Jenis Koherensi Deskripsi Data

Dari hasil analisis pada data nomor 20 ditemukan kata rumah adat yang mempunyai hubungan isi dengan kata tungku api, dinding yang dihiasi dengan arang yang berwarna hitam dan tebal. Koherensi keseluruhan-bagian mempunyai relasi makna antara tumbuh-tumbuhan yang merupakan makna generik dan rumput kuda, anggrek yang merupakan makna spesifik. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980:351 bahwa koherensi keseluruhan bagian merupakan pada frasa yang pertama membahas hal yang menyeluruh atau keseluruhan, berikutnya, dibahas bagian-bagiannya atau hal-hal kecilnya. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Peneliti menemukan hanya 3 data, semuanya sudah paparkan pada paragraf di atas.

4.2 Analisis Data

Pada bagian ini, peneliti memaparkan hasil analisis dari data yang diperoleh. Peneliti menganalisis jenis kohesi dan jenis koherensi serta ketepatan pemakaian penanda kohesi dan koherensi dalam karangan deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Peneliti memberikan beberapa contoh dalam analisisdata, selebihnya ada pada lampiran. Berikut ini, penulis memaparkan hasil analisisnya. 4.2.1 Jenis Kohesi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016 Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan pargraf yang mengandung piranti kohesi. Jenis kohesi yang ditemukan antara lain kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Berikut ini peneliti memaparkan jenis kohesi yang ditemukan dalam paragraf karangan deskripsi siswa siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. 1 Kohesi Gramatikal Kohesi gramatikal merupakan piranti atau penanda kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa Rani, 2006: 97. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan empat jenis kohesi gramatikal, yaitu a referensi penunjukan, b substitusi penggantian, c ellipsis penghilangan,dan d konjungsi kata hubung. Berikut ini dipaparkan hasil temuan dari keempat jenis kohesi gramatikal tersebut. A. Referensi Berdasarkan arah penunjukannya referensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu a referensi anaforis dan b referensi kataforis. a Referensi Anaforis Peneliti menemukan jenis kohesi referensi anaforis dalam paragraf pada karangan deskripsi siswa. Contoh paragraf referensi anaforis dipaparkan pada paragaraf berikut. 21 1A Gunung Bonai terletak di Papua tepatnya di kabupaten Pegunungan Bintang Oksibil. 1B Gunung tersebut masyarakat diyakini bahwa di balik gunung bonai tersebut mengisi pusat ekonomi dunia K13. 22 2A Di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup, terdapat sebuah gunung yang bernama Tarup daerah yang berbukit-bukit, gunungnya yang terlalu tinggi. 2B Di sana juga tanahnya cocok untuk menanam tanaman, seperti padi ladang dan ubi jalar K6. 23 2A Di dalam danau juga hidup seekor buaya putih yang sangat besar. 2B Buaya ini juga disebut sebagai penjaga danau Sentani K7. Dari hasil analisis pada data nomor 21 ditemukan kata tersebut . Penunjukan pada kata tersebut mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata tersebut pada paragraf di atas menunjuk pada gunung Bonai . Dari hasil analisis pada data nomor 22 ditemukan kata di sana . Penunjukan pada kata di sana mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata di sana pada paragraf di atas menunjuk pada di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup. Dari hasil analisis pada data nomor 23 ditemukan kata ini . Penunjukan pada kata ini mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata ini pada paragraf di atas menunjuk pada buaya putih. b Referensi Kataforis Peneliti menemukan jenis kohesi referensi kataforis dalam paragraf pada karangan deskripsi siswa. Contoh paragraf referensi kataforis dipaparkan pada paragaraf berikut. 24 3A Gunung Cycloop memiliki alam yang sangat indah akan keadaan alam yang sangat mempesona. 3B Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya, dan terbentang antara kotaJayapura hingga kabupaten Jayapura merupakan bentang alam yang sudah pasti memiliki kawasan hutan yakni, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan sekunder dan padang rumput K2. 25 1A Alam sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang paling uta ma bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 1B Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan K6.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

2 13 69

PERUBAHAN MAKNA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI I GEYER Perubahan Makna Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geyer Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 20

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 6

Analisis kohesi dan koherensi karangan narasi siswa kelas X semester I SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 2 230

Kohesi dan koherensi dalam karangan deskripsi siswa kelas X semester I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua tahun ajaran 2015/2016.

0 2 292

Deskripsi konsep diri siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua tahun pelajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 96

Analisis kohesi dan koherensi karangan narasi siswa kelas X semester I SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

1 26 228

ANALISIS JENIS WACANA DESKRIPSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PATIMUAN TAHUN AJARAN 2011-2012

0 0 10

Analisis Kohesi dan Koherensi Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Pangudi Luhur Srumbung, Magelang Tahun Ajaran 2008 2009

0 5 119

Jenis koherensi dan peranti koherensi dalam paragraf deskripsi siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 222