Hasil Pengujian Normalitas Deskripsi Hasil Pengujian

55 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Harga Saham untuk ketujuh perusahaan Food And Beverages yang go public di bursa efek indonesia selama tahun pengamatan yakni tahun 2003 hingga tahun 2008 mengalami fluktuasi, fluktuasi tersebut disebabkan karena pihak investor masih mempertimbangkan investasi mereka di ketujuh perusahaan tersebut, karena memang investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut, seperti harga pasar, harga nominal dan harga perdana sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dalam membeli atau menjual saham, investor akan membandingkan nilai intristik dengan nilai pasar saham bersangkutan.

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk. Hasil pengujian normalitas yang dilakukan terhadap variabel- variabel yang diteliti dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk didapatkan hasil sebagai berikut : 56 Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Te sts of Norm ality ,257 42 ,000 ,786 42 ,000 ,355 42 ,000 ,517 42 ,000 ,347 42 ,000 ,716 42 ,000 ,382 42 ,000 ,613 42 ,000 ROA ROE EP S Harga Saham St atist ic df Sig. St atist ic df Sig. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-W ilk Lilliefors S ignificance Correction a. Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi tidak normal, akan tetapi apabila populasinya yang ditarik 30, maka distribusi harga deviasi standar dianggap mendekati distribusi normal Djarwanto, 1996: 114. 4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik 4.3.2.1.Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, 1995:201. Jadi dalam model regresi linear diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi. Artinya nilai residual Y observasi – Y prediksi pada waktu ke-t e t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya e t-1 . Dalam penelitian ini, besarnya Durbin Watson setelah dianalisis adalah sebesar 1,029. Untuk mengetahui adanya gejala autokorelasi maka perlu dilihat besaran DW Durbin-Watson: 57 a. Angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W –2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokorelasi negative Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa nilai D-W berada di antara –2 sampai +2 yaitu sebesar 1,029, yang berarti tidak ada autokorelasi. 4.3.2.2.Uji Multikolinieritas Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dari hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel bebas Tolerance VIF Return On Assets ROA X 1 0,756 1,323 Return On Equity ROE X 2 0,937 1,068 Earning Per Share EPS X 3 0,800 1,249 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier Ghozali, 2001:57. 4.3.2.3.Uji Heteroskedastisitas Pada regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank 58 Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel independen atau yang menjelaskan dimana nilai signifikansi yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 9 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi 1 Return On Assets ROA X 1 0,047 0,769 2 Return On Equity ROE X 2 0,089 0,576 3 Earning Per Share EPS X 3 -0,067 0,675 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda. 59

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PER, EPS, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Pengaruh Per, Eps, Dan Roe Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH PER, EPS, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Pengaruh Per, Eps, Dan Roe Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Per, Eps, Dan Roe Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 8

PENGARUH ROA, ROE, NPM, DAN EPS TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Roa, Roe, Npm, Dan Eps Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2010.

1 7 14

PENGARUH EPS, DPR, ROI, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Pengaruh EPS, DPR, Roi, Dan ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 10 15

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 6

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI.

0 0 70

Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 20

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI

0 0 18