Teknik Pemotongan Kualitas Hasil Pemotongan Tabel di bawah ini menunjukkan contoh-contoh hasil pemotongan yang

184

d. Teknik Pemotongan

Langkah Pemotongan Pemotongan dimulai dengan cara memanaskan tepi benda kerja yang akan dipotong. Tuas potong dalam keadaan bebas tidak ditekan sehingga oksigen potong tidak mengalir keluar melalui nozzle. Jarak ujung nozzle ke permukaan benda kerja diatur ± 10 mm, nozzle diposisikan tegak lurus terhadap benda kerja. Setelah benda kerja dipanaskan hingga berwarna merah kekuningan, tuas potong pada brander ditekan untuk mengalirkan oksigen potong. Keluarnya oksigen potong bertekanan tinggi melalui nozzle akan mengeluarkan suara yang cukup keras. Pemotongan benda kerja segera dimulai, tekan nozzle ke bawah dan gerakkan perlahan dengan kecepatan yang konstan mengikuti garis potong. Gambar 7.64. Pemanasan awal dan pemotongan Pemotongan pada Logam Tebal Apabila akan melakukan pemotongan benda kerja yang tebalnya lebih dari 50 mm, maka pemotongan diawali dengan melakukan pemotongan pada sudut bawah dari benda kerja. Di unduh dari : Bukupaket.com 185 Gambar 7.65. Pemotongan Logam Tebal Pemotongan pada Besi Tuang Pada saat melakukan pemotongan benda kerja yang terbuat dari bahan besi tuang, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini. x Nyala api pemanas disetel carburizing kelebihan acetylene. x Disamping itu pergunakan nozzle dengan ukuran yang lebih besar daripada ukuran nozzle yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan baja pada ketebalan yang sama. Misalnya : Untuk pemotongan benda kerja dari bahan baja dengan ketebalan 12 mm, digunakan nozzle dengan ukuran 1,2 mm. Pada saat kita akan melakukan pemotongan benda kerja dari bahan besi tuang dengan ketebalan 12 mm, maka digunakan nozzle dengan ukuran 2 mm. Gambar 7.66. Pemotongan besi tuang Di unduh dari : Bukupaket.com 186 Pada saat melakukan pemotongan sepanjang garis potong, nozzle harus digerakkan sambil diayunkan.

e. Kualitas Hasil Pemotongan Tabel di bawah ini menunjukkan contoh-contoh hasil pemotongan yang

mungkin terjadi, beserta faktor-faktor penyebabnya. Tabel 7.2. Kualitas Hasil Pemotongan No Hasil Pemotongan Keterangan 1. Hasil potongan rapi dan rata Bidang potongan tajam dan bersih, membentuk garis-garis lurus, sisi potong halus dan siku. Kotoran-kotoran yang ada mudah dibersihkan. Garis-garis potong vertikal dan lurus. 2. Tepi atas lengkung Kondisi seperti ini disebabkan karena kecepatan nozzle terlalu rendah. Tepi atas potongan membentuk lengkungan, bagian bawah dan bidang potong susah dibersihkan. Kondisi ini dapat dihindarkan dengan cara mempercepat gerakan nozzle, atau menambah tekanan oksigen. 3. Terdapat penggalian, tepi atas dan bawah lengkung Tepi atas tidak tajam dan bergerigi, terdapat penggalian serta tepi bawah lengkung. Kondisi ini disebabkan karena kecepatan nozzle yang terlalu tinggi. Langkah pencegahan adalah dengan mengurangi kecepatan gerakan nozzle. 4. Bagian atas mencair lengkung, terjadi penggalian, tepi bawah siku. Lengkungan dan pencairan tepi atas potongan berlebihan dan terjadi penggalian. Kondisi ini disebabkan arus oksigen yang berlebihan, dapat diatasi dengan mengurangi tekanan oksigen, atau menyetel jarak antara nozzle dengan pelat. Di unduh dari : Bukupaket.com 187 5. Tepi atas lengkung dan bergerigi Terdapat penyisihan rigi-rigi dan tepi atas membulat, tetapi bidang potong terlihat baik. Kondisi ini disebabkan karena posisi nozzle terlalu tinggi, dapat diatasi dengan cara menyetel ketinggian nozzle pada jarak yang sesuai. 6. Tepi atas mengerigi teratur dan terjadi penggalian Tepi atas terdapat rigi-rigi yang teratur, terdapat takikan lebar pada puncak dengan penggalian arah ke bawah. Hal ini disebabkan oleh tekanan potong oksigen yang terlalu tinggi, sehingga dapat diatasi dengan cara menurunkan tekanan oksigen potong. 7. Tepi atas lengkung, cairan logam menetes, terak melekat dan bidang potong miring Kondisi ini disebabkan oleh pemanasan yang berlebihan, dapat diakibatkan oleh nyala api pemanas yang terlalu besar. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan cara mengganti nozzle yang lebih kecil, menyetel kembali tekanan gas dan nyala api pemanas. Tugas dan pertanyaan: 1. Lakukan pengamatan berkelompok pekerjaan mengelas oxy- acetylene di bengkel las terdekat dari sekolah Anda 2. Bagaimanakah prosedur melaksanakan pengelasan oxy- acetylene? 3. Jelaskan keselamatan kerja dalam melaksanakan pengelasan oxy- acetylene Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com 188 as merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menyambung dua bagian logam menjadi satu bagian yang kuat dengan memanfaatkan energi panas. Apabila las oxy- acetylene menggunakan panas dari gas karbit dan oksigen, pad alas busur nyala listrik ini, panas diambil dari arus listrik yang mengalir diantara dua logam. Energi panas disalurkan pada ujung-ujung bagian logam yang akan disambung hingga bagian tersebut meleleh. Pada saat yang sama bahan tambah yang juga berada dalam kondisi meleleh ditambahkan ke dalam lelehan kedua bagian logam yang akan disambung. Bahan tambah beserta kedua bagian logam yang dilelehkan berpadu membentuk ikatan metallurgi sehingga setelah dingin membeku dan dihasilkan ikatan sambungan yang kuat. Selama di dalam proses pengelasan terjadi peleburan dan perpaduan antara bahan tambah dan kedua bagian logam yang akan disambung, kekuatan sambungan yang dihasilkan proses pengelasan sama dengan kekuatan bahan dasar logam yang disambung. Las busur nyala listrik merupakan metode pengelasan yang memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber panas. Arus listrik yang cukup tinggi dimanfaatkan untuk menciptakan busur nyala listrik Arc sehingga dihasilkan suhu pengelasan yang tinggi, mencapai 4000 o C. Sumber arus listrik yang digunakan dapat berupa listrik arus searah direct current DC maupun arus bolak-balik alternating current AC.

8.1. Klasifikasi Las Busur Nyala Listrik