Fungsi Media Landasan Teori

16 dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi media Sobur, 2001:91.

2.1.2. Fungsi Media

Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Louis Althusser 1971 dalam Sobur 2006:30 menulis bahwa media, dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis, terutama karena anggapan kan kemampuannya sebagai sarana legitimasi. Media massa sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan, agama, seni, dan kebudayaan, merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis guna membangun kepatuhan khalayak kelompok yang berkuasa ideological states oparatus . Media massa bukan sesuatu yang independen tetapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. Jelasnya, ada berbagai kepentingan yang bermain di media massa. Disamping kepentingan antara masyarakat dan negara, dalam diri media massa juga terselubung kepentingan yang lain: misalnya kepentingan kapitalisme pemilik modal, kepentingan keberlangsungan lapangan kerja bagi para karyawan dan sebagainya. Dalam kondisi dan posisi seperti ini, media massa tidak mungkin berdiri di tengah- tengah, dia akan bergerak dinamis di antara pusaran-pusaran kepentingan yang sedang bermain. Kenyataan inilah yang menyebabkan bias berita di media massa adalah sesuatu yang sulit dihindari. 17 Media seringkali disebut sebagian the fourth estate kekuatan keempat dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, sebenarnya media berada pada posisi yang mendua, dalam pengertian bahwa ia dapat memberikan pengaruh- pengaruh ”positif” maupun ”negatif”. Tentu saja, atribut-atribut normatif ini bersifat sangat relatif, bergantung pada dimensi kepentingan yang diawali. Sobur, 2006:31 Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membantuk opini publik, anatar lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang alebih empiris. Kalau kita mengacu pada berbagai ketentuan atau aturan hukum termasuk GBHN tentang media massa, akan nampak jelas bahwa media massa diberi tugas, kewajiban, ataupun fungsi formal untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Senada dengan itu, teori-teori komunikasi juga diperkenalkan kepada kita tentang fungsi kemasyarakatan media massa yang demikian. Dahulu, fungsi tersebut kebanyakan berada di 18 tangan para orangtua dan guru-guru sekolah. Kini, media massa juga semakin banyak melakukan transformasi sosial seperti itu. Media penyiaran, surat kabar, film, novel-novel, dan bentuk komunikasi lain menciptakan kerangka berpikir yang sama bagi semua warga masyarakat. Media massa meneruskan pengetahuan serta nilai-nilai dari generasi terdahulu. Sobur, 2006:31 Di dalam masyarakat modern manapun, media memainkan peran penting untuk perkembangan politik masyarakatnya. Pers kerap disebut-sebut sebagai salah satu pilar demokrasi. Kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi merupakan dasar penting untuk sistem demokratis dan telah dikukuhkan dalam semua dokumen hak asasi manusia yang dileuarkan setelah Perang Dunia Kedua.

2.1.3. Media Internet