1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Materi
di dalam pelajaran ini memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari–hari para siswa. Lingkungan sebagai salah satu sumber yang nyata memberikan
suatu manfaat yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperdalam materi dalam mata pelajaran IPA.
Kebanyakan materi dalam pelajaran IPA berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah daur air dan peristiwa alam yang
terjadi di sekitar kita. Peristiwa alam seperti gunung meletus, tanah longsor maupun banjir kadang dialami sendiri oleh siswa. Sehingga secara tidak
langsung para siswa ini dapat mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di sekitarnya.
Materi daur air serta peristiwa alam dan dampaknya dalam Ilmu Pengetahuan Alam IPA di sekolah dasar dapat dikatakan sebagai salah satu
materi dasar bagi materi pengetahuan alam selanjutnya. Dalam tiap tingkat pendidikan, materi ini akan terus digunakan. Oleh sebab itu, siswa harus
benar–benar mampu memahami peristiwa alam dan dampaknya yang diterima di sekolah dasar sehingga pada jenjang pendidikan berikutnya, siswa
1
2
dapat dengan mudah menguasai materi yang berhubungan dengan peristiwa alam dan dampaknya pada tingkat yang lebih rumit.
Kebanyakan siswa di SDN Congkrang 1 Muntilan mengalami kesulitan dalam memahami materi Kompetensi Dasar 7.6 mengenai daur air
serta peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal studi dokumentasi nilai siswa pada KD
7.6 pada siswa yang menunjukkan dari 34 siswa hanya 9 siswa yang mencapai penguasaan materi dengan tingkat tuntas 26,47, nilai rata-rata
58,67 dan nilai KKM 70. Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kegiatan
pembelajaran yang hanya dilakukan dengan metode ceramah saja. Hal ini dapat diketahui melalui wawancara dengan guru pengajar kelas V
sebelumnya. Siswa hanya menghafal materi tanpa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Serta guru tidak memberikan contoh secara konkret
mengenai materi yang disampaikan yang dapat diamati dan dipelajari oleh siswa secara langsung. Sehingga siswa cenderung bersikap pasif ketika
pelajaran berlangsung.
1.
Identifikasi masalah Dari data yang diperoleh, masalah dalam pembelajaran dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : a. Rendahnya daya serap siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
c.
Metode ceramah yang selama ini digunakan kurang sesuai.
3
2. Analisis masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, refleksi diri, dan kaji
literatur, maka analisis masalah tentang faktor penyebab timbulnya masalah diatas adalah.
a. Metode yang digunakan kurang tepat. b. Penjelasan guru kurang dipahami siswa.
c. Kurangnya pengalaman nyata siswa berkaitan dengan materi ajar yang diberikan oleh guru.
d. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pelajaran. e. Penjelasan guru masih bersifat verbalisme karena hanya menggunakan
metode ceramah. Dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa di SDN Congkrang 1
pada mata pelajaran IPA, peneliti akan mencoba mempergunakan metode demonstrasi-eksperimen. Penggunaan Metode ini diharapkan dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pembelajaran dengan metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA?
4
C. Batasan Masalah