42
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke
pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini mengimpun data yang terwakili berbagai
ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel
bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999: 177
a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas
3.4.2. Teknik Analisis
Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dikarenakan dalam analisis pemilihan regresi linier berganda
dapat menerangkan ketergantungan satu variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas X.
Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan peneliti, maka kaitan antara variabel penelitian dapat digunakan kedalam model sebagai
berikut : Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
i
Santoso, 2001:167 Keterangan :
Y : Harga Saham
X
1
: Return On Assets ROA
43
X
2
: Return On Equity ROA X
3
: Earning Per Share EPS β
: Konstanta β
1
, β
2
, β
3
: Koefisien Regresi e
i
3.4.3. Uji Hipotesis
: Variabel Pengganggu
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing–masing variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat dengan prosedur sebagai berikut : 1. H
: β
1
, β
2
, = 0 tidak ada pengaruh yang si gnifikan X
1
, X
2
, X
3
H terhadap Y
1
: β
1
, β
2
, ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan X
1
, X
2
, X
3
2. Tingkat signifikan = 10 dengan derajat bebas = n-k, dimana n : jumlah data dan k : jumlah variabel bebas
terhadap Y
3.
i i
hitung
Se t
β β
=
Keterangan : t
hitung
: t hasil perhitungan β
i
Se β
: Koefisien regresi
i
a. Jika t : Standart error
4. Kriteria pengujian :
hitung
t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
maka H di tolak dan H
1
di terima berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat
44
b. Jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
maka H di terima dan H
1
di tolak berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah PT. Ades Waters Indonesia Tbk
PT Ades Waters Indonesia Tbk berubah nama menjadi PT Akasha Wira International Tbk. Perdagangan saham perseroan di Bursa Efek
Indonesia BEI pun tetap menggunakan kode ADES terhitung sejak 11 Agustus 2009. Hal tersebut terungkap dalam keterbukaan informasi BEI
yang ditandatangani Ph Kepala Divisi Perdagangan Saham Irmawati dan Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil I Gede Nyoman Yetna, di Jakarta,
Dalam kerterbukaan informasinya, BEI menyebutkan perubahan nama tersebut merujuk surat perseroan No.Ref 056LEG-SRTAVII09 tanggal
7 Agustus 2009. Perubahan nama perseroan ini telah memperoleh persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan SK
No. AHU-34581.AH.01.02 tahun 2009 per 22 Juli 2009. Pada perdagangan IHSG sesi kedua, harga saham dengan kode emiten ADES
naik Rp10 atau menguat 1,67 persen ke posisi Rp610 per lembar sahamnya.
4.1.2. Sejarah PT. Davomas Abadi Tbk
Kantor utama PT. Davomas Abadi Tbk terletak di Jalan Pangeran Jayakarta 117 Blok B35-39 Jakarta 10730. Pada tahun 1994, kapasitas
produksi mencapai 20.160 ton, terdiri dari 10.080 ton mentega coklat dan