Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dipecahkan harus dimulai dari persoalan pembelajaran sehari-hari yang telah dihadapi oleh guru.
Berawal dari persoalan tersebut guru menyadari bahwa permasalahan ini perlu dipecahkan secara profesional. Adapun karakteristik berikutnya dalam
Penelitian tindakan kelas ini yaitu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar dikelas.
Fokus dalam penilitian ini terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang telah direncanakan guru, kemudian di terapkan dalam pembelajaran serta
dievaluasi apakah tindakan-tindakan tersebut dapat mengatasi masalah proses pembelajaran yang dihadapai guru.
Bory dalam Yusnaandar dan Nuraeni 2012, hlm. 9. secara eksplisit bahwa tujuan utama dalam penelitian kelas ialah pengembangan keterampilan
guru berdasrakan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk mencapai pengetahuan ilmu
dalam bidang pendidikan. Artinya Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai penelitian pemecahan
masalah bagi guru untuk mengatasi pembelajaran agar tidak ada hambatan dalam belajar serta tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
oleh guru dan bukan untuk meneliti seperti penelitian lainnya yang biasanya terkait dengan keilmuan ilmiah penelitian ini lebih kepada tindakan-tindakan
alternatif yang dilakukan guru didalaam kelas yang dipandang sebagai masalah dalam pembelajaran dikelas.
Adapun manfaat Penelitian Tindakan Kelas ini menurut yusnandar dan Nuraeni 2012, Hlm. 9. banyak manfaat yang dapat diraih dengan
dilakukannya penelitian tindakan kelas, terutama dalam komponen pendidikan atau pembelajaran di kelas antara lain mencakup
1. Inovasi pembelajaran
2. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas
3. Peningkatan profersionalisme guru
B. Prosedur Penelitian
Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Prosedur penelitian tindakan kelas terdapat empat unsur yang harus dilalui. dalam prosedur penelitian ini beracuan pada model Kemmis dan Mc Taggaret
yang banyak di tawarkan oleh para ahli yaitu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun deskripsi nyaadalah sebagai
berikut: 1.
Perencanaan Planing Pada tahap ini peneliti merinci tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. Artinya pada tahap perencanaan peneliti telah mempersiapkan dengan
matang dalam melakukan tindakan dengan bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan Actions
Pada tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. setelah melakukan perencanaan yang sudah matang dan terperinci serta sistematis.
Guru dan peneliti sudah mulai berkolaborasi demi kelancaran penelitian, artinya disini peneliti telah melakukan tindakan terhadap siswa, serta guru
sebagai mitra peneliti yang akan saling membantu didalam proses pembelajaran.
3. Pengamatan Observing
Pada proses pengamatan ini dilakukan oleh peneliti ketika didalam proses pemebelajaran dikelas. Tindakan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran dijadikan sebagai tolak ukur apa yang terasa kurang dalam penyajian pembelajaran serta untuk memperoleh nilai hasil dari data
observasi yang dilakukan oleh peneliti 4.
Refleksi Reflections Pada kegiatan refleksi peneliti biasanya mengamati proses
pembelajaran yang terjadi dikelas, setelah guru menyelesaikan prosses pembelajaran peneliti dan guru berdiskusi dari hasil pengamatan peneliti
dan tindakan yang dilakukan guru, kemudian merumuskan tindakan yang diambil sesuai dengan masalah dikelas.
Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Adapun gambaran dalam metode penelitian ptk yang dikemukakan oleh Kemis dan Mc Taggert adalah sebagai berikut:
Perencanaan
SIKLUS 1 Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
SIKLUS 2 Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Gambaran penelitian yang telah dikembangkan oleh Kemis dan Mc
Taggaret.
Adapun perancanaan dan pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali siklus, siklus I dan siklus II . sebelum melakukan pada siklus I
atau memulai penelitian peneliti melakukan kegiatan prasiklus terlebih dahulu. 1.
Prasiklus a.
Observasi Kegiatan observasi merupakan langkah awal untuk mencari
masalah atau kekurangan dalam pembelajran yang akan diteliti oleh peneliti untuk menjadi bahan tindakan pada siklus I. maka dari itu
peneliti harus terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengamati dan mengetahui kondisi awal pembelajaran siswa.
Adapun proses pengamatan yang dilihat oleh peniliti yaitu mencakup keseluruhan dari proses pembelajaran siswa, cara penyampain guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran serta fasilitas sekolah. 1.
Wawancara Mendalam Setelah melakukan observasi ke SD dengan melakukan
pengamatan langsung. Maka dilakukan berupa wawancara mendalam dengan guru untuk mengetahui kondisi kesulitan siswa secara
keseluruhan dengan hasil yang dinilai dari guru tersebut dan hasil pengamatan peneliti didalam proses pembelajaran.
Kemudian berdiskusi dengan guru, data hasil temuan dianalisis untuk mendapatkan solusi dalam menulis karangan deskriptif.
2. Observasi pengamatan
Pengamatan ini dilakukan didalam proses pembelajaran untuk megetahui gaya belajar siswa dan guru sehingga dapat menarik
kesimpulan hal yang membuat siswa menjadi kesulitan didalam
Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menulis karangan deskriptif. Serta untuk memperkuat hasil dari observasi wawancara dengan guru.
3. Tes
Tes dilakukan pada tahap prasiklus untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa dalam menulis karangan deskriptif. Hal ini sangat
penting untuk mendapatkan hasil yang valid. b.
Refleksi Pada tahap refleksi ini lebih kepada proses analisis yang dilakukan
oleh peneliti dengan guru atas temuan-temuan yang didapat dilapangan oleh peneliti serta kelemahan dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan. 2.
Siklus 1 a.
Perencanaan Pada tahap kegiatan perencanaan ini adalah sebagai berikut:
1 Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
2 Mempersiapkan media yang akan digunakan didalam pembelajaran
3 Menyusun lembar observasi
4 Membuat evaluasi sebagai alat ukur terhadap kemampuan siswa
b. Tindakan
Pada tahap kegiatan tindakan ini yaitu melaksanakan sesuai dengan kegiatan rencana pelaksanaan yang telah dibuat oleh peneliti.
c. Observasi
Pada tahap observasi ini adalah melakukan proses pengamatan didalam kegiatan pembelajaran yang di lakukan oleh peneliti ketika
berlangsungnya proses pembelajran d.
Refleksi Pada tahap refleksi ini adalah melakukan pengolahan data atau
analisis yang di dapat oleh peneliti dari tahap evalusasi dan observasi Dari hasil refleksi dapat dijadikan acuan untuk menetapkan langkah
selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan pada siklus II. Di dalam
Rifki Arif Nugraha, 2015 PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN SARUNI 2 PANDEGLANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
siklus II pada hakikatnya sama saja seperti siklus I, yang membedakan yaitu perencanaan yang berdasarkan pada hasil kegiatan refleksi di dalam siklus I
sehingga membuat perbaikan terhadap pelaksanaan siklus I yang telah di laksanakan.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian