2.3 Kesalahan Standar Estimasi
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar estimasi standard error of estimate. Besarnya kesalahan standar estimasi
menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi,
makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya.
Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus:
1
2 ,...,
2 ,
1 ,
k n
Y Y
S
i k
y
Dengan: Y
i
adalah nilai data sebenarnya,
i
Y
adalah nilai taksiran.
2.4 Uji Regresi Linier Berganda
Uji linier berganda ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Dalam hal ini
persamaan regresi diuji secara statistik apakah dapat dijadikan sebagai model penjelas bagi fenomena yang terjadi dalam variabel tak bebas Y. Pengujian
persamaan regresi dengan menggunakan statistik F pada umumnya dirumuskan sebagai berikut :
= Dengan :
Universitas Sumatera Utara
2
Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesa. 2. Taraf nyata yang digunakan.
3. Hitung F
hitung
dengan menggunakan rumus diatas. 4. Untuk
tabel
F , yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan
derajat kebebasan pembilang V
1
= k dan penyebut V
2
= n – k – 1, dan α =
5 = 0,05 maka :
1 2
; tabel
V V
F F
; 1
tabel k k n
F F
5. Kesimpulan : diterima jika : F
hitung Ftabel
ditolak jika : F
hitung
F
tabel
2.5 Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda 2.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier
berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau
diterangkan oleh variabel-variabel penjelas X yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka
ditentukan dengan rumus :
Dengan :
Universitas Sumatera Utara
Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus :
R=
2.5.2 Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien r digunakan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Semakin besar nilai r maka makin kuat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Sebaliknya apabila semakin kecil nilai r, berarti hubungannya semakin lemah pula.
Harga r berada diantara -1 dan +1. Jika r = +1, berarti ada korelasi positif antara X dan Y, sebaliknya jika r = -1, berarti korelasi negatif antara X dan Y, sedangkan
jika r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y. Interpretasi harga r akan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
R Interpretasi
Tidak ada korelasi 0,01
– 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah 0,41
– 0,60 Agak Rendah
0,61 – 0,80
Cukup 0,81
– 0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi korelasi sempurna
Sumber : Hartono, M.Pd Statistik untuk penelitian Untuk menghitung koefisien korelasi r antara dua variabel dapat digunakan
rumus :
Universitas Sumatera Utara
Dengan: r
yx
= Koefisien korelasi antara Y dan X X
ki
= Variabel bebas Y
i
= Variabel terikat Untuk menghitung hubungan empat variabel dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
a. Koefisien Korelasi antara Y dan X
1
b. Koefisien Korelasi antara Y dan X
2
c. Koefisien Korelasi antara Y dan X
3
Universitas Sumatera Utara
d. Koefisien Korelasi antara Y dan X
4
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sejalan dengan perkembangan sejarah perkembangan bangsa Indonesia, baik masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa
pembangunan saat ini. Perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera Utara yang dikenal dengan daerah perkebunan yang banyak mengalami
perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang di daerah Sumatera Utara ini.
Kesempatan ini diambil oleh Horrison Crossfield Ltd, yang berdiri pada tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada
mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan seperti, Perusahaan Rubber
Company Ltd yang disahkan oleh Resident Sumatera bagian Timur. Dalam rangka Konfersi UU Pokok Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 1371.
Pada tahun 1962, perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan cara mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini maka dibentuklah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk Lonsum didirikan dengan akte pendirian No.93 tanggal 18 Desenber 1962 dihadapan Notaris Raden Kardiman di
Jakarta, dengan naskah No.20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapan notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi
antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Inggris. Pemerintahan Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan pengambilan alih
ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam penguasaan dan pengawasan dari suatu badan pemerintah dengan nama BPPARI
Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia dan perusahaan perkebunan ini namanya diganti menjadi PT PP Dwikora I dan II.
Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1967, diadakanlah suatu perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Horrison Crossfield Ltd
dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 Maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan perjanjian ini adalah sebagai
berikut: a. Pengembangan hak milik penguasaan dari Pemerintah Indonesia kepada
Horrison Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah dikelolanya. b. Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan
karet dan kelapa sawit serta proyek-proyek pangan yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Instruksi Presiden No.28U1996 tanggal 12 Desember 1996 dan semua pengaturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-perusahaan
asing di Indonesia. d. UU No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan semua peraturan
lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia.
Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan perusahaan tersebut oleh Pemerintah Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya
yaitu Horrison Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan penggantian nama kembali menjadi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Dalam perjanjian itu
disebutkan tentang hak-hak eksploitasi termasuk menguasai dan mensual hasil produksi serta hak untuk menanam semua jenis tananaman.
Pada tanggal 21 November 1991, PT.PP. London sumatra Indonesia Tbk melakukan merger dengan beberapa perusahaan, yaitu:
a. PT Nagodang Plantation Company b. PT Sei Bulan Plantation Company
c. PT PP Bajue Kidoel d. PT PP Sulawesi
Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk Lonsum, status PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
adalah perusahaan Penanaman Modal Asing PMA yang berdasarkan surat Ketua Badan Penanaman Modal tanggal 12 November 1991 No.794IIIPMA1991.
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 27 Juli 1994 kepemilikan saham PT.PP. London Sumatra Tbk sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi
saham mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah Pan London Sumatra Plantation
dengan komposisi saham sebesar 47,23 Commerzbank SEA Ltd. Singapura sebesar 5,83 dan sisanya 46,94 dimiliki oleh masyarakat.
Pada tahun 1996, PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada bulan Oktober 2007,
Indofood Agri Resources Ltd anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya
di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.
Perusahaan ini bergerak dibidang komoditas perdagangan dunia serta memiliki jaringan pemasaran yang cukup luas baik domestik maupun
internacional yang meliputi Asia, Eropa, dan Amerika. Kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, permanen dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh,
serta pengolahan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Kelapa sawit ini dapat diolah menghasilkan minyak goreng, sabun, kosmetik, minyak pelumas, hingga
bahan bakar minyak melalui balai penelitian Bah Lias. Perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan dengan tata kelola terbaik melalui
pencapaian stándar tertinggi dari mutu, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta berkesinambungan.
3.2 Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan