8
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis 1. Untuk memperkaya kajian ilmu farmasi khususnya yang
berhubungan dengan
pelaksananaan Permenkes
Nomor HK.02.02MENKES068I2010 di Rumah Sakit
2. Sebagai memberikan referensi bagi peneliti lain yang meneliti tentang tindak lanjut dari pelaksanaan Permenkes Nomor
HK.02.02MENKES068I2010 di Rumah Sakit b. Manfaat praktis
Sebagai bahan masukan kepada RSUD Soewondo Pati untuk dapat lebih meningkatkan penggunaan antidiabetika generik dalam
melayani penderita Diabetes Mellitus tipe II.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengkaji pelaksanaan Permenkes
No.HK.02.02MENKES068I2010, tentang
kewajiban penggunaan antidiabetika generik pada pasien Diabetes Mellitus tipe II di
rawat inap RSUD Soewondo Pati periode Juli-Desember 2010.
2. Tujuan khusus
Untuk mencapai tujuan umum, penelitian ini secara khusus ditujukan untuk:
9
a. Mengidentifikasi profil pasien Diabetes Mellitus tipe II di unit rawat inap di RSUD Soewondo Pati.
b. Identifikasi penulisan resep khususnya bagi penderita Diabetes Mellitus tipe II pada unit rawat inap di RSUD
Soewondo Pati yang sudah dengan nama generik. c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada
pelaksanaan Permenkes
Nomor HK.02.02MENKES068I2010 dengan jalan melakukan
wawancara terhadap dokter penulis resep dan Kepala Instalasi Farmasi sebagai penyedia obat di RSUD Soewondo Pati.
d. Menganalisis apakah Permenkes Nomor HK.02.02MENKES068I2010 sudah dijalankan di rawat
inap RSUD Soewondo Pati.
10
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengertian Kesehatan
Kesehatan sangat diperlukan oleh manusia untuk dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari
tanpa ada
gangguan yang
menghalanginya. Setiap orang ingin selalu sehat itu merupakan hal yang wajar karena karena sempurna apapun keadaan seseorang, bila terkena
sakit pasti tidak akan merasa senang dan tidak dapat memanfaatkan segala kemampuan yang dimilikinya tersebut. Departemen kesehatan dengan
bersumber pada Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa: Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial bukan hanya bebas dari
penyakit, ataupun kelemahan. Menurut batasan ilmiah dan teori kesehatan WHO, sehat atau
kesehatan telah dirumuskan dalam Undang – Undang Kesehatan No. 36
Tahun 2009 sebagai berikut : “Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi
”. Sedangkan menurut WHO 2005 kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Dari dua definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
dikatakan sehat, seseorang harus berada pada suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang bebas dari gangguan, seperti penyakit atau perasaan
10