306
Gambar 10.32. Cable Retainers
10.5. PEREKATADHESIVE
Secara garis besar, terdapat dua macam adhesif yang digunakan pada industri kendaraan bermotor, yaitu :
1. The general-purpose trim adhesives. Merupakan bahan adhesif sintetis ataupun larutan karet adhesif, pada umumnya digunakan
untuk menyatukan bahan-bahan yang terbuat dari karet, kulit, PVC, vinyl, menyatukan busa dengan logam, kayu, hardboard, dan bahan-
bahan kelengkapan interior lainnya.
Salah satu bahan general-purposes trim adhesives yang paling populer adalah solvent-based neoprene adhesive yang menghasilkan
ikatan yang kuat pada bermacam-macam bahan seperti PVC, ABS, kayu, logam, busa, plastik berlapis, kain, karet, dan hardboard.
Kelebihan lain dimiliki oleh solvent-based neoprene adhesive adalah waktu dihasilkannya ikatan setelah diaplikasikan berkisar antara lima
sampai dengan dua puluh menit 5 – 20 menit, dengan demikian bahan adhesif jenis ini dapat digunakan dengan metode yang
bervariasi.
Bahan adhesif lainnya yang juga populer digunakan adalah solvent- based natural rubber solution yang digunakan untuk menyatukan PVC
dengan hardboard ataupun millboard, pada pemasangan interior, misalnya pada door trim.
Di unduh dari : Bukupaket.com
307
2. The metal-to-metal adhesives, merupakan bahan adhesif yang digunakan untuk menyatukan komponen yang terbuat dari bahan
logam. Pada pembuatan bodi kendara-an bermotor secara masal,
penggunaan spot welding akan meninggalkan bekas pada permukaan pelat sehingga diperlukan pengerjaan lanjut sebelum pelaksanaan
proses pengecatan. Hal ini merupakan pemborosan, sehingga diperlu- kan adanya penggunaan metode lain yang lebih efisien. Disamping
itu, kebutuhan penggunaan interweld sealer untuk mencegah masuknya air dan pencegahan korosi di sisi dalam komponen bodi
inter-weld yang tidak terlapisi cat pada industri pembuatan bodi kendaraan bermotor mendo-rong dikembangkannya bahan metal-to-
metal adhesives.
Bahan adhesif jenis ini dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : a. Thermoplastic adhesives, yaitu polyvinyl acetate PVA, polyvinyl
chloride PVC, polyvinyl butyral, dan polyvinyl formal. PVA biasa digunakan sebagai emulsi pada air atau sebagai zat pelarut.
b. Thermosetting adhesives, yaitu epoxy adhesives yang dikerjakan panas satu komponen, ataupun jenis yang dikerjakan dingin dua
komponen. Epoxy adhesives dapat digunakan secara luas pada berbagai macam bahan dan menghasilkan ikatan dengan kekuatan
tarik yang kuat. Kekurangannya adalah berkaitan dengan biaya operasional yang tinggi dan diperlukan permukaan benda kerja yang
bersih sebelum adhesif jenis ini diaplikasikan.
c. Elastomeric adhesives. Merupakan jenis adhesif yang berbasis karet sistetis, seperti polychloroprene atau nitrile rubber, kaduanya
merupakan solvent-based adhesives yang dikerjakan dengan cara dioleskan atau disemprotkan ke permukaan benda kerja yang akan
disatukan. Segera setelah zat pelarut menguap, kedua permukaan benda kerja disatukan dan dipress untuk memperoleh ikatan secara
instan.
d. PVC Plastisol adhesives. Merupakan bahan adhesif metal-to- metal yang paling populer digunakan saat ini. PVC terdiri atas
copolymer dalam bentuk serbuk dengan tambahan penguat, stabiliser dan pigment. Plastisol dikerja-kan secara panas agar berubah bentuk
menjadi gel yang memiliki kekuatan ikatan fisik yang sangat baik. Kelebihan penggunaan adhesif jenis ini adalah sebagai berikut: a
dihasilkan sambungan yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak mudah mengelupas, b tidak diperlukan pembersihan
permukaan benda kerja sebelum mengaplikasikan adhesif, c adhesif
Di unduh dari : Bukupaket.com
308
memiliki daya kelenturan yang baik meskipun pada temperatur rendah, dan tahan terhadap getaran, d tidak bereaksi dengan
minyak, air, garam, dan zat kimia ringan lainnya, e temperatur dan waktu pemanasan yang berlebihan tidak terlalu mempengaruhi
kualitas adhesif, dan f pengerjaan penyambungan benda kerja tidak memerlukan alat press, jig ataupun klem.
Gambar 10.33. Peralatan dan Aplikasi Adhesif
a. Aplikasi Sealer