57
4.2. Penyajian Data
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap gambar karikatur ”PLN” yang terdapat pada situs www.jawapos.co.id edisi 19
November 2009 disajikan hasil pengamatan terhadap gambar karikatur tersebut. Dalam tampilan gambar karikatur tersebut terdapat pesan verbal.
Pesan verbalnya adalah terdapat orang yang sedang duduk bersila memakai jasa dengan berkepalakan sebuah bola lampu. Dalam gambar karikatur
tersebut juga terdapat tulisan PLN yang berada pada pingiri bola lampu tersebut yang mengisyaratkan bahwa yang menjadi sorotan kali ini yaitu
sebuah perusahaan listrik negara yang dimana akhir – akhir ini melakukan pemadaman bergilir yang dilakukan oleh perusahaan tersebut kepada para
pelanggannya atau masyarakat, dan dengan sebuah mangkuk yang berada di tangan orang itu, hal ini melambangkan bahwa gambar tersebut diisyaratkan
seperti seorang pengemis yang ingin mendapatkan sesuatu tetapi pengemis tersebut memakai jas, hal ini dapat digambarkan bahwa pengemis ini bukan
pengemis biasa akan tetapi pengemsi dari kalangan atas yang meminta kepada orang lain.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada gambar karikatur ”PLN” yang terdapat pada situs www.jawapos.co.id edisi 19
November 2009, akan disajikan hasil pengamatan dari gambar karikatur ”PLN” yang terdapat pada situs www.jawapos.co.id edisi November 2009.
58
4.3. Analisis Data
Gambar karikatur keserakahan tersebut membagi tanda menjadi tiga kategori yaitu :
1. Ikon
adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam karikatur situs www.jawapos.co.id adalah kepala lampu,
orang duduk bersila. 2.
Indeks nya adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam
karikatur yang dimuat di situs www.jawapos.co.id adalah teks PLN dan www.jawapos.co.id.
3. Simbol
adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda keserakahan dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat
abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam karikatur yang dimuat di situs
www.jawapos.co.id ini adalah mangkuk, plester, pakaian dan lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang
mengemis.
59
Gambar 4.1. Karikatur ”PLN” Dalam Kategori Tanda Pierce
Index : teks PLN dan
www.jawapos.co.id Simbol :
mangkuk, plester, pakaian dan lampu, goresan sebelah kepala,
goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis
Icon : kepala lampu, orang
duduk bersila
Dalam menganalisa hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan studi semiotik Pierce, yaitu Ikon Icon, Indeks Index dan
Simbol Symbol, maka peneliti akan menginterpretasikan segala bentuk pemaknaan yang terdapat dalam gambar karikatur keserakahan, baik berupa
makna denotatif dan makna konotatif.
4.3.1. Klasifikasi Tanda
Charles Sanders Pierce terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Pierce seringkali mengulang ulang bahwa secara umum
tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Untuk itu Pierce membagi tanda menjadi sepuluh jenis, selengkapnya sebagai berikut :
1. Qualisign
, yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda. Kata keras menunjukkan kualitas tanda. Gambar karikatur ”PLN” di situs
www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 yaitu ”PLN”.
60
2. Iconic Sinsign, yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. Gambar
karikatur ”PLN” di situs www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 yaitu kepala lampu dan orang duduk bersila. Adanya macam-macam
iconic sinsign yang terdapat pada gambar karikatur tersebut memiliki
kemiripan dengan salah satu instansi perusahaan yang bergerak dibidang listrik, orang duduk bersila, yang mengisyaratkan seperti seorang
pengemis.
3. Rhematic Indexical Sinsign
, yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena kehadirannya
disebabkan sesuatu. Misalnya : orang yang berkepala lampu dan memakai jas adalah hal ini dapat digambarkan bahwa institusi yang
biasanya dihuni oleh kalangan menengah keatas ini yang selalu memonopoli listrik yang ada di negeri ini, hanya seperti seorang
pengemis yang selalu melakukan kehendaknya dan meminta – minta
kepada pelanggannya kalo perusahaan ini sudah kekurangan listrik.
4. Discent Sinsign,
yakni tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. Misalnya : duduk bersila yang mengisyaratkan bahwa orang
tersebut hanya diam dan meminta tanpa melakukan sesuatu untuk
perbaikan.
5. Iconic Legisign
, yakni tanda yang menginformasikan norma atau hukum.
Misalnya : teks PLN.
61
6. Rhematic Indexica Legisign
, yakni tanda yang mangacu kepada obyek
tertentu. Misalnya : bola lampu dan mangkuk.
7. Dicent Indexica Legisign,
tanda yang bermakna informasi dan menunjuk
subjek informasi. Misalnya teks PLN, www.jawapos.co.id.
8. Rhematic Symbol
atau Symbolic Rheme, yakni tanda yang dihubungkan dengan obyeknya melalui asosiasi ide umum yaitu semua gambar
karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi 19
November 2009.
9. Dicent Symbol
atau Proposion proporsi adalah tanda yang langsung menghubungkan dengan obyek melalui asosiasi dalam otak. Teks ”PLN”
dan www jawapos.co.id.
10. Argument
, yakni tanda yang merupakan inferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Misalnya : orang duduk bersila
dengan membawa mangkuk di tangannya.
4.4. Gambar Karikatur ”PLN” Yang Ada Di Situs www.jawapos.co.id Edisi
19 November 2009 Dalam Model Pierce
Menurut Pierce, sebuah tanda itu adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau
kapasitas. Dalam pendekatan semiotic model Charles Sanders Pierce, diperlukannya adanya sebagai model analisis yaitu tanda sign, objek
object dan interpretan interpretant. Menurut Pierce salah satu bentuk tanda adalah kata, karena tanda itu sendiri adalah pencitraan indrawi yang
62
menampilkan pengertian dari obyek yang dimaksudkan, sedangkan obyek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sementara interpretan adalah tanda
yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi
19 November 2009 ini akan menjadi korpus penelitian terlebih dahulu akan dibagi menjadi unsur – unsur komponen berdasarkan unit analisis dalam
penelitian ini, yaitu : 1.
Tanda Sign, dalam gambar karikatur ini adalah setiap bentuk pemaknaan yang dapat ditimbulkan oleh gambar karikatur tersebut baik
itu makna yang bersifat konotatif maupun yang bersifat denotatif. 2.
Obyek Object, dalam penelitian ini adalah keseluruhan badan gambar karikatur, mulai dari jenis gambar karikatur, bentuk gambar dan bentuk
dari penyajian gambar karikatur tersebut. 3.
Interpretan Interpretant, sebagai interpretan peneliti akan menganalisa gambar karikatur yang akan dijadikan corpus, yaitu gambar karikatur
keserakahan secara keseluruhan dengan menggunakan hubungan antara tanda dengan acuan tanda dalam model kategori tanda yang dimiliki
pierce, yaitu : ikon, indeks dan simbol sehingga akan diperoleh makna dalam gambar karikatur tersebut.
63
Gambar 4.2. Gambar Karikatur ”PLN”
dalam Elemen Makna Pierce
Interpretasi : Hasil interpretasi peneliti
dalam melihat hubungan antara tanda dan petanda
Tanda : Setiap bentuk
penggambaran yang dapat ditimbulkan oleh
karikatur Obyek :
Karikatur ”PLN” yang ada di situs
www.jawapos.co.id edisi 19 November
2009
Apabila digambarkan hubungan antara tanda, obyek dan interpretan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 merupakan obyek dalam penelitian ini dan keseluruhan dari
tampilan karikatur yang berupa gambar, teks yang menjadi latar belakang maupun visual dari gambar karikatur tersebut merupakan tanda – tanda yang
terkandung dalam suatu gambar. Gambar karikatur keserakahan ini akan direpresentasikan dengan menggunakan model Semiotik Pierce. Dalam
semiotik Pierce sebuah acuan dan representasi adalah fungsi utamanya. 4.5.
Ikon, Indeks, Simbol
Dalam pendekatan semiotic pierce terdapat tiga komponen yaitu, Tanda Sign, Obyek Object dan Interpretan Interpretant. Sebagai
interpretan, peneliti menganalisa gambar ”PLN” yang ada di situs
64
www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 yang dijadikan korpus sampel terbatas dengan menggunakan hubungan antara tanda dengan acuan tanda
dalam model semiotic Charles Sanders Pierce yang membagi tanda atas tiga bagian kategori yaitu ikon icon, Indeks index dan simbol Symbol
sehingga akan diperoleh interpretasi dari gambar melalui kategori tersebut. Dalam menganalisa hubungan antara tanda dengan acuan tanda
berdasarkan model Charles Sanders Pierce yang membagi tanda menjadi ikon icon, Indeks index dan simbol Symbol, maka peneliti akan
mengkaji tanda yang berupa gambar tersebut. Interpretasi yang dilakukan terhadap ”PLN” yang ada di situs
www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 akan menampakkan makna yang tersirat di dalamnya. Gambar ini merupakan suatu bentuk sistem
tanda yang merujuk pada sesuatu diluar tanda itu sendiri. Dalam pendekatan semiotik Charles Sanders Peirce terdapat tiga
unsur yaitu ikon, indeks dan simbol. Oleh karena itu peneliti akan menginterpretasikan makna pesan berdasarkan unsur – unsur tersebut.
Dalam gambar karikatur ”PLN”, yang menjadi Ikonnya adalah kepala lampu, orang duduk bersila. Indeks dari gambar karikatur ”PLN” adalah
teks PLN dan www.jawapos.co.id. Dan Simbol dari gambar karikatur
”PLN” ini yaitu mangkuk, plester, pakaian, lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis.
65
Gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009 ini apabila digambarkan kedalam model semiotika dari
Charles Sanders Peirce adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3. Gambar Karikatur ”PLN” Dalam
Kategori Tanda Peirce I
Index : PLN dan www.jawapos.co.id
Simbol : mangkuk, plester, pakaian,
lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah
tangan, tangan seperti orang mengemis
Icon : kepala lampu, orang
duduk bersila
Interpretasi gambar yang dilakukan terhadap gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi 19 November 2009
terlihat makna yang tersirat di dalam gambar karikatur tersebut. Gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id edisi 19 November
2009 merupakan suatu bentuk sistem yang merujuk pada sesuatu di luar tanda itu sendiri dimana hal tersebut tersirat di dalam gambar karikatur
”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id. Gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs www.jawapos.co.id tersebut digunakan oleh peneliti untuk
menginterpretasikan sistem tanda dalam penelitian ini.
66
1. Ikon
Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan
antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Kepala lampu dalam karikatur ini merupakan ikon dari PLN yang memang menguasai
semua energi listrik yang ada di negeri ini, semua pasokan listrik kebanyakan berada ditangan PLN ini, sehingga PLN dipandang sudah
memonopoli pasokan semua listrik di negara Indonesia dan orang duduk bersila yang dapat diartikan dengan hanya duduk bersila atau diam ditempat
mereka mendapatkan banyak hasil dari masyarakat yang mengkonsumsi listrik tersebut, dimana tanda ikon ini mempunyai kemiripan ciri yang
serupa sekaligus sebagai pemaknaan perwakilan langsung sebagai model dalam karikatur tersebut.
Ikon dalam gambar karikatur ”PLN” yang ada di situs
www.jawapos.co.id adalah KEPALA LAMPU, dalam hal ini orang disini
dapat digambarkan sebagai institusi perusahaan yang memonopoli setiap pasokan listrik dengan model kepala seperti ini diibaratkan bahwa orang ini
selalu mempunyai pemikiran yang cemerlang tetapi cenderung untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan kepentingan masyarakat yang ada di dalam
kepalanya hanya bagaimana memanfaatkan semua yang dimilikinya untuk digunakan sebesar – besarnya kepentingan dirinya, mskipun banyak diluar
sana masyarakat yang menjerit akibat ulah dari PLN ini terkait dengan seringnya terjadi pemadaman bergilir yang mungkin sangat merugikan
67
sekali dalam banyak hal, alasan yang sering disampaikan oleh pimpinannya hanyalah alasan klasik yang mungkin hanya mengada – ada, karena
sebenarnya memang tidak ada, hal ini hanya untuk mengelabuhi pelanggan yang telah dirugikan agar tidak mengajukan tuntutan. Selain itu menurut
pimpinan dari PLN tersebut pemadaman itu terpaksa dilakukan karena terjadinya defisit listrik. Ketika rencana pemadaman itu sudah dirilis pihak
PLN, dalam ingatan masyarakat langsung muncul alasan yang akan disampaikan PLN terkait pemadaman tersebut. Mudah ditebak, hanya ada
dua alasan yang dari dulu disampaikan PLN sehingga pemadaman bergilir dilakukan. Pertama, debit air kecil di sejumlah PLTA karena musim
kemarau sehingga tidak mampu memutar turbin yang ada. Kedua, adanya pemeliharaan sejumlah pembangkit. Hampir tak pernah PLN beralasan lain
dari yang dua itu, ketika pemadaman listrik dilakukan. Tahunan alasan itu seakan sudah terpatri, mungkin sudah berkali-kali pergantian General
Manajer hingga direktur utama perusahaan plat merah ini, tapi alasan itu masih dianggap ampuh untuk mengamankan kinerja PLN yang cenderung
mementingkan institusi tersebut dan tidak melihat seberapa besar manfaat listrik bagi pelanggannya tersebut.
ORANG DUDUK BERSILA dalam hal ini dapat diartikan bahwa
penggambaran tersebut mengacu seperti seorang yang hanya diam saja tetapi menghasilkan banyak pendapatan, hal ini sama dengan PLN mereka tidak
telalu mengeluarkan banyak biaya dan hanya mengandalkan alam mereka
68
dapat menarik banyak keuntungan, selain itu mereka juga sudah banyak merugikan pelanggannya dengan seringnya mengecewakan pelanggannya.
Sebab, seringkali PLN mengaku defisit listrik tapi sesering itu pula dilihat begitu mudahnya gedung-gedung pencakar langit mendapat pasokan daya
dari PLN. Itupun dalam jumlah yang besar, bahkan sampai ke hitungan mega watt MW. Coba untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang
hanya 900 watt, ada kesan, kalau tidak begitu terpaksa termasuk ada kenalan yang karyawan PLN jangan harap dikabulkan. Artinya, PLN gagal sebagai
perusahaan Negara yang seharusnya bertanggungjawab memenuhi kebutuhan warga dengan layak. Setiap pemadaman akan dilakukan, pihak
PLN selalu meminta pemahaman warga atau pelanggannya sambil menyampaikan alasan-alasan basi. Tapi, pernahkah PLN memahami kondisi
pelanggannya. Petugas PLN seperti tak peduli dengan alasan warga pelanggannya. Dalam hal ini PLN tidak pernah memaklumi kondisi
pelanggannya, kenapa pelanggan yang selalu diminta untuk memaklumi PLN yang sudah kaya raya, dengan hasil yang didapatkannya itupun tanpa
perjuangan yang sangat besar dalam merebut loyalitas pelanggannya. Tapi itulah kesengsaraan rakyat akibat berurusan dengan perusahaan monopoli,
rakyat tak pernah tahu benarkah defisit listrik itu benar-benar terjadi. Apa hal itu tidak alasan pihak PLN saja, sehingga dengan mudah memenuhi
permintaan pemilik pabrik atau gedung bertingkat akan daya yang cukup besar.
69
2. Indeks
Indeks merupakan tanda yang hadir secara asosiatif akibat adanya suatu hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal
hubungan sebab-akibat, atau tanda yang secara alamiah mengacu pada kenyataan atau tanda sebagai bukti. Pada corpus ini ditunjukkan dengan
adalah teks PLN dan www.jawapos.co.id.
Teks ”PLN” yang terdapat pada karikatur tersebut dapat diartikan
bahwa karikatur ini banyak menyinggung masalah yang terjadi di PLN, karena memang di dalam PLN tersebut banyak mengandung masalah yang
sudah merugikan masyarakat banyak, PLN disini merupakan target utama dari masyarakat yang merasa dirugikan dengan seringnya terjadi
pemadaman yang terjadi di kampung – kampung akan tetapi untuk perusahaan yang besar listrik tersebut tidak pernah padam, padahal
pelanggan yang paling banyak berasal dari masyarakat, karena masyarakat ini selalu sering menggunakan listrik tersebut untuk keperluan rumah
tangganya, akan tetapi ketika terjadi pemadaman yang dilakukan oleh PLN tersebut bukan tidak mungkin banyak kalangan masyarakat menengah
kebawah merasa dirugikan, mengingat ketika mereka terlambat membayar sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan mereka terkena denda, dan
apabila denda tersebut tidak bisa dibayar maka listrik yang ada di rumah tersebut ajab dicabut, untuk pemasangan kembali mereka terkena biaya lagi,
hal ini yang tidak sesuai dengan logika yang ada masyarakat.
Kemudian teks WWW.JAWAPOS.CO.ID yang menandakan
bahwa www.jawapos.co.id merupakan situs yang turut andil dalam
70
mengentaskan permasalah yang ada di dalam PLN terkait banyaknya kasus pemadaman yang dilakukan oleh PLN tanpa alasan yang dapat diterima oleh
masyarakat, dengan adanya situs www.jawapos.co.id, menggambarkan bahwa memang permasalahan di dalam PLN, merupakan permasalahan yang
besar, dan layak ditampilkan dalam situs www.jawapos.co.id, dalam situs ini juga menampilkan karikatur yang sudah menggambarkan bagaimana
seenaknya PLN memonopoli pasokan listrik yang ada serta tidak adanya fasilitas yang lebih baik yang diberikan oleh PLN padahal sudah bertahun-
tahun masyarakat menjadi pelanggan setia PLN.
3. Simbol
Simbol merupakan tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya yang bersifat arbiter semena. Dalam
simbol tidak ada hubungan atau kemiripan antara tanda dengan obyeknya, sebuah simbol dikomunikasikan hanya karena manusia sepakat bahwa
simbol itu menunjukkan sesuatu. Adapun yang menjadi simbol dalam karikatur yang dimuat di situs www.jawapos.co.id ini adalah mangkuk,
plester, pakaian, lampu, goresan sebelah kepala, goresan dibawah tangan, tangan seperti orang mengemis.
Gambar MANGKUK dalam karikatur yang dimuat di situs
www.jawapos.co.id, hal tersebut dapat menjelaskan bahwa hasil yang didapatk oleh PLN sudah sangat besar akan etatpi mereka masih terus
meminta kepada pelangganya untuk memaklumi apa yang sudah dilakukan
71
oleh PLN terhadap pelanggnya yang mungkin hanya menguntungkan pihak PLN itu sendiri. Karena memang dampak adanya pemadaman bergilir yang
dilakukan oleh PLN adalah meruginya usaha-usaha milik masyarakat terutama usaha yang mengandalkan daya listrik, mereka tidak dapat
beroperasi karena tidak adanya listrik. Karyawan pabrik yang berjumlah sekitar empat ribu orang diliburkan setelah mendapat informasi dari
Perusahaan Listrik Negara PLN bahwa pabrik tersebut terkena pemadaman listrik bergilir. Dengan kejadian ini otomatis pabrik menderita kerugian
materi ratusan juta rupiah. Apalagi mereka tetap membayar upah karyawan meski tidak berproduksi. Para pengusaha juga khawatir kehilangan order
karena tidak bisa memenuhi pesanan tepat waktu. Pihak perusahaan mengaku tidak bisa lagi menggunakan genset sebagai alternatif sumber
energi listrik di pabrik. Mereka sudah lama tidak lagi menggunakan genset karena sebagian besar jaringan sudah diputus atau rusak. Jika akan
difungsikan kembali mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk membuat jaringan baru. Selain itu mereka juga berkilah sulit mencari bahan
bakar karena tidak lagi memiliki jatah bahan bakar minyak industri dari Pertamina setelah sekian lama tidak memakai genset. Dengan adanya hal ini
PLN hanya berpangku tangan tidak menangani hal ini secara pasti dan mengurangi dampak yang terjadi di kemudian hari, karena memang prinsip
dari PLN yaitu meraup keuntungan sebesar – besarnya dan mengeluarkan biaya yang sekecil – kecilnya untuk kemakmuran masyarakat.
72
Selanjutnya untuk PLESTER, hal ini dapat menjelaskan bahwa
banyaknya permasalahan yang ada di dalam tubuh PLN hanya diatasi sebagian kecilnya saja, hal ini untuk menutupi protes masyarakat yang sudah
sangat besar terhadap integritas PLN sebagai perusahaan listrik negara satu – satunya yang ada di negara ini sehingga layak kalau PLN ini mendapatkan
protes dari masyarakat mengingat sudah banyak yang dilakukan PLN merugikan masyarakat pada umumnya. Mereka hanya mengentaskan
permasalahan pada sebagian kecil saja padahal permasalahan itu sudah terjadi di daerha – daerah terpenci yang sekarang sudah menggunakan
jaringan listrik, karena memang kebijakan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN akan mengancam proses produksi, apabila pemadaman
tersebut diberikan kepada dunia industri. Pemadaman listrik secara bergiliran yang diberlakukan PLN bisa dilakukan secara sangat selektif, agar
tidak sampai berdampak luas terhadap proses produksi dunia industri. Sejumlah industri memang memiliki fasilitas cadangan tenaga listrik seperti
generator set genset, tapi pasokan listrik yang dihasilkan juga terbatas. Itu biasanya hanya untuk memasok listrik dalam kondisi darurat. Dengan
demikian, terganggunya proses produksi tersebut juga akan menimbulkan komplain dari pihak pembeli, karena jadwal yang tidak sesuai.
PAKAIAN JAS di dalam gambar karikatur ini sangat terlihat sangat
rapi, karena memang hal ini diibaratkan bahwa masalah ini melibatkan kalangan atas atau pejabat yang biasanya menggunakan jas, mereka hanya
73
meminta kepada pelanggan untuk mengerti dirinya, dan instansi ini tidak begitu memperhatikan kepentingan masyarakat yang seharusnya ditolong
oleh PLN, bukan malah PLN yang meminta kepada masyarakat, karena memang masyarakat sangat membutuhkan kinerja dari perusahaan ini
menjadi lebih baik dan menguntungkan untuk masyarakat, mengingat memang perusahaan ini adalah satu – satunya perusahaan pemasok aliran
listrik yang dibutuhkan banyak orang.
LAMPU dalam gambar karikatur tersebut menunjukkan bahwa
memang PLN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pasokan listrik yang bisa membuat lampu tersebut menyala dan identik dengan PLN,
dengan adanya gambar lampu tersebut diibaratkan bahwa lampu yang ada di masyarakat sering pada terkait dengan seringnya pemadaman yang
dilakukan PLN, sehingga banyak lampu mereka mengalami naik turunya voltase dan mengakibatkan lampu tersebut tidak menyala kembali atau bisa
dikatakan sudah tidak bisa dipakai kembali, hal ini jelas sangat merugikan pihak pelanggan dimana mereka selalu rutin membayar tanggungan ketika
mereka menggunakan aliran listrik tersebut, biaya yang dikeluarkan pelanggan juga tidak sedikit.
Selanjutnya untuk GORESAN SEBELAH KEPALA dalam gambar karikatur tersebut dapat menggambarkan bahwa mereka sebagai perusahaan
besar merasa sudah lelah dan terlalu banyak menuruti pelanggan, padahal pelanggan justru yang sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membayar
74
setiap aliran listrik yang dipakainya, dengan adanya tanda goresan tersebut, seakan – akan perusahaan tersebut merasa sudah jenuh dan memikirkan
permasalahan yang terjadi didalam perusahaan, akan tetapi permasalahan tersebut dibuat oleh pihak yang berwenang yang ada didalam perusahaan
tersebut bukan atas kesalahan dari pelanggan, karena sampai saat ini pelanggan sudah memenuhi kewajibannya dalam emmbayar rekening listrik
yang selama ini sudah mengaliri tiap rumah.
Untuk gambar GORESAN DIBAWAH TANGAN hal ini dapat
dikatakan bahwa PLN memang seakan – akan seperti perusahaan pengemis yang selalu meminta kepada masyarakat untuk memaklumi ketika ada
pemadaman yang dilakukan dan kerugian yang dialami oleh pelanggan, mereka selalu meminta kepada pelanggan untuk selalu menggunakan listrik
tersebut meskipun pelanggan banyak yang dirugikan, tetapi pihak PLN tidak ambil pusing masalah tersebut, yang mereka pentingkan hanyalah
kesejahteraan dari pegawai PLN itu sendiri tanpa memkirkan sejauh mana pelanggan tersebut akan loyal terhadap pemakaian tenaga listrik mereka
tidak terlalu memikirkan karena memang mereka menganggap bahwa pelanggan tidak akan pergi ke perusahaan listrik yang lain, karena memang
PLN ini adalah perusahaan listrik satu – satunya yang memonopoli pasokan listrik di negeri ini, dengan adanya goresan tersebut perusahaan tersebut
selalu mengharapkan mendapatkan penghasilan yang besar tanpa memperhitungkan kesalahan yang terjadi di pihak PLN tersebut.
75
Selanjutnya untuk TANGAN SEPERTI ORANG MENGEMIS dalam gambar karikatur tersebut dapat dikatakan bahwa memang saat ini
PLN hanya mengambil untung tanpa memberikan yang terbaik untuk pelangggannya, seakan – akan PLN ini kekurangan biaya untuk merawat
alat – alat pembangkit listriknya, padahal semua pelanggan selalu membayar ketika menggunakan aliran listrik tersebut jumlah yang dikenakannya juga
tidak terlalu kecil, selain itu ketika pelanggan terlambat membayar pihak PLN ini juga menambah denda yang juga jumlahnya tidak sedikit, tapi
kenapa sampai saat ini PLN juga tidak memperbaiki kualitasnya sebagai pemasok utama listrik di negeri ini masih banyak desa yang belum teraliri
listrik serta seringnya pemadaman yang dilakukan oleh PLN dengan alasan yang tidak jelas dan tidak logis.
4.6. Interpretasi Pemaknaan Keseluruhan Gambar Karikatur “PLN” Di