METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang dikembangkan, penelitian yang dilaksanakan adalah untuk melihat peningkatan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran maematika interaktif berbasis komputer dan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experiment atau eksperimen semu. Pertimbangan penggunaan metode quasi-experiment atau eksperimen semu ini bahwa kelas yang ada sudah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan lagi pengelompokan secara acak Ruseffendi, 2005. Pengertian lain dari quasi-experiment en- wikipedia.org “A quasi-experiment is an empirical study used to estimate the causal impact of an intervention on its target population. Quasi-experimental research designs share many similarities with the traditional experimental design or randomized controlled trial, but they specifically lack the element of random assignment to treatment or control. ” Sebenarnya, desain quasi-experiment memiliki banyak kesamaan dengan desain eksperimen tradisional, hanya saja desain quasi-experiment mengurangi unsur pengacakan subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan desain quasi- experiment karena dalam pemilihan dan pengacakan subjek, apabila dilakukan pembentukan kelas baru dimungkinkan akan menyebabkan kekacauan jadwal pelajaran dan mengganggu efektivitas pembelajaran di sekolah. Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experiment dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen the non-equivalent control groups design. Desain kelompok kontrol non-ekuivalen melibatkan paling tidak dua kelompok yang subjeknya tidak dikelompokkan secara acak Ruseffendi, 2005. Pengertian lain dari desain kelompok kontrol non- ekuivalen adalah “the non-equivalent groups design Research Methods Knowledge Base, 2006 is probably the most frequently used design in social research. It is structured like a pretest-posttest randomized experiment, but it lacks the key feature of the randomized designs- random assignment. ” Selain itu, berdasarkan pembahasan mengenai desian kelompok kontrol non-ekuivalen dalam Research Methods by Dummies California State University “A non-equivalent groups design includes an existing group of participants who receive a treatment and another existing group of participants to serve as a control or comparison group. Participants are not randomly assigned to conditions, but rather are assigned to treatment or control conditions with all yhe another in their existing group.” Dengan demikian, dari beberapa pengertian tersebut, desain kelompok kontrol non-ekuivalen banyak kesamaan dengan desain kelompok kontrol pretes-postes, perbedaannya hanya pada pengacakan subjeknya dan dipilih dua kelompok untuk dijadikan subjek penelitian, satu kelompok mendapatkan perlakuan treatment sedangkan kelompok lainnya dijadikan sebagai kelompok kontrol atau kelompok pembanding non-ekuivalen. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan pembelajaran matematika yang dilakukan di kedua kelompok. Pada penelitian ini, akan diadakan pretes 0 dan postes 0 pada kedua kelas. Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelas yang satu memperoleh perlakuan pembelajaran matematika dengan pendekatan pembelajaran konvensional, sedangkan kelas yang satunya lagi memperoleh perlakuan pembelajaran matematika interaktif berbasis komputer X. Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Kelas Eksperimen : 0 X Kelas Kontrol : 0 Ruseffendi, 2005 Keterangan: : Tes awalakhir pada kelompok kelas eksperimenkontrol, X : Perlakuan pembelajaran matematika interaktif berbasis komputer, dan : Subjek tidak dikelompokkan secara acak.

B. VARIABEL PENELITIAN