31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel – variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis pemberian FHEMM.
b. Variabel tergantung. Variabel tergantung penelitian ini adalah efek hepatoprotektif dari FHEMM pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida
yang ditandai dengan penurunan aktivitas ALT-AST.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi hewan uji, yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat
badan 130-170 g dan umur 2-3 bulan, cara pemberian senyawa pada tikus dilakukan secara per oral dan intraperitonial, dan bahan uji yang digunakan
berupa daun Macaranga tanariusL. Müll. Arg.yang diperoleh dari daerah sekitar Paingan, Yogyakarta.
b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi patologis dari tikus betina galur Wistar yang
digunakan.
3. Definisi operasional
a. Daun Macaranga tanariusL. Müll. Arg.Daun yang diambil adalah daun yang berwarna hijau, segar, dan tidak bercacat yang dipisahkan dari tulang dan
tangkai daun. b. Ekstrak metanol-air daun Macaranga tanariusL. Müll. Arg.Didefinisikan
sebagai ekstrak dari 40 mg serbuk daun Macaranga tanariusL. MÜll. Arg.yang dimaserasisecara mekanis dalam campuran 100 ml metanol dan 100
ml air selama 24 jam, menggunakan alat shaker rotational putaran 140 rpm. Hasil maserasi dari serbuk daun Macaranga tanariusL. Müll. Arg.disaring
menggunakan corong Buchner yang dilapisi menggunakan kertas saring, dievaporasi. Setelah itu hasil penyaringan di simpan di oven bersuhu 45
C selama 24 jam hingga bobot tetap.
c. Fraksi daun Macaranga tanariusL. Müll. Arg.Fraksi Macaranga tanariusL. Müll. Arg.diperoleh dari ekstrak pekat metanol-air Macaranga tanariusL.
Müll. Arg.yangdimaserasi menggunakan pelarut heksan : etanol dengan perbandingan 1:1 selama 24 jam menggunakan alat shaker rotational dengan
putaran 140 rpm, kemudian disaring dengan corong Buchner yang dilapisi dengan kertas saring lalu di oven selama 24 jam pada suhu 45
C. d. Pemberian jangka pendek. Pemberian FHEMM satu kali dalam 6 jam.
e. Efek hepatoprotektif.Efek hepatoprotektif adalah kemampuan FHEMM yang diberikan secara jangka pendek pada dosis tertentu dapat menunjukkan
penurunan aktivitas ALT-AST tikus galur Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida.
C. Bahan Penelitian