Bahan Penelitian Tempat Penelitian Instrumen Penelitian Analisis Data

39

E. Bahan Penelitian

Bahan dalam penelitian ini adalah Rekam Medik pasien Diabetes Mellitus tipe II di unit rawat inap di RSUD Soewondo Pati.

F. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Soewondo Pati karena karena RSUD Soewondo Pati mempunyai sirkulasi peresepan penggunaan obat kepada pasien di RSUD Soewondo Pati tergolong tinggi.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Permenkes 2010,Drug Information Handbook DIH Lacy, Armstrong, Goldman dan Lance, 2003, MIMS Indonesia Anonim, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 IONI Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 2000, Daftar Plafon Harga Obat DPHO. Instrumen penelitian lainnya adalah lembar kerja pengumpul data dan pedoman wawancara.

H. Tata Cara Penelitian

Dalam penelitian ini hal pertama yang dilakukan adalah : 40

1. Tahap persiapan

Tahap ini dimulai dengan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian, konsultasi, survey awal di RSUD Soewondo Pati dan melakukan perijinan penelitian di RSUD Soewondo Pati.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan pencatatan data yang diperoleh dari bagian instalasi catatan medis. Data rekam medis yang dikumpulkan dan ditabulasi meliputi tanggal rawat inap pasien, identitas pasien, diagnosis, terapi yang diberikan jenis obat yang diberikan sebagaimana tabel berikut: Tabel II. Lembar Kerja Pengumpul Data No. Nama Lama dirawat Kelas Ruangan Usia Jenis Kelamin Diagnosis Jenis Obat yang diberikan Pengambilan data dilakukan di Rekam Medis RSUD Soewondo Pati. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan dan menyalin resep pasien Diabetes Mellitus tipe II di rawat inap pada periode Juli-Desember 2010.

3. Tahap penyelesaian

Tahap ini merupakan tahap pengolahan data, analisis data, serta menyusun laporan penelitian. Dalam penelitian ini data yang diperoleh kemudian ditabulasi ulang sesuai dengan format. 41 Tabel III. Pengolahan Data Obat Antidiabetika Generik Jumlah Obat Antidiabetika Bermerk Jumlah Total Total Hasil penelitian kemudian diuraikan secara deskriptif dan dijelaskan perbandingan prosentase penggunaan antidiabetika generik dengan penggunaan antidiabetika bermerek pada periode Juli-Desember 2010.

I. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari kartu rekam medik pasien dan wawancara mendalam dengan dokter penulis resep dan Kepala Instalasi Farmasi dianalisis secara deskriptif.

J. Analisis Data

1. Identifikasi profil pasien Diabetes Mellitus tipe II di unit rawat inap di RSUD Soewondo Pati Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan Identifikasi profil pasien Diabetes Mellitus tipe II di unit rawat inap di RSUD Soewondo Pati. Dengan perhitungan rumus, penentuan besarnya presentase sebagai berikut Budiarto, 2001. X= f x100 n 42 Dengan X : Hasil prosentase f : Frekuensi profil pasien tertentu n : Total seluruh observasi 2. Analisis pelaksanaan Permenkes Nomor HK.02.02MENKES068I2010 dan Evaluasi kesesuaian penulisan resep dengan Permenkes Nomor HK.02.02MENKES068I2010 di RSUD Soewondo Pati Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif untuk menghitung prosentase penggunaan antidiabetika generik, dengan cara: Persentase antidiabetika generik = x 100 Persentase antidiabetika bermerk = x 100 Hasil perhitungan prosentase penggunaan antidiabetika generik dan bermerk masing-masing digunakan untuk membuat diagram, sehingga dapat diketahui gambaran grafik penggunaan antidiabetika generik dan antidiabetika bermerk pada periode penelitian Contoh perhitungan : Jumlah antidiabetika dalam resep adalah 348 antidiabetika, antidiabetika generik sebesar 195 dan antidiabetika bermerek sebesar 153. Jumlah antidiabetika generik = x 100 = 56,03 Jumlah antidiabetika bermerek= x 100 = 43,97 43 Jadi jumlah antidiabetika generik yang diresepkan sebanyak 56,03, sedangkan jumlah antidiabetika bermerek yang diresepkan sebanyak 43,97. 3. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan Permenkes Nomor HK.02.02MENKES068I2010 dengan jalan melakukan wawancara terhadap dokter penulis resep dan Kepala Instalasi Farmasi sebagai penyedia obat di RSUD Soewondo Data kualitatif hasil wawancara peneliti menggunakan langkah- langkah analisis data sebagai berikut Moleong, 2004: 178: a. Pengumpulan data Data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik yang sesuai dengan model interaktif seperti wawancara mendalam dan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian. b. Reduksi data Reduksi data yaitu proses pemilihan dan pemusatan pada data yang relevan dengan permasalahan penelitian, yaitu dengan penyeleksian data-data yang berhubungan erat dengan penelitian agar fokus dan terarah yang disesuaikan dengan topik penelitian. c. Penyajian data Menggambarkan fenomena atau keadaan yang sesuai dengan data yang telah direduksi, yaitu bagaimana cara memaparkan peristiwa tersebut yang disesuaikan dengan kerangka teori yang ada serta dikombinasikan berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. 44 d. Kesimpulan Yaitu permasalahn penelitian yang menjadi pokok pemikiran terhadap apa yang diteliti dengan memaparkan pokok permasalahan yang terjadi dan telah diteliti.

K. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Penilaian MPV dan Agregasi Trombosit pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

5 103 86

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

2 74 92

POLA INDEKS MASSA TUBUH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT INAP DI RSU dr. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI 2010 - DESEMBER 2010

0 12 24

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/ 2010 tentang Kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah - [PERATURAN]

0 5 6

EVALUASI KETEPATAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RS “A” Evaluasi Ketepatan Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode Januari - Juni 2015.

1 4 16

Permenkes No.HK.02.02 MENKES 068 I thn 2010 ttg Kewajiban Menggunakan Onat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

0 0 6

Permenkes RI Nomor HK.02.02-068 Tahun 2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

0 0 6

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

0 0 2