Parameter jenis Resolusi spasial atau

mendapatkan sinyal echo. Inversion recovery sama metode spin echo dengan penambahan pulsa 180 diawal rangkaian pulsa RF. Besarnya sinyal echo yang dihasilkan tergantung pada lamanya waktu pembalikan atau time inversion dan waktu tunda atau delay time, yaitu waktu dimana deretan pulsa pemulihan kembali diatas diulang kembali. Disamping metode yang dipergunakan diatas ada beberapa metode yang mengandung teknik pemberian pulsa RF yaitu: a. Variable-echo. b. Fast screen echo. c. Gradien echo.

2.9.3. Parameter

Resolusi Citra Parameter resolusi citra terdiri dari: a. Jenis jaringan b. Resolusi spasial

2.9.4. jenis

jaringan Jenis jaringan dibagi menjadi dua keadaan yaitu cairan atau liquid dan padat atau solid. Jaringan padat memiliki molekul-molekul relatif tetap hal ini berarti medan magnetnya tetap dan variasi lokal medan magnetik disekitar proton cukup berarti, dan jaringan cair medan magnet lokal dari molekul-molekul terdekatnya berubah dengan cepat, sebagai akibat dari gerakan molekulnya. Didalam jaringan padat tumbukan tidak sering terjadi karena molekul- molekul relatif tetap, lain halnya dengan jaringan cair tumbukan sering terjadi karena molekul-molekulnya bebas bergerak dan mengakibatkan transfer energy lebih banyak sehingga proton lebih cepat mensejajarkan diri kembali kemedan magnet bushberg, 2001. Universitas Sumatera Utara Proton mensejajarkan diri secara pararel dan anti-aararel terhadap medan yang diberikan. Proses pensejajaran tersebut terjadi karena interaksi thermal molekul-molekul, dimana molekul-molekul dalam jaringan bertumbukan dan berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi transfer energi. Waktu relaksasi transversal untuk jaringan padat lebih cepat dibanding dengan jaringan cair. Karena struktur molekul relatif tetap sehingga medan-medan magnetiknya tetap. Ketidakhomogenan lokal tersebut cukup berarti sehingga menyebabkan efek antar medan magnetic cukup berpengaruh, terutama jika arahnya saling berlawanan sehingga interaksi antar spin-spin cukup memberikan pengaruh pada medan magnet total yang memberikan harga T 2 cepat. Pada jaringan cair molekulnya bebas dan bergerak cepat, sehingga magnetisasi lokal totalnya sangat cepat menjadi nol, hal ini menyebabkan interaksi spin-spin tidak cukup berarti. Akiibatnya uuntuk jaringan cair medan magnet internalnya lemah sehingga T 2 kuranng berpengaruh pada perbahan fase. Hal ini mengakibatkan kostanta waktu T 2 jaringan cair panjang.

2.9.4. Resolusi spasial atau

spatial resolution Resolusi spasial adalah faktor yang sangat berhubungan dengan kualitas citra. Resolusi spasial dapat diperoleh dengan menentukan jumlah pixel picture elemen atau satuan pembentuk gambar yang ditampilkan dalam FOV Field Of View dan resolusi spasial berhubungan sekali dengan SNR Signal to Noise Ratio bushberg, 2001. Penggunaan pixel-pixel yang mewakili besarnya frekuensi encoding mengontrol waktu scan dimana arah frekuensi encoding terdapat pada window band width yang membaca data dari jaringan yang dipilih. Dimana banyaknya data yang diambil menentukan resolusi vertikal. Pada dasarnya resolusi sebanding dengan pemilihan ukuran jaringan dalam arah frekuensi encoding. Dengan menggunakan pixel-pixel kecil Maka akan mempertinggi resolusi spasial tetapi dalam hal ini harga SNR signal to Noise Ratio berkurang., sebab besarnya sinyal yang sama harus didistribusikan keseluruh pixel yang jumlahnya banyak. Universitas Sumatera Utara

2.9.5. Rekonstruksi Pencitraan MRI

Dokumen yang terkait

Conclusion: Combination of strong fat saturation and TR 700 ms can produce the most optimal image information. Keywords: Fat saturation, Time Repetition, MRI Brain Tumor PENDAHULUAN - Optimalisasi Informasi Citra T1 W1 Post-Contrast Dengan Fat Saturation

0 0 8

Keywords : image quality, scan time, GRAPPA, MRI Parameters PENDAHULUAN - Perbedaan Kualitas Gambar MRI 0,3 Tesla Antara Metode Grappa dan Metode Perubahan Nilai Parameter dengan Metode Rutin (Studi Pada Pemeriksaan MRI Vertebra Lumbal Potongan Sagital T2

0 3 5

Optimisasi Field of View (FOV) Terhadap Kualitas Citra Pada T2WI FSE MRI Lumbal Sagital

0 1 5

ANALISIS VARIASI TIME REPETITION (TR) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO DAN CONTRAST TO NOISE RATIO PADA PEMERIKSAAN MRI CERVICAL T2 WEIGHTED FAST SPIN ECHO (FSE) POTONGAN SAGITAL ANALYSIS OF TIME REPETITION (TR) VARIATION TO SIGNAL TO NOISE RATIO AND CONTRA

1 2 5

ANALISIS VARIASI NILAI TIME REPETITION (TR) DAN TIME INVERSION (TI) TERHADAP INFORMASI ANATOMI SEKUENS TURBO INVERSION RECOVERY MAGNITUDE (TIRM) MRI WRIST JOINT DENGAN MENGGUNAKAN MRI 0,3 TESLA ANALYSIS OF VARIATION OF TIME REPETITION (TR) AND TIME INVERS

0 0 6

ANALISIS TIME REPETITION (TR) DAN FLIP ANGLE (FA) TERHADAP INFORMASI ANATOMI PADA PEMERIKSAAN 3D TOF MRA BRAIN DENGAN MRI 1.5 TESLA ANALYSIS TIME REPETITION (TR) AND FLIP ANGLE (FA) TO ANATOMICAL INFORMATION ON 3D TOF BRAIN MRA EXAMINATION WITH MRI 1.5 TE

0 0 5

UPAYA MEMPERSINGKAT SCAN TIME MENGGUNAKAN GRAPPA DAN PERUBAHAN NILAI PARAMETER MRI

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Magnetik Resonansi Imaging (MRI) - Pengaruh Parameter Time Repetition (TR) pada Kualitas Citra Lumbal dengan Menggunakan MRI

0 0 65

PENGARUH PARAMETER TIME REPETITION (TR) PADA KUALITAS CITRA LUMBAL DENGAN MENGGUNAKAN MRI SKIRIPSI MISKAH NUR 120821020

0 1 12

PENGARUH PERUBAHAN TIME ECHO (TE) TERHADAP NILAI CONTRAS TO NOISE RATIO (CNR) SEKUENS T2WI TSE SAGITAL PADA CITRA MRI LUMBAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 115