Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penghilangan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Selain itu penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 32 ditemukan elipsis berupa
Ø kita
. Penghilangan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Selain itu
penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat. D.
Konjungsi Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi dalam paragraf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan yaitu a konjungsi
koordinatif, b konjungsi subordinatif, dan c konjungsi antarkalimat. Peneliti tidak menemukan konjungsi korelatif. Berikut ini contoh paragraf yang
mengandung ketiga konjungsi tersebut. a
Konjungsi Koordinatif Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan, yaitu
1 konjungsi koordinatif penambahan dan 2 konjungsi koordinattif kontras atau pertentangan. Peneliti tidak menemukan kohesi koordinatif penanda hubungan
pendampingan dan konjungsi koordinatif penanda hubungan pemilihan 1
Konjungsi Koodinatif Penambahan Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif penambahan dalam
paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi koordinatif penambahan dipaparkan pada paragraf berikut.
33 2A Di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa
pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil. 2B Tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga
tumbuh dengan bersemarak di mana-mana K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 33 ditemukan konjungsi aditif penambahan berupa
dan
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna penambahan. Makna yang dihasilkan yaitu
berbagai macam bunga yang tumbuh di gunung Wa
. 2
Kohesi Konjungsi Kontras atau Pertentangan Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif pertentangan dalam
paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi
konjungsi koordinatif pertentangan dipaparkan pada paragraf berikut.
34 1A Mambramo adalah sungai terpanjang dan yang terkenal oleh seluruh
dunia. 1B Sungai Mambramo mengalir dari ala m pegunungan menuju ke pesisir pantai. 1C Dalam mengalir sungai Mambramo tidak lurus tetapi
berbelok-belok di sepanjang hutan K8.
Dari hasil analisis pada data nomor 34 ditemukan konjungsi kontras atau pertentangan berupa
tetapi
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pertentangan atau kontras. Makna yang dihasilkan yaitu
sungai mambramo mengalir dengan berbelok-belok
. b
Konjungsi Subordinator Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan yaitu
1 konjungsi subordinatif waktu, 2 konjungsi subordinatif syarat, 3 konjungsi subordinatif konsesif, 4 konjungsi subordinatif pembandingan, 5 konjungsi
subordinatif sebab, 6 konjungsi subordinatif hasil, 7 konjungsi subordinatif atribut. Peneliti tidak menemukan konjungsi subordinatif a konjungsi
subordinatif pengandaian, b konjungsi subordinatif tujuan, c konjungsi subordinatif alat, d konjungsi subordinatif cara, e konjungsi subordinatif
perbandingan. Berikut ini dipaparkan keenam kohesi konjungsi subordinatif tersebut.
1 Konjungsi subordinatif waktu
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dipaparkan pada paragraf berikut.
35 1A Dari situ kami mulai jalan kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik
berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon besar. 1B Setelah hujan reda, kami
mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab pada jam dua malam K5.
36 1B P egunungan Cycloop yang terleta k didaerah Kemiri, Sentani hanya
membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai di gunung ini. 1C Gunungini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan
berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura K2.
37 1E Masyarakat Sentani setiap tahun adakan festival danau Sentani. 1F
Festival danau sentani berlangsung sejak 2008sampai sekarang dan diadakan setiap bulan Juni tanggal 19-24 K7.
Dari hasil pada data nomor 35 ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa
setelah
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu
melanjutkan perjalanan ke salah satu kecamatan yaitu distrik Okbibab
.
Dari hasil analisis pada data nomor 36 ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa
sampai
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai di wisata gunung cycloop
. Dari hasil analisis pada data nomor 37 ditemukan konjungsi subordinatif waktu
berupa
setiap
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu
pelaksanaan Festifal Danau Sentani dalam satu tahun.
2 Konjungsi subordinatif syarat
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif syarat dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif syarat dipaparkan pada paragraf berikut.
38 1A P egunungan Cycloop merupakan kawa san cagar alam. 1B
Pegunungan Cycloop yang terletak didaerah Kemiri, Sentani hanya membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai
di gunung ini. 1C Ke gunung ini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura. 1D
Pegunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh masyarakat Sentani dan sekitarnya K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 38 ditemukan konjungsi subordinatif syarat
berupa
jika
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna syarat. Makna yang dihasilkan yaitu
ingin berwisata ke gunung cycloop biasanya ditempuh melalui motor dan mobil
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.
3 Konjungsi Subordinatif Konsesif
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dipaparkan pada paragraf berikut.
39 2A Bebatuan yang terdapat digunung wa berupa batu krikil dengan
ukuran kecil-kecil berwarna putih dan tajam-tajam. 2B Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat
lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. 2C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa
berupa anggrek yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 2D Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh
dengan lebat sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 39 ditemukan konjungsi subordinatif konsesif berupa
walaupun
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna konsesif. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar di puncak wa
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan
pada paragraf di atas. 4
Konjungsi subordinatif pembandingan Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dalam
paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi
konjungsi subordinatif pembandingan dipaparkan pada paragraf sebagai berikut.
40 1A Gunung Apom terletak di Pegunungan Bintang. 1B Pemandangannya
sangat indah. 1C Di tepi gunung terdapat tebing yang sangat tinggi dan sebelah kanan terdapat batu karang besar yang seolah-olahmenjaga bapa
mama yang tinggal di belantara gunung Apom itu. 1D Gunung Apom sedikit orang yang berburu kuskus pohon. 1E Biasanya waktu berburu
adalah waktu musim kemarau. 1F Dipagi dan sore hari merasakan hembusan angin segar dari gunung Apom K3.
Dari hasil analisis pada data nomor 40 ditemukan konjungsi subordinatif pembandingan berupa
seolah-olah
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pembandingan. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar di puncak Wa
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.
5 Konjungsi Subordinatif Sebab
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dipaparkan pada paragraf berikut.
41 3A Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka
orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di
malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. 3B Oleh
karena
itu mari menjaga dan melestarikan ala m disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk K21.
42 1A Gunung Aplim Apom atau disebut juga gunung Mandala. 1B Gunung
mandala biasa disebut juga gunung Sombong,karena pada saat cuaca cerah dilihat dari Oksibil dan sekitarnya melihat keatas gunung Mandala
kelihatannya indah K19.
Dari hasil analisis pada data nomor 41 ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa
Oleh karena
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu
pentingnya menjaga dan melestarikan alam sekitar kita
.
Dari hasil analisis pada data nomor 42 ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa
karena
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu
menikmati keindahan alam pada saat cuaca cerah
. 6
Konjungsi subordinatif hasil Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif hasil dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi
subordinatif hasil dipaparkan pada paragraf berikut.
43 3A Tepat pada puncak gunung Wa terdapat sebuah telaga kecil dengan
warna air tujuh macam warna air. 3B Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat lumut, diatas
lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. 3C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek
yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 3B Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan lebat
sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun
tidak terlalu luas K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 43 ditemukan konjungsi subordinatif hasil berupa
sehingga
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna hasil. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar puncak gunung Wa
. Peneliti menemukan dua jenis kohesi konjungsi subordinatif hasiltermasuk pada paragraf di atas.
7 Konjungsi subordinatif atribut
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut dipaparkan pada paragraf berikut.
44 2A P egunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh
masyarakat Sentani dan sekitarnya. 2B Gunung Cycloop memiliki panorama alam yang sangat luar biasa indahnya. 2C Nama cycloop
julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara gunung Cycloop K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 44 ditemukan konjungsi subordinatif atribut berupa
yang
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna atribut. Makna yang dihasilkan yaitu
keindahan gunung cycloop yang indah
. Peneliti menemukan tiga jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut termasuk paragraf di atas.
c Konjungsi antarkalimat
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif antarkalimat dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi antarkalimat dipaparkan pada paragraf berikut.
45 3A Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka
orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di
malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. 3B Oleh
karena itu
mari menjaga dan melestarikan alam disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk K21.
46 1A Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman
ke distrik Okbibab. 1B Kami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. 1C Dari situ kami mulai
jalan kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di
bawah pohon besar, setelah itu kami mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab jam dua malam. 1D Pagi kami melanjutkan perjalanan ke
kampung Borme dan sampai di kampung Borme bertemu dengan orang tua dan sanak saudara Kr 5.
Dari hasil analisis pada data nomor 45, 46 ditemukan konjungsi subordinatif hasil berupa
oleh karena itu, setelah itu, dan oleh sebab itu
. Ketiga konjungsi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan antara kalimat
yang satu dengan yang lain. Makna yang dihasilkan yaitu
menja ga dan melestarikan lingkungan disekitar kita, melanjutkan perjalanan ke distrik
Okbibab
. 2
Kohesi Leksikal Peneliti menemukan enam jenis kohesi leksikal, yaitu a repetisi
pengulangan, b hiponim hubungan bagian atau isi, c kolokasi hubungan makna, d sinonim persamaan arti, e antonim perbedaan arti, dan f
ekuivalensi persamaan bentuk. Berikut ini dipaparkan keenam kohesi leksikal tersebut.
A. Repetisi
Peneliti menemukan jenis kohesi repetisi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh kohesi repetisi dipaparkan pada paragraf berikut.
47 2B Gunung Wa merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan terletak
di daerah Pegunungan Bintang, Papua yang tepatnya berada di Distrik
Okaom. 2C Gunung ini berada disebelah sungai Digul. 2D Dibawah
kakigunung ini terdapat dua desa yakni desa Mangabib dan desa Atelbon. 2E Di daerah kaki gunung Waditumbuhi pepohonan yang bentuknya besar
dan tinggi K1. 48
1E Gunung Cycloopmemiliki panorama alam yang sangat luar biasa
indahnya. 1F Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara
gunung Cycloop K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 47 ada paragraf di atas ditemukan kohesi repetisi berupa
Gunung
yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci.
Selain itu pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata
tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut.
Dari hasil analisis pada data nomor 48 ditemukan kohesi repetisi berupa
cycloop
yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu
pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut.
B. Hiponim
Peneliti menemukan jenis kohesi hiponimi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh konjungsi hiponimi dipaparkan pada paragraf berikut.
49 2A Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya,
dan kawasan hutanterbentang darikota Jayapura hingga kabupaten Jayapura. 2B Bentengan alam tersebut memiliki kawasan hutan, yakni
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput
K2. 50
1A Danau sentani terdapat berbagai macam hewan dan tumbuh- tumbuhan
. 1B Didala mnya terdapat rumput-rumput laut dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya K7.
Dari hasil analisis pada data nomor 49 ditemukan kata
kawasan hutan
yang mempunyai hubungan isi dengan kata
hutan data ran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput.
Kohesi hiponimi mempunyai relasi makna antara
kawasan hutan
yang merupakan makna generik dan
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput
yang merupakan makna spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 50 ditemukan kata
hewan dan tumbuh- tumbuhan
yang mempunyai relasi makna dengan kata
rumput-rumput laut dan ikan gabus, lohan dan la innya.
Kohesi hiponimi mempunyai relasi makna antara
hewan dan tumbuh-tumbuhan yang merupakan makna generik dan rumput-rumput laut dan ikan gabus, lohan dan lainnya yang merupakan makna spesifik. Hal
tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. C.
Kolokasi Peneliti menemukan jenis kohesi kolokasi dalam paragraf karangan deskripsi
siswa. Contoh kohesi kolokasi dipaparkan pada paragraf berikut.
51 2B Sore sudah tiba udara sangat sejuk dua anak berlari di pinggir sungai
yang dimanjakan oleh pasir putih yang indah. 2C Mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang bisa terdengar
bagaikan simponi tanda bahwa hari sudah gelap K8.
52 1B Di pesisir danau dihiasi oleh pohon-pohon sagu. 1C Danaunya yang
berlumpur dan di dalamnya terdapat rumput-rumput, airnya yang tawar di
dalamnya terdapat berbagai jenis ikan yang hidup, seperti ikan gabus, lohan, dan lain sebagainya K16.
Dari hasil analisis pada data nomor 51 ditemukan kata
sore
yang mempunyai relasi makna dengan kata
mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang bisa terdengar.
Kata sore mempunyai relasi makna dengan mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang bisa terdengar.
Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 52 ditemukan kata
pohon-pohon
yang mempunyai relasi makna dengan kata
rumput-rumput.
Kata pohon-pohon mempunyai relasi makna dengan rumput-rumput. Hal tersebut bertujuan untuk
menunjang kejelasan dalam kalimat. D.
Sinonim Peneliti menemukan jenis kohesi sinonim dalam paragraf karangan deskripsi
siswa. Contoh kohesi sinonim dipaparkan pada paragraf berikut.
53 3C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang tumbuh di
pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 3D Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan lebat sehingga
dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas K1.
54 1A Danau Sentani begitu indahdan elok dipandang. 1B Di pesisir danau
dihiasi oleh pohon-pohon sagu K7.
Dari hasil analisis pada data nomor 53 ditemukan kata
tumbuhan
yang mempunyai persamaan dengan kata
tumbuh.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 54 ditemukan kata
indah
yang mempunyai persamaan dengan kata
elok.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjag kejelasan dalam kalimat.
E. Antonim
Peneliti menemukan jenis kohesi antonimi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh antonimi dipaparkan pada paragraf berikut.
55 2A Di daerah kaki Gunung Waditumbuhi pepohonan yang bentuknya
besar dan tinggi. 2BSebaliknya dipuncak Gunung initumbuh-tumbuhan
yang tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil- kecil....K1.
56 1A Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman
ke distrik Okbibab. 1B Kami berangkat dari Oksibil naiktaksi dan turun
di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore K5. 57
2ADi dinding dalam rumah lurusan dengan pintu masuk ada tulisan
“selamat datang kau adalah milikku”.2B Disebelah kiri ada patung yang
berdiri tegak menghadap ke pintu masuk dan di hiasi juga oleh tanah
merah dantanah putihK14.
Dari hasil analisis pada data nomor 55 ditemukan kata
di daerah kaki
yang mempunyai perlawanan dengan kata
di puncak.
Kohesi tersebut mempunyai
makna yang perlawanan. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 56 ditemukan kata
naik
yang mempunyai perlawanan dengan kata
turun.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang perlawanan. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 57 ditemukan kata
merah
yang mempunyai perlawanan dengan kata
putih.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang perlawanan. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
F. Ekuivalensi
Peneliti menemukan jenis kohesi ekuivalensi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh ekuivalensi dipaparkan pada paragraf berikut.
58 1A Gunung Bonai terletak di Papua tepatnya di kabupaten Pegunungan
Bintang Oksibil. 1B Pegunungan ini memiliki keindahan alam yang
sangat beragam K13. 59
3B Di puncak gunung Waditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam
tumbuhan. 3C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang tumbuh
di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 58 ditemukan kata
gunung
dan
pegunungan.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang berhubungan karena berasal dari kata dasar yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 59 ditemukan kata
tumbuh-tumbuhan
dan
tumbuhan .
Kohesi tersebut mempunyai makna yang berhubungan karena berasal dari kata dasar yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan
dalam kalimat.
4.2.2 Ketepatan Pemakaian Penanda Kohesi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016
Ketepatan pemakaian penanda kohesi dalam paragraf berkenaan dengan kecermatan penulis dalam menyusun karangannya. Pada bagian ini peneliti
menganalisis ketepatan pemakaian penanda kohesi yang meliputi kohesi gramatikal dan kohesi leksikal dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter
I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016.
4.2.3.1 Kohesi Gramatikal Peneliti menemukan tiga jenis kohesi gramatikal, yaitu a referensi
penunujukan, b substitusi penggantian, c konjungsi kata hubung. Berikut ini dipaparkan ketiga jenis kohesi gramatikal tersebut.
A. Referensi Penunujukan
Berdasarkan arah penunujukannya referensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu a referensi anaforis dan b referensi kataforis. Kedua penunjukan tersebut
dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut. a
Referensi Anaforis Peneliti menemukan pemakaian kohesi referensi anaforis dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi
referensi anaforis dipaparkan pada paragraf berikut.
60 1A Gunung Bonai terletak di Papua tepatnya di kabupaten Pegunungan
Bintang Oksibil. Gunung ini memiliki keindahan alam yang sangat beragam. Gunung tersebut masyarakat diyakini bahwa di balik gunung
bonai tersebut mengisi pusat ekonomi dunia. Tetapi sampai saat ini belum
menemukan keyakinan masyarakat itu. Pegunungan bonai menjadi misteri bagi masyarakat Pegunungan Bintang sampai saat ini K13.
61 2A Di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup, terdapat
sebuah gunung yang bernama Tarup daerah yang berbukit-bukit, gunungnya yang terlalu tinggi. 2B Di sana juga tanahnya cocok untuk
menanam tanaman, seperti padi ladang dan ubi jalar K6.
Dari hasil analisis pada data nomor 86 ditemukan kata
tersebut
. Penunjukan
tersebut
tepat karena kata tersebut mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan teori Baryadi 2002:18 bahwa referensi
anaforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen disebelah kiri. Kata
tersebut
pada paragraf di atas menunjuk pada
Gunung Bonai
pada kalimat pertama dan kedua.
Dari hasil analisis pada data nomor 87 ditemukan kata
di sana
. Penunjukan
di
tersebut tepat karena kata
tersebut
mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan teori Baryadi 2002:18 bahwa referensi
anaforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen disebelah kiri. Kata
di sana
pada paragraf di atas menunjuk pada
di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup, terdapat sebuah gunung yang bernama Tarup daerah
yang berbukit-bukit, gunungnya yang terlalu tinggi
pada kalimat pertama. b
Referensi kataforis Peneliti menemukan pemakaian kohesi referensi kataforis dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian penanda
kohesi referensi kataforis dipaparkan pada paragraf berikut.
62 3A Gunung Cycloop memiliki alam yang sangat indah akan keadaan alam
yang sangat mempesona. 3B Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya, dan terbentang antara kotaJayapura hingga
kabupaten Jayapura merupakan bentang alam yang sudah pasti memiliki kawasan hutan yakni, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan
sekunder dan padang rumput K2.
63 1A Alam sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang paling uta ma
bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 1B Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan
oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan K6.
64 1A Danau Sentani begitu indah dan elok dipandang. 1B Di pesisir danau
dihiasi oleh pohon-pohon sagu. 1B Danau sentani terdapat berbagai macam hewan dan tumbuh-tumbuhan.1B Didalamnya terdapat rumput-
rumput laut dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya K7.
Dari hasil analisis pada data nomor 88 ditemukan kata
yakni
. Penunjukan tersebut tepat karena kata
yakni
mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan teori Baryadi 2002:19 bahwa referensi
kataforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen disebelah kanan. Kata
yakni
pada paragraf di atas menunjuk pada
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan sekunder dan padang rumput
. Dari hasil analisis pada data nomor 89 ditemukan kata
adalah
. Penunjukan tersebut tepat karena kata
adalah
mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan teori Baryadi 2002:19 bahwa referensi
kataforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen disebelah kanan. Kata
adalah
pada paragraf di atas menunjuk pada
tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan
tumbuhan
. Dari hasil analisis pada data nomor 90 ditemukan kata
seperti
. Penunjukan tersebut tepat karena kata
seperti
mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan teori Baryadi 2002:19 bahwa referensi
kataforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen disebelah
kanan. Kata
seperti
pada paragraf di atas menunjuk pada
gabus, loha n, dan lainnya
. B.
Substitusi Peneliti menemukan pemakaian kohesi substitusi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi susbtitusi
dipaparkan pada paragraf berikut.
65 1A Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman
ke distrik Okbibab.1B Kami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. K5
66 1A Pada waktu liburan kemarin saya dan sahabatku ke distrik
Kiwirok.1B Sesampaidisana saya dan sahabatku bertemu dengan bapak, mama, dan keluarganya sahabatku. 1C Empat hari kemudian sahabatku
mengajak temannya kita bertiga jalan-jalan melihat pemandangan gunung Anem. 1D. Gunung Anem, adalah gunung yang paling tertinggi di
kampung Kubipkop K12.
Dari hasil analisis pada data nomor 91 ditemukan penggantian berupa
kami
. Penggantian tersebut tepat, karena terdapat penggantian unsur bahasa. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana 1978: 36-45 bahwa substitusi adalah kohesi gramatikal yang berupa penggantian
konstituen tertentu dengan konstituen yang lain. Penggantian pada paragraf di atas yaitu penggantian terhadap unsur pronomina persona jamak. Kata ganti
kami
pada paragraf di atas menggantikan kata
saya dan teman-teman
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan struktur tertentu.
Dari hasil analisis pada data nomor 92 ditemukan penggantian berupa
sahabatku
dan
kita
. Penggantian tersebut tidak tepat. Harimurti Kridalaksana 1978: 36-45 menjelaskan bahwa substitusi adalah kohesi gramatikal yang berupa penggantian
konstituen tertentu dengan konstituen yang lain untuk memperoleh unsur pembeda. Namun, penggantian pada paragraf di atas tidak konsisten. Penulis
menggunakan tokoh saya sebagai tokoh utama dalam karangan tetapi unsur pengganti yang digunakan berupa
–
ku
dan
kita
. Pembenaran untuk paragraf di atas dapat dicermati dalam paragraf di bawah ini.
92a 1A Pada waktu liburan kemarin saya dan sahabat saya berlibur ke distrik
Kiwirok. 1B Sesampaidisana saya dan sahabat saya bertemu dengan bapak, mama, dan keluarganya. 1C Empat hari kemudian sahabat saya
mengajak temannya kami bertiga jalan-jalan melihat pemandangan gunung Anem. 1D. Gunung Anem, adalah gunung yang paling tertinggi di
kampung Kubipkop K12.
C. Konjungsi
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi dalam paragraf karangan deskripsi siswakelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan yaitu a konjungsi koordinatif, b konjungsi subordinatif, dan c konjungsi antarkalimat.Peneliti
tidak menemukan konjungsi korelatif. Berikut ini contoh paragraf yang mengandung ketiga konjungsi tersebut.
a Konjungsi Koordinatif
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang, Papua Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan, yaitu 1 konjungsi koordinatif penambahan dan 2 konjungsi
koordinattif kontras atau pertentangan. Peneliti tidak menemukan kohesi koordinatif penanda hubungan pendampingan dan konjungsi koordinatif penanda
hubungan pemilihan.
1 Konjungsi koodinatif penambahan
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif penambahan dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016.Contoh jenis kohesi konjungsi koordinatifpenambahan dipaparkan pada paragraf berikut.
67 2A Di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa
pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil. 2B Tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga
tumbuh dengan bersemarak di mana-mana K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 93 ditemukan koherensi aditif berupa
dan
. Koherensi tersebut tepat, karena mengandung makna penambahan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh F. D‟ Angelo, 1980:349 bahwa penambahan atau adisi ialah
sarana untuk menghubungkan ide pada kalimat sebelumnya dengan kalimat berikutnya menggunakan penanda-penanda penambahan. Makna yang dihasilkan
oleh adapun yaitu
berbagai macam tumbuhan yang ditumbuh di puncak gunung Wa
. 2 Kohesi konjungsi kontras atau pertentangan
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif pertentangan dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi koordinatif pertentangan dipaparkan pada paragraf berikut.
68 1A Mambramo adalah sungai terpanjang dan yang terkenal oleh seluruh
dunia.1B Sungai Mambramo mengalir dari alam pegunungan menuju ke pesisir pantai.1C Dalam mengalir sungai Mambramo tidak lurus tetapi
berbelok-belok di sepanjang hutan K8.
Dari hasil analisis pada data nomor 94 ditemukan konjungsi kontras atau pertentangan berupa
tetapi
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pertentangan atau kontras. Makna yang dihasilkan yaitu
sungai mambramo mengalir dengan berbelok-belok
. b
Konjungsi Subordinator Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Konjungsi yang ditemukan yaitu
1 konjungsi subordinatif waktu, 2 konjungsi subordinatif syarat, 3 konjungsi subordinatif konsesif, 4 konjungsi subordinatif pembandingan, 5 konjungsi
subordinatif sebab, 6 konjungsi subordinatif hasil, 7 konjungsi subordinatif atribut. Peneliti tidak menemukan konjungsi subordinatif a konjungsi
subordinatif pengandaian, b konjungsi subordinatif tujuan, c konjungsi subordinatif alat, d konjungsi subordinatif cara, e konjungsi subordinatif
perbandingan. Berikut ini dipaparkan keenam kohesi konjungsi subordinatif tersebut.
1 Konjungsi subordinatif waktu
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dipaparkan pada paragraf berikut.
69 1A Dari situ kami mulai jalan kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik
berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon besar. 1B Setelah hujan reda, kami
mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab pada jam dua malam K5.
70 1B P egunungan Cycloop yang terleta k didaerah Kemiri, Sentani hanya
membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai
di gunung ini. 1C Gunungini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura
K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 95 ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa
setelah
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu
melanjutkan perjalanan ke salah satu kecamatan yaitu distrik Okbibab
. Dari hasil analisis pada data nomor 96 ditemukan konjungsi subordinatif
waktu berupa
sampai
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai di wisata gunung cycloop
. 2
Konjungsi subordinatif syarat Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif syarat dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi
subordinatif syarat dipaparkan pada paragraf berikut.
71 1A P egunungan Cycloop merupakan kawa san cagar alam. 1B
Pegunungan Cycloop yang terletak didaerah Kemiri, Sentani hanya membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai
di gunung ini. 1C Ke gunung ini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura. 1D
Pegunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh masyarakat Sentani dan sekitarnya K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 97 ditemukan konjungsi subordinatif syarat
berupa
jika
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna syarat. Makna yang dihasilkan yaitu
ingin berwisata ke gunung cycloop biasanya ditempuh melalui
motor dan mobil
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.
3 Konjungsi subordinatif konsesif
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil
Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dipaparkan pada paragraf berikut.
72 2A Bebatuan yang terdapat digunung wa berupa batu krikil dengan
ukuran kecil-kecil berwarna putih dan tajam-tajam. 2B Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat
lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. 2C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa
berupa anggrek yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 2D Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh
dengan lebat sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupuntidak terlalu luas K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 98 ditemukan konjungsi subordinatif konsesif berupa
walaupun
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna konsesif. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar di puncak Wa
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan
pada paragraf di atas. 4
Konjungsi subordinatif pembandingan Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dalam
paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi
konjungsi subordinatif pembandingan dipaparkan pada paragraf berikut.
73 1A Gunung Apom terletak di Pegunungan Bintang. 1B Pemandangannya
sangat indah. 1C Di tepi gunung terdapat tebing yang sangat tinggi dan
sebelah kanan terdapat batu karang besar yang seolah-olahmenjaga bapa mama yang tinggal di belantara gunung Apom itu. 1D Gunung Apom
sedikit orang yang berburu kuskus pohon. 1E Biasanya waktu berburu adalah waktu musim kemarau. 1F Dipagi dan sore hari merasakan
hembusan angin segar dari gunung Apom K3.
Dari hasil analisis pada data nomor 99 ditemukan konjungsi subordinatif pembandingan berupa
seolah-olah
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pembandingan. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar di puncak Wa
. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.
5 Konjungsi subordinatif sebab
Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dipaparkan pada paragraf berikut.
74 3A Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka
orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di
malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan
badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. 3B Oleh karena
itu mari menjaga dan melestarikan ala m disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk K21.
75 1A Gunung Aplim Apom atau disebut juga gunung Mandala. 1B Gunung
mandala biasa disebut juga gunung Sombong, karena pada saat cuaca
cerah dilihat dari Oksibil dan sekitarnya melihat keatas gunung Mandala kelihatannya indah K19.
Dari hasil analisis pada data nomor 100 ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa
Oleh karena
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu
pentingnya menjaga dan melestarikan alam sekitar kita
.
Dari hasil analisis pada data nomor 101 ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa
karena
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu
cuaca baik disekitar ibu kota kabupaten pegunungan bintang terlihat indah
. 6
Konjungsi subordinatif hasil Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif hasil dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi
subordinatif hasil dipaparkan pada paragraf berikut.
76 3A Tepat pada puncak gunung Wa terdapat sebuah telaga kecil dengan
warna air tujuh macam warna air. 3B Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar da n terdapat lumut, diatas
lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. 3C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek
yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 3B Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan
lebat sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 102 ditemukan konjungsi subordinatif hasil berupa
sehingga
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna hasil. Makna yang dihasilkan yaitu
keadaan disekitar puncak gunung Wa
. 7
Konjungsi subordinatif atribut Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut dalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi konjungsi
subordinatif atribut dipaparkan pada paragraf berikut.
77 2A P egunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh
masyarakat Sentani dan sekitarnya. 2B Gunung Cycloop memiliki
panorama alam yang sangat luar biasa indahnya. 2C Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke
kampung Ormo yang berada di sebelah utara gunung Cycloop K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 103 ditemukan konjungsi subordinatif atribut berupa
yang
. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna atribut. Makna yang dihasilkan yaitu
keindahan gunung cycloop yang indah
. c
Konjungsi antarkalimat Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif antarkalimat dalam
paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh jenis kohesi
konjungsi antarkalimat dipaparkan pada paragraf berikut.
78 3A Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka
orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di
malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. 3B Oleh
karena itu
mari menjaga dan melestarikan alam disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk K21.
79 1A Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman
ke distrik Okbibab. 1B Kami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. 1C Dari situ kami mulai
jalan kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di
bawah pohon besar, setelah itu kami mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab jam dua malam. 1D Pagi kami melanjutkan perjalanan ke
kampung Borme dan sampai di kampung Borme bertemu dengan orang tua dan sanak saudara.
Dari hasil analisis pada data nomor 104, dan 105 ditemukan konjungsi
subordinatif hasil berupa
oleh karena itu, setelah itu, dan oleh sebab itu
. Ketiga konjungsi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan antara
kalimat yang satu dengan yang lain. Makna yang dihasilkan yaitu
menja ga dan
melestarikan lingkungan disekitar kita, melanjutkan perjalanan ke Dsitrik Okbibab.
4.2.3.2 Kohesi Leksikal Peneliti menemukan lima jenis pemakaian penanda kohesi leksikal yaitu a
repetisi pengulangan, b hiponimi hubungan bagian atau isi, c sinonimi persamaan, d antonimi perbedaan, dan e ekuivalensi. Berikut ini dipaparkan
kelima jenis pemakaian penanda kohesi leksikal tersebut. A.
Repetisi Peneliti menemukan pemakaian kohesi repetisi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi repetisi dipaparkan
pada paragraf berikut.
80 1EGunungCycloopmemiliki panorama alam yang sangat luar biasa
indahnya. 1F Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara
gunung Cycloop
K2. 81
1B Kami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. 1C Dari situ kami mulai jalan kaki
sampai di gunung Botak Wa jangkrik berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon
besarK5.
82 1A Alam sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang paling uta ma
bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 1B Alam adalah tempat di mana Sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan
oleh manusia, hewan bahkan tumbuhanK6.
Dari hasil analisis parapada data nomor 106 ditemukan kata
gunung cycloop
yang diulang sebanyak satu kali. Pengulangan tersebut tepat karena penulis bermaksud memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci.
Selain itu pengulangan juga bermaksud untuk menekankan pentingnya kata
tersebut sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut.
Dari hasil analisis pada data nomor 107 ditemukan kata
kami
yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut tidak tepat karena menimbulkan
pemborosan kata dan menyebabkan kalimat tidak efektif. Kohesi repetisi menurut Baryadi 2002:25 yaitu kohesi leksikal yang berupa pengulangan konstituen yang
telah disebut. Para siswa menggunakan repetisi karena bermaksud memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Namun pengulangan
dilakukan terlalu berlebihan sehingga membuat kalimat tidak menjadi efektif. Penulis seharusnya menggunakan elipsis supaya dapat memperoleh unsur
pembeda sehingga tidak terkesan terjadi pemborosan kata. Pembenaran paragraf yaitu.
107a 1B saya dan teman-temanberangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di
kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. 1C Dari situ kami mulai jalan kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik berbunyi di situ, lanjut sampai
ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon besarK5.
Dari hasil analisis pada data nomor 108 ditemukan kata
alam
yang diulang sebanyak satu kali. Pengulangan tersebut tepat karena penulis bermaksud
memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu pengulangan juga bermaksud untuk menekankan pentingnya kata tersebut
sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut.
B. Hiponimi
Peneliti menemukan pemakaian kohesi hiponimi dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi hiponimi dipaparkan pada paragraf berikut.
83 2A Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya,
dan kawasan hutanterbentang darikota Jayapura hingga kabupaten Jayapura. 2B Bentengan alam tersebut memiliki kawasan hutan, yakni
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput
K2. 84
1A Danau sentani terdapat berbagai macam hewan dan tumbuh- tumbuhan
. 1B Didala mnya terdapat rumput laut dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya K7.
Dari hasil analisis pada data nomor 109 ditemukan kata
kawasan hutan
yang mempunyai relasi makna dengan
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput
. Kohesi hiponimi tersebut tepat karena, mempunyai relasi makna antara kawasan hutan yang merupakan makna generik
dan hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumputyang merupakan makna spesifik. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Sumadi, 1998:54 bahwa hiponimi merupakan hubungan antara unsur bahasa yang bermakna generik dan unsur bahasa yang bermakna
spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 110 ditemukan kata
hewan dan tumbuh- tumbuhan
yang mempunyai relasi makna dengan
ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya
. Kohesi hiponimi tersebut tepat karena, mempunyai relasi makna antara
hewan dan tumbuh-tumbuhan
yang merupakan makna generik dan r
umput laut
dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya
yang merupakan makna spesifik. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sumadi,
1998:54 bahwa hiponimi merupakan hubungan antara unsur bahasa yang bermakna generik dan unsur bahasa yang bermakna spesifik. Hal tersebut
bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. C.
Sinonimi Peneliti menemukan pemakaian kohesi sinonimi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi sinonimi dipaparkan
pada paragraf berikut.
85 1A Sungai Mambramo mengalir dari alam pegunungan menuju ke pesisir
pantai.1B Dalam mengalir sungai Mambramo tidak lurus tetapi berbelok- belok
di sepanjang hutan K8. 86
1C Jika anda berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi minibus. 1D Ketika kita dari arahkota Sentani, menempuh 20-30 menit dengan
menggunakan sepeda motor atau mobil. 1E Itulah sedikit tips yang saya berikan tetapi saran saya lebih baik anda berkunjung ke Papua jangan
hanya berkunjung ke satu lokasi saja tetapi banyak tempat yang indah K10.
Dari hasil analisis pada data nomor 111 ditemukan kata
tidak lurus
yang mempunyai persamaan makna dengan
berbelok-belok
. Kohesi sinonimi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut mempunyai persamaan makna yang sama. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Baryadi, 2002: 27 bahwa sinonimi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang mirip
antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 112 ditemukan kata
tips
yang mempunyai persamaan makna dengan
saran
. Kohesi sinonimi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut mempunyai persamaan makna yang sama. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Baryadi, 2002:27 bahwa sinonimi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang mirip antara konstituen
yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Peneliti hanya menemukan 2 data pemakaian kohesi
sinonimi, semua data sudah dipaparkan pada paragraf di atas. D.
Antonimi Peneliti menemukan pemakaian kohesi antonimi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi antonimi dipaparkan
pada paragraf berikut.
87 1A Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman
ke distrik Okbibab.1B Kami berangkat dari Oksibil naiktaksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore K5.
88 2ADi dinding dalam rumah lurusan dengan pintu masuk ada tulisan
“selamat datang kau adalah milikku”.2B Disebelah kiri ada patung yang
berdiri tegak menghadap ke pintu masuk dan di hiasi juga oleh tanah merah
dantanah putihK14.
89 2A Ketika melihatnya gunung bagus awan biru naik dan matahari
terang. 2B Pada saat cuaca buruk kelihatan gunung Mandala akangelap
dan pada waktu juga mulai Guntur, kilat dan awan mulai menutup dan hujan turun K19.
Dari hasil analisis pada data nomor 113 ditemukan kata
naik
yang mempunyai perlawanan makna dengan
turun
. Kohesi sinonimi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut mempunyai perlawanan makna yang berbeda. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Abdul Chaer, 2009:228 bahwa antonimi
adalah kohesi leksikal yang bermakna berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan
dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 114 ditemukan kata
merah
yang mempunyai perlawanan makna dengan
putih
. Kohesi sinonimi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut mempunyai perlawanan makna yang berbeda. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Abdul Chaer, 2009:228 bahwa antonimi adalah kohesi leksikal yang bermakna berlawanan antara konstituen yang satu
dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 115 ditemukan kata
terang
yang mempunyai perlawanan makna dengan
gelap
. Kohesi sinonimi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut mempunyai perlawanan makna yang berbeda. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Abdul Chaer, 2009:228 bahwa antonimi adalah kohesi leksikal yang bermakna berlawanan antara konstituen yang satu
dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
E. Ekuivalensi
Peneliti menemukan pemakaian kohesi ekuivalensi dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian kohesi ekuivalensi dipaparkan pada paragraf berikut.
90 Gunung
Bonai terletak di Papua tepatnya di kabupaten Pegunungan
Bintang Oksibil. 1B Pegunungan ini memiliki keindahan alam yang sangat beragam K13.
91 3B Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang
paling besar dan terdapat lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan. 3C Tumbuhanlain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang
tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah K1.
92 1A Gunung Wanbon adalah gunung tertinggi di bagian selatan
Pegunungan
Bintang K11.
Dari hasil analisis pada data nomor 116 ditemukan kata
gunung
yang mempunyai ekuivalensi dengan kata
pegunungan
. Kohesi ekuivalensi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut bersifat sepadan atau sebanding. Hal tersebut
sesuai dengan teori dalam KBBI, 2008:132 bahwa ekuivalensi merupakan suatu keadaan sebanding
senilai, seharga, sederajat, sama arti, sama banyak
, atau merupakan suatu keadaan sepadan adalah kohesi leksikal yang bermakna
berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan kalimat tersebut lebih variatif.
Dari hasil analisis pada data nomor 117 ditemukan kata
tumbuh
yang mempunyai ekuivalensi dengan kata
tumbuhan
. Kohesi ekuivalensi tersebut tepat karena, kedua kata tersebut bersifat sepadan atau sebanding. Hal tersebut sesuai
dengan teori dalam KBBI, 2008:132 bahwa ekuivalensi merupakan suatu keadaan sebanding senilai, seharga, sederajat, sama arti, sama banyak, atau
merupakan suatu keadaan sepadan. adalah kohesi leksikal yang bermakna berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut
bertujuan kalimat tersebut lebih variatif. Dari hasil analisis pada data nomor 118 ditemukan kata
gunung
yang mempunyai ekuivalensi dengan kata
pegunungan
. Kohesi ekuivalensi tersebut
tepat karena, kedua kata tersebut bersifat sepadan atau sebanding. Hal tersebut sesuai dengan teori dalam KBBI, 2008:132 bahwa ekuivalensi merupakan suatu
keadaan sebanding senilai, seharga, sederajat, sama arti, sama banyak, atau merupakan suatu keadaan sepadan. adalah kohesi leksikal yang bermakna
berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Hal tersebut bertujuan kalimat tersebut lebih variatif. Peneliti hanya menemukan 3 data
pemakaian kohesi ekuivalensi, semua data sudah dipaparkan pada paragraf di atas.
4.2.3 Jenis Koherensi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran
20152016
Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan paragraf yang mengandung koherensi. Peneliti menemukan dua belasjenis koherensi dalam karangan deskripsi
siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Kedua belas koherensi yang ditemukan, yaitu a
koherensi adisi, b koherensi repetisi, c koherensi pronomina, d koherensi sinonim, e koherensi keseluruhan-bagian, f koherensi kelas-anggota, g
koherensi hasil, h koherensi contoh, i koherensi kontras, j koherensi komparasi, k koherensi l koherensi waktu, dan m koherensi tempat. Berikut
ini dipaparkan kelima belas jenis koherensi tersebut. A.
Aditif Peneliti menemukan jenis koherensi adisi dalam paragraf karangan deskripsi
siswa. Contoh jenis koherensi adisi dipaparkan pada paragraf berikut.
93 1B Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya
yang dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan.1CAdapun alam yang indah kaya yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, terdapat
di kabupaten pegunungan bintang K6.
94 2B Di sebelah gunung Lim terdapat air terjun yang masyarakat setempat
menyakini bahwa air terjun tersebut membawa kesuburan dalam tanaman dan ternak. 2C Selain itu terdapat pula pohon pandang yang berbaris
susun rapi K9.
Dari hasil analisis pada data nomor 60 ditemukan koherensi aditif berupa
selain
. Konjungsi tersebut mengandung makna antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
adapun
yaitu
alam yang indah kaya yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, terdapat di kabupaten
pegunungan bintang
. Dari hasil analisis pada data nomor 61 ditemukan koherensi aditif berupa
adapaun
. Konjungsi tersebut mengandung makna antarakalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
selain
yaitu
terdapat pula pohon pandang yang berbaris susun rapi
. B.
Repetisi Peneliti menemukan jenis koherensi repetisi dalam paragraf karangan
deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi repetisi dipaparkan pada paragraf berikut.
95 1B Gunung Apom terletak di Pegunungan Bintang. Pemandangannya
sangat indah. 1C Tepi gunungini terdapat tebing yang sangat tinggi dan sebelah kanan terdapat batu karang besar yang seolah-olah menjaga bapa
mama yang tinggal di belantara gunung Apom itu K3.
96 1A Alam sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang paling utama
bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 1B Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan
oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan K6.
Dari hasil analisis pada data nomor 62 ditemukan kohesi repetisi berupa
gunung apom
yang diulang sebanyak dua kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk
memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga
pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut. Dari hasil analisis pada data nomor 63 ditemukan kohesi repetisi berupa
alam
yang diulang sebanyak dua kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu
pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut.
C. Pronomina
Peneliti menemukan jenis koherensi pronomina dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi pronomina dipaparkan pada paragraf
berikut.
97 1A Gunung Wa merupakan salah satu gunung tertinggi dan terletak di
daerah Pegunungan Bintang, Papua yang tepatnya berada di Distrik Okaom. 1B Gunung ini berada di sebelah Sungai Digul, di bawah kaki
gunung ini terdapat dua desa yakni Desa Mangabib dan Desa Atelbon K1.
98 2B Gunung Cycloop memiliki alam yang sangat indah akan keadaan alam
yang sangat mempesona. 2C Gunung ini tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknyaK2.
99 2A Di sana juga tanahnya cocok untuk menanam tanaman, seperti padi
ladang dan ubi jalar.2B Olehkarena itumasyarakat dari berbagai perkampungan berdatangan ke daerah itu untuk menetap disana.2C
Mereka
betul-betul melihat dan merasa kan manfaat dan kenikmatan yang begitu memuaskan K6.
Dari hasil analisis pada data nomor 64 ditemukan koherensi pronomina berupa
ini
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat. Selain itu penggantian juga bertujuan untuk adanya variasi dalam tulisan yang tetap
menunjukan keterkaitan antara satu sama yang lain.
Dari hasil analisis pada data nomor 65 ditemukan koherensi pronomina berupa -
nya
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat. Selain itu penggantian juga bertujuan untuk adanya variasi dalam tulisan yang tetap
menunjukan keterkaitan antara satu sama yang lain. Dari hasil analisis pada data nomor 66 ditemukan koherensi pronomina berupa
mereka
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat. Selain itu penggantian juga bertujuan untuk adanya variasi dalam tulisan yang
tetap menunjukan keterkaitan antara satu sama yang lain. D.
Sinonim Peneliti menemukan jenis koherensi sinonim dalam paragraf karangan
deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi sinonim dipaparkan pada paragraf berikut.
100 3C Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang tumbuh di
pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. 3D Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan lebat sehingga
dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas K1.
101 1A Danau sentani adalah contoh suatu ekosistem untuk berbagai habitat
yang hidup dan berkembang biak. 1B Danau adalah tempat tinggal terbaik untuk hewan seperti ikan, kodok, dan lain-lain K21.
Dari hasil analisis papada data nomor 67 ditemukan kata
tumbuhan
yang mempunyai persamaan dengan kata
pepohonan.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 68 ditemukan kata
ekosistem
yang mempunyai persamaan dengan kata
tempat tinggal.
Kohesi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat.
E. Keseluruhan-bagian
Peneliti menemukan jenis koherensi keseluruhan bagian dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi keseluruhan bagian dipaparkan
pada paragraf berikut.
102 2A Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya,
danbentengan alam yangterbentang darikota Jayapura hingga kabupaten Jayapura. 2B Bentengan alam tersebut memiliki kawasan hutan, yakni
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan sekunder dan padang rumput
K2. 103
1C Jika anda ingin berkunjung ke danau Sentani, bisa menggunakan kendaraan
peribadi atau angkutan umum. 1D Ketika kita dari arahkota
Sentani, menempuh 20-30 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil
K10.
Dari hasil analisis pada data nomor 69 ditemukan kata
bentengan alam
yang merupakan frasa yang menyatakan hubungan keseluruhan sedangkan frasa
hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput
adalah bagian kecil dari bentengan alam
.
Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 70 ditemukan kata
kendaraan
yang merupakan frasa yang menyatakan hubungan keseluruhan sedangkan frasa
motor atau mobil
adalah bagian kecil dari bentengan alam
.
Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
F. Komparasi
Peneliti menemukan jenis koherensi komparasi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi komparasi dipaparkan pada paragraf
berikut.
104 2A Di daerah kaki gunung Wa ditumbuhi pepohonan yang bentuknya
besar dan tinggi, sebaliknya di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil. 2B Sedangkan
tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga tumbuh dengan bersemarak di mana-mana K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 71 ditemukan koherensi komparasi berupa
sedangkan
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan perbandingan secara eksplisit. Makna yang dihasilkan yaitu
tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga tumbuh
dengan bersemarak di mana-mana
. G.
Kontras Peneliti menemukan jenis koherensi kontras dalam paragraf karangan
deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi kontras dipaparkan pada paragraf berikut.
105 2A Di daerah kaki gunung Wa ditumbuhi pepohonan yang bentuknya
besar dan tinggi. 2B Sebaliknya di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil
sedangkan tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga tumbuh dengan bersemarak di mana-mana K1.
106 1D Orang-orang besar dinamakan pulau Papua atau bumi Cendrawasih
karena keindahan alam dan kekayaan alam sangat banyak. 1E Tidak hanya keindahan alam tetapipulau Papua jugamemiliki kekayaan alam
yang kaya raya seperti emas, perak, timah, buah-buahan, kacang-kacangan dan lain-lain K17.
Dari hasil analisis pada data nomor 72 ditemukan koherensi komparasi berupa
tetapi
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan perbandingan secara signifikan. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan
dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 73 ditemukan koherensi komparasi berupa
tetapi
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan perbandingan secara eksplisit. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan
dalam kalimat.
H. Hasil
Peneliti menemukan jenis koherensi hasil dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi hasil dipaparkan pada paragraf berikut.
107 2E Mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang
bisa terdengar bagaikan simponi tandanya bahwa hari sudah gelap. 2F Keesokan harinya pasti mereka berburu dan mancing. 2G Seperti
itulah
kisah hidup yang menjalani keluarga tersebut dari hari kehari bahkan sampai saat ini K8.
108 3A Jika anda berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi
minibus.3BKetika kita dari arahkota Sentani, menempuh 20-30 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. 3CItulah sedikit tips yang
saya berikan tetapi saran saya lebih baik anda berkunjung ke Papua janga n hanya berkunjung ke satu lokasi saja tetapi banyak tempat yang indah
K10.
Dari hasil analisis pada data nomor 74 ditemukan koherensi hasil berupa
seperti itulah
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hasil atau kesimpulan. Hal tersebut digunakan untuk menunjukan kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 75 ditemukan koherensi hasil berupa
itulah
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hasil atau
kesimpulan. Hal tersebut digunakan untuk menunjukan kejelasan dalam kalimat. I.
Contoh Peneliti menemukan jenis koherensi contoh dalam paragraf karangan
deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi contoh dipaparkan pada paragraf berikut.
109 2C Sore sudah tiba udara sangat sejuk dua anak berlari di pinggir sungai
yang dimanjakan oleh pasir putih yang indah. 2D Mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang bisa terdengar bagaikan
simponi tandanya bahwa hari sudah gelap K8.
110 1ADanau Sentani begitu elok dipandang.1B Di pesisir danau dihiasi
oleh pohon-pohon sagu.1C Danaunya yang berlumpur dan di dalamnya terdapat rumput-rumput, airnya yang tawar di dalamnya terdapat berbagai
jenis ikan yang hidup, sepertiikan gabus, lohan, dan lain sebagainya K16.
Dari hasil analisis pada data nomor 76 ditemukan koherensi contoh berupa
bagaikan
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan contoh. Hal tersebut digunakan untuk menunjukan kejelasan dalam kalimat dan
koherensi contoh juga bertujuan untuk pembaca mudah memahami dan terlihat adanya hubungan nyata.
Dari hasil analisis pada data nomor 77 ditemukan koherensi contoh berupa
seperti
. Koherensi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan contoh. Hal tersebut digunakan untuk menunjukan kejelasan dalam kalimat dan koherensi
contoh juga bertujuan untuk pembaca mudah memahami dan terlihat adanya hubungan nyata.
J. Kelas-anggota
Peneliti menemukan jenis koherensi kelas-anggota dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi kelas-anggota dipaparkan pada paragraf
berikut.
111 1A Ingin masuk kedalamrumah adat naik melalui tangga -tangga yang
berwarna hitam dan sedikit coklat. 1B Dalam rumah adatini terdapat tungku api
, dinding yang dihiasi dengan arang yang berwarna hitam dan tebal
yang tidak menimbulkan bau sedap K14. 112
2E Keindahan alam yang dimilikinya akan memanjakan seketika kita sampai di puncak gunung Anem. 2F Gunung Anem banyak terdapat
tumbuh-tumbuhanyang tumbuh seperti rumput kuda, anggrek, dan lain- lain
K22.
Dari hasil analisis pada data nomor 78 ditemukan koherensi kelas-anggota berupa
tungku api, dinding yang dihiasi dengan arang yang berwarna hitam dan tebal
yang merupakan bagian spesifik dari
rumah adat
. Koherensi tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 79 ditemukan koherensi kelas-anggota berupa
rumput kuda, anggrek, dan lain-lain
yang merupakan bagian spesifik dari
tumbuh-tumbuhan
. Koherensi tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat.
K. Waktu
Peneliti menemukan jenis koherensi waktu dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi waktu dipaparkan pada paragraf berikut.
113 3A MasyarakatSentani setiap tahunnya diadakan Festival Danau Sentani.
3B F estival tersebut telah berlangsung sejak tahun 2008 sampai sekarang
dan diadakan setiap bulan Juni tanggal 19-24 K7. 114
2A Danau Sentani setiap tahunnya diadakan yang namanya festival danau Sentani yang mulai berlangsung dari 2008 sampai sekarang. 2B Sampai
sekarang festival yang biasa diadakan setiap bulan Juni tanggal 19-24 K16.
115 2A Ketikamelihatnya gunung bagus awan biru naik dan matahari terang.
2BPada saat cuaca buruk kelihatan gunung Mandala akan gelap dan pada waktu juga mulai angin, kilat guntur dan awan mulai menutup dan
hujan turun K19.
Dari hasil analisis pada data nomor 80 ditemukan koherensi waktu atau temporal berupa
sampai sekarang
. Konjungsi tersebut mengandung makna waktu yang berkesinambungan . Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
sampai sekarang
yaitu
F estival tersebut telah berlangsung sejak tahun 2008,dan diadakan setiap bulan Juni tanggal
. Dari hasil analisis pada data nomor 81 ditemukan koherensi waktu atau temporal
berupa
sampai
. Konjungsi tersebut mengandung makna waktu yang berkesinambungan. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
sampai
yaitu
sekarang festival yang biasa diadakan setiap bulan Juni tanggal 19-24.
Dari hasil analisis pada data nomor 82 ditemukan koherensi waktu atau temporal berupa
ketika
. Konjungsi
tersebut mengandung
makna waktu
yang berkesinambungan. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
ketika
yaitu
melihatnya gunung bagus awan biru naik dan matahari terang.
L. Tempat
Peneliti menemukan jenis koherensi tempat dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh jenis koherensi tempat dipaparkan pada paragraf berikut.
116 1APada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman ke
distrik Okbibab. 1BKami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. 1C Dari situ kami mulai jalan
kaki sampai di gunung Botak Wa jangkrik berbunyi di situ, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah
pohon besar K5.
117 2A Jika anda berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi minibus dan
di danau Sentani juga dimanjakan dengan keinda han alam dan di sana juga terdapat oleh-oleh khas Sentani K10.
118 1A Gunung wanbon adalah gunung yang tertinggi di bagian selatan
pegunungan bintang. 1B Karena gunung yang paling tertinggi jadi kalau kita lihat dari ataslembah dan daratan yang paling rendah dan indah dan
juga cuacanya bagus K11.
Dari hasil analisis pada data nomor 83 ditemukan koherensi tempat berupa
di situ
. Konjungsi tersebut mengandung adanya makna yang menyatakan hubungan tempat secara eksplisit. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 84 ditemukan koherensi tempat berupa
di sana
. Konjungsi tersebut mengandung adanya makna yang menyatakan hubungan tempat secara eksplisit. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat.
Dari hasil analisis pada data nomor 85 ditemukan koherensi tempat berupa
dari atas
. Konjungsi tersebut mengandung adanya makna yang menyatakan hubungan tempat secara eksplisit. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat.
4.2.4 Ketepatan Pemakaian Penanda Koherensi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016
Ketepatan pemakaian penanda koherensi dalam paragraf berkenaan dengan kecermatan penulis dalam menyusun karangannya. Pada bagian ini peneliti
menganalisis ketepatan dan kesesuaikan pemakaian penanda koherensi dalam Karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Peneliti menemukan 12 pemakaian jenis koherensi dalam karangan deskripsi
siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016 yaitu a koherensi aditif, b koherensirepetisi, c
koherensi pronomina, d koherensi sinonimi, e koherensi keseluruhan bagian, f koherensi hasil, g koherensi contoh, h koherensi kontras, i koherensi
waktu, j koherensi tempat. A.
Koherensi aditif Peneliti menemukan pemakaian koherensi aditif dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi aditif dipaparkan
pada paragraf berikut.
119 1B Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya
yang dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan.1CAdapun alam yang indah kaya yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, terdapat
di kabupaten pegunungan bintang K6.
120 2B Di sebelah gunung Lim terdapat air terjun yang masyarakat setempat
menyakini bahwa air terjun tersebut membawa kesuburan dalam tanaman dan ternak. 2C Selain itu terdapat pula pohon pandang yang berbaris
susun rapi K9.
Dari hasil analisis pada data nomor 119 ditemukan koherensi aditif berupa
adapun
. Koherensi tersebut benar karena mengandung makna penambahan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh D‟ Angelo, 1980:349 bahwa penambahan atau adisi ialah saranauntukmenghubungkan ide pada kalimat sebelumnya dengan kalimat
berikutnya menggunakan penanda-penanda adisi atau penambahan. Makna yang dihasilkan oleh adapun yaitu
alam yang indah kaya yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, terdapat di kabupaten pegunungan bintang
. Dari hasil analisis pada data nomor 120 ditemukan koherensi aditif berupa
selain itu
. Koherensi tersebut benar karena mengandung makna penambahan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh D‟ Angelo, 1980:349 bahwa penambahan atau adisi ialah sarana untuk menghubungkan ide pada kalimat sebelumnya dengan kalimat
berikutnya menggunakan penanda-penanda adisi atau penambahan. Makna yang dihasilkan oleh adapun yaitu
terdapat pula pohon pandang yang berbaris susun rapi
. B.
Koherensi repetisi Peneliti menemukan pemakaian koherensi repetisi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi repetisi dipaparkan pada paragraf berikut.
121 1A Gunung
Wa
merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan terleta k
di daerah Pegunungan Bintang, Papua yang tepatnya berada di Distrik Okaom. 1B Gunungini berada disebelah sungai Digul. Dibawah kaki
gunung
Wa terdapat dua desa yakni desa Mangabib dan desa AtelbonK1. 122
1F Gunung Cycloop memiliki panorama alam yang sangat luar biasa indahnya. 1G Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang
portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara Gunung Cycloop
K2.
Dari hasil analisis pada data nomor 121 ditemukan kata
gunung
yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut tidak tepat karena menimbulkan
pemborosan kata dan menyebabkan kalimat tidak efektif. Kohesi repetisi menurut Baryadi 2002:25 yaitu kohesi leksikal yang berupa pengulangan konstituen yang
telah disebut. Para siswa menggunakan repetisi karena bermaksud memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Namun pengulangan
dilakukan terlalu berlebihan sehingga membuat kalimat tidak menjadi efektif. Penulis seharusnya menggunakan substitusi dan elipsis supaya dapat memperoleh
unsur pembeda sehingga tidak terkesan terjadi pemborosan kata. Pembenaran paragraf 121a sebagai berikut.
121a 1A GunungWa merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan terletak
di daerah Pegunungan Bintang, Papua yang tepatnya berada di Distrik Okaom danberada disebelah sungai Digul. 1B Dibawah kakinya terdapat
dua desa yakni desa Mangabib dan desa Atelbon. K1.
Dari hasil analisis pada data nomor 122 ditemukan kata
gunung cycloop
yang diulang sebanyak satu kali. Pengulangan tersebut tepat karena penulis bermaksud
memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu pengulangan juga bermaksud untuk menekankan pentingnya kata tersebut
sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut.
C. Koherensi pronomina
Peneliti menemukan pemakaian koherensi pronomina dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten
Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi pronomina dipaparkan pada paragraf berikut.
123 2A Di sana juga tanahnya cocok untuk menanam tanaman, seperti padi
ladang dan ubi jalar. 2B Olehkarena itu masyarakatdari berbagai perkampungan berdatangan ke daerah itu untuk menetap disana. 2C
Mereka
betul-betul melihat dan merasa kan manfaat dan kenikmatan yang begitu memuaskan K6.
124 2A Di sebelah gunung Lim terdapat air terjun yang masyarakat setempat
menyakini bahwa air terjun tersebut membawa kesuburan dalam tanaman dan ternak.2B Selain itu terdapat pula pohon pandang yang berbaris
susun rapi K9.
Dari hasil analisis pada data nomor 123 ditemukan penggantian berupa
mereka
. Penggantian tersebut tepat, karena terdapat penggantian unsur bahasa. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980:350 bahwa koherensi pronomina adalah penggunaan kata ganti yang mengacu pada kalimat
sebelumnya. Penggantian pada paragraf di atasyaitu penggantian terhadap unsur kata ganti orang ketiga jamak. Kata ganti mereka pada paragraf di
atasmenggantikan kata
masyarakat
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan struktur tertentu.
Dari hasil analisis pada data nomor 124 ditemukan penggantian berupa
itu
. Penggantian tersebut tepat, karena terdapat penggantian unsur bahasa. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980: 350
bahwa koherensi pronomina adalah penggunaan kata ganti yang mengacu pada kalimat sebelumnya. Penggantian pada paragraf di atasyaitu penggantian terhadap
kata ganti petunjuk. Kata ganti penunjuk
itu
pada paragraf di atasmenunjuk kalimat
di sebelah gunung Lim terdapat air terjun yang masyarakat setempat menyakini bahwa air terjun tersebut membawa kesuburan dalam tanaman dan
ternak
. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan struktur tertentu. Peneliti hanya menemukan 3 data jenis pemakaian
penanda koherensi pronomina, semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas. D.
Koherensi Sinonimi Peneliti menemukan pemakaian koherensi sinonimi dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi sinonimi
dipaparkan pada paragraf berikut.
125 1A Danau sentani adalah sebagai contoh untuk ekosistem untuk berbagai
habitat.1B Danau adalah tempat tinggal terbaik untuk hewan seperti ikan, kodok, dan lain-lain K21.
Dari hasil analisis pada data nomor 125 ditemukan koherensi sinonimi berupa
ekosistem dan tempat tinggal
. Koherensi tersebut tepat, karena terdapat pemakaian unsur bahasa yang sama. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980: 351 mengungkapkan bahwa jika mengulang kata yang sama membosankan, sinonim menjadi solusi yang baik yaitu
menggunakan kata lain yang memiliki makna serupa. Sinonim digunakan supaya ada variasi penggunaan kata dalam penulisan, tetapi tetap memiliki ikatan makna
yang serupa. Penggunaan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda
atau menjelaskan struktur tertentu.Peneliti hanya menemukan 1 data jenis pemakaian penanda koherensi sinonimi, semuanya sudah dipaparkan pada
paragraf di atas. E.
Koherensi keseluruhan-bagian Peneliti menemukan pemakaian koherensi keseluruhan-bagiandalam paragaf
karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi
keseluruhan bagiandipaparkan pada paragraf berikut.
126 2E Keindahan alam yang dimilikinya akan memanjakan seketika kita
sampai di puncak gunung Anem. 2F Gunung Anem banyak terdapat tumbuh-tumbuhanyang tumbuh seperti rumput kuda, anggrek, dan lain-
lain
K22. 127
2A Gunung ini juga terdapat banyak buah-buahan yang disediakan oleh alam untuk dimakan oleh manusia dan juga terdapat banyak pohon sagu
yang termasuk makanan kas orang papua pesisir.2B Di sana juga tanahnya cocok untuk menanam tanaman, seperti padi ladang dan ubi jalar
K6.
Dari hasil analisis pada data nomor 126 ditemukan kata
tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai hubungan isi dengan kata
rumput kuda, anggrek.
Koherensi keseluruhan bagian mempunyai relasi makna antara tumbuh-tumbuhan yang
merupakan makna generik dan rumput kuda, anggrekyang merupakan makna spesifik
. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980: 351 bahwa koherensi keseluruhan bagian merupakan pada frasa yang
pertama membahas hal yang menyeluruh atau keseluruhan, berikutnya, dibahas bagian-bagiannya atau hal-hal kecilnya. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang
kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 127 ditemukan kata
tanaman
yang
mempunyai hubungan isi dengan kata
pohon sagu, ubi jalar dan padi ladang.
Koherensi keseluruhan bagian mempunyai relasi makna antara tumbuh-tumbuhan yang merupakan makna generik dan rumput kuda, anggrekyang merupakan
makna spesifik. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh D‟Angelo, 1980:351 bahwa koherensi keseluruhan bagian merupakan pada
frasa yang pertama membahas hal yang menyeluruh atau keseluruhan, berikutnya, dibahas bagian-bagiannya atau hal-hal kecilnya. Hal tersebut
bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. F.
KoherensiHasil Peneliti menemukan pemakaian koherensi hasildalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensihasil dipaparkan
pada paragraf berikut.
128 2E Mataharipun sudah terbenam hanya suara kodok dan jangkrik yang
bisa terdengar bagaikan simponi tandanya bahwa hari sudah gelap. 2F Keesokan harinya pasti mereka berburu dan mancing. 2G Seperti itulah
kisah hidup yang menjalani keluarga tersebut dari hari kehari bahkan sampai saat ini K8.
129 3A Jika anda berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi
minibus.3BKetika kita dari arahkota Sentani, menempuh 20-30 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. 3CItulah sedikit tips yang
saya berikan tetapi saran saya lebih baik anda berkunjung ke Papua janga n hanya berkunjung ke satu lokasi saja tetapi banyak tempat yang indah
K10.
Dari hasil analisis pada data nomor 128 ditemukan koherensi hasil berupa
seperti itulah.
Penggunaan tersebut tepat karena menyatakan hasil atau kesimpulan. Hal tersebut sesuai dengan
teori F. D‟Angelo, 1980: 353 bahwa koherensi hasil merupakan penanda yang menunjukkan hasil atau kesimpulan
dalam sebuah tulisan. Hasil biasanya digunakan bila tulisan cukup panjang dan untuk menekankan hal terpenting secara rinci. Hal tersebut bertujuan untuk
menunjang kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 129 ditemukan koherensi hasil berupa
itulah.
Penggunaan tersebut tepat karena menyatakan hasil atau kesimpulan. Hal tersebut sesuai dengan teori F. D‟Angelo, 1980: 353 bahwa koherensi hasil merupakan
penanda yang menunjukkan hasil atau kesimpulan dalam sebuah tulisan. Hasil biasanya digunakan bila tulisan cukup panjang dan untuk menekankan hal
terpenting secara rinci. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
G. Koherensi contoh
Peneliti menemukan pemakaian koherensi contoh dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi contoh dipaparkan pada paragraf berikut.
130 1B Di pesisir danau dihiasi oleh pohon-pohon sagu.1C Danaunya yang
berlumpur dan di dalamnya terdapat rumput-rumput, airnya yang tawar di dalamnya terdapat berbagai jenis ikan yang hidup, seperti ikan gabus,
lohan, dan lain sebagainya K16.
131 1A Danau sentani adalah sebagai contoh untuk ekosistem untuk berbagai
habitat. Danau adalah tempat tinggal atau ekosistem terbaik untuk hewan seperti
ikan, kodok, dan lain-lain K21.
Dari hasil analisis pada data nomor 130 ditemukan koherensi contoh berupa
seperti.
Penggunaan tersebut tepat karena menyatakan contoh. Hal tersebut sesuai dengan teori F. D‟Angelo, 1980: 353 bahwa koherensi contoh adalah
menggunakan kata atau frasa sebagai penghubung untuk menunjukkan contoh.
Penggunaan contoh supaya penjelasan lebih mudah dipahami, supaya terlihat hubungan nyatanya. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Dari hasil analisis pada data nomor 131 ditemukan koherensi contoh berupa
seperti.
Penggunaan tersebut tepat, karena menyatakan contoh. Hal tersebut sesuai dengan teori F. D‟Angelo, 1980: 353 bahwa koherensi contoh adalah
menggunakan kata atau frasa sebagai penghubung untuk menunjukkan contoh. Penggunaan contoh supaya penjelasan lebih mudah dipahami, supaya terlihat
hubungan nyatanya. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
H. Koherensi kontras
Peneliti menemukan pemakaian koherensi kontras dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan
Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi kontras dipaparkan pada paragraf berikut.
132 2A Di daerah kaki gunung Wa ditumbuhi pepohonan yang bentuknya
besar dan tinggi. 2B Sebaliknya di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil
sedangkan tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga tumbuh dengan bersemarak di mana-mana K1.
133 1E Pulau Papua kurang maju dalam pembangunan, tetapi keindahan
alam dan kekayaan alamnya sangat melimpah K17.
Dari hasil analisis pada data nomor 132 ditemukan koherensi kontras berupa
sebaliknya.
Penggunaan tersebut tepat, karena menyatakan kontras atau pertentangan. Hal tersebut sesuai dengan teori F. D‟Angelo, 1980: 353 bahwa
koherensi kontras adalah hubungan yang menunjukkan kekontrasan yang
signifikan sebuah ide dalam tulisan. Makna perlawanan yang dihasilkan oleh konjungsi
sebaliknya
yaitu
di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil
. Pertentangan digunakan untuk menunjukkan kekontrasan atau pertentangan ide secara jelas dalam sebuah
tulisan. Dari hasil analisis pada data nomor 133 ditemukan koherensi kontras berupa
tetapi.
Penggunaan tersebut tepat, karena menyatakan kontras atau pertentangan. Hal tersebut sesuai dengan teori F. D‟Angelo, 1980:353 bahwa koherensi
kontras adalah hubungan yang menunjukkan kekontrasan yang signifikan sebuah ide dalam tulisan. Makna perlawanan yang dihasilkan oleh konjungsi
tetapi,
yaitu
papua tidak maju dalam pembangunan tetapi memiliki keindahan dan kekayaan alam sangat melimpah
. Pertentangan digunakan untuk menunjukkan kekontrasan atau pertentangan ide secara jelas dalam sebuah tulisan. Peneliti menemukan 2
data, semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas. I.
Koherensi waktu temporal Peneliti menemukan pemakaian koherensi waktu dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi waktu dipaparkan
pada paragraf berikut.
134 2A Kita berjalan sampai tepi gunung kita dimanjakan oleh salju yang
abadi. 2BKetika kita berjalan menapaki pertengahan Gunung Lim, kita akan mendengar suara burung yang bernyanyi di alam bebas itu K9.
135 1A Tetapi belum menemukan keyakinan masyarakat itu. 1B Pegunungan
bonai menjadi misteribagi masyarakat Pegunungan Bintang sampai saat ini K13.
Dari hasil analisis pada data nomor 134 ditemukan koherensi temporal berupa
ketika.
Penggunaan tersebut tepat, karena mengandung makna waktu sedang teradi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh F. D‟Angelo,
1980:354 bahwa koherensi temporal adalah menyatakan adanya makna waktu antarkalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Makna yang dihasilkan oleh
konjungsi
ketika
adalah
keadaan di pertengahan Gunung Lim
. Dari hasil analisis pada data nomor 135 ditemukan koherensi temporal berupa
sampai saat ini.
Penggunaan tersebut tepat, karena mengandung makna waktu berkesinambungan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh F.
D‟Angelo, 1980:354 bahwa koherensi temporal adalah menyatakan adanya makna waktu antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.Makna yang
dihasilkan oleh konjungsi
ketika
adalah
sampai saat ini
adalah
kepercayaan masyarakat pegunungan yang tak kunjung usai
. J.
Koherensi tempat Peneliti menemukan pemakaian koherensi tempat dalam paragaf karangan
deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 20152016. Contoh pemakaian koherensi tempat
dipaparkan pada paragraf berikut.
136 3A Jika anda berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi minibus dan
di danau Sentani juga dimanjakan dengan keindahan alam dan terdapat oleh-oleh khas Sentani. 3B Di sana juga terdapat hiasan bermotif danau
sentani dan juga kita bisa melihat sisa -sisa amunisi perang dunia kedua K10.
137 2A Rumahku bagian timur tempat tidur bapak dan mamaku di atas tempat
tidur bapak dan mamaku.2B Hiasan noken dan koteka yang digantungkan selain noken dan koteka ada kapak batu yang taruh di samping pintu masuk
K18.
Dari hasil analisis pada data nomor 136 ditemukan koherensi tempat berupa
di sana.
Penggunaan tersebut tepat, karena mengandung makna penggantian tempat. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh F. D‟Angelo, 1980:354
bahwa koherensi tempat adalah sarana penghubung yang menunjukkan tempat atau lokasi, atau pergantian lokasi. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
ketika
adalah
di sana
adalah
selain keindahan danau sentani terdapat juga hiasan bermotif danau sentani dan sisa amunisi peninggalan perang dunia ke dua
. Dari hasil analisis pada data nomor 137 ditemukan koherensi tempat berupa
di atas.
Penggunaan tersebut tepat, karena mengandung makna penggantian tempat. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh F. D‟Angelo, 1980:354
bahwa koherensi tempat adalah sarana penghubung yang menunjukkan tempat atau lokasi, atau pergantian lokasi. Makna yang dihasilkan oleh konjungsi
menggambarkan keadaan di dalam rumah
.