wind tunnel adalah sebuah lorong berukuran persegi 1,2 m x 1,2 m sepanjang 2,5 m yang digunakan sebagai tempat masuknya angin
buatan dengan kecepatan yang bisa diatur untuk tempat pengujian kincir angin. Angin buatan ini diperoleh dari blower yang menurunkan tekanan di terowongan,
akibatnya udara di sekitar blower terhisap masuk menggantikan udara di terowongan tadi. Pengaturan kecepatan angin dalam terowongan angin dilakukan
dengan mengatur jarak terowongan angin dengan blower. Semakin jauh jaraknya, maka kecepatan angin yang terukur semakin kecil. Terowongan angin yang
dipakai dalam penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Terowongan Angin
3.5.2 Blower
Blower adalah alat yang digunakan untuk menurunkan tekanan di dalam terowongan angin sehingga angin dapat berhembus dengan kecepatan tertentu.
Blower dalam penelitian ini menggunakan transmisi berupa sabuk dan puli. Blower digerakkan oleh motor listrik berdaya 5,5 kW. Blower yang dipakai dalam
penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Blower