BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik Pierce, untuk menginterprestasikan
representasi karikatur pada media cetak yaitu surat kabar, yang akan dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah karikatur PLN yang terdapat pada situs
www.jawapos.co.id. Penelitian dengan menggunakan pendekatan semitotik merupakan
penelitian pesan komunikasi yang bersifat deskriptif kualitatif. Alasan digunakannya metodologi kualitatif seperti yang dikemukakan Moleong,
antara lain bahwa metode kualitatif akan lebih menyesuaikan apabila ditemukan kenyataan ganda dalam penelitian. Selain itu, metode ini juga jauh
lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan dengan penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode semiotik. Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha menggali realitas
real yang didapatkan melalui interpretasi simbol- simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan. Analisis semiotik termasuk dalam metode kualititaf. Tipe
penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui pemaknaan karikatur ”PLN” dalam situs www.jawapos.co.id.
47
48
3.2. Kerangka Konseptual
3.2.1. Corpus
Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang
ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin Kurniawan.2001:7.
Corpus adalah kata lain dari sampel, bertujuan tetapi khusus digunakan untuk analisis semiologi dan analisis wacana. Pada penelitian kualitatif ini
memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi alternatif. Corpus dari penelitian ini adalah karikatur “PLN” di www.jawapos.co.id.
3.2.2. Unit Analisis
Unit analisis data dalam penelitian ini adalah tanda yang ada dalam karikatur yang berupa gambar dan tulisan yang terdapat dalam karikatur yang
dimuat di www.jawapos.co.id, kemudian diinterpretsikan dengan
menggunakan ikon icon, indeks index, dan symbol symbol. 3.2.2.1.
Ikon
Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam karikatur yang dimuat di www.jawapos.com adalah kepala lampu,
orang duduk bersila.
49
3.2.2.2. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,
atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur yang dimuat di www.jawapos.co.id adalah teks PLN dan www.jawapos.co.id.
3.2.2.3. Simbol
Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda PLN dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau
semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam karikatur yang dimuat di www.jawapos.co.id ini adalah mangkuk,
plester, pakaian, lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan mengamati karikatur yang dimuat di www.jawapos.co.id
secara langsung serta melakukan studi pustaka untuk melengkapi data-data dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi.
3.4. Teknis Analisis Data
Analisis Semiotika pada corpus penelitian pada karikatur ”PLN” setelah melalui tahapan pengkodean maka selanjutnya peneliti akan
menginterpretasikan tanda-tanda tersebut untuk ditahui pemaknaannya.
50
Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam karikatur surat pembaca, peneliti mengamati signs atau system tanda yang
tampak dalam Iklan, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari :
1. Obyek
Adalah gambar atau karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini adalah karikatur “PLN” di www.jawapos.co.id.
2. Sign
Adalah segala sesuatu yang ada dalam gambar karikatur tersebut. Sign dalam penelitian ini adalah balok kepala lampu, orang duduk bersila,
mangkuk, plester, pakaian dan lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis.
3. Interpretant
Adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Interpretant dalam penelitian ini adalah hasil interpretasi
dari peneliti. Berdasarkan obyeknya Peirce membagi tanda atas icon ikon, index
indeks, dan symbol simbol. Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Ikon Icon
Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan
antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam
51
karikatur yang dimuat di www.jawapos.co.id adalah kepala lampu, orang duduk bersila.
2. Indeks Index
Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda
yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur di www.jawapos.co.id adalah teks PLN dan www.jawapos.co.id.
3. Simbol Symbol
Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena,
hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam karikatur yang dimuat di www.jawapos.co.id ini adalah mangkuk, plester,
pakaian dan lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Cahaya listrik mulai bersinar di wilayah Indonesia sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda pada akhir abad 19. Pembangunan kelistrikan
di Indonesia diawali sekitar tahun 1893 di wilayah kota Batavia, yang mana dikelola oleh pemerintah daerah dengan nama Elektricitelt Bedrijf Batavia.
Kemudian pada tahun 1903 di wilayah kota medan dengan nama Elekjtricitelt Bedrijf DeliMedan, dan pada tahun 1907 di wilayah kota
Surabaya dengan nama Elekjtricitelt Bedrijf Surabaya. Tahun-tahun berikutnya pembangunan kelistrikan mulai dibangun di
Palembang untuk kepentingan usaha pertambangan minyak, serta UjungPandang dan Ambon untuk kepentingan militer.
Pembangunan kelistrikan yang dikelola pemerinatah daerah setempat tersebut kemudian dialihkan ke perusahaan-perusahaan listrik swasta antara
lain : NV OGEM, NV ANIEM, NV ELECTRA, NV GEBEO, NV OJEM, NV SEM, NV BMR dan NV EMB.
NV OGEM mulai beroperasi pada tanggal 27 Juni 1913, meliputi
daerah kerja: kota Batavia, Jatinegara, Tangerang, Kebayoran Lama, dan Cirebon luar kota.
NV ANIEM mulai tanggal 6 Februari 1914 meliputi daerah kerja :
kota Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bukittinggi, Pontianak dan Ambon.
52