Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada abad ke-21 ini, teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan menggunakan teknologi komputer untuk
mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti pada bidang ekonomi, sosial, bahasa, manajemen, dan sains. Di kota-kota besar di Indonesia, banyak
sekali orang yang sudah mahir menggunakan komputer, bahkan jari-jari kecil siswa SD pun sudah lihai memainkan tombol-tombol keyboard dan mouse ketika
mengoperasikan program komputer. Hal ini, menunjukkan bahwa komputer sangat menarik perhatian banyak orang dan mudah untuk diterima hampir di
semua kalangan. Penggunaan komputer pun sudah diterapkan dalam dunia pendidikan.
Sebagaimana yang dikemukakan Eric Ashy dalam Rusman, 2012, bahwa “dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima, yaitu dengan ditemukan dan
dimanfaatkannya komputer dan internet dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bervariasi seperti dengan menggunakan multimedia
interaktif berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis webinternet, seperti: e-learning, blended learning, m-learning, e-library,
e-book, e-journal , dan sebagainnya”.
Di negara-negara yang maju pendidikannya, seperti Singapura, Jepang, dan Jerman, komputer sudah bagian dari pembelajaran. Berdasarkan pemaparan
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
National Library Singapore 2009, Singapura telah memanfaatkan teknologi di dalam kelas khususnya pada pembelajaran matematika sejak tahun 1970. Pada
tahun 1997-2002, pemerintah Singapura menganggarkan dana khusus untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru di sana agar mahir menggunakan TIK
komputer dalam pembelajaran. Kemudian, pada tahun 2003-2008 pemerintah Singapura menganggarkan dana untuk pengintergrasikan TIK ke dalam
pembelajaran. Pada tahun 2009-2014, pemerintah Singapura menganggarkan dana khusus untuk mengembangkan lingkungan interaktif yang lebih baik antara siswa
dengan TIK dan meng-upgrade infrastruktur TIK sekolah. Pemerintah Singapura sangat ingin meningkatkan penggunaan teknologi
komputer dalam dunia pendidikan bukan tanpa alasan. Banyak sekali manfaat dari penggunaan teknologi komputer dalam dunia pendidikan khususnya untuk
pembelajaran matematika, seperti yang tercantum dalam NCTM Walle, 2008, yaitu “teknologi penting dalam belajar dan mengajar matematika; teknologi
mempengaruhi matematika yang diajarkan dan meningkatkan proses belajar siswa.” Komputer dan kalkulator adalah teknologi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika, “teknologi memungkinkan siswa untuk memfokuskan diri pada ide-ide matematika, pemahaman, dan menyelesaikan soal yang tidak
mungkin dikerjakan tanpa bantuan kalkulator atau komputer” Walle, 2008.
Selain itu, menurut Kusumah 2010 keunggulan-keunggulan pembelajaran interaktif berbasis komputer, antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan akademik;
2. Mempercepat penguasaan konsep siswa;
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Mempertinggi retensi siswa;
4. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika.
Manfaat-manfaat dari
penggunaan teknologi
komputer dalam
pembelajaran, diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia, yaitu perlu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar tidak
tertinggal dari negara-negara lain. Khususnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika di Indonesia.
Pembelajaran matematika perlu ditingkatkan terus, karena matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting. Di semua negara, matematika
merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sejak duduk dibangku sekolah dasar hingga di perguruan tinggi, dan penerapan matematika pun banyak
digunakan bidang-bidang lainnya, seperti sains, ekonomi, sosial, pertanian, bahkan teknologi dan komputer sendiri pun berdasar dari matematika.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung ketika mempelajari matematika. Salah satu manfaat
langsungnya adalah ketika memecahkan permasalahan-permasalahan matematis yang berhubungan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
manfaat matematika yang tidak langsung dirasakan oleh siswa dan bahkan sering tidak disadari oleh siswa adalah pembentukan pola pikir siswa dalam menghadapi
berbagai permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun permasalahan tersebut tidak berhubungan dengan matematika. Oleh karena itu,
kualitas pembelajaran matematika sangat perlu ditingkatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika, akan berdampak pada meningkatnya kemampuan-kemampuan matematis siswa dan meningkatkan sikap
positif siswa terhadap pelajaran dan pembelajaran matematika, seperti yang telah tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2006 mengenai standar isi untuk mata
pelajaran matematika SMA, secara umum yaitu setelah pembelajaran matematika siswa diharapkan memiliki kemampuan pemahaman, komunikasi, koneksi,
penalaran, pemecahan masalah matematis, serta meningkatkan kualitas disposisi matematis siswa.
Dari semua kemampuan matematis tersebut, penelitian ini akan difokuskan pada peningkatan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah
matematis siswa, namun bukan berarti kemampuan-kemampuan matematis lain tidak perlu ditingkatkan. Peneliti memilih untuk meningkatkan kemampuan
koneksi matematis siswa dalam penelitian ini, dikarenakan dalam kehidupan setiap individu pasti akan menemui permasalahan, dan dalam menyelesaikan
permasalahan, setiap individu harus mampu mengkoneksikan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan permasalahan yang dihadapi. Selain itu, alasan peneliti
memilih untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masaah matematis dalam penelitian ini, karena permasalahan yang dihadapi antara individu satu dan yang
lainnya pastilah berbeda-beda, yang artinya permasalahan yang dihadapi oleh setiap individu adalah permasalahan yang non-routine. Dengan demikian,
diharapkan dengan meningkatnya kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang dihadapi,
baik yang
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhubungan dengan matematika maupun yang tidak berhubungan dengan matematika sekalipun.
Koneksi dapat diartikan sebagai hubungan dan standar hubungan ini termasuk dalam salah satu standar proses yang ditetapkan oleh NCTM Walle,
2008. Artinya, dalam mempelajari matematika siswa perlu mengetahui bahwa matematika memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, seni, sains,
dan ilmu sosial Walle, 2008. Dengan mengetahui hubungan-hubungan tersebut, siswa akan mempelajari materi matematika dengan lebih bermakna. Oleh karena
itu, kemampuan koneksi matematis siswa sangat penting dimiliki siswa dalam mempelajari matematika. Sejalan dengan pendapat Ausubel Munthe, 2009 yang
menyatakan jika siswa mampu mengoneksikan konsep yang sedang dipelajari dengan konsep telah dimiliki oleh siswa maka pembelajaran bermakna akan
dicapai. Kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa akan
mempengaruhi satu sama lain. Karena indikator kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Sumarmo 2012, yaitu menerapkan strategi menyelesaikan
masalah dalamdi luar matematika dan menyelesaikan model matematika dan masalah nyata, berkaitan dengan indikator kemampuan koneksi matematis
menurut Sumarmo 2012, yaitu memahami dan menggunakan hubungan antara topik matematika dan dengan topik bidang studi lain, dan menggunakan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kemampuan koneksi matematis siswa yang rendah akan mengakibatkan ketika
akan memecahkan permasalahan matematika, siswa akan mengalami kesulitan.
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada kurikulum matematika di Singapura, kemampuan koneksi merupakan bagian dari pemecahan masalah matematis siswa dan kemampuan pemecahan
masalah matematis merupakan tujuan dari proses belajar-mengajar matematika Thohari.
Namun, dalam kenyataannya pendidikan di Indonesia yang hanya bertumpu pada aspek kognisinya saja dan bukan pada pemecahan masalah,
menyebabkan pembelajaran matematika di Indonesia tidak relevan dengan tren global Kompas.com, 2010. Hal ini senada dengan pendapat Suryadi
Kompas.com, 2010 yang menyatakan bahwa “praktik pendidikan di Tanah Air seolah telah melawan arus global, di banyak negara maju, seperti Singapura,
pendidikan sains, khususnya Matematika, diarahkan untuk dapat membekali siswa dengan kemampuan pemecahan masalah
”. Selain itu, karena pendidikan di Indonesia hanya bertumpu pada aspek kognitif, bedampak pada rendahnya
kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan Human Development Index HDI dalam sebuah situs Wikipedia melaporkan data kualitas sumber daya manusia dari
negara-negara di dunia yang dilakukan pada tahun 2011, kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang berada diposisi ke 124 dari 187 negara, Wikipedia,
2011. Singapura yang memiliki kualitas pendidikan yang baik, dan dalam pembelajaran matematikanya bertumpu pada kemampuan pemecahan masalah
matematis, berada pada posisi ke 26 Wikipedia, 2011. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan mutu
pembelajaran matematika, khususnya untuk kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa. Seperti yang telah dipaparkan pada paragraf
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sebelumnya tentang pentingnya kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis, diharapkan dengan meningkatkan kemampuan-kemampuan matematis
ini dapat memberikan dampak yang besar pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa.
Selain untuk meningkatkan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa, pembelajaran matematika yang dipilih harus dapat
meningkatkan sikap positif siswa terhadap pelajaran dan pembelajaran matematika. Sikap positif siswa terhadap matematika sangat perlu ditingkatkan,
selain untuk mencapai tujuan pembelajaran maematika di Indinonesia, dengan meningkatnya sikap postif siswa terhadap matematika, akan memberikan dampak
pada kemampuan-kemampuan matematis siswa. Dalam kenyataannya, siswa di Indonesia belum memberikan sikap positif
terhadap pelajaran dan pembelajaran matematika. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya kemampuan-kemampuan matematis siswa di Indonesia. Selain itu,
berdasarkan hasil wawancara sebelum penelitian pada siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, sebagian besar siswa menyatakan lebih menyukai pelajaran
lain dibandingkan pelajaran matematika. Sebagian besar siswa malas mengikuti pembelajaran matematika, hal ini pun berdampak pada rendahnya prestasi hasil
belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru pun, menggambarkan keadaan yang serupa dengan keadaan yang ungkapkan
oleh siswa. Guru menjelaskan bahwa siswa baru berkeinginan memperhatikan
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka, setelah memdapatkan “ancaman” terlebih dahulu.
Selain itu, keadaan yang harus lebih diperhatikan lagi adalah keadaan seperti yang diungkapkan oleh Pranoto Kompasiana, 2011, menyatakan bahwa
penderita phobia matematika lebih banyak dibandingkan pelajaran lain, hal ini dikarenakan seorang anak telah mempelajari matematika sejak TK dan SD.
Dibandingkan dengan pelajaran fisika yang baru dipelajari di SMA, sedangkan kimia baru dipelajari ketika SMA. Phobia fisika dan phobia kimia tidak begitu
krusial dibandingkan dengan phobia matematika. Dep about.com, dalam kompasiana, 2011 menyebutkan bahwa “biasanya rasa takut berasal dari
pengalaman yang tidak menyenangkan dalam pelajaran m atematika”. Salah satu
cara penanggulangan phobia matematika Kompasiana, 2011 adalah meningkatkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran matematika, dengan
memberikan pembelajaran yang berkualitas untuk memahami yang sering tidak terjadi pada pembelajaran dengan pendekatan tradisional. Berdasarkan pemaparan
mengenai sikap siswa terhadap matematika tersebut, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap positif siswa terdapat matematika
dan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan matematis siswa. Salah satu pembelajaran yang telah dipaparkan di atas yang sudah
digunakan di berbagai negara dan memiliki banyak manfaat, yaitu pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer. Diharapkan pembelajaran dengan
menggunakan teknologi komputer dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
matematis siswa terutama kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa, serta meningkatkan sikap posistif siswa terhadap matematika.
Ada berbagai macam pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer, salah satunya adalah pembelajaran berbasis komputer. Ciri khas dari
pembelajaran seperti ini akan dibuat suatu bahan ajar multimedia interaktif berbasis komputer.
Bahan ajar interaktif berbasis komputer ini menurut Kusumah 2011 “didesain khusus sehingga ada interaksi antara siswa dan komputer dalam bentuk
stimulus- respon berlangsung secara dinamis”. Misalnya ketika siswa memberikan
solusi untuk permasalahan yang diberikan, komputer akan memberikan respon mengenai solusi yang diberikan siswa. Jika solusi yang diberikan siswa kurang
tepat, maka respon komputer tersebut akan membuat siswa memikirkan solusi yang benar-benar cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan
komputer memberikan stimulus pada siswa yang akan mengakibatkan adanya respon lanjutan. Hal ini akan meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi dan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa akan meningkat, karena menurut Foong Thohari “mengajar melalui pemberian masalah-masalah
memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun konsep matematika dan mengembangkan keterampilan matematikanya”.
Selain itu, bahan ajar yang dibuat dalam penelitian ini disesuai dengan karaketeristik untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa, bahan
ajar dibuat dengan mengaitkan materi matematika yang sedang dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, materi matematika sebelumnya, dan
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akan menghasilkan suatu pembelajaran bermakna, serta memberikan pengalaman pada siswa untuk
mendapatkan penjelasan secara visual dan interaktif dengan menggunakan komputer, dan menuntun siswa bekerja sama dengan siswa lainnya.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan mengenai pembelajaran matematika berbasis komputer, pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan
keterampilan berpikir rasional siswa SMP, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hendrayana 2010 dalam tesisnya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Kusumah 2006 menyatakan bahwa pembelajaran matematika berbasiskan komputer dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan berpikir
kritis siswa. Tentunya dalam pembuatan bahan ajar dibutuhkan suatu software
komputer. Software komputer yang akan digunakan pada penelitian ini adalah adobe flash cs5. Karena, kelebihan dari flash yang dapat menganimasikan suatu
objek dirasa cocok untuk membuat bahan ajar matematika interaktif. Salah satu materi matematika yang sangat membutuhkan kemampuan
koneksi dan pemecahan masalah matematis yang baik adalah materi peluang SMA. Materi peluang SMA sering kali menjadi materi yang sangat dihindari
siswa. Salah satu alasan siswa menghindari soal peluang SMA adalah mereka tidak mengetahui apakah konsep permutasi ataukah kombinasi yang harus mereka
gunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, materi peluang SMA memerlukan suatu alternatif pembelajaran, yaitu pembelajaran
matematika interaktif berbasis komputer yang diharapkan dapat meningkatkan
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa untuk materi peluang SMA.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai pembelajaran matematika interaktif berbasis
komputer dengan untuk materi Peluang untuk siswa kelas XI SMA untuk meningkatakan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematis siswa.
Sehingga peneliti mengambil judul untuk diteliti yaitu, “Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA
.”
B. RUMUSAN MASALAH