Kualitas Gambar Parameter yang terdapat pada MRI.

6 Fluid Attenuated In version Recovery FLAIR Sebuah variasi FLAIR adalah teknik FLAIR. Dengan TI yang pendek untuk menangkap lemak saat titik null pada relaksasi longitudinal, pada FLAIR diperlukan TI yang panjang untuk menangkap air pada titik null. Hal ini menghasilkan supresi struktur seperti ventrikel CSF dan telah terbukti membantu mengidentifikasi bahkan lesi demielisasi yang sangat kecil seperti sklerosis multipel. westbrook dan Kaut, 1995 FLAIR adalah variasi lain dari sekuens Inversion Recovery. Pada FLAIR, sinyal CSF dihilangkan dengan memilih TI yang sesuai dengan waktu pemulihan CSF dari 180 ˚ kebidang transversal dan tidak ada magnetisasi longitudinal pada CSF dibalik oleh 90 ˚ dimasukkan, vektor CSF dibalik oleh 90 ˚ menjadi saturasi penuh kembali. Sinyal dari CSF dihilangkan, dan FLAIR digunakan untuk menekan sinyal CSF yang tinggi pada gambar T2 Weighted dan densitas proton sehingga patologi yang berdekatan dengan CSF dapat terlihat lebih jelas. TI 1700-2200 milidetik mencapai supresi CSF Westbrook dan Kaut, 1995.

4. Kualitas Gambar

Dalam MRI, ada empat factor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar, yaitu : a. Signal to Noise Ratio SNR Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud dengan SNR adalah perbandingan antara besarnya amplitudo sinyal dengan amplitudo derau noise. SNR dipengaruhi oleh : 1. Densitas Proton daerah yang diperiksa, yaitu semakin tinggi densitas proton, semakin tinggi nilai SNRnya 2. Tebal Irisan, yaitu semakin besar ukuran ketebalan irisan atau potongan akan menghasilkan volume voxel, maka akan semakin tinggi pula nilai SNR 3. TR, TE, dan Flip Angle 4. NEX ganda berarti jumlah data yang tersimpan pada K-Space juga ganda. Namun karena deraunya acak, yaitu dimana saja data dicatat, sedangkan sinyalnya tetap, maka NEX ganda hanya meningkatkan SNR sebesar 1,4. 5. Receive Bandwidth RBW Semakin kecil bandwidth, maka deraunya akan semakin mengecil. 6. Penggunaan koil yang dipasang sedekat mungkin dengan obyek b. Contrast to Noise Ratio CNR CNR adalah perbedaan SNR antara organ yang saling berdekatan. CNR yang baik dapat menunjukan perbedaan daerah yang patologis daerah yang sehat. Dalam hal ini, CNR dapat ditingkatkan dengan cara : 1. Menggunakan media kontras 2. Menggunakan pembobotan gambar T2 Universitas Sumatera Utara 3. Memilih magnetization transfer 4. Menghilangkan gambaran jaringan normal dengan spectral pre- saturation c. Spatial Resolution Besarnya matriks akuisisi mengontrol resolusi citra dan waktu pencitraan scan time. Spatial Resolution dapat diperoleh dengan menentukan jumlah pixel picture element atau satuan pembentuk gambar yang ditampilkan dalam Field Of View FOV. Spatial Resolution dapat dilukiskan sebagai berikut, penggunaan pixel-pixel yang mewakili besarnya frekuensi encoding mengontrol waktu scan. Resolusi, dalam arah frekuensi encoding terdapat pada window width yang membaca data jaringan yang dipilih. Misalnya, banyaknya data yang diambil menentukan resolusi vertical. Resolution juga berhubungan dengan Signal to Noise Ratio SNR. Umumnya, resolusi citra sebanding dengan pemilihan ukuran jaringan dalam arah frekuensi encoding. Ukuran matriks pada sumbu frekuensi dapat dipilih dari 256 sampai 64 satuan. Ada banyak cara untuk mempertinggi Spatial Resolution, salah satunya dengan menggunakan pixel-pixel kecil yang memiliki suatu matriks pencitraan yang besar, namun harga SNR akan berkurang. Hal ini karena besarnya sinyal yang sama harus diditribusikan keseluruh pixel yang banyak jumlahnya, sehingga setiap pixel menerima sinyal yang kecil. Makin besar ukuran matriks maka waktu pengambilan citranya semakin lama. Universitas Sumatera Utara Pendekatan lainnya adalah bidikan Zoom pencitraan. Dengan zoom pencitraan FOV berkurang sehingga volume jaringan yang lebih kecil ditampilkan dalam pixel-pixel yang banyak, tetapi SNR menurun. Penambahan permukaan kumparan coil surfaceakan menambah efiensi dalam memperbaiki resolusi spasial tanpa perlu mengorbankan harga SNR. Permukaan kumparan memberikan sensitivitas yang tinggi terhadap batas FOV, sedangkan harga SNR tetap dan perbaikan resolusi tercapai tanpa perlu menambah waktu pencitraan. Faktor lain yang mempengaruhi Spatial Resolution adalah ketebalan irisan. Irisan yang tebal cenderung menghasilkan pembagian volume yang lebih besar, dimana hal ini dapat menyarankan pembatasan obyek-obyek yang lebih kecil. Penggunaan irisan tipis dapat mengatasi keadaan tersebut, tetapi menyebabkan harga SNR berkurang karena berkurangnya sinyal pixel. Jadi penambahan ketebalan irisan akan memperoleh SNR yang lebih baik dan dapat mencakup suatu volume jaringan yang besar, tetapi resolusi spatialnya kecil. Sebaliknya irisan yang tipis memberikan resolusi yang lebih tinggi tetapi volume yang dapat dicakup lebih kecil. d. Waktu Pencitraan scan time Waktu pencitraan, dipengaruhi oleh Time Repetition TR, jumlah phase encoding Ny, dan NEX. Sehingga untk mengurangi waktu dilakukan dengan cara : Universitas Sumatera Utara 1. TR sependek mungkin 2. Matriks yang kasar 3. NEX sekecil mungkin

5. Teknik Scanning Lumbal

Dokumen yang terkait

Conclusion: Combination of strong fat saturation and TR 700 ms can produce the most optimal image information. Keywords: Fat saturation, Time Repetition, MRI Brain Tumor PENDAHULUAN - Optimalisasi Informasi Citra T1 W1 Post-Contrast Dengan Fat Saturation

0 0 8

Keywords : image quality, scan time, GRAPPA, MRI Parameters PENDAHULUAN - Perbedaan Kualitas Gambar MRI 0,3 Tesla Antara Metode Grappa dan Metode Perubahan Nilai Parameter dengan Metode Rutin (Studi Pada Pemeriksaan MRI Vertebra Lumbal Potongan Sagital T2

0 3 5

Optimisasi Field of View (FOV) Terhadap Kualitas Citra Pada T2WI FSE MRI Lumbal Sagital

0 1 5

ANALISIS VARIASI TIME REPETITION (TR) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO DAN CONTRAST TO NOISE RATIO PADA PEMERIKSAAN MRI CERVICAL T2 WEIGHTED FAST SPIN ECHO (FSE) POTONGAN SAGITAL ANALYSIS OF TIME REPETITION (TR) VARIATION TO SIGNAL TO NOISE RATIO AND CONTRA

1 2 5

ANALISIS VARIASI NILAI TIME REPETITION (TR) DAN TIME INVERSION (TI) TERHADAP INFORMASI ANATOMI SEKUENS TURBO INVERSION RECOVERY MAGNITUDE (TIRM) MRI WRIST JOINT DENGAN MENGGUNAKAN MRI 0,3 TESLA ANALYSIS OF VARIATION OF TIME REPETITION (TR) AND TIME INVERS

0 0 6

ANALISIS TIME REPETITION (TR) DAN FLIP ANGLE (FA) TERHADAP INFORMASI ANATOMI PADA PEMERIKSAAN 3D TOF MRA BRAIN DENGAN MRI 1.5 TESLA ANALYSIS TIME REPETITION (TR) AND FLIP ANGLE (FA) TO ANATOMICAL INFORMATION ON 3D TOF BRAIN MRA EXAMINATION WITH MRI 1.5 TE

0 0 5

UPAYA MEMPERSINGKAT SCAN TIME MENGGUNAKAN GRAPPA DAN PERUBAHAN NILAI PARAMETER MRI

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Magnetik Resonansi Imaging (MRI) - Pengaruh Parameter Time Repetition (TR) pada Kualitas Citra Lumbal dengan Menggunakan MRI

0 0 65

PENGARUH PARAMETER TIME REPETITION (TR) PADA KUALITAS CITRA LUMBAL DENGAN MENGGUNAKAN MRI SKIRIPSI MISKAH NUR 120821020

0 1 12

PENGARUH PERUBAHAN TIME ECHO (TE) TERHADAP NILAI CONTRAS TO NOISE RATIO (CNR) SEKUENS T2WI TSE SAGITAL PADA CITRA MRI LUMBAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 115