Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

29 Kolmogorov-Smirnov Z .573 Asymp. Sig. 2-tailed .898 a. Test distribution is Normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Dari hasil uji Kolmogrov – Smoirnov pada tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai signifikasi = 0,898. Dengan demikian, data pada penilitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0,898 0,05.

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005 : 111 adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas Scatterplot Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik – titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar dibawah angka 0 dan titik Y, sehingga dapat disimpulkan pada data ini tidak terjadi heterokedastisitas yang artinya model baik digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t 1 atau sebelumnya Erlina, 2008 : 106. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai terletak antara batas atas dU dan 4-dU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah dL, maka koefisien autokorelasi lebih dari nol berarti ada autokorelasi positif. Universitas Sumatera Utara 31 3. Bila nilai DW lebih dari pada 4-dL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak antara batas atas dU dan batas bawah dL atau DW terletak antara 4-dU dan dL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Model Summary Model Durbin-Watson 1 1.171 a. Predictors: Constant, X4=ROA, X2=CAR, X3=NPL, X1= DPK b. Dependent Variable: Y=Kredit Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Dari hasil SPSS diatas maka diperoleh nilai D-W sebesar 1,17, nilai ini berada diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa data ini bebas dari autokorelasi atau tidak ada masalah dalam pengambilan sampel time series.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas