31
saham akan terdiri dari deviden yang diterima ditambah dikurangi dengan “capital gains loss”, yaitu selisih antara harga saham pada saat
ini dengan harga pada waktu pembelian. Suad Husnan, 1994: 59 Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau
menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Haryanto dan Sugiharto, 2003: 142
2.2.7. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham
Menurut Hanafi 2003: 85, “Return on Equity adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Dengan demikian investor ini lebih memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk
menghasilkan laba bersih. Semakin besar hasil pengembalian atas modal sendiri ROE maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini
akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan permintaan saham yang pada
akhirnya dapat menaikkan harga saham. Demikian pula sebaliknya apabila ROE rendah berarti perusahaan tidak menggunakan equitynya dengan
32
efisien dan efektif sehingga hal ini dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan dan kemudian berdampak pada turunnya harga
saham. Jadi ROE ini dijadikan sebagai indikator atas kinerja suatu perusahaan mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan
kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya. Dari kacamata investor, dua aspek yang sering diteliti ialah tentang
tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai sesuatu yang dikehendaki sedangkan risiko sebagai sesuatu yang tidak dikehendaki, oleh karena itu
investor perlu melakukan analisis sebelum melakukan investasi. Disini, peranan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting karena dari
laporan keuangan tersebut dapat diketahui kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan serta kinerja masa lalu dan masa mendatang. Laporan
keuangan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan
salah satunya rasio profitabilitas yaitu ROE. 2.2.8.
Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham
Menurut Sunariyah 2003: 30 harga penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas PT atau yang biasa disebut emiten.
Perkembangan harga saham dapat ditunjukkan melalui naik-turunnya harga-harga saham yang umumnya dicerminkan melalui earning per share
EPS ,Return dan price earning RatioPER. PER dapat diperoleh dari
perkembangan harga saham per periode tertentu dibagi dengan tingkat earning
, PER dapat dijadikan indikator untuk melihat perkembangan harga saham relatif dibanding dengan tingkat laba perusahaan.
33
Jadi Earning Per Share adalah angka yang paling sering dipergunakan dalam publikasi mengenai performance perusahaan yang
menjual sahamnya kepada umum. EPS sering dipandang sebagai angka yang memberikan ringkasan dari berbagai data akuntasi. Salah satu sebab
mengapa EPS sangat populer adalah karena adanya anggapan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai
besarnya dividend per share dikemudian hari dan tingkat harga saham dikemudian hari. EPS juga dianggap relevant dalam menilai efektivitas
manajemen dan kebijaksanaan pembagian deviden.
2.3. Kerangka Pikir
Menurut Haryanto dan Sugiharto,2003 : 142 Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di
masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja
mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Menurut Hanafi,2003 : 85 Jika investor lebih memperhatikan
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk menghasilkan laba bersih. Semakin besar hasil pengembalian atas
modal sendiri ROE maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih dapat
memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya