Koefisien Determinasi Koefisien Korelasi

Untuk tabel F , yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V 1 = k yaitu 4 dan penyebut V 2 = n – k – 1 yaitu 25, dan α = 5 = 0,05 maka : 1 2 ; tabel V V F F ; 1 tabel k k n F F Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: Dari tabel distribusi F tabel untuk v 1 = k dan v 2 = n-k-1, dimana v 1 = 4 dan v 2 = 25, maka F tabel 0,05 =2,76. Karena F hitung F tabel maka H ditolak. Ini berarti bahwa ada hubungan antara luas lahan, curah hujan, tenaga kerja, dan dosis pupuk terhadap hasil produksi kelapa sawit.

4.5 Koefisien Determinasi

Untuk meganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang menpengaruhi hasil produksi kelapa sawit, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: 3. Jadi dapat dicari dengan : Universitas Sumatera Utara 4. Untuk Koefisien korelasi ganda digunakan rumus : R= Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,954 a ,910 ,895 15,28317 a. Predictors: Constant, X4, X3, X2, X1 Didapat nilai koefisien determinasi 0,910. Hal ini berarti bahwa sekitar 91,0 hasil produksi kelapa sawit dapat dipengaruhi oleh luas lahan, curah hujan, tenaga kerja, dan dosis pupuk melalui hubungan regresi berganda sedangakan sisanya 9,0 dipengaruhi faktor lain. Dari perhitungan korelasi ganda R sebesar 0,954 tersebut menyatakan bahwa hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent tinggi berpengaruh.

4.6 Koefisien Korelasi

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel tak bebas terhadap variabel bebas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : e. Koefisien Korelasi antara Y dan X 1 f. Koefisien Korelasi antara Y dan X 2 Universitas Sumatera Utara g. Koefisien Korelasi antara Y dan X 3 h. Koefisien Korelasi antara Y dan X 4 Pada tabel diatas diperoleh : 1. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Luas Lahan bernilai 0,921 bertanda positif pengaruhnya sangat kuat dan searah. Universitas Sumatera Utara 2. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Curah Hujan bernilai 0,187 bertanda negatif pengaruhnya sangat lemah. 3. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Tenaga Kerja bernilai 0,014 bertanda negatif pengaruhnya sangat lemah.. 4. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit Dengan Dosis Pupuk bernilai 0,704 bertanda positif pengaruhnya kuat dan searah. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari data yang telah dianalisa, maka diperoleh kesimpilan sebagai berikut: 1. Model persamaan regresi linier berganda untuk analisis faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di Kebun Bagerpang PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Adalah : Ŷ = 92,952 + 1,117 – 0,07 0,33 + 12,202 2. Uji regresi linier berganda adalah : Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa F hitung F tabel, yaitu 62,830 2,76 maka H ditolak. Hal ini berarti bahwa regresi linier berganda atas X 1, X 2, X 3 dan X 4 Bersifat nyata atau persamaan regresi yang diperoleh layak digunakan untuk memprediksi rata-rata jika X 1, X 2, X 3 dan X 4 diketahui. 3. Dari hasil perhitungan didapat korelasi ganda positif yaitu sebesar 0,954 yang menunjukkan bahwa antara variabel X dan berhubungan secara positif dengan tingkat hubungan yang tinggi dan kuat. Besar hubungannya ditentukan oleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,910 atau sebesar 91,0 , ini berarti meningkat atau menurunnya produksi kelapa sawit dapat dijelaskan oleh faktor luas lahan, curah hujan, Universitas Sumatera Utara