Klasifikasi Diabetes Mellitus 1. Pengertian Diabetes Mellitus

21

D. Diabetes Mellitus 1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- duanya. Kelainan pada sekresikerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah ADA,2010

2. Klasifikasi

Beberapa klasifikasi diabetes mellitus, antara lain DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional dan DM tipe lain. DM tipe 1 terjadi karena adanya destrtuksi sel beta pankreas yang mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin. Diabetes tipe 1 ini dapat muncul disegala usia. DM tipe 2 terjadi karena adanya resistensi insulin atau kekurangan sekresi insulin. DM gestasional merupakan DM yang terjadi karena intoleransi glukosa selama masa kehamilan. DM tipe lain disebabkan oleh kerusakan genetik fungsi sel benta pankreas, endokrinopati, induksi obat atau senyawa kimia, infeksi, atau karena sindrom genetik lainnya Triplitt, et al., 2005 Diabetes Mellitus tipe I Diabetes Mellitus DM Tipe DM tipe 1 sering dikatakan sebagai diabetes “Juvenile onset” atau “Insulin dependent” atau “Ketosis 22 prone ”, karena tanpa insulin dapat terjadi kematian dalam beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis. Istilah “juvenile onset” sendiri diberikan karena onset DM tipe 1 dapat terjadi mulai dari usia 4 tahun dan memuncak pada usia 11-13 tahun, selain itu dapat juga terjadi pada akhir usia 30 atau menjelang 40. Diabetes Mellitus tipe 1 ini merupakan destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolute: baik autoimun maupun idiopatik ADA,2010. Prevalensi DM tipe 1 meningkat pada pasien dengan penyakit autoimun lain, seperti penyakit Grave, tiroiditis Hashimoto atau myasthenia gravis. Sekitar 95 pasien memiliki Human Leukocyte Antigen HLA DR3 atau HLA DR4. Kelainan autoimun ini diduga ada kaitannya dengan agen infeksiuslingkungan, di mana sistem imun pada orang dengan kecenderungan genetik tertentu, menyerang molekul sel beta pankreas yang „menyerupai‟ protein virus sehingga terjadi destruksi sel beta dan defisiensi insulin. Faktor-faktor yang diduga berperan memicu serangan terhadap sel beta, antara lain virus mumps, rubella, coxsackie, toksin kimia, sitotoksin, dan konsumsi susu sapi pada masa bayi. Selain akibat autoimun, sebagaian kecil DM tipe 1 terjadi akibat proses yang idiopatik. Tidak ditemukan antibodi sel beta atau aktivitas HLA. DM tipe 1 yang bersifat idiopatik ini, sering terjadi akibat faktor keturunan ADA,2010. Diabetes Mellitus tipe II 23 Diabetes Mellitus tipe II ini tidak seperti Diabetes Mellitus tipe I, Diabetes Mellitus tipe 2 tidak memiliki hubungan dengan aktivitas HLA, virus atau autoimunitas dan biasanya pasien mempunyai sel beta yang masih berfungsi walau terkadang memerlukan insulin eksogen tetapi tidak bergantung seumur hidup ADA,2010. Diabetes Mellitus tipe 2 ini bervariasi mulai dari yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif, sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Pada Diabetes Mellitus tipe 2 resistensi insulin terjadi pada otot, lemak dan hati serta terdapat respons yang inadekuat pada sel beta pankreas. Terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas di plasma, penurunan transpor glukosa di otot, peningkatan produksi glukosa hati dan peningkatan lipolysis ADA,2010. Defek yang terjadi pada DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang diabetogenik asupan kalori yang berlebihan, aktivitas fisik yang rendah, obesitas ditambah kecenderungan secara genetic ADA,2010. Diabetes Mellitus Gestasional Diabetes Mellitus yang terjadi saat kehamilan didefinisikan sebagai intoleransi glukosa dengan onset pada waktu kehamilan. Diabetes jenis ini merupakan komplikasi pada sekitar 1-14 kehamilan. Biasanya toleransi glukosa akan kembali normal pada trimester ketiga ADA,2010. Diabetes Mellitus tipe lain 24 Defek genetik fungsi sel beta mempunyai beberapa bentuk diabetes yang dihubungkan dengan defek monogen pada fungsi sel beta, dicirikan dengan onset hiperglikemia pada usia yang relatif muda 25 tahun atau disebut maturity-onset diabetes of the young MODY. Terjadi gangguan sekresi insulin namun kerja insulin di jaringan tetap normal. Saat ini telah diketahui abnormalitas pada 6 lokus di beberapa kromosom, yang paling sering adalah mutasi kromosom 12, juga mutasi di kromosom 7p yang mengkode glukokinase. Selain itu juga telah diidentifikasi kelaian genetik yang mengakibatkan ketidakmampuan mengubah proinsulin menjadi insulin ADA,2010 Defek genetik kerja insulin terdapat mutasi pada reseptor insulin, yang mengakibatkan hiperinsulinemia, hiperglikemia dan diabetes. Beberapa individu dengan kelainan ini juga dapat mengalami akantosis nigricans, pada wanita mengalami virilisasi dan pembesaran ovarium ADA,2010. Penyakit eksokrin pancreas meliputi pankreasitis, trauma, pankreatektomi, dan carcinoma pancreas ADA,2010. Pada Endokrinopati ini beberapa hormon seperti GH, kortisol, glukagon dan epinefrin bekerja mengantagonis aktivitas insulin. Kelebihan hormon-hormon ini, seperti pada sindroma Cushing, glukagonoma, feokromositoma dapat menyebabkan diabetes. Umumnya terjadi pada orang yang sebelumnya mengalami defek sekresi insulin, dan 25 hiperglikemia dapat diperbaiki bila kelebihan hormon-hormon tersebut dikurangi AdA,2010. Diabetes Mellitus karena obatzat kimia disebabkan oleh beberapa obat dapat mengganggu sekresi dan kerja insulin. Vacor racun tikus dan pentamidin dapat merusak sel beta. Asam nikotinat dan glukokortikoid mengganggu kerja insulin ADA,2010. Diabetes Mellitus karena infeksi disebabkan oleh virus tertentu dihubungkan dengan kerusakan sel beta, seperti rubella, coxsackievirus B, CMV, adenovirus, dan mumps ADA,2010. Diabetes Mellitus karena faktor imunologi ada dua kelainan imunologi yang diketahui, yaitu sindrom stiffman dan antibodi antiinsulin reseptor. Pada sindrom stiffman terjadi peninggian kadar autoantibodi GAD di sel beta pancreas ADA,2010. Sindroma genetik lain yang berkaitan dengan Diabetes Mellitus adalah down‟ s syndrome, Klinefelter syndrome, Turner syndrome, dll ADA, 2010.

3. Etiologi

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Penilaian MPV dan Agregasi Trombosit pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

5 103 86

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

2 74 92

POLA INDEKS MASSA TUBUH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT INAP DI RSU dr. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI 2010 - DESEMBER 2010

0 12 24

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/ 2010 tentang Kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah - [PERATURAN]

0 5 6

EVALUASI KETEPATAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RS “A” Evaluasi Ketepatan Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode Januari - Juni 2015.

1 4 16

Permenkes No.HK.02.02 MENKES 068 I thn 2010 ttg Kewajiban Menggunakan Onat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

0 0 6

Permenkes RI Nomor HK.02.02-068 Tahun 2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

0 0 6

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

0 0 2