PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENERAPKAN DDR

22 Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENERAPKAN DDR

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian kelas dengan menerapkan DDR didactical design research. 1. Penelitan Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas itu membebaskan liberating dan menyetarakan emancipating sifatnya bagi peneliti gurudosen. Hal ini dijelaskan dengan konsep kritik diri atau monitor diri sehingga guru mau meningkatkan kemampuanya. Kritik diri juga dibangun oleh refleksi, yang banyak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, antara lain untuk memperkecil kesenjangan antara idealisme sebagai guru yang baikdengan tampilan sehari-hari agar guru bekerja lebih profesional Wiriaatmaja 2009:36. Menurut Arikunto 2010:3 Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Menuurut kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, 2011:42 Penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktis dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan. Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk sebuah penelitian yang dirancang untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas dengan menggunakan strategi-strategi peneliti dibantu dengan pihak sekolah. a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas : 1 Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik factual, yaitu permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. 2 Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi 3 Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas yang bersangkutan. b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas : 1 Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah 2 Meningkatkan relevansi pendidikan 3 mutu hasil pendidikan 4 Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan c. Prosedur penelitian Berdasarkan karakteristik dan tujuan PTK diatas, maka penelitian tindakan kelas yang diambil oleh peneliti adalah PTK. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Penelitian Tindakan Kelas, 2011: 64, dengan melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perencanaan planning, Tindakan action, Pengamatan observation, dan Refleksi reflection, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih oleh Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peneliti yaitu menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart dalam Arikunto 2011 : 64. 2. Didactical Design Research DDR Pada penelitian tindakan kelas ini menerapkan metode penelitian DDR didactical design research. DDR adalah penelititan yang bertujuan untuk mengungkap dan mengatasi hambatan belajar Learning Obstacle siswa pada proses pembelajaran. Penelitian ini merancang lembar kerja siswa sebagai salah satu bagian dari bahan ajar yang di aplikasikan pada pembelajaran satu sub tema daur air. Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu rancangan lembar kerja siswa berdasarkan hambatan belajar yang dialami oleh siswa kelas V sekolah dasar. Menurut Suryadi 2011:12 Adapun alur penelitian design didaktis sebagai berikut: a. Prospective analysis, meliputi: 1 Studi literature dari berbagai sumber yang relevan mengenai pembelajaran satu sub tema daur air yang menjadi kajian peneliti. Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Melakukan rekonstekstualisasi dan repersonalisasi terhadap bahan ajar dan konsultasi dengan dosen pembimbing. 3 Membuat instrument penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hambatan belajar learning obstacle siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air. 4 Membuat rancangan lembar kerja siswa b. Metapedadidactic analysis, meliputi: 1 Mengimplementasikan rancangan lembar kerja siswa yang telah dibuat dengan memperhatikan sisi-sisi seitiga didactic yaitu hubungan pedagogiks HP, hubungan didactic HD, dan antisipasi didaktis pedagogiks ADP. 2 Melakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanan pembeljaran untuk mengungkapkan hambatan belajar siswa. 3 Memberi instrument tes untuk dapat membandingkan antara learning obstacle siswa pada studi pendahuluan dengan learning obstacle siswa hasil implementasi desain lembar kerja siswa. c. Rectrospective analysis, meliputi: 1 Mengaitkan antara hasil metapedadidactic analysis dengan Prospective analysis, yaitu mengaitkan antara hasil implementasi lembar kerja siswa pada proses pembelajaran dengan desain rancangan awal. 2 Mengkategorikan jenis hambtan belajar learning obstacle siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air. 3 Melakukan perbaikan terhadap rancangan lembar kerja siswa. Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Peneliti menganalisis learning obstacle pada proses belajar saat uji coba bahan ajar dengan langkah-langkah berikut ini: Desain awal, kegiatan yang dilaksanakan adalah: 1 Memilih dan menentukan materi yang akan menjadi bahan penelitian 2 Menganalisis materi 3 Diskusi dengan pembimbing dan guru yang sudah berpengalaman 4 Membuat instrumen awal soal untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi tersebut 5 Mengujikan instrumen yang telah dibuat di beberapa jenjang ditambahkan dengan wawancara pada beberapa responden 6 Menganalisis hasil pengujian 7 Membuat kesimpulan mengenai kesulitan belajar yang muncul berdasarkan hasil pengujian 8 Menyusun desain didaktis awal Refleksi dan persiapan: 1 Menganalisis hasil jawaban siswa 2 Menyimpulkan kesulitan belajar siswa pada materi yang menjadi bahan penelitian 3 Memperbaiki desain 4 Melakukan persiapan perbaikan desain Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1 Alur PTK dengan menerapkan DDR dalam Pembelajaran Daur Air dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing modifikasi Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto Pra siklus Observasi Repersonalisasi Melakukan pengamatan pada saat KBM, mengumpulkan data hasil temuan-temuan pada saat KBM Refleksi Retrospective Mengevaluasi kekurangan permasalahan dalam proses pembelajaran Daur air kemudian dianalisa untuk mengadakan kegiatan siklus 1 Siklus I Rencana Prospective Merancang RPP dengan menggunakan model snowball throwing. Mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah yang telah diketahui, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dikelas. Tindakan Metapedadidactic Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing Refleksi Retrospective Mengidentifikasi pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi tindakan untuk digunakan pada siklus berikutnya Observasi Metapedadidactic Peneliti dan guru bekerja sama mengamati KBM yang berlangsung berdasarkan pedoman observasi, mengetahui kemajuan pembelajaran siswa dan apakah terdapat learning obstacle yang di alami siswa saat pembelajaran berlangsung Siklus selanjutnya Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pra Siklus a. Observasi Repersonalisasi Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti membuat proposal penelitian dengan sebelumnya melakukan beberapa tahapan penelitain, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasar pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas. Adapun tahapan pertama, peneliti menentukan sekolah dan tempat penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Taktakan 1 untuk melakukan observasi penelitian sekaligus meminta bantuan kepada guru sebagai pengajar dalam kegiatan penelitian. Ketika izin penelitian telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas pun bersedia membantu, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan observasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi siswa kelas V yang dijadikan sumber penelitian. Setelah itu, peneliti mulai mengidentifikasi permasalahan diantaranya : 1 Melakukan pengkajian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP kelas V SD dan standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V SD, 2 menelaah buku-buku yang dipergunakan selama pembelajaran dan materi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP 3 menganalisis kesulitan belajar siswa, dan 4 menentukan metode pembelajaran b. Refleksi Retrospective Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi. Dengan melihat kelemahan yang ada, maka peneliti mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Dari hasil observasi peneliti Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menemukan berbagai kelemahan didalam proses belajar mengajar yaitu : 1 Kurangnya pengetahuan awal siswa 2 Siswa ditempatkan pada posisi penerima saja 3 Siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir kritis 4 Pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah 5 Guru dan siswa tidak melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran 6 Interaksi antara guru dan siswa hanya sekedar saja Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang peneliti temukan diatas, maka peneliti melihat pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna. Siswa hanya sekedar menerima materi saja. Siswa tidak diberi kesempatan untuk memahami suatu konsep dengan menemukan sendiri melalui percobaan. Maka peneliti merasa perlu melakukan suatu tindakan yang diharapkan mampu untuk memperbaiki keadaan tersebut. 2. Siklus 1 a. Rencana Prospektif 1 Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang disampaikan kepada siswa. 2 Peneliti mempersiapkan Rancangan Pembelajaran berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan model cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur air beserta prediksi respon siswa dan antisipasi guru. 3 Membuat lembar kerja siswa, lembar observasi berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus. Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tindakan Metapedadidaktik Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya tahap perencanaan, yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat terlampir. Adapun inti tahapanya adalah: 1 Guru melaksanakan apersepsi kepada murid dengan membawa murid dalam proses belajar untuk mengingat materi sebelumnya sehingga bisa berkaitan dengan materi yang akan mereka terima saat ini. 2 Guru memberikan konsep awal tentang Air dan kegunaanya bagi manusia 3 Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5- 6 orang secara heterogen dan memberikan pengarahan tentang cara kerja diskusi yang akan dilakukan siswa dalam kelompok.. 4 Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi terkait 5 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing, kemudia menjelaskan materi yang disampaikan oleh gurukepada teman kelompoknya 6 Guru membimbing siswa membuat pertanyaan dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit 7 Setelah masing-masing siswa mendapat satu bolasatu pertanyaan, siswa mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian 8 Guru mengevaluasi proses pembelajaran Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Observasi Metapedadidaktik Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas belajar siswa. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. d. Refleksi Retrospective Pada akhir kegiatan penelitian ini, peneliti bersama guru menganalisis dan melakukan evaluasi tentang permasalahan yang ada selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Apabila hasilnya belum mencapai rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimum KKM maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Gita Adha Rayani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR LEARNING OBSTACLE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. INSTRUMEN PENELITIAN DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BANJIR BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARING OBSTACLE) SD KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research di kelas V SD neg

0 0 35

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE): Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT-SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS V SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Di Ke

1 5 52

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING CYCLE PADA MATERI GERAK BENDA KELAS 3 SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Pada Siswa Kelas III Se

0 7 40

DESAIN PEMBELAJARAN GAYA BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.

1 3 44

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN

0 1 45

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA KONSEP GAYA MAGNET di KELAS IV SEKOLAH DASAR: Suatu Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research (DDR) di

3 3 52

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang.

0 2 39

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BERLAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR.

0 3 42