Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Gambaran Umum Bahan Ajar Interaktif Berbasis Komputer
Pertemuan Pertama
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Pada penelitian ini dikembangkan enam buah instrumen yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu instrumen tes dan non-tes. Instrumen tes antara lain tes
koneksi matematis siswa dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sedangkan, instrumen non-tes, antara lain lembar observasi, angket skala
sikap, dan pedoman wawancara.
1. Soal Pretes dan Postes
a. Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Tes ini berupa uraian, yang soalnya terdiri dari soal-soal koneksi matematis. Soal ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan koneksi
matematis siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran matematika interaktif berbasis komputer mengenai materi peluang di kelas XI
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
SMA. Indikator yang diukur pada tes kemampuan koneksi matematis ini adalah Sumarmo, 2012
1 Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2 Memahami dan menggunakan hubungan antar topik matematika dan
dengan topik bidang studi lain. 3
Mencari koneksi atau prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.
4 Menggunakan matematika dalam bidang studi lainkehidupan sehari-
hari. 5
Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama.
Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Reaksi terhadap SoalMasalah Skor
Tidak ada jawaban Jawaban hampir sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau dengan
masalah. 1
Jawaban ada beberapa yang sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau dengan masalah tetapi hubungannya tidak jelas.
2 Jawaban sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau dengan masalah dan
hubungannya sudah jelas, tetapi kurang lengkap. 3
Jawaban sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau masalah dan hubungannya sudah jelas, serta sudah lengkap.
4
b. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Tes ini berupa uraian, yang soalnya terdiri dari soal-soal non-rutin soal pemecahan masalah. Soal ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
pemecahan masalah siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar matematika interaktif berbasis komputer mengenai
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
materi peluang di kelas XI SMA. Indikator dari pemecahan masalah matematis menurut Sumarmo 2012, antara lain.
1 Membuat model matematika.
2 Menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalamdi luar matematika.
3 Menjelaskanmenginterpretasikan hasil.
4 Menyelesaikan model matematika dan masalah nyata.
5 Menggunakan matematika secara bermakna.
Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang akan digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.2. Pedoman ini
diadaptasi dari pedoman penskoran pemecahan masalah yang dibuat oleh Schoen dan Ochmke Sumarmo, dkk, dalam Anriani, 2011 dan pedoman penskoran yang
dibuat oleh Chicago Public Schools Bureau of Student Assessment yang ditunjukkan pada Tabel 3.2:
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Skor Memahami Masalah
Menyusun Rencana
Memilih Strategi
Melaksanakan Strategi dan Mendapat Hasil
Memeriksa Proses dan
Hasil
Tidak berbuat kosong atau semua
interpretasi salah sama sekali tidak
memahami masalah. Tidak berbuat
kosong atau seluruh strategi
yang dipilih salah.
Tidak ada jawaban atau jawaban salah akibat
perencanaan yang salah. Tidak ada
pemeriksaan atau tidak ada
keterangan apapun.
1 Hanya sebagian
interpretasi masalah yang benar.
Sebagian rencana sudah
benar atau perencanaannya
tidak lengkap. Penulisan salah,
Perhitungan salah, hanya sebagian kecil jawaban
yang dituliskan; tidak ada penjelasan jawaban;
jawaban dibuat tapi tidak benar.
Ada pemeriksaan
tetapi tidak tuntas.
2 Memahami masalah
secara lengkap; mengidentifikasi
semua bagian penting dari permasalahan;
termasuk dengan membuat diagram
atau gambar yang jelas dan simpel
menunjukkan pemahaman terhadap
ide dan proses masalah.
Keseluruhan rencana yang
dibuat benar dan akan mengarah
kepada penyelesaian
yang benar bila tidak ada
kesalahan perhitungan.
Hanya sebagian kecil prosedur yang benar, atau
kebanyakan salah sehingga hasil salah.
Pemeriksaan dilakukan
untuk melihat kebenaran
hasil dan proses.
3 -
- Secara substansial
prosedur yang dilakukan benar dengan sedikit
kekeliruan atau ada kesalahan prosedur
sehingga hasil akhir salah. -
4 -
- Jawaban Benar dan
lengkap, Memberikan jawaban secara lengkap,
jelas, dan benar, termasuk dengan membuat diagram
atau gambar. -
Skor maksimal = 2 Skor maks = 2
Skor maksimal = 4 Skor maks= 2
Isnatika Trias, 2013 Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Studi Quasi Experiment pada Siswa SMA di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Hasil Uji Instrumen Pretes dan Postes