Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Karet Di PT. Perkebunan Nusantara III Berdasarkan Data Tahun 2004-2009

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET DI PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

BERDASARKAN DATA TAHUN 2004 - 2009

TUGAS AKHIR

T.SRI NUR’AINI TAMBUNAN 072407049

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET DI PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

BERDASARKAN DATA TAHUN 2004 - 2009

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

T.SRI NUR’AINI TAMBUNAN 072407049

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

BERDASARKAN DATA TAHUN 2004-2009

Nama : T. SRI NUR’AINI TAMBUNAN

Nomor Induk Mahasiswa : 072407049

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Diluluskan di

Medan, Juni 2010

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Dra. Rahmawati Pane, M.si


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III BERDASARKAN DATA

TAHUN 2004-2009

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2010

T. SRI NUR’AINI TAMBUNAN 072407049


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa serta dukungannya baik dukungan moral dan materil yang tiada hentinya kepada penulis dari awal perkuliahan sampai selesainya penyusunan Tugas Akhir, dan adik-adik

tersayang serta saudara yang telah memberikan dukungan dan dorongan. 2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika.

4. Bapak Drs. Hendri Rani Sitepu, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program D3 Ilmu Komputer dan Statistik.

5. Ibu Dra. Rahmawati Pane, selaku dosen pembimbing yang sangat membantu dengan memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi dengan penuh perhatian dan kesabaran kepada si penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Semua Dosen dan pegawai di Departemen Matematika FMIPA USU 7. Buat orang yang sangat berarti bagi saya, Sangal Lumban Gaol yang selalu

memberikan semangat , perhatian dan kasih sayang bagi saya penulis. Semooga cita-citanya tercapai.

8. Teman – teman seperjuangan saya, Stat’07 khususnya anak Stat B.

Sepenuhnya Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada saat ini dan yang akan datang.

Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi spembaca dan penulis khususnya. Akhir kata penulis sampaikan banyak Terima Kasih.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 5

1.7 Tinjauan pustaka 7

1.8 Lokasi Penelitian 9

1.9 Sistematika Penulisan 9

BAB 2 : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum PTPN III (Persero) 12


(7)

2.3 Strategi Perusahaan 14

2.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit 15

2.4.1 Strategi Budidaya Karet 16

2.4.2 Strategi Pengadaan Barang 17

2.4.3 Strategi Pemasaran 19

2.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan 20

2.6 Produk dan Layanan 21

2.7 Program Riset Perusahaan 25

2.7.1 Program Rencana Kerja Jangka Panjang 26

2.7.2 Rencana Jangka Panjang Perusahaan 26

2.7.3 Company Bank Data Warehouse 27

2.7.4 Blueprint/Master Paln Perusahaan 27

2.8 Fasilitas Produksi 28

2.8.1 Alat Produksi 28

2.8.2 Kapaitas Terpasang 28

2.8.3 Kapasitas Terpakai 28

2.9 Struktur Organisasi 29

BAB 3 : TINJAUAN TEORITIS

3.1 Pegertian regresi 35

3.2 Analisis Regresi Linear 35

3.3 Analisis Linear Sederhana 36

3.4 Regresi Linear Sederhana 36

3.5 Membentuk Persamaan Regresi Linear Berganda 39

3.6 Koefisien Determinasi 40


(8)

3.8 Uji Regresi Linear Ganda 42

BAB 4 : ANALISA DATA

4.1 Pengolahan Data 45

4.2 Persamaan Regresi Linear Ganda 47

4.3 Analisis Residu 52

4.4 Koefisien Determinasi 55

4.5 Koefisien Korelasi 57

4.6 Uji Regresi Linear Ganda 59

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi Sistem 62

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 63

5.3 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel 64

5.4 Pengisian Data 65

5.5 Pembuatan Grafik 66

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 68


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Luas Lahan, Curah Hujan, Pupuk, Pada Tahun 2009 46

Tabel 4.2 Nilai – Nilai Koefisien 49

Tabel 4.3 Jumlah Nilai Koefisien 51


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.5 Grafik Antara Produksi Dengan Variabel Pupuk, Curah Hujan, dan

Luas Lahan 61

Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan XL 63

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft XL 64


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor perkebunan merupakan sub sektor pertanian yang menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung kegiatan perekonomian di Indonesia. Salah satu sub sektor perkebunan yang cukup besar potensinya dalam perekonomian Indonesia adalah perkebunan karet. Karet merupakan Polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks, karet merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan penghasil devisa sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku idustri dan memberikan lapangan kerja di Indonesia.

Komoditi karet biasanya diusahakan oleh perkebunan rakyat yang

pengolahannya masih bersifat tradisional sehingga kualitas karet masih rendah karena perkebunan karet rakyat masih menggunakan bibit yang biasa dan perawatan yang kurang baik.

PT. Perkebunan Nusantara III adalah salah satu perusahaan perkebunan yang menanam karet yang dikelola oleh pemerintah dan perusahaan ini termasuk dalam


(12)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai salah satu perusahaan perkebunan PT. Perkabunan III sangat mamperhatikan produksi.

Hasil produksi karet dimasa yang akan datang bisa tetap, meningkat ataupun mungkin juga mengalami penurunan. Dalam menginplikasikan penurunan,

peningkatan, atau tetapnya jumlah produksi penting diperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi produksi agar dapat dikendalikan, pengendalian yang dimaksud adalah dengan membatasi setiap tindakan yang dianggap mengurangi nilai tambah dan meningkatkan hal – hal yang dianggap dapat menaikan nilai tambah terhadap produksi. Faktor yang mempengaruhi hasil produksi merupakan tolak ukur dalam pengambilan keputusan untuk menunjang pencapaian hasil produksi yang maksimal.

Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi karet di PT.Perkebunan Nusantara III

Dari uraian diatas penulis memilih judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Hasil Produksi Karet Di PT.Perkebunan Nusantara III Berdasarkan Data Tahun 2004 – 2009”.

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil produksi karet dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang mendukung


(13)

mempengaruhi hasil produksi karet tersebut dengan regresi linear berganda sehingga akan diperoleh persamaan penduga yang layak digunakan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil produksi karet pada PT. Perkebunan Nusantara III tahun 2010 berdasarkan data tahun 2004-2010

1.4 Maksud dan Tujuan penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hasil produksi karet di PT. Perkebunan Nusantara III pada tahun 2010 - 2012 berdasarkan data tahun 2004 – 2009.

Adapun masalah yang di bahas dalam penulisan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi karet di PT. Perkebunan Nusatara III.

Masalah dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil produksi karet.


(14)

3. Mengetahui keeratan hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi karet.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan data yang diperoleh maka akan diketahui keadaan produksi karet yang dapat memberikan gambaran dan masukan pada perusahaan khususnya di PT.Perkebunan Nusantara III. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini memberikan gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di masa yang akan datang mengenai jumlah produksi karet

2. Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah hasil produksi karet.

3. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai analisis data.

4. Penelitian ini dapat memberi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam menentukan proses produksi karet.

1.6 METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan dan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman yang digunakan untuk melaksanakan


(15)

penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan penelitian tercapai, untuk itu dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder mengenai produksi karet pada tahun 2004 - 2009 yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

2. Pengolahan Data

a. Penentuan Objek Penelitian

Penentuan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, sesuai dengan model atau metode yang sudah dibentuk atau ditetapkan dalam penyusunan tugas akhir.

b. Penentuan Variabel

Menentukan kelompok data mana saja yang menjadi variabel X (variabel bebas) dan yang mana menjadi variabel Y (variabel tak bebas).

c. Menentukan hubungan antara variabel Y dengan variabel X sehingga didapat regresi Y atas X1,X2,X3,…Xk.

Regresi Linier Sederhana

Yi = α + bXi + ei , dimana

b =

(

)

(

)

)

(

− −

2 2

i i

i i

i i

X X

n

Y X

Y X n


(16)

a =

( )

( )

(

)(

)

( )

2

(

)

2

2 i i i i i i i X X n Y X X X Y ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑

Regresi Linier Beganda

k k i b X b X b X X

b a

Y = + 1 + 2 2 + 3 3 +...+

∑Y = n a0+ a1∑X1+a2∑X2

2 1 2 2 1 1 1 0

1 a X a X a X X

YX = ∑ + ∑ + ∑

∑ 2 2 2 2 1 1 21 0

2 a X a X X a X

YX = ∑ + ∑ + ∑

d. Uji Korelasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besarkah hubungan variabel-variabel bebas itu dapat menjelaskan variabel tak bebas.

(

)

{

∑ − ∑

}

{

(

) }

∑ ∑ − ∑ = 2 2 2 2 Yi Yi n X X n Y X Y X n r i i i i i i

1.7 TINJAUAN PUSTAKA

1. (Makridakis , Sypos.1993) ”Metode dan Aplikasi Peramalan “.

Regresi Linier Sederhana

Yi = α + bXi + ei , dimana

b =

(

)

(

)

)

(

− − 2 2 i i i i i i X X n Y X Y X n


(17)

a =

( )

( )

(

)(

)

( )

2

(

)

2

2 i i i i i i i X X n Y X X X Y ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑

Regresi Linier Berganda

k k i b X b X b X X

b a

Y = + 1 + 2 2 + 3 3 +...+

∑Y = n a0+ a1∑X1+a2∑X2

2 1 2 2 1 1 1 0

1 a X a X a X X

YX = ∑ + ∑ + ∑

∑ 2 2 2 2 1 1 21 0

2 a X a X X a X

YX = ∑ + ∑ + ∑

2. (Ritonga, Abdul Rahman.1987)” Statistik Terapan Untuk Penelitian.”

Uji korelasi dilakukan untuk megetahui seberapa besarkah hubungan variabel-variabel bebas itu dapat mempengaruhi variabel tak bebas. Untuk hubungan variabel-variabel tersebut dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(

)

{

∑ − ∑

}

{

(

) }

∑ ∑ − ∑ = 2 2 2 2 Yi Yi n X X n Y X Y X n r i i i i i i

Koefisien korelasi sederhana di lambangkan ® adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linear antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negative sempurna (menyatakan arah hubungan antara X dan Y adalah negative sangat kuat ); r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat dengan arah yang positif. Sedangkan arti arah r akan dikonsultasikan dengan tabel sebagai berikut :


(18)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

0.60 - 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Besar kecilnya hubungan nilai variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

R2 = r2 x 100% , dimana : R2 = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi.

3. (Sudjana.1992) “Metode Statistika”,edisi 6 Tarsito, Bandung.

Koefisien determinasi ditanyakan dengan R2 pengujian regresi linear berganda yang mencakup lebih dari 2 variabel,untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas ( X) yang ada di dalam model persamaan regresi linear berganda.

1.8 Lokasi Penelitian

Penelitan atau Pengumpulan data yang dilakukan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi hasil produksi karet diperoleh dari PT.Perkebunan Nusantara III.


(19)

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penyelesaian Tugas Akhir ini adalah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

BAB ini menguraikan tentang konsep dan defenisi tentang hal – hal yang menyangkut penyelesaian masalah yang dihadapi dalam Tugas Akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini menjelaskan atau menceritakan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan beserta struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang data yang telah diamati dengan cara penggunaan Regresi Linear Ganda.


(20)

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Program ini berfungsi sebagai pengolah data, sehingga akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Program yang digunakan adalah Microsoft Excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang di dapat dari permasalahan.


(21)

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) Inti Sawit (Kernel) dan Produk Hilir Karet.

Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintahan RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestruktrisasi BUMN subsektor


(22)

perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitas dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero),PT. Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 Tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

a. Tujuan Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut antara lain :

1. Pencapaian laba yang tinggi untuk kesejahteraan karyawan.

2. Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.


(23)

2.3 Strategi Perusahaan

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitive terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, serta mencermati pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan dan arus khas.

4. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi ‘Cost-Effective”.

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan Paradigma Baru.

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi dan kinerja.

2.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit

A. Jangka Panjang

1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik seperti PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai produktivitas tinggi, laju pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.


(24)

2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk mendapatkan komposisi tanaman yang ideal.

3. Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan masa TBM yang lebih singkat.

4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman :

- Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.I.

- Membuat lobang tanam dengan Holedigger.

- Melaksanakan konservasi tanaman seperti Tapak Kuda, Teras Mekanis, Drainase

B. Jangka Pendek

1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman dengan prinsip 4 T (tepat waktu, tepat dosis, tepat aplikasi, tepat jenis).

2. Menerbitkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehingga diperoleh kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik.

3. Meningkatkan keterampilan permanen dengan melaksanakan pelatihan Kav School.

4. Menambah permanen sesuai kebutuhan.

5. Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen. 6. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi

teknologi dan pengawalan produksi.

7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif. 8. Melaksanakan polination di areal yang memerlukan.


(25)

2.4.1 Strategi Budidaya Karet A. Jangka Panjang

1. Penggunaan klon-klon unggulan (Quick Stater), dengan produktivitas tinggi seperti klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR.

2. Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM.

3. Pelaksanaan Tanaman Ulang (TU) sebaik mungkin dengan mempersiapkan media tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Munuca Brachteata. 4. Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU,

TBM dan TM.

5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan. 6. Mengadakan pengawalan produksi dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih. 7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan (Manajemen Canopy), sehingga

kerapatan pohon dapat dipertahankan.

B. Jangka Pendek

1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma.

2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan.

3. Melaksanakan rasionalisasi acak dengan penambahan penyadap sesuai kebutuhan dilapangan.

4. Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan.

5. Aplikasi dan stimulasi sesuai dengan norma, dengan jenis cair (GEA, SES) dan jenis Gas (Latene Gas, RRIM FLOW).


(26)

6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan melaksanakan/menyesuaikan system deres yang tepat.

2.4.2 Strategi Pengadaan Barang

Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan strategis yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas dan efesien dalam proses pengadaan barang uang diuraikan sebagai berikut:

a. Visi

Menjadikan Bagian Pengadaan sebagai sarana pelayanan untuk memenuhi semua barang/bahan yang dibutuhkan Perusahaan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.

b. Misi

Mengembangkan sistem dan prosedur pengadaan baranng untuk mendukung upaya peningkatan efisien dan efektivitas pengadaan barang/bahan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan membina hubungan baik dengan Rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu dan Terpilih.

c. Sasaran

Memenuhi permintaan barang/bahan dari Bagian/Kebun/Unit secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.


(27)

d. Strategi

Dalam usaha menerapkan Visi dan Misi tersebut, untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bagian Pengadaan telah menyusun Strategi yang diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan efisien pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh Bagian/Kebun/Unit. 2. Melakukan negoisasi harga dengan Rekanan yang telah ditetapkan untuk

melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi Perusahaan.

3. Meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan harga.

4. Menghindari sistem monopoli dalam pengadaan barang untuk memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing.

5. Menetapkan standarisasi barang teknik dan bahan kimia serta substitusinya. 6. Melakukan pembelian langnsung kepada produsen barang-barang kebutuhan

Perusahaan untuk memperoleh harga pembelian yang lebih murah dan mutu barang yang baik.

7. Melakukan kontrak jangka panjang (Long Term Contract) untuk pengadaan barang yang bersifat rutin dan tidak mengalami peribahan spesifikasi teknis, khususnya Amonia Gas dan BBM.

2.4.3 Strategi Pemasaran

1. Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan Sistem Penjualan yang fleksibel. Untuk mendapat harga yang optimal dilaksanakan


(28)

- Tender - Bid/Offer

- LTC (Long Tern Contract)

2. Menerapkan Paradigma bahwa “ Kepuasan Pelanggan menjadi perioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Menjaga konsisten mutu dan mempertahankan ISO 9002 & 14000.

4. Fleksibel dalam memenuhi perubahan pasar, baik perubahan produk, mutu maupun kemasan.

5. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas.

6. Memperluas jaringan pemasaran local dan internasional dengan segmentasi pada pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan dekivery on time serta tepat mutu.

7. Mengoptimalkan Turn Over Persediaan produksi. 8. Meningkatkan Promosi dan Service.

2.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan

Untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnis terbaik maka direksi beserta seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara konsisten menerapkan SM-PN3 dan bertekad mengelola :

1. Perusahaan dengan paradigma baru, menjunjung tinggi tata nilai dengan kepemimpinan transformational.

2. Sesuai aktivitas proses untuk menghasilkan produk kelapa sawit, karet, industri hilir dan pelanggan, baik internal maupun eksternal.


(29)

3. Peningkatan daya saing melalui inovasi, diferensiasi produk dan value creation.

4. Peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan efesiensi, efektivitas dan produktivitas.

5. Pengembangan dan implementasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompetetnsi dan kinerja.

6. Seluruh karyawan harus berperan serta untuk memberikan kntribusi kepada perusahaan.

7. Peningkatan mutu produk melalui percepatan kerja dan menerapkan teknologi yang terintegrasi.

8. Penyempurnaan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.

2.6 Produk & Layanan

Perusahaan bergerak dalam bidang Agribisnis perkebunan dengan mengelola kebun kelapa sawit dan karet, serta kegiatan rumah sakit dan pabrik fraksionasi. Perusahaan juga mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR dan Kredit Koperasi Primer untuk anggota (KKPA).

1. SIR (Standart Indonesia Rubber)

Kategori : Bahan Baku Industri

Deskripsi :

- Dalam crepper kemudian dibutirkan, dikeringkan dalam dryer dan setelah dingi dipress dalam press ball.


(30)

• High grade : yaitu prooduksi yang berasal dari bahan baku lateks kebun seperti : SIR 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF dan SIR.

• Low grade:yaitu produksi yang berasal dari bahan baku kompo seperti:SIR 10 dan SIR 20.

Fitur:

- Mempunyai PRI (Plasticity Retention Index) yang cukup tinggi yaitu 65-80,sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi.

- SIR 3 L mempunyai index warna yang kecil(< 5) sehingga dapat digunakan untuk pembuatan barang karet yang putih ,tembus cahaya atau yang berwarna.

2. Crude Palm Oil (CPO)

Kategori: Bahan Makanan dan Industri

Deskripsi :

- Minyak Kelapa sawit yang iekstraksi dari daging buah (Mesocarp). - Mempunyai titik beku pada suhu kamar.

Fitur :

- mengandung B Carotene yang tinggi,yang merupakan antioksidant dan provitaminA.

3. Resiprene 35

Kategori : Bahan baku industri


(31)

- Resiprene 35 merupakan Cyclized Rubber Resin yang di buat dari karet alam melalui proses siklisasi.

- Dapat digunakan dalam : • Sebagai Pita Perekat. • Industri Cat dan Vernis. • Pelitur kayu.

• Tinta Cetak.

• Sebagai Rubber Additivites untuk industri produk jadi karet. Fitur:

- Mempunyai aspek teknis yang dapat digunakan seperti:

- Tidak larut dalam air dan tahan terhadap hidrolis.

- Lapiran film yang tahan terbentur keras dan mengkilap yang tahan kikis dan bahan kikia (Alkali dan Asam Non Oxidant).

- Ketahanan panasnya (Thermal Stability) sangat baik.

- Tidak reaktip terhadap bahan pewarna metalik.

- Sebagai tahanan listrik dengan tegangan tinggi (10 OHM).

4. Inti Sawit (Palm Kernel)

Kategori: Bahan Baku Industri Pangan


(32)

- Diperoleh dari biji kelapa sawit,melalui proses pemecahan biji. - Diperoleh sebanyak 4-5% dari Tandan Buah Segar (TBS). Fitur:

Inti asam Sawit mengandung Palm Kernel Oil ssebanyaj 45-48% yang kaya akan gugus laurat yang bersifat cair pada suhu kamar.

Dapat digunakan sebaahan baku industri makanan dan oleokimia seperti cocoa butter substituted (pengganti lemak coklat ) dan Surface Active Agent (Surfactant).

5. Lateks Paket

Kategori: Bahan Baku industri

Deskripsi:

Lateks Paket adalah lateks dengan DRC> 60% yang diperoleh melalui proses

pemusingan dengan alat mesin centrifuge dengan kecepatan putaran 6000-7000 rpm.

- Digolongkan dalam 2 (dua) grade mutu yaitu Lateks pekat High Amonia (Kadar NH3 7 <7,5%) dan Low Amonia (Kada NH3 2,5>2,7%).

Fitur:

- Mempunyai MST (Mekanikal Stability Time) > 650, sehingga lebih tahan terhadap goncangan dan benturan.


(33)

6. RSS 1(Rubber Smoke Sheet 1)

Kategori: Bahan Baku industri

Deskripsi:

- RSS 1 dibuat dari lateks yang digumpalkan kemudian di giling menjadi lembaran-lembaran dan dikeringkan dengan pengasapan .

- Digolongkan dalam beberapa Grade mutu yaitu RSS 1,RSS 2,RSS 3,RSS 4,RSS 5 dan cutting.

Fitur:

- Proses pengasapan pada RSS memberikan warna pada coklat erah pad lembaran Sheet dan mengandung phenol yang berfungsi sebagai bakteriside sehingga mencegah tumbuhnya jamur.

2.7 Program Riset Perusahaan

Sebagai perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya, maka PT. Perkebunan Nusantara III memprogramkan untuk melakukan riset terapan yaitu riset lanjutan dalam penerapan hasil suatu riset dasar atau hasil inovasi, sehingga dapat

diaplikasikan dalam skala bisnis uang lebih besar dan menguntungkan. Untuk kegiatan tersebut PT. Perkebunan Nusantara III menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga riset dan Universitas seperti Balai Bioteknologi Bogor, Pusat penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Karet, Universitas Sumatera Utara, IPB dan ITB. Kegiatan yang sedang dirintid pada saat ini adalah penyediaan batang bawah untuk


(34)

tanaman karet dengan cara micro cutting, axtraksi carotene dari CPO, optimalisasi pupuk kompos dan lain-lain.

2.7.1 Progrgam Rencana Kerja Jangka Panjang

1. Program-Program Perusahaan

a. Pengembangan areal baru.

b. Pengembangan dan Pembangunan Industri Hilir Berbasis Sawit. c. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei

d. Penyediaan “Company Bank/Data Warehouse” melalui fasilitas Teknologi Informasi sebagai Company Business Intelligence.

e. Penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. f. Penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan.

2. Periode Kerja dan Tahun Awal & Akhir Kerja

a. Rencana Jangka Panjang Periode 2009-2013 b. Company Bank Data Warehouse :

- Evaluasi Kinerja Perusahaan Periode 2003-2007

- Proyeksi dan peluang bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis perusahaan periode 2009-2013.


(35)

2.7.2 Rencana Jangka Panjang Perusahaan

a. Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama periode 1-5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

b. Mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan, program kerja dan kegiatan yang realistis serta mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan yang akan dicapai.

2.7.3 Company Bank Data Warehouse Dalam Mengatur Sumber Data Perusahaan

Meliputi :

a. Independensi data, yaitu pemisahan data dari program-program apllikasi. b. Konsistensi data.

c. Entry data dan penyimpanan dalam batasan waktu yang telah ditentukan.

d. Integrasi data, yaitu konsolidasi data dalam satu tempat penyimpanan (respository). e. Kepemilikan data bersama.

f. Manajemen data terpusat.

g. Penyederhanaan manajemen dan akses data.

2.7.4 Blueprint/Master Paln Perusahaan

a. Merupakan landasan ke depan perusahaan untuk menjadikan potensi dan peluang yang dimiliki sehingga mampu berkompetisi di tetngah persaingan yang ketat dan sangat dinamis.


(36)

b. Merupakan sebuah bijakan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar jelas dan terarah. Jadi akan dibawa kemana potensi dan peluang yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan.

c. Perusahaan akan mampu menganalisis potret potensi dan peluang yang dimiliki berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kondisi internal/eksternal yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan di masa yang akan datang.

2.8 Fasilitas Produksi

Berikut beberapa fasilitas untuk hasil kelapa sawit yang tersedia di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara, sebagai berikut :

2.8.1 Alat Produksi

1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) : 15 Unit

2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) : 1 Unit 3. Pabrik Mesin Tenera (PMT) : 1 Unit

4. Pabrik Kompos : 2 Uni

2.8.2 Kapasitas Terpasang

1. Pabrik Kelapa Sawit (15 Unit) : 560 ton TBS/Jam 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (1 Unit) : 400 ton IS/hari

2.8.3 Kapasitas Terpakai


(37)

2. Pabrik Fraksional & Rafinasi : 310 ton CPO/hari 3. Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton OS/hari.

2.9 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara adalah struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Struktur organisasi diharapkan dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang menyanngkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di setiap tingkat dalam organisasi tersebut.

Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainnya koordinasi dan pengintegritasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal dan horizontal. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai fungsi manajemen yang sangat jelas dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggunng jawab dalam organisasi yang telah ditetapkan, setiap personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawab.

Adapun tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan adalah ;

1. Direktur Utama


(38)

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai dengan yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Menerapkan langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan.

3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi pengolahan secara umum.

2. Direktur Produksi

Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian Tanaman, Teknik, Pengolahan dan Perencanaan, Pengajian dan Pengembangan.

Tugasnya adalah :

1. Menyusun perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari unit-unit dan sarana pendukung yang mencakup tanaman, produksi, teknologi dan sebagainya.

2. Melaksanakan rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit yang telah ada.

3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.

3. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian Keuangan dan Akutansi.

Tugasnya adalah :

1. Menyusun dan menetapkan perencanaan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan / pembiayaan.


(39)

2. Mengelola dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang keuangan.

4. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian Pemasaran dan Pengadaan.

Tugasnya :

1. Menyusun perencanaan dan penetapan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja dan umum.

2. Memonitorisasi perkembangan harga-harga baik untuk hasil produksi maupun untuk bahan-bahan kebutuhan perusahaan.

5. Direktur SDM dan Umum

Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian Sumber Daya Manusia (SDM), Umum dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK / KBL).

Tugasnya adalah :

1. Menyusun rencana pengembangan, termasuk studi kelayakan dalam rangka pengembangan yang telah digariskan bersama dengan anggota direksi lainnya. 2. Merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek industri hilir serta mengelola

proyek-proyek yang termasuk di dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bantuan luar negeri.


(40)

Berikut adalah tabel tugas karyawan yang dikelompokkan dalam bagian masing-masing di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berikut cakupan tugasnya :

Kode

Bagian Bagian Cakupan Tugas

04.01 Bagian Sekretariat Perusahaan

1. Sekretariat Perusahaan 2. Aspek Bussiness/Legal 3. Kepatuhan

4. Investor

5. Komunikasi Perusahaan 6. Hubungan Masyarakat 7. Protokol

04.02 Bagian Satuan Pengawasan

Intern

1. Evaluasi Laporan, Sistem dan Prosedur.

2. Pengawasan Operasional 04.03 Bagian Tanaman 1. Peremajaan/Tanaman Baru

2. Pemeliharaan 3. Proteksi 4. Pemupukan 5. Panen 6. Pemetaan


(41)

04.04 Bagian Teknik 1. Instalasi 2. Teknik Sipil 3. Listrik 04.05 Bagian Pengolahan 1. Pengolahan

2. Pengendalian Mutu 3. Lingkungan Hidup 04.06 Bagian Perencanaan,

Pengkajian dan

Pengembangan

1. Perencanaan Perusahaan 2. Pengkajiian

3. Pengembangan Usaha 4. Teknologi

5. Sistem Informasi

Manajemen

6. Manajemen Resiko

04.07 Bagian Keuangan 1. RKAP

2. Pengendalian Anggaran 3. Keuangan

4. Pajak dan Akutansi

04.08 Bagian Akutansi 1 Akutansi

2 Komplikasi 3 Verifikasi

4 Administrasi PIR dan Plasma

04.09 Bagian Pemasaran 1. Analisa Pasar 2. Promosi


(42)

3. Pengujian dan Sertifikasi 4. Pemasaran Produk 5. Administrasi Pemasaran 04.10 Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Barang

2. Pergudangan 04.11 Bagian Sumber Daya

Manusia

1. Personalia

2. Pendidikan & Pelatihan 3. Hubungan Industrial 4. Kesehatan dan K3


(43)

BAB III

TINJAUAN TEORITIS

3.1 Pengertian Regresi

Istilah Regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton analisis regresi berkenaan dengan study ketergantungan dari suatu variabel yang disebut tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel, yaitu variabel yang disebut dengan variabel bebas dengan tujuan untuk memperkirakan ataupun meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas ( independent variable).

3.2 Analisis Regresi Linear

Analisis Regresi linear digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat variabel bebas X dan variabel tak bebas Y. Regresi Linear menentukan satu persamaan dan garis yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir / meramalkan variabel tak bebas. Untuk mempelajari hubungan – hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas.


(44)

2. Analisis Regresi Berganda (Multipel Analisis Regresi)

3.3 Analisis Linear sederhana

Regresi Sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linear sederhana analisis hanya ada satu peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. Bentuk – bentuk model umum regresi sederhana menunjukkan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel tak bebas adalah:

Ỹ = a + bx (3.1)

Dimana :

Ỹ = variabel tak bebas X = variabel bebas a = parameter intercep

b = parameter koefisien regresi variabel bebas

3.4 Regresi Linear Berganda

Regresi Linear Berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara perubahan respon ( variabel dependent ) dengan faktor – faktor yang mempengaruhi lebih dari satu predaktor (variabel dependent ).

Regresi Linear berganda hampir mirip dengan regresi linear sederhana, hanya saja pada regresi linear berganda variabel penduga ( variabel bebas ) lebih dari satu


(45)

variabel penduga. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/ perkiraan nilai Y atas X. Bentuk persamaan regresi linear berganda yang mencakup dua atau lebih variabel yaitu:

Model Regresi ( Teori )

Y = β0 + β1 +....+ βkXk + εr (3.2)

Dimana:

Y = Nilai pengamatan variabel tak bebas X1, X2,... Xk = Variabel bebas diukur tanpa galat β0, β1, β2, ...βk = Parameter tetap

εr = Variabel random yang diasumsikan berdistribusi normal

dengan rata – rata nol dan variansi σ2

Model Regresi ( dalam praktik )

Yi = b0 + b1X1i + b2X2i....+ bkXki + еi (3.3)

Untuk i = 1,2,..,N

Dimana :

Y = Variabel tak bebas

X1, X2,... Xk = Variabel bebas diukur tanpa galat

β0, β1, β2, ...βk = Variabel acak dengan sebaran bersama yang normal εr = Sampel yang independent dari sebaran normal ( bagian


(46)

Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populsi secara acak, dan tidak mengetahui regresi populasi, sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel, sebagai berikut:

Ŷ = b0 + b1X1i + b2X2i +....+ bkXki (3.4)

Dimana :

Ŷ = Variabel tak bebas X = Variabel bebas b0, b1, b2, bk = koefisien regresi

Perlu diketahui Ŷ merupakan suatu penaksir dari Y, bukan Y yang diamati dan

Ŷ taksiran menyatakan kepada kita tentang kecocokan dari suatu model dan perbedaan ini sering disebut sebagai nilai sisa (galat).


(47)

Bentuk data yang akan diolah pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Bentuk Umum Data observasi

Nomor (Yi) Variabel Bebas

1 Y1 X11 X21 ... Xk1

2 Y2 X12 X22 .... Xk2

3 Y3 X13 X23 ... Xk3

. . . . .... .

. . . . ... .

. . . . ... .

N Yn X1n X2n ... Xkn

Σ Σ Y1i Σ X1i Σ X2i ... Σ Xkn

3.5 Membentuk Persamaan Regresi Linear Berganda

Dalam regresi linear berganda variabel tak bebas (Y), tergantung kepada dua atau lebih variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi linear berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

Y = β0 + β1 +....+ βkXk + εr (3.5)

Untuk hal ini penulis menggunakan regresi linear berganda dengan 4 variabel, yaitu satu variabel tak bebas (dependent variabel) dan empat variabel bebas


(48)

(independent variabel). Bentuk umum persamaan regresi linear berganda tersebut yaitu:

Yi = b0 + b1X1i + b2X2i....+ b3X3i + еi (3.6)

Dimana :

i = 1,2,...,n

n = ukuran sampel

ei = variabel kesalahan (galat)

Untuk rumus diatas, dapat diselesaikannya dengan lima persamaan oleh empat variabel yang berbentuk :

ΣYi = nb0 + b1ΣX1i + b2ΣX2i....+ b3X3i (3.7) ΣX1iYi = b0ΣX1i + b1Σ(X1i)2+ b2ΣX1iX2i+ b3ΣX1iX3i (3.8) ΣX2iYi = b0ΣX2i + b1ΣX1iX2i+ b2Σ(X2i)2+ b3ΣX2iX3i (3.9) ΣX3iYi = b0ΣX3i + b1ΣX1iX3i+ b3ΣX2iX3i+ b3Σ(X3i)2 (3.10)

Dengan b1,b2,b3,b4 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil

pengamatan. Untuk x1 = X1 - X 1, x2 =X2- X 2, x3= X3 - X 3 dan y = Y – Y ,

persamaan linearnya menjadi y = b1x1+b2x2+b3x3.

3.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linear berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (X) yang ada didalam model persamaan


(49)

regresi linear berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu:

= 2

) ( 2

i reg Y JK

R (3.11)

Dimana :

JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi

= −

n Y Y

Yi i i

) ( 2

2 2

(3.12)

Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masinh – masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (bersifat nyata).

3.7 Koefisien Korelasi

Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). Makin besar nilai r maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil berarti makin lemah hubungannya. Nilai r yaitu: 1,00 ≤ r ≥ - 0,80 berarti korelasi kuat

0,79 ≤ r ≥ - 0,50 berarti korelasi sedang 0,49 ≤ r ≥ 0,49 berarti korelasi lemah 0,50 ≤ r ≥ 0,79 berarti korelasi sedang


(50)

0,80 ≤ r ≥ 1,00 berarti korelasi kuat

Untuk hubungan empat variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Koefisien Korelasi antara X1 dan Y

− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n

r (3.13)

2. Koefisien Korelasi antara X2 dan Y

− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n

r (3.14)

3. Koefisien Korelasi antara X3 dan Y

− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 3 2 3 31 3 3 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n

r (3.15)

3.8 Uji Regresi Linier Ganda

Uji regresi linear ganda perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas.

Pada dasarnya pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan atau pengujian persamaan regresi dengan menggunakan statistik F yang dirumuskan sebagai berikut:


(51)

) 1 /(

/

− − =

k n JK

k JK F

reg reg

(3.16)

Dengan :

F = Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan V1 = k dan V2= n-k-1

JKreg = Jumlah Kuadrat regresi = Σ(Ŷ-Y )2

Dengan derajat kebebasan (dk) = k

Jkres = Jumlah kuadrat Resedu (sisa) = Σ(Y-Ŷ)2 Dengan derajat kebebasan (dk) = n-k-1

Dalam pengujian persamaan regresi terutama menguji hipotesis tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan melibatkan intersep serta k buah variabel penjelasan sebagai berikut:

Y = β0 + β1 +β2+....+ βkXk εi (3.17)

Dengan persamaan:

Ŷ = b0 + b1X1i + b2X2i +....+ bkXki

Dimana:

b0, b1, b2,... bk merupakan penduga bagi parameter β0,β1 ,β2,βk

Langkah – langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai berikut:

a. H0: β1 : = β2 =...= βk = 0


(52)

b. Pilih taraf nyata α yang diinginkan

c. Hitung statistik Fhit dengan menggunakan salah satu dari formula diatas

d. Keputusan : tolak H0 jika Fhit > Ftab ; k : n-k-1


(53)

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Pengolahan Data

Data adalah sumber informasi yang berbentuk bilangan. Salah satu kegunaan dari data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan masalah. Setiap data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk dasar pembuatan keputusan – keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan, keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut di peroleh atas dasar data yang baik.

Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang faktor – faktor yang mempengaruhi hasil produksi karet seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan dari PT. Nusantara III Medan adalah data yang mempengaruhi produksi tanaman karet diantaranya luas lahan, curah hujan, pupuk, dan tingkat keamanan.


(54)

Adapun datanya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data luas lahan, Curah Hujan, Pupuk, dan Tingkat Keamanan Pada tahun 2009

NO. KEBUN PTPN III

PRODUKSI (TON)

PUPUK (ribu ton)

CURAH HUJAN(mm)

LUAS LAHAN

(ha)

1 KANAU 958,379 98,500 2,083 192,45

2 KRPPT 668,985 48,584 4,195 156,5

3 KMSTN 1936,156 149,609 2,085 329,9

4 KLAJI 1066,927 72,450 2,168 74,65

5 KMMDA 804,635 34,726 2,895 233,050

6 KHPSG 1803,237 134,884 2,832 27,850

7 KBGTU 1437,426 123,317 3,540 98,000

8 KSDDP 1044,432 39,746 1,771 3,400

9 KPMDI 434,201 14,177 3,230 2,600

10 KSSIL 3315,483 229,181 2,343 97,1

11 KAMBT 561,731 50,695 2,179 166,45


(55)

13 KBDBY 5089,800 391,332 2,006 495,400

14 KBANG 1008,768 93,081 2,061 135,600

15 KGPMA 1814,089 211,424 2,324 192,350

16 KGPAR 3550,856 285,145 1,035 137,350

17 KSDUN 3396,350 319,259 2,783 141,450

18 KTARA 1253,398 74,378 1,648 268,26

19 KRBTN 2544,070 232,738 1,642 153,100

20 KSGGI 3163,768 195,465 2,270 335,300

21 KSPTH 2522,789 276,925 1,661 179,450

4.2 Persamaan Regresi Linear Berganda

Untuk mencari persamaan berganda, terlebih dahulu kita menghitung koefisien – koefisien regresi dengan mencari nilairegresi gandanya dari suatu variabel dengan variabel yang lain. Dengan koefisien – koefisien yang didapat dari perhitungan yang ada, maka dapat ditentukan persamaan untuk mencari regresi linear bergandanya, adapun nilai dari koefisien – koefisiennya sebagai beriut:


(56)

Tabel4.2 Nilai – Nilai Koefisien

NO. Yi X1i X2i X3i X1i2 Yi2

1 958,379 98,500 2,083 192,45 9702,250 918490,3

2 668,985 48,584 4,195 156,5 2360,405 447540,9

3 1936,156 149,609 2,085 329,900 22382,850 3748700

4 1066,927 72,450 2,168 74,65 5249,003 1138333

5 804,635 34,7260 2,895 273,050 1205,895 647437,5

6 1803,237 134,884 2,832 27,850 18193,690 3251664

7 1437,426 123,317 3,540 98,000 15207,080 2066194

8 1044,432 39,746 1,771 3,400 1579,745 1090838

9 434,201 14,177 3,230 2,600 200,987 188530,5

10 3315,483 229,181 2,343 97,1 52523,930 10992428

11 561,731 50,695 2,179 166,45 2569,983 315541,7

12 634,423 21,727 1,959 3,530 472,063 402492,5

13 5089,800 391,332 2,006 495,400 153140,700 25906064

14 1008,768 93,081 2,061 135,600 8664,073 1017613

15 1814,089 211,424 2,324 192,350 44700,110 3290919


(57)

17 3396,350 319,259 2,783 141,450 101926,300 11535193

18 1253,398 74,378 1,648 268,26 5532,087 157007

19 2544,070 232,738 1,642 153,100 54166,980 6472292

20 3163,768 195,465 2,270 335,300 38206,570 10009428

21 2522,789 276,925 1,661 179,450 76687,460 6364464

Jumlah 39009,900 3097,340 48,710 3423,74 695979,9 10398748,16

Sambungan dari perhitungan Nilai Koefisien – Koefisien Tabel diatas

X1iX2i X1iX3i (X2)² X2iX3i (X3i)² X1iYi X2iYi X3iYi

205,176 200,94 4,339 4,249 4,162 94400,33 1996,303 1955,093

203,809 76,763 17,598 6,628 2,496 32501,97 2806,392 1056,996

311,935 49356,01 4,347 687,842 108834 289666,4 4036,885 638737,9

157,072 100,706 4,700 3,0135 1,932 77298,86 2313,098 1483,029

100,532 9481,934 8,3810 790,479 74556,3 27941,76 2329,418 219705,6

381,992 3756,519 8,020 78,871 775,623 243227,8 5106,767 50220,15

436,542 1208,07 12,532 346,920 9604,00 177259,1 5088,488 140867,7

70,390 135,136 3,136 6,024 11,56 41511,99 1849,689 3551,069

45,791 36,860 10,433 8,398 6,76 6155,668 1402,469 1128,923


(58)

110,464 73,508 4,748 3,1595 2,103 28476,95 1224,012 814,51

42,5631 9

76,6963 3,8376 6,9153 12,461 13784,11 1242,835 2239,513

785,012 193865,9 4,0240 993,7724 245421,2 1991802 10210,14 2521248 7

191,839 9

12621,78 4,2477 279,4716 18387,36 93897,13 2079,071 136788,9

491,349 4

40667,41 5,4009 447,0214 36998,52 383542 4215,943 348940

295,125 1

39164,67 1,0712 142,1573 18865,02 1012509 3675,136 487710,1

888,497 8

45159,19 7,7450 393,6554 20008,1 1084315 9452,042 480413,7

122,574 9

0,7438 2,7159 0,0168 0.0001 93225,24 2065,600 12,534

382,155 8

35632,19 2,6961 251,3902 23439,61 592101,8 4177,363 539497,1

443,705 6

65539,41 5,1529 761,131 112426,1 618405,9 7181,753 1060811

459,972 4

49694,19 2,7589 298,0665 32202,3 698623,3 4190,353 452714,5

6663,47 1


(59)

Ket :

Yi : Produksi X1i : pupuk X2i : Curah hujan X3i : Luas lahan

X4i : Tingkat Keamanan

Dari tabel 4.2 Didapat jumlah dari nilai – nilai :

Σ X1i Σ X2i Σ X3i Σ X4i Σ Yi

3097,34 48,71 3423,74 2424,64 39009,9

Σ(X1i)2 ΣX1iX2i ΣX1iX3i Σ(X2i)2 ΣX2iX3i

695979,869 6663,471 638496,3 123,37 7627,837

Dari data diatas didapat persamaan :

ΣYi = nb0 + b1ΣX1i + b2Σ X2i + b3ΣX3i (4.1) ΣX1iYi = b0ΣX1i + b1Σ(X1i)2+ b2ΣX1iX2i + b3ΣX1iX3i (4.2) ΣX2iYi = b0ΣX2i + b1ΣX1iX2i + b2Σ(X2i)2+ b3ΣX2iX3i (4.3) ΣX3iYi = b0ΣX3i + b1ΣX1iX3i + b3ΣX2iX3i + b3Σ(X3i)2 (4.4)

Σ(X3i)2 ΣX1iYi ΣX2iYi ΣX3iYi Σ(Yi)2


(60)

Dengan persamaan diatas kita subsitusikan nilai – nilai yang bersesuaian, sehingga diperoleh persamaan :

39009,9 = b021 + b13097,34 + b248,71 + b33423,74

8360492 = b03097,34 + b1695979,869 + b26663,471 + b3638496,3

84411,93 = b048,71 + b16663,471 + b2123,37 + b37627,837

6494516 = b0 2516,94 + b1638496,3+ b27627,837 + b3857504,2

Dengan mensubtitusikan persamaan diatas maka didapat koefisien: b0 = 282,206

b1 = 10,299

b2 = -40,350

b3 = 0,919

Sehingga diperoleh persamaan regresinya

Ŷ = b0 + b1X1i + b2X2i +b3X3i

Ŷ = 282,206 + 10,299X1i – 40,35X2i +0,919X3i

4.3 Analisis Residu

Dengan didapat analisis regresinya, maka untuk mengetahui seberapa besar penyimpanan hasil produksi sawit yang sebenarnya terhadap hasil produksi sawit yang telah diperkirakan, maka dapat dihitung dengan mencari koefisien – kofisien dari Analisis Resedunya sebagai berikut:


(61)

Tabel 4.4 Penyimpangan Nilai Koefisien

No. Yi Ŷ ( Yi- Ŷ ) ( Yi- Ŷ )2

1 958,379 1389,627 -431,24 185975,203

2 668,985 757,248 -88,263 7790,321

3 1936,156 2042,344 -106,188 11275,941

4 1066,927 1009,56 57,367 3290,924

5 804,635 737,282 67,253 4523,018

6 1803,237 1582,756 220,491 48616,485

7 1437,426 1499,565 -62,139 3861,208

8 1044,432 623,224 421,208 177415,850

9 434,201 300,277 133,9244 17935,738

10 3315,483 2637,352 678,131 459861,804

11 561,731 869,487 -307,756 94714,036

12 634,423 430,177 204,246 41716,567

13 5089,800 4687,301 402,499 162005,653

14 1008,768 1282,418 -273,65 74884,178

15 1814,089 2542,839 -728,75 531076,121


(62)

17 3396,350 3588,119 -191,769 36775,416

18 1253,398 1228,466 24,932 621,589

19 2544,070 2753,776 -209,706 43976,683

20 3163,768 2512,126 651,641 424636,876

21 2522,789 3232,335 -709,546 503455,806

Jumlah 39009,900 39009,903 0 2895577,597

Sehingga kesalahan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Sy123 =

1 ) ˆ ( 2 − − −

k n Y Yi 4.7 Dimana :

∑(Yi-Ŷ)2 = 2895577,597

K = 3

N = 21

Sehingga:

Sy123 =

1 ) ˆ ( 2 − − −

k n Y Yi = 1 3 21 7 2895577,59 − −


(63)

= 412,7082

Dengan penyimpangan nilai yang didapat, berarti rata-rata produksi karet sebenarnya menyimpang dari rata-rata produksi karet yang diperkirakan sebesar 412,708

4.3 Koefisien Determinasi

Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produksi karet, maka akan dapat dilakukan perhitungan:

∑X1iYi = ∑X1iYi -

n Y

X i i

)(

)

( 1

= 8360492 -

21 ) 9 , 39009 )( 34 , 3097 (

= 8360492 – 57536630 = 2.606.829

∑X2iYi = ∑X2iYi -

n Y

X i i

)(

)

( 2

= 84411,93 -

21 ) 9 , 39009 )( 71 , 48 (

= 84411,93 – 90484,39 = 0,93

∑X3iYi = ∑X3iYi -

n Y

X i i

)(

)

( 3

= 8023080 -

21 ) 9 , 39009 )( 74 , 3423 (


(64)

= 1.663.091,7

∑Y2

= ∑Y2 -

n Yi

2

) (

= 103983748,16 - 21

9 , 39009 2

= 103983748,16 – 7262003,9 = 724.620,04

JKreg = b1∑X1iYi+ b2∑X2iYi + b3∑X3iYi

= 10,29*8360492 – 40,35*84411,93 +0,92*6494516

= 86.106.445 – 3.406.021 + 5.974.955 = 88675377,85

R2 =

2

i reg Y JK

=

16 , 103983748

5 88675377,8

= 0,85

Dari perhitungan diatas,diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,85 dengan mencari akar dari koefisien determinasi, maka didapat koefisien korelasinya ® sebesar 0,922 atau 92,19% produksi karet tersebut dipengaruhi oleh ketiga faktor yang berpengaruh, sedangkan 7,8% dipengaruhi faktor lain.


(65)

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel tak bebas terhadap variabel bebas, dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasinya yaitu:

1. Koefisien korelasi produksi karet dengan pupuk

Ryx1 =

− − } ) ( { } ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n = )} 1521772532 ( ) 16 , 103983748 ( 21 ){ 076 , 9593515 ( ) 869 , 695979 ( 21 { ) 9 , 39009 )( 34 , 3097 ( ) 8360492 ( 21 − − − = ) 1521772298 2183658711 )( 1 , 9593515 25 , 14615577 ( 120826924 175570332 − − − = ) 661886413 )( 173 , 5022062 ( 3 , 54743408 = 57654442 23 , 40072185 = 0,9495

Ini menunjukkan korelasi sedang antara hasil produksi karet dengan pupuk yang digunakan berarti semakin banyak pupuk yang digunakan maka semakin meningkat hasil produksi karet yang dihasilkan (0,50 ≥ r ≤ 0,95 = korelasi kuat).

2. Koefisien korelasi antara hasil produksi karet dengan curah hujan

Ryx2 =

− − } ) ( { } ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n = 2 2 ) 9 , 39009 ( ) 16 , 103983748 ( 21 }{ ) 7 , 48 ( ) 37 , 123 ( 21 { ) 9 , 39009 )( 71 , 48 ( ) 93 , 84411 ( 21 − − −


(66)

= ) 1521772298 2183658711 )( 6641 , 2372 77 , 2590 ( 229 , 1900172 53 , 1772650 − − − = ) 4 , 661886413 )( 106 , 218 ( 7 , 127521 − = 117 , 379949 7 , 127521 −

= - 0,335628

Ini menunjukkan korelasi lemah antara produksi karet dengan curah hujan yang berarti semakin rendah curah hujan maka semakin tinggi hasil produksi karet (-0,34 ≤ r ≤ 0,50).

3. Koefisien korelasi antara produksi karet dengan luas lahan

Ryx3 =

− − } ) ( { } ) ( { ) )( ( 2 2 2 3 2 3 3 3 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n = 2 2 ) 9 , 39009 ( ) 16 , 103983748 ( 21 }{ ) 94 , 2516 ( ) 2 , 857504 ( 21 { ) 9 , 39009 )( 74 , 3423 ( ) 8023080 ( 21 − − − = 1521772532 2183658711 }{ 964 , 6334986 2 , 18007588 { 133559755 168484680 − − − = ) 4 , 661886413 )( 24 , 11672601 ( 34924925 = 66 , 87897304 34924925 = 0,397338


(67)

Ini menunjukkan korelasi sedang antara luas lahan dengan produksi karet, artinya semakin luas area lahan karet maka semakin meningkat hasil produksi karet yang dihasilkan (0,39 ≥ r ≥0,9)

4.5 Uji Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variable tak bebas maka kita melakukan uji F dengan menggunakan statistik F.

a. Hipotesa yang digunakan adalah

H0: β1= β2= …= βk = 0 ( ini berarti bahwa antara Y dengan X1 , X2 dan X3 tidak ada

hubungan)

H0 : β1 = β2 ≠ 0 ( ini berarti bahwa Y tergantung dengan X1 , X2 dan X3 / ada

hubungan)

b. Taraf yang digunakan adalah sebesar : α = 0,05 atau 5%

c. Uji statistikde ngan rumus Fhitung =

) 1 /(

/

− −k n JK

k JK reg

reg

Tolak H0 : jika F hitung > Ftabel

Terima H0 : jika F hitung < Ftabel

Sehingga diperoleh :

F =

) 1 /(

/

− −k n JK

k JK reg


(68)

F =

1) -3 -(21 / 5 88675377,8

3 / 5 88675377,8

F =

7 5216198,69

8 29558459,2

F = 5,67

Dalam hal ini tingkat keyakinan sebesar 95% atau taraf nyata sebesar 5%, makadari tabel distribusi F, diperoleh nilai F tes atau f tabel untuk pembilang (V1)

sebesar 3 dan penyebut (V2) sebesar 17 adalah 3,20 dengan membandingkan nilai F

tabel atau F test yang diperoleh dengan nilai F hitung yang telah dihitung, maka diperoleh:

Fhitung = 5,67 > Ftest = 3,20

d. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa koefisien b0 ,b1, b2, b3 dalam persamaan regresi berganda.


(69)

Grafik antara produksi dengan variable pupuk, curah hujan, dan luas lahan

-1000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

0 5 10 15 20 25

produksi Y pupuk X1i curah hujan X2i luas lahan X3i


(70)

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi Sistem

Tahap Implementasi adalah tahapan penerapan hasil desain yang tertulis kedalam programming. Pada tahapan inilah, seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan – kelebihan tersendiri (contoh dalam efisien,baik itu efisien si pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data). Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalandari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam pengolahan data proyeksi kelapa sawit pada tahun 1999-2005, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software excel.


(71)

5.2 Pengaktifan Excel

1. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan mikrosofexcel berada pada jaringan microsoft windows, lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

2. Dari windows klik start pada taskbar lalu pilih program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di instal.

3. Klik microsoft excel, secara otomatis akan tampil lembar kerja excel dan selanjutnya dapat digunakan langsung dengan memasukkan data angka atau data lainnya.


(72)

5.3 Jendela Lembar kerja Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang siap digunakan. Lembar excel adalah berupa kolom dan baris. Lembar kerja excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerjanya. Pada setiap kolom dan baris terdapat sel. Sel ini diidentifikasi dengan alamat yang berupa kombinasi antara kolom dan angka untuk baris. Pada lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

Gambar 5.3 Tampilan jendela microsoft excel

5.4 Pengisian Data

Melakukan pengisian data kedalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalam lembar kerjanya. Ada dua alternatif


(73)

pengisian data, yakni dengan menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data

2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengkhirinya.

Alternatif lain untuk mengisi data adalah dengan cara menggunakan sub menu pada menu edit pada excel. Dengan altrnatif ini maka memiliki banyak pilihan yakni: down, up, right, left, dan series (autofill).


(74)

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, tetapi masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada lembar kerja excel, biasanya menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik

2. Klik icon chart wizard, maka tampil kotak dialog chart type.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan, lalu klik next. Maka akan tampil kotak dialog chart sourch data

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang disorot dan klik radio button rows atau columns yang diinginkan, lalu klik next. Maka akan tampil kotak dialog chart option

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Lalu klik next maka akan tampil kotak dialog chart location.

6. Lalu anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik, kemudian klik finish. Maka grafik akan diletakkan ditempat kerja.


(75)


(76)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analissis maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Ternyata dari ketiga variabel yaitu jumah pupuk, curah hujan dan luas lahan sangat berpengaruh dimana :

a. Jumlah pupuk menunjukkan korelasi kuat dengan nilai 0,94 (korelasi kuat) terhadap produksi karet artinya semakin besar pupuk yang digunakan maka semakin besar tingkat produksi karet.

b. Jumlah curah hujan menunjukkan korelasi lemah dengan nilai - 0,34 terhadap produksi karet artinya semakin rendah curah hujan maka semakin tinggi nilai produksi karet.

c. Jumlah luas lahan menunjukkan korelasi sedang dengan nilai 0,397 terhadap produksi karet artinya semakin luas area lahan karet mak semakin tinggi tingkat produksi karet.

2. Produksi karet sangat berpengaruh dari faktor-faktor seperti curah hujan, luas lahan, dan jumlah pupuk dan setiap faktor-faktor tersebut memiliki nilai pengaruh yang berbeda-beda.


(77)

6.2 Saran

Bagi pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan agar tetap menjaga kualitas karet dan mempertahankan tingkat produksi karet begitu juga dengan fasilitas yang ada. Dalam segi keamanan juga merupakan factor yang mendorong hasil produksi karet, seperti beban pencurian atau kehilangan karet dan ini juga hal yang harus diperhatikan oleh perusahan agar lebih meningkatkan di bidang keamanan.


(78)

DAFTAR PUSTAKA

Sujana M.A.,M.SC.Prof.,DR.,2005.Metode Statistika.Bandung:Tarsito Bandung.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir.2005.Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(Ritonga, Abdul Rahman.1987)” Statistik Terapan Untuk Penelitian.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Makridakis, Sofian. 1984. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jakarta: : Binapura Aksara


(1)

pengisian data, yakni dengan menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data 2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengkhirinya.

Alternatif lain untuk mengisi data adalah dengan cara menggunakan sub menu pada menu edit pada excel. Dengan altrnatif ini maka memiliki banyak pilihan yakni: down, up, right, left, dan series (autofill).


(2)

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, tetapi masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada lembar kerja excel, biasanya menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah: 1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik

2. Klik icon chart wizard, maka tampil kotak dialog chart type.

3. Klik tipe grafik yang diinginkan, lalu klik next. Maka akan tampil kotak dialog chart sourch data

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang disorot dan klik radio button rows atau columns yang diinginkan, lalu klik next. Maka akan tampil kotak dialog chart option

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Lalu klik next maka akan tampil kotak dialog chart location.

6. Lalu anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik, kemudian klik finish. Maka grafik akan diletakkan ditempat kerja.


(3)


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analissis maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Ternyata dari ketiga variabel yaitu jumah pupuk, curah hujan dan luas lahan

sangat berpengaruh dimana :

a. Jumlah pupuk menunjukkan korelasi kuat dengan nilai 0,94 (korelasi kuat) terhadap produksi karet artinya semakin besar pupuk yang digunakan maka semakin besar tingkat produksi karet.

b. Jumlah curah hujan menunjukkan korelasi lemah dengan nilai - 0,34 terhadap produksi karet artinya semakin rendah curah hujan maka semakin tinggi nilai produksi karet.

c. Jumlah luas lahan menunjukkan korelasi sedang dengan nilai 0,397 terhadap produksi karet artinya semakin luas area lahan karet mak semakin tinggi tingkat produksi karet.

2. Produksi karet sangat berpengaruh dari faktor-faktor seperti curah hujan, luas lahan, dan jumlah pupuk dan setiap faktor-faktor tersebut memiliki nilai pengaruh yang berbeda-beda.


(5)

6.2 Saran

Bagi pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan agar tetap menjaga kualitas karet dan mempertahankan tingkat produksi karet begitu juga dengan fasilitas yang ada. Dalam segi keamanan juga merupakan factor yang mendorong hasil produksi karet, seperti beban pencurian atau kehilangan karet dan ini juga hal yang harus diperhatikan oleh perusahan agar lebih meningkatkan di bidang keamanan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sujana M.A.,M.SC.Prof.,DR.,2005.Metode Statistika.Bandung:Tarsito Bandung. Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir.2005.Dokumen Nomor Akad/05/2005.

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(Ritonga, Abdul Rahman.1987)” Statistik Terapan Untuk Penelitian.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Makridakis, Sofian. 1984. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jakarta: : Binapura Aksara