Seni Budaya 165
Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam
mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat-
cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan
dalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain sebagai media ungkap wujud isik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya.
4. Unsur Tubuh
Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh
kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya releks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus
rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh
yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.
5. Unsur Suara
Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk
penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata- kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsi
dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh
yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.
6. Unsur Penghayatan
Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni
peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya
akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalaman
seni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkan
kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dan kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk
Buku K.13 Hasil Revisi
166 Kelas X SMA MA SMK MAK
memperoleh kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorang pemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada sub
bab seni peran selanjutnya.
7. Unsur Ruang
Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang; ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh
dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, gerak besar, biasanya
pemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar dan
bersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja, status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangun
seorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalam suasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak.
Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam pose atau gerak berpindah
movement. Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama gerak langkah cepat, lambat dan sedang, garis dan arah langkah horizontal,
vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatu adegan peran.
8. Unsur Kostum
Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh
pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelas
watak tokoh, baik secara isikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnya dalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa,
pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak sekolah.
9. Unsur Property
Pemahaman Property dalam seni peran adalah semua peralatan yang di- gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh,
tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti: tas, topi, cangk-
long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok,
Buku K.13 Hasil Revisi
Seni Budaya 167
10. Unsur Musikal
Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalam
membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan opera, gending karesmen, wayangwong, dan seterusnya sang
pemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh Astrajingga, Bodor, Semar, dan Raja berupa; gending, musik, suara atau
bunyi dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung live maupun musik rekaman playback,contohnya Musik Kabaret, dan Musik Operet.
Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? 2. Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran?
3. Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran?
Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam
memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran,
melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan
dalam seni peran
Buku K.13 Hasil Revisi