Hasil Uji Instrumen Pretes dan Postes

Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Hasil Uji Instrumen Pretes dan Postes

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes tersebut terlebih dahulu diujicobakan untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran. Langkah-langkah uji coba dilakukan adalah: 1 Instrumen dikonsultasikan pada dosen pembimbing; 2 Instrumen diujicobakan kepada subjek yang memiliki karakteristik yang serupa dengan karakteristik subjek penelitian; 3 Menentukan nilai koefisien validitas dari instrumen tes; 4 Menentukan reliabilitas instrumen tes; 5 Menentukan daya pembeda dan indeks kesukaran instrumen tes. 1 Analisis Validitas Suatu alat evaluasi disebut valid absah atau sahih apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi Suherman, 2003. Oleh karena itu, keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu Suherman, 2003. Cara untuk mencari koefisien validitas alat evaluasi adalah dengan menggunakan rumus korelasi produk-moment memakai angka kasar raw score. Rumusnya adalah: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. = jumlah skor uji coba. = jumlah skor ulangan harian. = banyak subjek testi. Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai tersebut dibagi ke dalam kategori-kategori seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Validitas Suherman 2003 Koefisien Validitas Interpretasi Sangat tinggi Tinggi baik Sedang cukup Rendah kurang Sangat rendah Tidak valid Hasil uji validitas butir soal tes kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.4 dan hasil uji validitas butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis disajika pada Tabel 3.5, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Anates: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis Butir Soal r xy Kategori Kriteria Signifikansi 1 0,694 Valid Sedang Signifikan 2 0,527 Valid Sedang - 3b 0,868 Valid Tinggi Sangat Signifikan 3c 0,857 Valid Tinggi Sangat Signifikan 5 0,577 Valid Sedang Signifikan Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Butir Soal r xy Kategori Kriteria Signifikansi 3a 0,795 Valid Tinggi Sangat Signifikan 5a 0,748 Valid Tinggi Sangat Signifikan 5b 0,779 Valid Tinggi Sangat Signifikan 5c 0,843 Valid Tinggi Sangat Signifikan 6 0,819 Valid Tinggi Sangat Signifikan 2 Analisis Reliabilitas Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama konsisten, ajeg. Hasil pengukuran itu harus tetap sama relatif sama jika pengukuran yang diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh perilaku, situasi, dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliabel Suherman, 2003. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha seperti di bawah ini Suherman, 2003. ∑ Keterangan: = koefisien reliabilitas. = banyak butir soal item. ∑ = jumlah varians skor setiap item. = varians skor total. Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas J.P Guilford Suherman, 2003 Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,90 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,70 ≤ 0,90 Tinggi 0,40 ≤ 0,70 Sedang cukup 0,20 ≤ 0,40 Rendah 0,20 Sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Anates diperoleh koefisien reliabilitas tes kemampuan koneksi matematis adalah 0,72 dan koefisien reliabilitas tes kemampuan pemecahaman masalah matematis adalah 0,90. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tes kemampuan koneksi matematis yang digunakan pada penelitian ini tergolong tinggi karena berada pada interval 0,70 ≤ r 11 0,90, dan tingkat reliabilitas tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan pada penelitian ini tergolong sangat tinggi karena berada pada interval 0,90 ≤ 1,00. 3 Analisis Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Pada uraian mengenai daya pembeda dan indeks kesukaran tampak bahwa satu sama lain erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: Maks JS JB JB DP A B A    atau Maks JS JB JB DP B B A    Keterangan : DP = Daya Pembeda. Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu JB A =Jumlah benar untuk kelompok atas. JB B = Jumlah benar untuk kelompok bawah. JS A =Jumlah siswa kelompok atas. JS B =Jumlah siswa kelompok bawah. Maks = Skor maksimal setiap butir soal. Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan adalah: Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Suherman, 2003 Koefisien Daya Pembeda Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Jelek Sangat jelek Hasil uji daya pembeda soal tes kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.8 dan hasil uji daya pembeda soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis disajikan pada Tabel 3.9, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Anates: Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi 1 4 3,67 1,78 0,47 Baik 2 4 3,78 2,44 0,33 Cukup 3b 4 3,78 0,56 0,81 Sangat Baik 3c 4 4,00 0,56 0,86 Sangat Baik 5 4 3,56 1,89 0,42 Baik Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi 3a 4 8,00 1,89 0,61 Baik 5a 4 6,44 1,22 0,52 Baik 5b 4 6,78 2,56 0,42 Baik 5c 4 7,00 0,67 0,63 Baik 6 4 5,44 0,33 0,51 Baik Untuk menghitung indeks kesukaran setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: . Maks X IK i  Keterangan: IK = Indeks Kesukaran. i X = Rata-rata skor setiap butir soal. Maks = Skor maksimal setiap butir soal. Klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah: Tabel 3.10 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran Suherman, 2003 Koefisien Indeks Kesukaran Interpretasi Soal terlalu mudah Soal mudah Soal sedang Soal sukar Soal terlalu sukar Hasil uji indeks kesukaran soal tes kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.11 dan hasil uji daya pembeda soal tes kemampuan Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemecahan masalah matematis disajikan pada Tabel 3.12, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Anates: Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis Butir Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran 1 0,68 Sedang 2 0,77 Mudah 3b 0,54 Sedang 3c 0,57 Sedang 5 0,68 Sedang Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Butir Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran 3a 0,49 Sedang 5a 0,38 Sedang 5b 0,47 Sedang 5c 0,38 Sedang 6 0,29 Sukar

2. Lembar Observasi